Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)

DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN


KELURAHAN WAKANGKA
KECAMATAN KAPONTORI

PERBANYAKAN TANAMAN
HORTIKULTURA

OLEH:
NAMA : NANDA
NIS : 00429
JURUSAN : ATPH

SMK NEGERI 3 BUTON UTARA


JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
TAHUN PELAJARAN
2022/2023

1
PERBANYAKAN TANAMAN

HORTIKULTURA

DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP)


KELURAHAN WAKANGKA
KECAMATAN KAPONTORI

OLEH:
NAMA : NANDA
NIS : 00429
JURUSAN : ATPH

LAPORAN PRAKERIN
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI
UJIAN AKHIR DI SMK NEGERI 3 BUTON UTARA

Mata, Desember 2022

Mengetahui, Di Setujui,
Kepala SMKN 3 Buton Utara Pembimbing Sekolah

MARJUKA, S.Pd., M.M SALWIA, SP


NIP. 19780327 200701 1 008 NIP. 19780606 201001 2 012

2
PENGESAHAN LAPORAN PRAKERIN

DI
BPP KELURAHAN WAKANGKA

KECAMATAN KAPONTORI
KABUPATEN BUTON
SULAWESI TENGGARA

OLEH :
NAMA : NANDA
NIS : 00429
JURUSAN : ATPH

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI


UJIAN AKHIR DI SMK NEGERI 3 BUTON UTARA

Wakangka, Desember 2022

Mengetahui, Di Setujui,
Kepala BPP Kel. Wakangka Pembimbing Lapangan

HERLIYANTI, S.P I MADE MARTAYOGA


NIP. 198305142017062001 NIP. -

3
RINGKASAN

Nanda 00429 Perbanyakan Tanaman Hortikultura di Balai Penyuluhan


Pertanian (BPP) Kelurahan Wakangka, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton,
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di laksanakan mulai tanggal 18
Oktober 2022 sampai dengan tanggal 18 Desember 2022. Data hasil prakerin di
kumpulkan dengan hasil observasi, wawancara dan berpartisipasi langsung di
lapangan selama 2 bulan.
Kegiatan orientasi dan observasi yang dilakukan adalah melihat keadaan
perkembangan BPP Kelurahan Wakangka baik latar belakang maupun potensi
yang dimiliki. Kepegawaian, disiplin kerja yang diterapkan serta fungsi dan tugas
pokok BPP Kelurahan Wakangaka dalam mengembangkan dan menyiapkan benih
dan varietas unggul.
Pelaksanaan kegiatan dipusatkan pada perbanyakan tanaman baik secara
vegetatif maupun secara generative. Perbanyakan tanaman secara vegetatif tidak
dilakukan oleh BPP Kelurahan Wakangka. Sedangkan perbanyakan tanaman
secara generative adalah pada tanaman sayuran yaitu, Daun Bawang, Cabai, dan
Kangkung cabut. Kegiatan perbanyakan tanaman baik secara vegetatif maupun
secara generatif di awali dengan persiapan alat dan bahan dan alat kerja meliputi
langkah-langkah kerja yang harus di lengkapi selama proses perbanyakan tanaman
berlangsung.
Selama kegiatan berlangsung di perlukan tingkat ketelitian dan kehati-hatian
yang tinggi serta dengan penuh tanggung jawab guna menghindari kesalahan dan
timbulnya hal-hal yang tidak di inginkan.

4
RIWAYAT HIDUP

Nanda di lahirkan di Mata, pada tanggal 09 Juni 2003 sebagai anak ke


empat dari 5 bersaudara dari pasangan bapak La Mada dan Ibu Arwia.
Tingkat pendidikan formal yang telah di lalui adalah Sekolah Dasar Negeri
1 Mata tahun 2011 dan tamat tahun 2017. Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Buton Utara Tahun 2017 dan tamat tahun 2020.
Pada tahun 2019 mengikuti seleksi masuk di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 3 Buton Utara yang berada didesa Mata, Kecamatan Kambowa, Kabupaten
Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara dan berhasil lulus dengan mengambil
Jurusan ATPH Pertanian Agronomi dengan Program Studi Budidaya Tanaman
Hortikultura.
Dan sampai sekarang saya telah mengikuti PRAKERIN tahunan di SMK
kami yang di tempatkan di BPP Kelurahan Wakangka pada tanggal 18 Oktober-
18 Desember 2022.

5
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga saya dapat
melaksanakan PRAKERIN dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik.
Laporan PRAKERIN ini saya susun berdasarkan pengalaman dan data-data
yang kami peroleh selama melaksanakan PRAKERIN di BPP Kelurahan
Wakangka. Laporan ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima
dan di pahami oleh pembimbing serta dapat di pakai sebagai usulan adik-adik
kelas yang nantinya juga akan melaksanakan prakerin dan menyusun laporan.
1. Kepala BPP kelurahan wakangka beserta seluruh stafnya karena jerih payah
mereka karena telah membimbing, mengarahkan dan mencurahkan waktu
tenaga dan pikirannya untuk membantu penulis selama pelaksanaan
PRAKERIN.
2. Kepala SMK Negeri 3 Buton Utara yang telah memberikan izin untuk
pelaksanaan PRAKERIN.
3. Ibu ketua jurusan ATPH SMK Negeri 3 Buton Utara.
4. Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 3 Buton Utara yang tidak bosan-bosanya
membimbing dan mengarahkan penulis sejak masuk di sekolah ini sampai
pelaksanaan PRAKERIN.
5. Pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu dan tenaganya serta
penuh kesabaran dalam membimbing kami dalam melaksanakan tugas
PRAKERIN ini.
6. Kepada rekan-rekan SMK Negeri 3 Buton Utara yang dengan penuh
perhatian senantiasa memberikan dorongan kepada penulis.
7. Kepada Ayah dan Ibunda tercinta untuk segala jerih payah dan kasih sayang
serta bimbinganya penulis sejak mengenal dunia fana ini.
8. Saudara-saudaraku tercinta yang telah banyak memberikan dorongan dan
bantuan selama penulis menuntut ilmu.

