Management Pertanian 1
Management Pertanian 1
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Manajemen
individu.30
28
Undang Ahmad Kamaludin,dkk, Etika Manajemen Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2010), h. 27.
29
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar,Pengertian,dan Masalah, (Jakarta: PT
Bumi Aksara), h. 1.
30
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), h. 109.
26
27
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
pengarahandan pengendalian.33
tersebut
31
H.B. Siswanto, op.cit, h. 1.
32
E. Gumbira-Sa’id dan Yuyuk Eka Prastiwi, Agribisnis Syariah Manajemen Agribisnis
dalam Perspektif Syariah Islam, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2005), h. 97.
33
Malayu S.P. Hasibuan, op.cit, h. 2.
28
paling tepat
2. Pengertian Controlling
objectives and the plans devised to attain then are accomplished. Artinya
proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
34
Ernie Trisnawati Sule,dkk, Op.Cit, h. 11-12.
35
H.B. Siswanto, Op.Cit, h. 139.
30
dan kedua fungsi ini merupakan hal yang sangat mengisi, karena:
baik
4. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah
untuk segala hal, mulai dari target penjualan dan produksi sampai
36
Malayu S.P. Hasibuan, Op.Cit, h. 241-242
31
b. Mengukur kinerja
sedang diukur.
dengan terkendali.
1. Pengertian Harga
Konsep harga menurut Buchari Alma ialah utility dan value, utility
adalah suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan
dengan produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaitu
37
Malayu S.P. Hasibuan, Op.Cit, h. 140
32
tidak melakukan barter lagi tetapi telah menggunakan uang sebagai ukuran
oleh pemerintah untuk dapat mengatur harga dipasar agar harga tidak
38
Buchari Alma, Manajemen dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta, 2005), cet. Ke-4,
h. 169.
39
T. Gilarso, Pengantar Ekonomi Makro, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2004), h. 129.
40
http://arti-pengendaliaan.info/pengertian-harga/, Di akses pukul 01.00 WIB pada
tanggal 19 Februari 2017.
33
2. Penetapan Harga
waktu singkat dan keuntungan jangka panjang. Semua itu akan dapat
41
Thamrin Abdullah, Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 171.
34
dengan harga barang yang sejenis. Akan tetapi, apabila penjualan akan
lebih tinggi dari harga barang yang sejenis. Sedangkan perusahaan lain
menjadi saingannya.
penentu harga atau price leader. Akan tetapi untuk perusahaan yang
sangat minimum.
based pricing.42
harga menjadi lebih mahal lagi. Karena jika pandangan dari luar
karena harganya meningkat. Harga yang meningkat dan kedua belah pihak
akan menderita. Para penjual akan menderita karena dibatasi dari menjual
mereka tidak bisa dipenuhi. Inilah alasan kenapa hal ini dilarang. 43
42
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 222-
224.
43
Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Waqaf,
1997), h. 59.
36
pihak lain. Maka tipu daya dalam strategi pemasaran terutama dalam
penentuan harga itu dilarang dalam Islam karena tipu daya mengandung
oleh Allah SWT, karena itu didalam stategi penentuan harga haruslah
mekanisme pasar yang alamiah hal ini dilakukan ketika pasar dalam
keadaan normal akan tetapi apabila tidak dalam keadaan sehat yakni
pada tingkat adil sehingga dari penetapan harga tersebut tidak adanya
1. Komoditas Pertanian
Indonesia.
ternak maupun ikan. Dengan berbagai tujuan dan alasan mengapa lahan
tanam
manusia pada salah satu lahan tertentu, dalam hubungan tertentu antara
pula.
menangkap).
berbagai hal tentang keadaan biologi dibumi baik nabati maupun hewani
masyarakat.47
perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif
berupa kegiatan usaha tani maupun usaha lainnya.51 Pada proses produksi
48
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2006), h.
102.
49
Agronomopertanian.blogspot.co.id/2016/07/fungsi-kelompok-tani-dan-
gapotan.html?m=1,Di akses pukul 14:00 WIB pada tanggal 13 Maret 2018.
50
Malayu S.P. Hasibuan, op.cit, hal. 197.
51
Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti, Ekonomika Pertanian (Pengantar, Teori, dan
Kasus), (Jakarta: Penebar Swadaya, 2007), hal.30.
40
penjadwalan serta mutu produk yang akan menjadi perhatian lebih bagi
manajer produksi.
segala sesuatu yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu
adalah :
a. Lahan pertanian
yang digarap atau ditanami, maka akan semakin besar pula jumlah
52
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012), hal. 330.
53
Sukartawi, Agribisnis Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hal. 46.
41
b. Tenaga kerja
c. Modal
berbagai unsur modal kedalam tanah (misalnya air dan pupuk) untuk
54
Rita Hanafie, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Yogyakarta: ANDI, 2010), h. 187.
