Anda di halaman 1dari 19

186

Jurnal Perspektif Bea dan Cukai


Vol. 6, No. 1, 2022
ANALISIS LAYERING TARIF CUKAI PRODUK ALKOHOL DI INDONESIA

Aditya Subur Purwana1), Muh. Sutartib2)


1)
Program Studi Kepabeanan dan Cukai, Politeknik Keuangan Negara STAN
2)
Pemeriksa Bea Cukai Madya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

E-mail: adityasp@pknstan.ac.id
muh.sutartib@kemenkeu.go.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK:

Tanggal masuk Penyederhanaan penggolongan Barang Kena


[23/04/2022] Cukai produk alkohol dalam UU Cukai
membawa konsekuensi perbedaan persepsi
Revisi dalam definisi maupun kriteria. Akibatnya
[17/04/2022] penjabaran layering tarif cukai produk alkohol
ke dalam Peraturan Menteri Keuangan tidak
Tanggal terima sesuai dengan best practice dan berpotensi
[23/05/2022] terjadi fraud/pelanggaran di bidang cukai.
Penelitian bertujuan menganalisis layering tarif
ABSTRACT: cukai produk alkohol di Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode
The simplification of the classification of excise kualitatif interpretatif, dengan reseach design
goods for alcohol products in the Excise Law has the berupa case study. Didukung data kuantitatif
consequence of different perceptions in the definition selama tahun 2016 s.d. 2021. Hasil penelitian
and criteria. As a result, the explanation of the menghasilkan layering tarif cukai produk
layering of tariffs on alcohol products into the alkohol di Indonesia tidak sesuai dengan best
Regulation of the Minister of Finance is not suitable practice sehingga diperlukan mengubah
with either best practices and it may cause layering tarif cukai produk alkohol, yaitu
fraud/violations in the excise sector. This study aims mengubah tarif cukai tunggal pada komoditi EA
to analyze the layering of excise tariffs on alcohol menjadi tarif cukai yang besarnya sebanding
products in Indonesia. Interpretive-qualitative dengan kadar etil alkoholnya, mengusulkan
method is used, with the research design in the form untuk menyamakan tarif cukai MMEA impor
of a case study. It is supported by quantitative data dengan MMEA produk dalam negeri dan
from 2016 to 2021. The result shows that the excise menambah layering tarif cukai MMEA, serta
tariff for alcohol products in Indonesia is not suitbale mengubah tarif KMEA yang bentuknya cair atau
with best practices, so a change in the excise tariff for pasta menjadi multi tarif sebanding dengan etil
alcohol products is required. By changing the single alkoholnya memakai satuan per liter agar selaras
tariff on an EA commodity to a tariff that is dengan best practice international.
proportional to the alcohol content, proposing to
adjust the import tariff with MMEA and increasing Kata Kunci: Etil Alkohol, KMEA, Layering
the MMEA excise tariff, as well as changing the Tarif Cukai, MMEA, Produk Alkohol.
KMEA tariff in the form of liquid or paste into
multiple tariffs that are proportional to the ethyl
alcohol using units per liter to align with international
best practice.