6
Akhirnya laporan ini dapat terselesaikan namun masih sangat jauh dari
kesempurnaan sehingga dengan keterbukaan dan kerelaan penulis menerima
segala kritik dan saran guna penyempurnaan di masa-masa yang akan datang serta
dapat berguna bagi yang membacanya.

Mata, Desember 2022

Penulis

7
DAFTAR ISI

Sampul.......................................................................................................... ....i
Lembar Pengantar........................................................................................ ...ii
Lembar Pengesahan...................................................................................... . .iii
Ringkasan........................................................................................................ iv
Riwaat Hidup.....................................................................................................v
Kata Pengantar.............................................................................................. . .vi
Daftar Isi...................................................................................................... viii
Daftar Lampiran............................................................................................ ....x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................1
C. Sistematika Penyusunan Laporan........................................................2

BAB II ORIENTASI DAN OBSERVASI


A. Keadaan Wilayah Kel. Wakangka.......................................................3
B. Sejarah Berdirinya BPP Kel. Wakangka............................................3
C. Aspek Organisasi dan Manajemen BPP......................................... ....3
D. Aspek Teknis BPP Kel. Wakangka................................................ ....4
E. Disiplin Kerja BPP Kel. Wakangka................................................ ....4
F. Sarana dan Prasarana BPP Kel. Wakangka.........................................4
G. Pemeliharaan Tempat Kerja BPP........................................................5

BAB III PERBANYAKAN TANAMAN HORTIKULTURA


A. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif.............................................7
B. Perbanyakan Tanaman Secara Generatif...........................................10

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 23

8
B. Saran................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 24

9
LAMPIRAN

1. Kegiatan Harian Prakerin di BPP Kel. Wakangaka, Kec. Kapontori, Kab.


Buton Tahun 2022.................................................................................. 26
2. Daftar Pohon Induk yang Dimiliki BPP Kel. Wakangka Tahun 2022... 31
3. Dokumentasi Kegiatan............................................................................ 32

10
DAFTAR LAMPIRAN

1. Kegiatan Harian PRAKERIN di BPP Kelurahan Wakangka tahun 2022


2. Daftar pohon induk yang dimiliki BPP Hortikulitura Wakangka, 2022
3. Dokumentasi kegiatan di BPP Hortikultura Wakangka, 2022

11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijaksanaan pembangunan di bidang pendidikan dalam pelita IV di
arahakan untuk meningkatkan sumber daya manusia sejalan dengan cita-cita
yang di rancangkan bangsa ndonesia untuk memasuki era globalisasi.
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan di bidang pendidikan
dan sekaligus mengantisipasi keadaan tersebut di atas. Sekolah Menengah
Kejuruan berfungsi menyiapkan tenaga kerja professional, berupayah
mewujudkan fungsinya dalam pelaksanaan kegiatan PRAKERIN.
Kegiatan pelaksanaan PRAKERIN di maksudkan agar Sekolah
Menengah Kejuruan bekerjasama lebih serta dengan dunia usaha atau instansi
terkait dalam merencanakan, melaksanakan pendidikan serta memanfaatkan
tamatan seoptimal mungkin sehingga terwujud ketertarikan dan kesepadanan
(link and match) antara jumlah tamatan SMK dan lapangan kerja.
Praktek Kerja Lapangan di laksanakan di dunia usaha karena adanya
keterbatasan sekolah baik sumber daya manusia yang di miliki maupun
sumber daya berupa fasilitas belajar.

B. Tujuan
1. Tujuan pelaksanaan PRAKERIN
a. Memiliki wawasan di lapangan atau di dunia usaha yang relevan
dengan program-program kejuruannya.
b. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan, memperluas dan
memanfaatkan kemampuan kejuruannya.
c. Memperoleh gambaran dan dorongan semangat untuk berkarya atau
berwiraswasta di bidangnya.

12
2. Tujuan Penulisan Laporan
a. Merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir di SMKN 3
Buton Utara Meningkatkan aktifitas siswa dalam menunjang
program pendidikan di sekolah.
b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam menunjang program pendidikan
di sekolah.

C. Sistematika Penyusunan Laporan


Pelaksanaan PRAKERIN di BPP Hortikultura Kelurahan Wakangka,
Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton. Di laksanakan sejak tanggal 18
Oktober 2022 sampai dengan tangal 18 Desember 2022 dengan sistematika
laporan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan dan
sistematika laporan.
Bab II adalah orientasi dan observasi yang menguraikan tentang
keadaan wilayah di Kelurahan Wakangka, Sejarah BPP Kelurahan
Wakangka, fungsi dan tugas pokok BPP Kelurah Wakangka, kepegawaian,
disiplin kerja, sarana dan prasarana serta pemeliharaan tempat kerja di BPP
Hortikultura Kel. Wakangka.
Bab III adalah kegiatan perbanyakan tanaman hortikultura yang
menguraikan tentang tanaman vegetative dan generative.
Bab IV adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
Lampiran yang berisikan laporan kegiatan harian di BPP Kel.
Wakangka dan dokumentasi kegiatan siswa PRAKERIN.

13
BAB II
ORIENTASI DAN OBSERVASI

A. Keadaan Wilayah Kelurahan Wakangka


Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kelurahan Wakangka terletak di
Kelurahan Wakangka Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton Provinsi
Sulawesi Tenggara dengan jarak ± 1 Km dari Ibu Kota Kecamatan. Dengan
luas wiilayah 113.000 km.

B. Sejarah Berdirinya BPP Kelurahan Wakangka


Pembangunan BPP Kelurahan Wakangka, Kecamatan Kapontori,
Kabupaten Buton yang dari mulai tahun 1965 dengan bantuan dana dari
departemen kementerian dan APBD provinsi sulawesi tenggara. Luas lahan
adalah 5,5 ha yang terdiri dari tanah datar dan landas.
Dari luas 5,5 ha 2 ha dimanfaakan untuk lahan tanaman perkebunan
kopi, kakao dan kelapa dalam, serta 1 ha dimanfaatkan untuk lahan demplot
BPP kecamatan Kapontori yang ditanami aneka sayuran dan cabai sedangan
2,5 ha lahan cadangan.