42
d. Pupuk
e. Pestisida
f. Bibit
g. Teknologi
h. Manajemen
menetapkan harga tertinggi dan para pedagang tidak boleh menjual lebih
tinggi dari harga patokan tersebut.Floor price yaitu penetapan harga terendah
55
Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti, op.cit, h. 36-39.
43
yang dibolehkan oleh pemerintah, tidak boleh menjual lebih rendah dari itu
terus.Penurunan harga terus menerus ini harus dicegah dengan turut sertanya
Dalam dewasa ini sektor non migas pemerintah yang menjadi salah satu
membeli gabah dengan mahal dari harga yang sebenarnya atau memberi
subsidi terhadap pupuk yang dibeli oleh petani. Jika harga pupuk tidak
disubsidi oleh pemerintah harga pupuk tidak akan dijangkau oleh petani.57
dapat dilihat sebagai suatu sektor ekonomi yang sangat potensial dalam empat
56
Rosiana Asmara, Nuhfil Hanafi, Fahriyah, Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas
Pertanian, (Malang: Gunung Samumdra, 2014), h. 27.
57
Buchari Alma, Pengantar Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2002), h. 57.
44
yaitu:58
seperti industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, barang-
kontribusi produk.
produk dari industri dan sektor lain di dalam negeri, baik untuk barang-
58
Tulus Tambunan, Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan, (Jakarta:
Universitas Indonesia (UI Press), 2010), h. 1.
45
pemerintah untuk melindung masyarakat secara luas, baik itu produsen maupun
secara alami.Tujuan dari kebijakan harga pertanian mungkin berbeda dari suatu
harga tertentu/wajar
59
Tulus T. H. Tambunan, Perkembangan Sektor Pertanian Di Indonesia:Beberapa Isu
Penting, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2003), h. 9-10.
46
komoditas tertentu dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar, dan
menjadikan acuan bagi sebagian besar petani maupun kelompok tani dalam
mereka akan membeli pad atingkat harga yang elbih rendah. 61 Permintaan
60
Erna Maria Lokollo,dkk, Memperkuat Kemampuan Swasembada Pangan, (Jakarta:
IADD Press, 2015) h. 192-193
61
Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, (Yogyakarta:Graha Ilmu,
2008), h. 108
47
suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
akan turun.
berlaku sebaliknya.
48
turun maka jumlah barang yang diminta akan turun, begitu juga
sebaliknya.62
aktivitas lainnya.
Dengan adanya fasilitas ini, maka tingkat harga akan terpengaruh, baik
62
Akhmad Mujahidin,op.cit, h. 5-7
63
Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, op.cit., h. 107
49
diambil melalui dua cara yaitu, kebijakan harga input atau saran produksi
dan produk bahan pangan sedemikian rupa. Hasil ekspor produk agribisnis
mengatur produksi dan harga, tetapi diawasi bila perlu dicampuri diatur
ini.66
2. Bagi konsumen, dalam penjualan ritel ada pembeli yang sangat sensitif
(seperti citra, merek, lokasi toko, layanan, nilai, dan kualitas). Selain
66
T. Gilarso, Pengantar Ekonomi Makro, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2004), h. 129.
67
Marius P. Angipora,Op.Cit, h. 273
51
dilakukan dengan baik, tepat, searah, manajemen yang tepat merupakan watak
harus bertitik tolak dari niat baik. Ada empat landasan untuk mengembangkan
manajemen.
68
M. Said, Pengantar Ekonomi Islam : Dasar-Dasar dan Pengembangan, (Pekanbaru:
Suska Press, 2008), h. 8.
69
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam 2 (Pasar, Perdagangan,Manajemen, Produksi,
Konsumsi,Institusi Keuangan dan Kontribusi), (Pekanbaru:Al-Mujtahadah Press, 2014), h. 85
70
Ibid, h. 87
52
dilakukan dan siapa saja yang akan melakukan sehingga dapat dipahami
selanjutnya apa yang harus dilakukan kapan saja dan bagaimana serta oleh
waktu yang akan datang yang menentukan tentang kapan perencanaan dan
Artinya :“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggung jawaban .”
sehingga kegiatan lancar, stabil dan mudah untuk mencapai tujuan yang
segala tindakan, dalam hal ini al-Qur’an telah menyebutkan dalam QS. Al-
Anfal ayat 46 :
71
M. Bukhari, dkk, Asas-Asas Manajemen, (Yogyakarta, Aditya Media:2005), h. 35
53
pertanyan. Al-Qur’an dalam hal ini telah memberikan fondasi terhadap proses
mana merupakan salah satu cara para manajer untuk mengetahui apakah
tujuan-tujuan organisasi tercapai atau tidak dan mengapa tercapai atau tidak
Artinya :“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat
yang mengawasi pekerjaanmu, yang mulia di sisi Allah dan
mencatat pekerjaan-pekerjaanmu itu, mereka mengetahui
apa yang kamu kerjakan.”