Keywords: Alcohol Products, Ethyl Alcohol, Excise


Tariff Layer, KMEA, MMEA.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
187
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
1. PENDAHULUAN Pemerintah sudah berkomitmen
memisahkan etil alkohol sebagai entitas
Sebelum diberlakukannya Undang
BKC yang berbeda dengan MMEA
Undang No. 11 Tahun 1995 Tentang
melalui UU Cukai maka seyogyanya
Cukai (UU Cukai), dasar hukum
penetapan tarif cukai produk alkohol (tarif
pengenaan cukai atas produk alkohol
cukai EA, MMEA serta tarif cukai
menggunakan dua ordonansi cukai
KMEA) mendapatkan perhatian khusus
peninggalan Belanda yaitu Ordonansi
dengan tujuan untuk memperkecil
Cukai Bir dan Ordonansi Cukai Alkohol
timbulnya fraud/pelanggaran di bidang
Sulingan. Proses penyederhanaan
cukai, seperti memberitahukan importasi
penyebutan Barang Kena Cukai (BKC)
produk alkohol pada pos tarif Harmonized
produk alkohol dari bir dan alkohol
System (HS) yang tidak tepat serta
sulingan menjadi etil alkohol (EA) dan
membuat laporan produksi produk alkohol
minuman yang mengandung etil alkohol
ke DJBC lebih rendah daripada produk
(MMEA) dalam UU No. 11 Tahun 1995
yang sebenarnya. Perhatian khusus
menyebabkan perbedaan persepsi dalam
tersebut antara lain dengan layering tarif
definisi maupun kriteria, kapan suatu
produk alkohol termasuk EA dan kapan cukai yang lebih terperinci. Indikasi
terjadi fraud adalah banyaknya
termasuk MMEA (konsentrat yang
pelanggaran/penindakan terhadap produk
mengandung etil alkohol “yang disingkat
alkohol.
dengan KMEA” termasuk dalam kategori
Konsumsi minuman beralkohol di
MMEA), akibatnya adalah penjabaran
Indonesia relatif rendah dibandingkan
layering tarif cukai produk alkohol ke
dengan negara lain, dan didominasi oleh
dalam Peraturan Menteri Keuangan
minuman beralkohol ilegal. Survei
(PMK) tidak sesuai dengan best practice
Kesehatan Dasar Nasional Kementerian
dan/atau menyebabkan potensi terjadinya
Kesehatan tahun 2018 (2019) melaporkan
pelanggaran/fraud di bidang cukai.
bahwa di seluruh Indonesia, hanya 3,3%
Produk alkohol yang digunakan selain
penduduk yang mengonsumsi alkohol
untuk minuman dan/atau produk makanan
dalam satu bulan terakhir. Berdasarkan
pada prinsipnya tidak membayar cukai
data terbaru WHO antara 2015 s.d. 2017,
baik melalui mekanisme pembebasan,
rata-rata konsumsi alkohol murni di
tidak dipungut atau mekanisme lainnya
Indonesia adalah 0,8 liter per kapita, jauh
(Kementerian Keuangan, 2009 dan
lebih rendah dari rata-rata di Asia
Kementerian Keuangan, 2019).
Tenggara yang 4,5 liter alkohol murni per
Berdasarkan ordonansi lama yang
kapita. Konsumsi alkohol Indonesia terdiri
membagi BKC produk alkohol menjadi bir
dari 0,5 liter alkohol ilegal/unrecorded dan
dan alkohol sulingan, maka
0,3 liter alkohol legal/recorded (Audrine,
pengharmonisasian tarif cukai produk
2021).
alkohol yang sejalan dengan best practices
Kategori minuman beralkohol
internasional akan lebih mudah dimana
ilegal/unrecorded meliputi minuman yang
produk selain bir seperti anggur, sake,
diimpor secara tidak sah untuk
minuman beralkohol hasil proses distilasi
menghindari pengenaan bea masuk yang
produk fermentasi atau yang dikenal
tinggi dan/atau melanggar perizinan
dengan spirits (misalnya whiskey, brandy,
impor; minuman beralkohol palsu;
vodka, arak) serta neutral spirits (alkohol
minuman beralkohol yang tidak sesuai
dengan kadar minimal 95%) akan
dengan proses produksi, pedoman, atau
dimasukkan dalam kategori BKC berupa
undang-undang pelabelan yang tepat; serta
alkohol sulingan.
alkohol atau produk yang mengandung

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
188
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
alkohol yang diproduksi bukan untuk meningkat dari tahun 2018, dengan BHP
konsumsi manusia tetapi disalahgunakan pada tahun 2021 sebanyak 1,344 ribu liter.
pemakaiannya sebagai pengganti Tabel 1.2. Jumlah BHP MMEA Tahun
minuman beralkohol. 2018 s.d. 2021
Berdasarkan data Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (2022), jumlah penindakan Tahun
Jumlah Barang Hasil Penindakan (Ribu L)
Total Dalam Negeri Impor
MMEA tahun 2018 s.d. 2021, yaitu 2018 740 294 446
sebagaimana Tabel 1.1. dan Grafik 1.1. 2019 1,117 581 536
Jumlah Penindakan MMEA baik 2020 1,031 845 186
diproduksi dalam negeri maupun impor 2021 1,344 450 894
Rata-rata 1,058 543 516
cenderung naik dari tahun 2018. Dengan sumber: Direktorat P2, DJBC (2022)
jumlah penindakan setiap tahun di atas
1.500 penindakan. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa banyaknya
pelanggaran atas produk MMEA.

Tabel 1.1. Jumlah Penindakan MMEA


Tahun 2018 s.d. 2021

Jumlah Penindakan
Tahun
Total Dalam Negeri Impor
2018 1,311 289 1,022
2019 1,917 385 1,532
2020 1,536 373 1,163
2021 1,734 545 1,189 Sumber: Direktorat P2, DJBC (2022)
Rata-rata 1,625 398 1,227
sumber: Direktorat P2, DJBC (2022) Grafik 1.2. Jumlah BHP MMEA Tahun
2018 s.d. 2021

Selama tahun 2021, jenis pelanggaran


terhadap MMEA didominasi MMEA
polos (tidak ada pita cukai) sebesar
82.60%. Tabel 1.3 dan Grafik 1.3
menunjukan jenis pelanggaran MMEA
selama tahun 2021.