C. Aspek Organisasi dan Manajemen Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)


Balai Penyuluhan Pertanian Kelurahan Wakangka memiliki peran
strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah
Kecamatan Kapontori. Dalam pengorganisasian BPP Kelurahan Wakangka
sebagai kantor unit pelaksanaan penyuluhan Kabupaten Buton di dukung
dengan :
1. Pimpinan balai atau disebut juga koordinator BPP
2. Urusan ketata usahaan

14
D. Aspek Teknis Balai Penyuluhan Pertanian
BPP kelurahan wakangka memiliki WKPP sebanyak 15 desa dan 2
kelurahan dengan luas lahan Persawahan 689 Ha dan tegalan 576 Ha dan
hortikultura 50 Ha dengan jumlah penyuluh pertanian yang sangat terbatas
dimana penyuluh PNS 1 Orang dan Penyuluh THL-TBPP 1 orang dengan
tenaga administrasi 2 Orang dan 4 tenaga honorer. Sarana dan prasarana yang
terdapat di BPP Kelurahan Wakangka terdiri dari Motor Roda 2 (2 unit),
komputer PC (1 Unit), Laptop (1 Unit), Infokus (1 Unit) dan Warles (1
unit). Data alsintan : Handtraktor (7 unit), Jonder (1 Unit), Rotari (1 Unit),
Kultivator (1 unit), Handsprayer (2 unit), Pemotong Rumput (1 Unit)

E. Disiplin Kerja BPP Kelurahan Wakangka


BPP Kelurahan Wakangka diterapkan disiplin yang ketat dimana
sebelum jam 7.00 WITA para pegawai sudah berada di kantor BPP Kelurahan
Wakangka karena pekerjaan dimulai jam 7.30 dan istrahat jam 12.00 WITA
dan masuk kembali pukul 1.00 wita sampai jam 16.00 WITA>

F. Sarana Dan Prasarana BPP Kelurahan Wakangka


Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki BPP Kelurahan Wakangka
adalah:
1. Gedung Kerja (Work Shop)
Pohon induk yang terdiri dari :
a. Pohon kelapa
b. Pohon pinang
c. Pohon buah naga
d. Pohon jambu air
2. Area Pembibitan dan Pohon Induk
a. Rumah Lindung
b. Lahan Terbuka

15
3. Peralatan Mekanisasi
Peralatan kerja industry terdiri dari :
a. Gunting stek
b. Benang
c. Silet
d. Pacul
e. Linggis
f. Kantong plastic
g. Parang
h. Gergaji pangkas
i. Gembor
j. Mesin traktor
k. Dan lain-lain

G. Pemeliharaan Tempat Kerja BPP Kelurahan Wakangka


Pemeliharaan tempat kerja di BPP Hortikultura Kelurahan Wakangka
baik gedung maupun lahan di bersihkan dua kali seminggu. Selain itu juga
dilakukan pemeliharaan peralatan dan yang paling utama adalah
pemeliharaan tanaman yang ada.
Pemeliharaan alat dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan di lapangan. Sebelum melakukan suatu pekerjaan, alat yang akan
digunakan di periksa terlebih dahulu apakah masih dapat digunakan atau
tidak dan setelah pekerjaan selesai, tempat kerja harus diperhatikan untuk
menghindari adanya alat-alat yang tertinggal.
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan di BPP Hortikultura Kelurahan
Wakangka meliputi.
1. Penyiangan yang dilakukan jika ada gulma disekitar tanaman
2. Pemupukan yang dilakukan jika ada gejala tertentu yang nampak pada
tanaman yang misalnya pertumbuhan terhambat, tidak dapat berbuah dan
lain-lain.

16
3. Penyiraman yang dilakukan apabila tidak ada hujan dan tanaman
memerlukan air.
4. Pemangkasan yang dilakukan dengan tujuan untuk pemangkasan bentuk
dan pemangkasan produksi.
5. Pemberantasan hama dan penyakit yang dilakukan apabila ada gejala
serangan hama atau penyakit pada tanaman.

17
BAB III
PERBANYAKAN TANAMAN HORTIKULTURA

Perbanyakan tanaman hortikultura yang di lakukan di BPP Hortikultura


Kelurahan Wakangka adalah perbanyakan tanaman secara vegetative dan
perbanyakan tanaman secara generative.

A. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif


Perbanyakan tanaman yang dilakukan di BPP Hortikultura Kelurahan
Wakangka adalah perbanyakan tanaman cabai.

1. Teknik Sambung Batang Pada Tanaman Cabai


Teknik sambungan di lakukan dengan cara menggabungkan batang
atas dan batang bawah. Batang bawah di harapkan menjadi batang yang
tahan terhadap pathogen tanah dan kokoh, sedangkan batang atas
merupakan bagian yag memiliki karakter produksi yang diinginkan.
batang bawah ini biasanya menggunakan tanaman yang berasal dari biji
sehingga memiliki perakaran yang kuat. Perpaduan dari bagian tanaman
yang disatukan tersebut diharapkan akan menghasilkan tanaman jenis
baru dengan sifat genetis yang memiliki keunggulan, yaitu kokoh,
perakaran kuat, cepat berbuah, produktif, tahan penyakit dan mutu buah
baik sesuai dengan sifat genetis induknya.
Teknik sambungan di lakukan dengan membuat cela pada batang
bawah dan dimasukkan batang atas (entres) yang memiliki paling tidak
tiga mata tunas. Enters ini di ambil dari cabang/ranting yang berasal dari
tanaman lain yang memiliki keunggulan genetis. Batang bawah yang siap
di sambung biasanya berukuran 0,6 cm atau lebih.