Pemanfaatan sumber daya alam yang baik dan menurut syariah Islam
hendaknya dapat diperbarui dan tetap terjaga agar stock sumber daya alam
tetap ada, sedangkan strategi pemanfaatan sumber daya alam tidak dapat
Berikut Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya QS. Al-Hijr ayat 19-
20 :
72
Faisal Bahri, Perekonomian Indonesia Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan
Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 322.
73
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, op.cit., h. 263
55
sebagai khalifah, yang berfungsi sebagai pengatur dan pengelola alam, agar
Sebagaimana dalam firman Allah QS. Yasin ayat 33-35, Allah berfirman:
Artinya : “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
bumi yang mati.maka hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan
daripadanya biji-bijian, maka dari padanya mereka makan. Dan
Kami jaadikan kebun-kebun kurma dan anggur yang diusahakan
oleh tangan mereka.Maka mengapakah mereka tidak
bersyukur?75(QS. Yasin (36):33-35)76
Selain itu Allah juga telah mewariskan bumi, harta, dan tanah yang tidak
bertuan kepada manusia.Selain itu Allah juga telah mewariskan bumi, rumah,
tanah dan tanah yang tidak bertuan kepada manusia. Oleh karena itu Islam
74
Akhmad Mujahidin, Op.Cit, h. 41
75
Mardani, Ayat-Ayat Dan Hadis Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2011), h.
98
76
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Op.Cit, h. 442
56
mengelola sumber daya alam itu melalui dua cara yakni bekerja keras dengan
juga tidak terlepas dari adanya peranan lembaga Hisbah yang menaunginya dan
Sementara itu secara singkat Rabah dalam buku Ibnu Taimiyah tentang
zalim.Jadi Hisbah bukan hanya instusi untuk ekonomi tapi juga untuk bidang
barang dan jasa atau bahkan sebuah unit usaha dalam aktivitas ekonomi
77
Akhmad Mujahidin, op.cit, h. 42.
57
secara umum, terutama harga vital masyaraka. Hal ini dilakukan agar
b. Mengawasi jual beri terlarang, praktek riba, maisir, gharar dan penipuan.
Menjamin kalau barang yang diperjual belikan dalam pasar sesuai pula
seorang yang mampu enggan membayar hutang, dalam kondisi ini lembaga
berikut sanksi jika orang tersebut bersikeras tidak melakukan hal tersebut.
cukup dijamin dalam pasar Islam, namun itu dilakukan dengan asumsi
58
bahwa pasar berjalan dengan adil, namun jika dalam kondisi keadilan tadi
sekedar mengawasi pasar tapi juga bertugas menyediakan segala sarana dan
pasar, konsep penentuan harga yang terjadi di pasar juga dipandang penting
oleh Islam yang mana konsep harga menurut Ibnu Taimiyah, harga yang adil
pada hakikatnya telah ada digunakan sejak awal kehadiran agama Islam Al-
manusia. Oleh karena itu adalah hal yang wajar jika keahlian juga diwujudkan
dalam aktivitas pasar khususnya harga, dengan ini Allah menyatakan secara
59
nasehat bahwa Allah tidak menyenangi orang yang melakukan riba dan Allah
tidak mengharamkan riba secara tuntas tetapi melarang dalam bentuk berlipat
yang telah mendarah daging, mengakar pada masyarakat sejak zaman jahiliyah
dahulu, sedikit demi sedikit. Dijelaskan dalam firman Allah di dalam Al-
78
Nurnasrina, Perbankan Syariah, (Pekanbaru: Suska Press, 2012), h. 14-16.
79
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Op.Cit, h. 66
80
Adiwarman A. Karim, op.cit, h. 154
60
atau gahaban faa hisy. Oleh karenanya pemerintah dituntut pro aktif
terhadap konsumen.
kenyataan tersebut.81
diciptakan oleh pembisnis yang tidak bermoral pada umumnya memiliki akibat
akan terjadinya kenaikan harga secara artifisial karena muslim yang benar tidak
81
Ibid, h. 132.
61
tangan dan menetapkan harga jika pebisnis jahat, spekulan dan penimbunan
tidak boleh secara umum melakukan campur tangan terhadap harga alami yang
82
Muhammad Syarif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri), Cet. Ke-2, h. 135-136
83
Syafi’I Jafri, Fiqh Muamalah, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), cet. Ke-1, h. 165
84
Departemen Agama Republik Indonesia, op.cit, h. 291