PERMASALAHAN Virgiani Pangestika Fajrin, Yayat Berdasarkan hasil Alat peraga fisika crane Ruhiat , Dina Rahmi Darman. observasi di SMAN 6 magnetic yang dikembangkan 2021. Pengembangan Alat Peraga kota Serang, hasil dapat memberikan stimulus Fisika Crane Magnetic Pokok belajar siswa pada pada peserta didik untuk lebih Bahasan Medan Magnet Pada pelajaran fisika materi aktif, sehingga alat peraga Selenoida. medan magnet di sebagai salah satu media kelas XII masih pembelajaran yang efektif dan tergolong rendah. efesien dalam proses Hasil belajar siswa pembelajran fisika khususnya yang rendah pada materi medan magnet yang materi medan magnet berakaitan erat dengan listrik karena pembelajaran dan magnet dan bersifat masih konvensional abstrak. Alat peraga fisika dan pasif. Fakta lain di crane magnetic juga dapat lapangan, yaitu menumbuhkan hasrat dan berdasarkan hasil keinginan belajar peserta didik, wawancara dengan serta membuat proses belajar guru fisika di SMAN peserta didik menjadi lebih 6 Kota Serang bahwa menarik. Pernyataan di atas beberapa alat sesuai dengan hasil penelitian praktikum yang peneliti dari angket respon digunakan dalam peserta didik sebesar 96,7% pembelajaran tidak dapat digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya pada alat dan bahan praktikum materi medan magnet. Hal tersebut di sebabkan karena kurang terawat dan minimnya alat dan bahan yang tersedia pada laboratorium sekolah. Oleh karena itu, guru jarang menggunakan alat praktikum/alat peraga dalam kegiatan pembelajaran fisika di sekolah. Sehingga pemahaman pada materi medan magnet menjadi kurang maksimal jika tidak didampingi dengan alat praktikum/alat peraga. Rokibun Muji, Muh. Wahyudi, Hasil observasi yang Alat peraga yang Ahmad Zohdi. 2020. dilakukan dengan dikembangkan ini mampu Pengembangan Alat Peraga Gaya wawancara pada untuk menjelaskan beberapa Elektromagentik Sebagai Solusi siswa-siswi pada dua konsep fisika diantaranya Media Pembelajaran Fisika Di Ma sekolah MA di hukum Faraday, hukum lenz, AlMaarif Qomarul Huda Montong Lombok Tengah, hukum ampere, konsep induksi Ara. didapatkan hasil dan beberapa faktor yang bahwa penggunaan mempengaruhi besarnya gaya media berupa alat elektromagnetik, serta alat peraga masih belum peraga yang dirancang ini maksimal, hal ini menggunakan arus DC yang dikarenakan proses menghasilkan arus yang tidak belajar mengajar yang terlalu besar sehingga aman berlangsung untuk digunakan oleh peserta tradisional/ceramah didik. Dari hasil pembahasan dan hampir tidak yang telah dilakukan dan pernak melakukan kemampuan alat peraga yang praktikum di di buat menunjukkan bahwa laboratorium. alat peraga gaya Wawancara juga elektromagnetik ini sangat dilakukan untuk guru layak digunakan untuk fisika di salah satu digunakan sebagai penunjang sekolah MA di pembelajaran di SMA/MA. Lombok Tengah yang diperoleh informasi bahwa kendala- kendala yang menyebabkan guru tidak menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran adalah karena kurangnya ketersediaan alat-alat di laboratorium khususnya materimateri dengan konsep kemagnetan tentang gaya elektromagnetik/moto r listrik. Sehingga pembelajaran yang di terima oleh peserta didik hanya sebatas penyampaian secara verbal oleh guru tanpa dilakukannya praktikum. Hilmi Riyadi, Mustika Wati, dan Berdasarkan hasil Alat peraga didesain sesuai Syubhan An’nur. 2018. pengamatan peneliti dengan tujuan pembelajaran Pengembangan Alat Peraga Fisika selama program dan dapat menjadi sumber Materi Cahaya Untuk Melatihkan pengajaran lapangan belajar yang baik bagi siswa. Keterampilan Proses Sains Siswa (PPL) di SMP Negeri Sehingga diharapkan dapat Smp. 11 Banjarmasin, tidak memotivasi dan memudahkan pernah guru siswa dalam memahami konsep melakukan praktikum usaha dan energi. Alat peraga di laboratorium, dinilai mampu dengan baik begitu juga dengan untuk melakukan umpan balik hasil wawancara sehingga memudahkan dalam dengan pengajar proses belajar mengajar. Siswa pengampu IPA di dapat merasa aman sekolah tersebut, menggunakan alat peraga yang ternyata keaktifan dikembangkan, karena tidak siswa dalam kegatan terdapat benda-benda yang belajar IPA masih dapat membahayakan siswa kurang. Pembelajaran ketika menggunakan alat masih terpusat pada peraga tersebut. guru karena model pembelajaran yang sering dilakukan adalah model pembelajaran langsung dengan metode ceramah dan jarang sekali melakukan percobaan atau praktikum. Untuk mengatasi keaktifan siswa yang masih kurang dalam pelajaran tersebut dapat dilakukan dengan cara melatihan keterampilan proses sains siswa.