2. Syarat-syarat suatu tanaman yang dapat di sambung adalah:


a. Alat pemotong yang digunakan dalam keadaan steril dan tajam

18
b. Hindari waktu grafting (menyambung) pada siang hari yakni saat
terik matahari
c. Tanaman yang di jadikan sebagai batang bawah berasal dari
pertumbuhan biji.
d. Batang bawah harus kompatibel dengan calon batang atas
e. Batang bawah memiliki pertumbuhan yang baik sesuai dengan
batang atas
f. Tanaman yang dijadikan batang bawah yang mempunyai usia yang
tepat sebagai bibit.
g. Tanaman yang dijadikan batang atas berasal dari tanaman induk
yang mempunyai sifat unggul
h. Batang atas berasal dari cabang yang tumbuh tegak dan lurus.
i. Batang atas sebaiknya di pilih yang tidak bercabang
j. Batang atas harus kompatibel dengan batang bawah
k. Cabang tanaman yang dijadikan batang atas dilakukan perontakan
daun (defoliasi) terlebih dahulu atau pemangkasan daun.
l. Diameter batang atas disesuaikan dengan batang bawah.
m. Calon batang atas di ambil dalam kondisi yang tepat (tidak muda dan
tidak terlalu tua).
n. Media pertumbuhan yang baik
o. Penyungkupan dengan plastic bening
p. Hindari penyinaran matahari penuh pada tanaman
q. Peningkatan dan pelepasan titik sambung yang benar

3. Alat dan bahan untuk melakukan sambungan batang:


a. Batang bawah
b. Batang atas
c. Plastic es
d. Tali rafia
e. Gunting pangkas
f. Pisau okulasi yang tajam

19
4. Proses kerja sambung batang yaitu
a. Pilih batang bawah yang diameternya sama dengan batang atas
(entres)
b. Potongan batang bawah setinggi ± 20-30 cm dari permukaan tanah
c. Belah batang bawah sepanjang 2-2,5 cm sehingga terbentuk celah
d. Entres yang sudah disiapkan dipotong daunya dan disayat pada
kedua sisinya menjadi lancip (seperti mata kampak) dan dapat
dimasukkan pada celah batang bawah.
e. Batang atas dimasukkan pada celah batang bawah
f. Tutuplah dengan menggunakan sungkup kantong es dan ikat
menggunakan tali rafia untuk menjaga kelembapan dan mengurangi
penguapan di sekitar sambungan.
g. Letakkan tanaman pada tempat yang teduh dan diberi naungan agar
terhindar dari panas matahari langsung.
h. Bibit di peliharaan sampai siap tanam di kebun selama 3 – 6 bulan.

5. Kelebihan dan kekurangan tanaman sambungan


a. Kelebihan sambungan batang
1) Di peroleh individu yang memiliki beberapa sifat unggul
2) Lebih cepat berbuah
3) Sifat-sifat yang diperoleh tidak berbeda jauh dengan sifat
induknya
4) Mempunyai perakaran yang kuat
5) Dapat memperbaiki sifat jenis tanaman
6) Relative mudah dan sederhana untuk di lakukan
b. Kekurangan sambungan pucuk
1) Berbuah sedikit
2) Tidak berhasil jika batang atas dan bawah tidak kompatibel atau
tidak cocok
3) Pohon mudah patah
4) Sulit memperoleh bahan sambungan dalam jumlah besar

20
5) Persiapan yang cukup lama
6) Keterampilan seseorang yang melakukan penyambungan harus
di perhatikan

B. Perbanyakan Tanaman Secara Generatif


Perbanyakan tanaman yang di lakukan di BPP Kelurahan Wakangka
adalah perbanyakan tanaman sayuran yang terdiri dari Cabai Merah, Daun
Bawang dan Kangkung Cabut

1. Budidaya Tanaman Cabai Merah


a. Penyemaian
Menyiapkan media semai berupa tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1. Dengan ketinggian media semai sekitar 20
cm dan panjang 1m. sebaiknya pada persemaian di beri naungan
berupa alang-alang atau daun lain agar bibit yang masih muda tidak
terkena sinar matahari secara langsung. Selanjutnya benih di sebar
pada media semai yang sudah di buat secara merata kemudian di
tutup dengan tanah tipis. Agar benih cepat tumbuh perlu di lakukan
penyiraman.
b. Penyiapan Lahan
Tanaman cabai mudah tumbuh hamper pada seluruh lahan
pertanian yang tanaman lain dapat hidup. Namun agar tanaman
dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang baik, perlu
di cari lahan yang subur untuk melakukan budidaya. Kriteria tanah
yang bagus untuk budidaya cabai adalah gembur, kaya bahan
organic, tidak berair atau becek, dan memiliki Ph sekitar 5 – 6,8.
(Rangkuman 1994).
Tanah pada lahan yang akan di Tanami di bersihkan dari
gulma kemudian di gemburkan bisa dengan cara di cangkul atau di
bajak dengan traktor. Setelah tanah di gemburkan selanjutnya di buat
bedengan dengan arah dari timur ke barat agar seluruh tanaman

21
nantinya terdapat sinar matahari secara merata. Ukuran bedengan
biasanya di buat dengan lebar sekitar 100 – 150 cm dengan
panjangnya di sesuaikan dengan kondisi lahan setempat.
c. Pemasangan Mulsa
Setelah terbentuk bedengan, selanjutnya di pasang mulsa hitam
perak dengan posisi warnah perak di atas agar dapat memantulkan
sinar matahari sehingga hama yang bersembunyi di bawah daun agar
pergi. Sebaiknya pemasangan mulsa di lakukan pada siang hari pada
saat matahairi terik agar musa tidak mudah sobek ketika di tarik.
Cara pemasangannya adalah dengan cara menarik kedua ujung
memanjang di atas bedengan, lalu pasang pasak dari bambu
berbentuk U pada sisi kanan dan kiri bedengan.Jika mulsa sudah
terpasang, lubangi mulsa yang sudah terpasang dengan
menggunakan potongan kaleng yang tajam dengan cara ditekan.
Jarak pembuatan lubang tanam adalah 60 x 70 atau 70 x 70 cm.
d. Penanaman
Penanaman bibit tanaman cabai sebaiknya pada sore atau pagi
hari. Karena jika dilakukan pada siang hari, tanaman akan layu
karena bibit masih lemah dan perlu penyesuaian dengan suhu panas
secara bertahap. Bibit yang di tanam sebaiknya bibit yang telah
berumur 17 – 23 hari atau lebih memiliki jumlah daun sebanyak 2 –
4 helai. Cara penanamanya adalah dengan mengambil bibit dari
tempat persemaian, pengambilan bibit dilakukan secara berhati-hati
agar batang atau akar tidak terputus.
Dengan mencongkel media semai menggunakan soler agar
akar tanaman muda tidak rusak, pada waktu menanam usahakan agar
akar tunggang tanaman jangan sampai patah ataupun membengkok.
Padabedengan yang akan ditanami di buat lubang tanam sesuai
dengan panjang akar tanaman, kemudian beri pupuk dasar dan tanam
tanaman pada lubang tersebut. Setelah di tanam, sebaiknya tanaman
segera disiram dan diberi penutup seperti pelepah pisang atau daun

22
daun lainya untuk mencegah layu yan dapat menyebabkan tanaman
mati (Percaya, 1993).
e. Pemeliharaan
Pada fase awal pertumbuhan atau tanaman masih dalam tahap
penyesuaian diri dengan lingkungan baru. Penyiraman tanaman
perlu di lakukan secara rutin setiap hari, terutama pada musim
kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat serta perakaranya dalam,
tanaman cukup disirami tiga hari sekali. Bila terdapat banyak gulma
perlu dilakukan penyiangan, agar tidak menjadi pesaing pada
tanaman kelamaan tanaman akan menjadi kurus dan kerdil. Salah
satu penyebab gagal panen atau penurunan hasil panen adalah
adanya serangan hama dan penyakit, salah satu penyakit yang sering
menyebabkan cabai rontok adalah penyakit bisuk buah.
Untuk itu perlu dilakukan pengendalian, pengendalian yang
banyak dilakukan adalah dengan cara penyemprotan menggunakan
pestisida. Agar tanaman dapat tumbuh dengan maksimal dan dapat
menghasilkan, perlu dilakukan pembuangan tunas air, pembuangan
tunas air bertujuan untuk mengurangi pertumbuhan vegetatif agar
tanaman tidak telalu rimbun, serta menghambat pertumbuhan tinggi
tanaman agar mempermudah dalam perawatan serta pemanenan.
Pembuangan tunas air juga bertujuan untuk mengurangi kelembapan
di sekitar tanaman, dengan demikian pertumbuhan cendawan akan
berkurang serta meningkatkan pertumbuhan generatif (Percaya
1993).
f. Pemupukan
Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan
menghasilkan buah yang berkualitas perlu dilakukan perlu di
lakukan pemupukan. Pada waktu yang tepat serta dengan dosis yang
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan yang baik sesuai
dengan jenis pupuknya. Karena pupuk merupakan nutrisi yang
sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Pemupukan pertama

23
dilakukan ketika tanaman berusia satu minggu pertama, yaitu dengan
pupuk kandang yang ditaruh pada lubang tanam dengna dosis 1 ton
perhektar atau dapat juga dengan cara di tugal pada samping
tanaman. Pemupukan kedua di lakukan pada saat tanaman berusia
sekitar tiga bulan, cara pemupukanya adalah dengan cara
mencampurkan pupuk NPK, KNO putih, Urea, serta TSP.
Dengan perbandingan 4:1:1:1:1, sehingga total semua 8 Kg
kemudian di larutkan dengan air sebanyak 250 Liter kemudian
dikocorkan pada perakaran tanaman cabai dengan dosis 250 Ml per
tanaman. Untuk pemupukan tanaman setelah tiga bulan lebih. Dapat
menggunakan pupuk campuran yang sama pada pemupukan pada
saat tanaman berumur 1 bulan, hanya saja jumlah dosisnya yang
ditambah 2:3:8:2, dan dilarutkan dengan air sebanyak 250 Liter
kemudian disiramkan pada perakaran tanaman dengan dosis 250 Ml
per tanaman, pemupukan ini dapat dilakukan setiap dua minggu
sekali.
g. Panen
Jika tanaman dirawat dengan baik biasanya sudah dapat
dipanen pada usia 4 bulan, pemanenan dapat dilakukan sebanyak
dua kali seminggu. Kriteria buah yang sudah siap panen adalah buah
yang benar-benar tua. Biasanya ditandai dengan biji yan padat, berisi
dan apabila ditekan buahnya keras, buahnya berwarna hijau tua atau
hijau kemerah-merahan. Biasanya pemanenan oleh petani dimajukan
atau diundur beberapa hari tergantung waktu harga yang sedang
tinggi.
Memanenya di lakukan dengan cara memetik tangkai buah
secara hati-hati agar percabangan dan calon bunga tidak patah atau
rusak. Panen dapat dilakukan sampai tanaman berumur 2-3 tahun
dengan jumlah panen sampai 96 kali. Pada umumnya sawat panen
pertama hanya menghasilkan cabai sedikit kemudian pada panen

24
berikutnya bertabah terus sampai mencapai puncaknya dan
selanjutnya akan semakin berkurang hingga akhirnya tanaman mati.

2. Budidaya Tanaman Kangkung


a. Persiapan Lahan
Sebaiknya menanam kangkung darat cabut di lakukan diarea
persawahan biar terkena sinar matahari yang cukup dan usahakan
jangan terlalu jauh dari perairan, lahan yang harus di persiapkan
untuk budidaya kangkung yaitu:
1) Lahan harus dicangkul telebih dahulu
2) Buatlah bedengan persegi panjang
3) Lebar lahan yang mau dibuat minimal 30-40 cm
4) Tinggi kedalaman untuk penampungan air 20-30 cm dan
panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan
5) Bedengan digembur dengan cangkul hingga merata dan halus
bersihkan semua rumput-rumput liar disekitar bedengan
b. Proses pemupukan
1) Setelah proses pengolahan selesai berikanlah pupuk kandang
sebelum biji atau tunas di tanam dengan jarak 4 hari,
pengalaman saya dalam member pupuk kandang pada lahan
8x12 saya beri 4 kantong dengan berat 50 Kg, sebenarnya
tanaman kangkung darat cukup dibilang sangat kebal terhadap
cuaca dan kondisi tanah yang lembab.
2) Proses pemberian pupuk pada saat usia tanaman kangkung darat
berkisar 14 hari, cukup di beri pupuk garam dan urea sekali
sampai proses pemanenan juga tidak bermasalah, selain
meringankan pengeluaran juga bisa dibilang irit
c. Cara Penanaman
1) Ada dua teknik penanaman kangkung darat yang bisa teman-
teman lakukan yaitu; dengan cara biji di tebar dan ditugal.

25
2) Kalau proses penanaman bibit kangkung darat dengan cara
ditebar maka hasilnya kurang maksimal (bagus) nanti hasil
pertumbuhanyapun akan sangat rapat dan tidak teratur.
3) Jadi sebaiknya dalam proses penanaman kangkung darat
alangkah baiknya dengan cara ditugal saja dengan jarak tanam
maksimal 5-6 cm, walaupun dengan cara ditugal proses
penanamanya agak lama tapi hasilnya akan sangat bagus dan
rajin nantinya.
d. Penjarangan dan Penyulangan
Bila tanaman kangkung darat terlalu lebat maka akan sangat
keliatan tidak rajin, jadi, dalam menanam tanaman kangkung darat
biar mendapatkan hasil yang bagus maka diperlukan penjarangan.
Apabila tanaman banyak yang mati, sebaiknya segeralah dilakukan
penyulaman dan diganti dengan bibit yang telah disiapkan
sebelumnya, begitu pula sebaliknya, apabila didalam satu rumpun
tanaman kebanyakan maka segeralah lakukan pemisahan minimal
dalam satu rumpun ada 3-4 batang kangkung saja.
e. Panen Tanaman Kangkung
Pemanenan tanaman kangkung darat bisa dilakukan setelah
umur kangkung sudah mencapai usia 30-40 hari. Pemanenan juga
bisa dilakukan dengan dua cara yaitu; dengan dicabut atau dipotong
paling bawah batangnya.
Proses pemanenan juga bisa dilakukan dengan dua cara
tersebut, tapi kalau menurut saya mending di potong saja batang
pohonya, kan masih bisa tummbuh lagi dan bisa dibudidayakan
kembali juga bisa mengurangi pengeluaran uang untuk membeli
bibit lagi.
Perlu kita ketahui kangkung darat juga bisa dilakukann
pemanenan dalam sekali tanam 3 kali pemanenan, bahkan bisa lebih.
Setelah pemanenan pertama selesai kita hanya membutuhkan 5-7
hari saja. Kita bisa memetik kembali kangkung-kangkungnya. Oleh

26
karena itu, setiap bulanya anda bisa panen sampai 6 kali sedangkan
kalau yang dicabut sampai akarnya cuman bisa menghasilkan proses
pemanenannya cuman sekali saja.

3. Budidaya Tanaman Bawang Daun


a. Tanaman Bawang Daun
Bawang daun (Allium Fistulosum L.) termasuk dalam family
Liliaceae yang berasal dari kawasan dari asia tenggara yang
kemudian meluas dan ditanam diberbagai wilayah yang beriklim
tropis dan subtropis. Sayuran penting ini memiliki banyak kegunaan.
Sayuran ini bisa dimakan mentah dan dimasak dalam berbagai salad
dan masakan lain. Tanaman muda bisa digunakan untuk resep
khusus makanan tertentu. Bawang daun juga dapat dimanfaatkan
untuk memudahkan pencernaan dan menghilangkan lendir-lendir
dalam kerongkongan (Rubatsky. & Yamaguchi, 1998).
Menurut Cahyono (2009), bawang daun termasuk jenis
tanaman sayuran daun semusim (berumur pendek). Tanaman ini
berbentuk rumput atau rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 60
cm atau lebih. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan
baru sehingga membentuk rumpun.
b. Akar
Bawang daun berakar serabut pendek yang tumbuh
berkembang kesemuah arah di sekitar permukaan tanah. Tanaman
ini tidak mempunyai akar tunggang. Perakaran bawang daun cukup
dangkal, antara 8-20 cm. perakaran bawang daun dapat tumbuh dan
berkembang baik pada tanah yang gembur, subur, dan mudah
menyerap air. Akar tanaman berfungsi sebagai penopang tegaknya
tanaman dan alat untuk menyerap zat-zat hara dan air (Cahyono,
2009).

27
c. Batang
Bawang daun memiliki dua macam batang, yaitu batang sejati
dan batang semu. Batang sejati berukuran sangat pendek , berbentuk
cakram, dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah .
batang yang tampak dipermukaan tanah merupakan batang semu,
terbentuk dari pelepah-pelepah daun yang saling membungkus
dengan kelopak daun yang lebih mudah sehingga kelihatan seperti
batang. Batang semu berwarna putih atau hijau keputih-putihan dan
berdiameter antara 1-5 cm, tergantung pada varietasnya. Batang
sejati dan batang semu bawang daun bersifat lunak. Fungsi batang
bawang daun, selain sebagai tempat tumbuh juga sebagai jalan
mengangkut zat hara (makanan) dari akar kedaun dan menyalurkan
zat-zat hasil asimilasi keseluruh bagian tanaman (Rukmana, 2005).
d. Syarat Tumbuh
Bawang daun dapat tumbuh didataran rendah maupun
didataran tinggi dengan ketinggian 250-1500 m dpl, dan daerah yang
memiliki curah hujan 150-200 mm/tahun dan suhu harian 18-250c
cocok untuk pertumbuhan tanaman bawang daun Rukman (2005).
Mengatakan daerah yang ideal untuk pengembangan budidaya
tanaman bawang daun adalah dataran tinggi antara 900-1700 meter
diatas permukaan laut dengan suhu berkisar antara 19 0-240c dan
kelembapan udaranya berkisar antara 80%-90%. Jenis tanah yang
relatif baik untuk pertumbuhan tanaman bawang daun adalah
Andosol, Latosol, dan Regosol.
e. Persiapan Lahan
Cara menanam bawang daun dan langkah budidaya menanam
bawang daun dapat dilakukan di berbagai media, baik dilahan
terbuka ataupun dimedia pot dan polybag. Untuk budidaya sendiri
dirumah, kita boleh menananm benih dimedia tanam seperti pot atau
polybag yang mudah dijangkau.

28
f. Penyemaian Bibit
Apabila memiliki benih dari biji maka biji harus disemai
dahulu sebelum ditanam dengan cara:
1) Sedangkan media semai berupa campuran pupuk kandang dan
tanah gembur, dengan perbandingan 1:1. Tempat persemaian
bisa dilakukan di polybag.
2) Sebar biji secara merata dengan kedalam sekitar 10 cm di media
semai. Jumlah biji per polybag, idealnya berkisar 1-2 biji.
3) Tutup media semai dengan lapisan tanah tipis (ketebalan 0,5-1
cm)
4) Kemudian tutup polybag dengan daun pisang atau karung goni
yang telah dibasahi.
5) Siram secara rutin sebanyak 2 kali sehari, pada pagi dan sore
hari. Siram secukupnya saja.
6) Apabila telah tumbuh 2-3 helai daun, bibit siap dipindahkan ke
lahan yang telah disiapkan.
g. Proses Penanaman Benih
Waktu penanaman yang baik adalah pagi atau sore hari. Jika
bibit akan ditanam secara organik kamu dapat langsung
menanamnya di polybag atau lahan yang telah disiapkan.
Namun, apabila penanaman dilakukan secara organik, baiknya
rendam terlebih dahulu bibit bawang daun dalam larutan fungisida
selama 10-15 menit. Langkah ini penting untuk menghindari
pertumbuhan jamur di akar.
Setelahnya, lakukan langkah-langkah berikut ini:
1) Buatlah lubang tanam pada lahan yang disiapkan dengan
kedalaman sekitar 10 cm.
2) Masukan bibit bawang daun pada lubang tersebut, dalam setiap
lubang sebaiknya di isi satu bibit saja.
3) Timbun bibit dengan media tanam dan usahakan posisikan bibit
secara tegak.

29
4) Untuk menjaga kelembapan media tanam, lakukan penyiraman
dengan air secukupnya.
h. Pemupukan
1) Pemupukan bawang daun secara organik:
a) Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk
kandang atau pupuk kompos.
b) Pemupukan dilakukan pada minggu ke empat dan minggu
ke delapan.
c) Tambahkan pupuk sebanyak satu kepal tangan dengan cara
di tabur disekitar pangkal batang bawang daun.
2) Pemupukan bawang daun secara non organik
a) Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk ZA,
Urea atau pupuk organik cair.
b) Jika pemupukan menggunakan pupuk Urea atau ZA maka
harus dilakukan pada minggu ketiga dan minggu ke enam
setelah bibit di tanam. Berikan pupuk dengan dosis 5
gr/tanaman.
c) Pemberian pupuk tersebut sebaiknya pupuk dilarutkan
dahulu dalam air kemudian baru disiramkan ke media
tanam.
d) Bila menggunakan pupuk organik cair, pemupukan
diberikan dengan cara disemprotkan pada daun secra
merata. Pemberian pupuk ini dilakukan mulai 10 hari
pertama dari bibit di tanam dan dilakukan secara berkala 10
hari kemudian. Lakukan berulang 3-4 kali penyemprotan
pupuk.
i. Masa Pemanenan Bawang Daun
Masa panen bawang daun dapat dilakukan setelah tanaman
berumur 2,5 bulan dari sejak bibit ditanam. Jika dihitung dari waktu
mulai penyemaian bibit biji, masa panen kira-kira akan datang dalam
waktu sekitar 5 bulan.

30
Untuk memanen bawang daun, ada bebrapa jenis yang bisa
dilakukan pada waktu panen yaitu:
1) Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari
2) Cabut seluruh bagian tanaman termasuk akar, apabila ada akar
yang busuk atau layu, langsung buang
3) Jika bawang daun akan ditanam kembali untuk siklus tanam
berikutnya, maka lakukan pemilihan tunas anakan yang sehat
dan bagus pertumbuhanya kemudian pisahkan
4) Pisahkan rumpun yang berdaun besar dan berdaun kecil.
Gabungkan masing-masing sesuai ukuran daun
5) Jika ingin mengikat bawang daun . lakukan dengan member alas
atau lapisan pada bagian luar rumpun terlebih dahulu. Dengan
begitu, ikatan tidak langsung mengenai rumpun bawang daun
6) Bawang daun yang sudah dipanen tidak dapat disimpan lama.
Jadi, sebaiknya segera dikonsumsi atau dipasarkan.

31
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa-siswa khususnya
siswa-siswi SMK Negeri 3 Buton Utara. Dengan adanya kegiatan
prakerin siswa di tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan mampu
berinteraksi dengan orang lain sehingga siswa di harapkan dapat
memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi.
2. Prakerin merupakan kegiatan praktek di luar jam sekolah yang bekerja
sama dengan masyarakat atau instasi, sehingga siswa-siswi dapat berlatih
untuk mampu bergaul dan bekerja sama dengan masyarakat luar.
3. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah
yang ahli dan profesional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar
nasional atau bahkan internasional. Dengan begitu siswa akan
mempunyai sikap yang akan menjadi bekal dasar pengembangan diri
secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang telah di
perolehnya dalam kehidupan sehari-hari.

B. SARAN
Beberapa hal yang saya temukan di lapangan kerja saat melaksanakan
prakerin yang sebagian kecil justru tidak saya temukan saat mengikuti
pembelajaran di kelas. Terkait dengan ini saya ajukan beberapa saran antara
lain:
1. Sekolah perlu memberikan penekanan dan penguasaan keterampilan
yang relavan dengan perkembangan teknologi di dunia kerja. Dengan
demikian peserta prakerin dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan
yang di peroleh secara maksimal.
2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang
berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian

32
apabila siswa melakukan prakerin sehingga instansi yang di maksud,
siswa dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
Demikian laporan prakerin ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi
pembaca, khususnya siswa-siswi SMK NEGERI 3 Buton Utara.

33
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pertanian, 2019. Bididaya Tanaman Cabai.: KATAM Terpadu


Modern

Hadiatul Wazri, 2019. Panduan Budidaya Cabai Merah. Lombok: Redaksi Alam
Tani

Budianto, s. 2016. Asiknya Bertanam Sayuran Hias Organik di Halaman

AAK. 1992. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Yogyakarta: Kansius

Https://eprints.uns.ac.id/38732/1/H3314045_Pendahuluan.pdf

Ir. Benedikta Wilibroda Fernandez, 2020. Budiddaya Tanaman Kangkung.:


Penyuluh Pertanian Madya

Rukmana, VE dan Yamaghuci, M. 1998. Sayuran Dunia: Prinsip, Produksi dan


Gizi. Bandung: ITB

Saparinto, C. 2013. Grow Your Own Vegetables: Panduan Praktis Menanam 14


Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan. Yogyakarta: Lily Publisher

Zulkarnain, H. 2013. Budidaya Sayuran Tropis. Jakarta: Bumi Aksara

34
LAMPIRAN

1. Kegiatan Harian PRAKERIN di BPP Hortikultura Kelurahan Wakangka,


Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Tahun 2022
Paraf
NO Hari/Tanggal Mulai-Selesai Uraian Kegiatan Ket
Pembimbing
Minggu Pertama
Selasa, 18-10- 09.30-10.00 - Penyambutan
1
2022 WITA - Diskusi
Rabu, 19-10- 09.15-10.00 - Pengenalan Alat
2
2022 WITA Pertanian
Kamis, 20-10- 08.13-09.00 Pengolahan Lahan
3
2022 WITA Pertanian
Jumat, 21-10- 09.15-10.00
4 Pembuatan Bedengan
2022 WITA
Minggu Kedua
Senin, 24-10- 09.30-10.45
5 Pembuatan Bedengan
2022 WITA
- Perendaman benih
Selasa, 25-10- 09.15-11.45
6 cabai
2022 WITA
- Persemaian benih cabai
- Pengambilan bambu
Rabu,26-10- 09.15-11.45
7 - Pemotongan/pengirisan
2022 WITA
bambu
Kamis, 27-10- 08.45-10.00
8 Pemupukan
2022 WITA
Jumat, 28-10- 08.30-09.50
9 Pemasangan Mulsa
2022 WITA
Minggu Ke Tiga
Senin, 31-10- 08.00-10.30
10 Persemaian danu bawang
2022 WITA

35
Selasa,01-11- 09.05-11.00 Pembersihan di sekitar
11
2022 WITA halaman buah naga
Rabu, 02-11- 08.40-11.30 Penggemburan tanah
12
2022 WITA tanaman jeruk
Kamis, 03-11- 09.15-11.35
13 Pengangkutan sekam
2022 WITA
Jumat, 04-11- 08.00-10.00
14 Kerja bakti
2022 WITA
Minggu ke empat
Senin, 07-11- 10.00-12.00
15 Menyiangi tanaman terong
2022 WITA
Selasa, 08-11- 09.15-11.30
16 Pembuatan bedengan
2022 WITA
Rabu, 09-11- 08.12-10.17 Penanaman kangkung
17
2022 WITA darat
Kamis, 10-11- 09.30-11.35
18 Penaburan pupuk
2022 WITA
Jumat, 11-11- 10.00-12.05
19 Pembersihan gulma
2022 WITA
Minggu ke lima
- 08.15-10.40 - Penanaman cabai
Senin, 14-11- WITA
20
2022 - 03.50-04.30 - Penyiraman tanaman
WITA
Selasa,15-11- 09.17-11.00
21 Pembuatan lubang tanam
2022 WITA
Rabu,16-11- 08.30-10.50 Pembersihan pupuk
22
2022 WITA organik
Kamis, 17-11- 08.55-11.40
23 Penanaman durian
2022 WITA

36
Jumat, 18-11- 08.00-11.05
24 Pengisian polybag
2022 WITA
Minggu ke enam
Senin, 21-11- 08.11-10.50
25 Penanaman kelapa Genja
2022 WITA
Selasa, 22-11- 08.17-11.00 Pemeliharaan kelapa
26
2022 WITA Genja
Rabu,23-11- 09.15-11.20
27 Penyiangan
2022 WITA
Kamis, 24-11- 09.00-11.45
28 Pemanenan cabai
2022 WITA
Jumat, 25-11- 08.15-10.35 Pencabutan di sekitar
29
2022 WITA tanaman
Minggu ke tujuh
Senin, 28-11- 08.00-10.15 Menyiangi tanaman
30
2022 WITA kangkung darat
Selasa, 29-11- 09.00-12.45
31 Menyiangi tanaman cabai
2022 WITA
Rabu,30-11- 09.12-11.37
32 Pembersihan gulma
2022 WITA
Kamis, 01-12- 08.17-11.00
33 Pemanenan buah naga
2022 WITA
Jumat, 02-12- 09.00-11.45
34 Kerja bakti
2022 WITA
Minggu ke delapan
Senin, 05-12- 08.15-10.00 Pemanenan tanaman
35
2022 WITA kangkaung darat
Selasa, 06-12- 09.00-10.55 Pemanenan tanaman
36
2022 WITA terong
Rabu,07-12- 08.18-10.55 Penggemburan tanaman
37
2022 WITA durian

37
Kamis, 08-12- 08.12-10.40 Pembersihan di dalam
38
2022 WITA riangan BPP
Jumat, 09-12- 09.00-16.00
39 Rapat kunjungan KADIS
2022 WITA
Minggu ke sembilan
Senin, 12-12- 09.30-11.55
40 Diskusi
2022 WITA
Selasa, 13-12- 09.00-11.30 Pemberian pupuk Urea
41
2022 WITA dan NPK
- 08.00-10.45
Rabu,14-12- WITA
42 Penyiraman tanaman
2022 - 04.00-05.00
WITA
- 09.13-10.50
Kamis, 15-12- WITA
43 Penyiraman tanaman
2022 - 04.00-05.00
WITA
- 08.00-09.00
Jumat, 16-12- WITA
44 Penyiraman tanaman
2022 - 04.00-05.00
WITA
Minggu ke sepuluh
Senin, 19-12- 09.00- 11.30
45 Pembersihan lahan durian
2022 WITA
Selasa, 20-12- 09.12-11.40 Pembersihan di area
46
2022 WITA bedengan

38
2. Daftar Pohon Induk Yang di Miliki BPP Hortikultura Kelurahan Wakangka
2022
Kondisi
No. Jenis Pohon Induk Jumlah (Pohon) Umur Tanaman
Tanaman
1 Mangga Arummanis 20 ± 20 Tahun Baik
Kelapa
2 - Genja 15 ± 15 Tahun Baik
- Dalam 15 ± 15 Tahun Baik
3 Jambu Air 3 ± 15 Tahun Baik
4 Jambu Biji 2 ± 2 Tahun Baik
3.

39
3. Dokunemtasi Kegiatan di BPP Hortikultura Kelurahan Wakangka

40
41
42

Anda mungkin juga menyukai