Tabel 1.3. Jenis Pelanggaran MMEA


Tahun 2021

Sumber: Direktorat P2, DJBC (2022) Jenis Pelanggaran


Persentase (%)
Tahun 2021
Grafik 1.1. Jumlah Penindakan MMEA Polos 82.60
Tahun 2018 s.d. 2021 Tanpa NPPBKC 8.70
Palsu 4.40
Dari hasil penindakan produk MMEA, Bekas 2.20
didapatkan jumlah Barang Hasil Pengangkutan 1.10
Penindakan (BHP) yang cenderung Syarat NPPBKC 1.10
Sumber: Direktorat P2, DJBC (2022)

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
189
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022

Berdasarkan latar belakang


permasalahan tersebut, penelitian
bertujuan menganalisis bagaimana
layering tarif cukai produk alkohol di
Indonesia, yaitu:
1. Layering tarif cukai EA;
2. Layering tarif cukai MMEA; dan
3. Layering tarif cukai KMEA.
Dengan Framework penelitian
sebagaimana Gambar 1.1 berikut.
Hasil analisis diharapkan dapat
Sumber: Direktorat P2, DJBC (2022) digunakan sebagai referensi pengambil
kebijakan dalam penyempurnaan
Grafik 1.3. Jenis Pelanggaran MMEA peraturan yang berhubungan dengan
Tahun 2021 layering tarif cukai produk alkohol.

Barang Kena Cukai


Produk Alkohol

Ordonansi Cukai
Bir Etil Alkohol
Bir
(EA)
UU No. 11
Barang Kena
Tahun 1995
Cukai Produk Produk Alkohol
Tentang Cukai
Alkohol
Ordonansi Cukai
Alkohol Sulingan Alkohol Sulingan Minuman Mengandung
Etil Alkohol (MMEA)
termasuk Konsentrat
Mengandung Etil Alkohol
(KMEA)

Penyederhanaan BKC Produk Alkohol


menjadi EA dan MMEA, menyebabkan
perbedaan persepsi dalam definisi maupun
kriteria penentuan produk etil alkohol

Literature Review:
1. Proses pembuatan etil alkohol dan minuman Konsekuensi:
beralkohol; · Layering tarif cukai produk alkohol ke
2. Cukai produk alkohol; dalam PMK tidak sesuai dengan best
3. Pengaturan cukai atas produk alkohol di beberapa Penelitian Kualitatif practice; dan/atau
negara;
4. Cukai produk alkohol di Indonesia menurut UU No. · Potensi terjadi pelanggaran/fraud di
11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana diubah bidang cukai.
dengan UU No. 39 Tahun 2007 dan aturan turunannya.

Pelanggaran MMEA
Best Practices
Data sekunder berupa
Studi dokumen yang didukung dengan
data kuantitatif

Sumber: Direktorat P2, DJBC (2022)

Sumber: diolah penulis


Gambar 1.1 Framework Penelitian

2. KAJIAN LITERATUR keadaan murni atau absolut adalah suatu


2.1.Proses pembuatan etil alkohol dan senyawa kimia organik berbentuk cair,
minuman beralkohol jernih, tidak berwarna, mudah menguap,
mudah terbakar dan berbau khas, memiliki
Etil alkohol atau etanol atau secara
umum sering disebut alkohol, dalam rumus kimia C2H5-OH. Etil alkohol
sebagian besar diperoleh dari fermentasi

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
190
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
produk pertanian yang mengandung gula, manusia yang mengandung etil alkohol
karbohidrat atau selulosa kemudian atau etanol (Kementerian Keuangan,
dilanjutkan dengan proses distillasi atau 2018). Berapa batas kandungan etanol
penyulingan, namun ada juga etil alkohol sehingga bisa dibedakan antara MMEA
yang diperoleh dari reaksi kimiawi dengan minuman yang dianggap tidak
kemudian dilanjutkan dengan proses beralkohol? Best practices yang dipakai
penyulingan misalnya etil alkohol yang oleh banyak negara bahwa suatu minuman
diperoleh dari reaksi kimia antara gas dianggap tidak beralkohol apabila
etilena dengan uap air pada kondisi kandungan etanolnya kurang dari 0.5%
tertentu (A Lyondell Company, 2003 dan dengan suhu pengukuran 15 derajat
https://www.britannica.com/science/ethan Celcius.
ol, on July 1, 2021). Proses pembuatan etil alkohol baik
Ada beberapa definisi minuman secara sintetik maupun melalui proses
beralkohol atau minuman yang distilasi produk fermentasi hasil pertanian
mengandung etil alkohol (MMEA) namun dapat dilihat dari flowsheet yang
definisi secara umum adalah segala jenis disederhanakan seperti yang terlihat pada
minuman yang dibuat untuk dikonsumsi Gambar 2.1 dan Gambar 2.2.

Gambar 2.1. Flowsheet yang disederhanakan pembuatan etil alkohol dari gas etilena
Sumber: A Lyondell Company (2003), (disederhanakan)

Keterangan: yang diperoleh dengan cara sintesa


1. Gas etilena; kimiawi, maka secara jelas dapat
2. Uap air panas/steam; dikatakan bahwa produk ini merupakan
3. Katalis (phosphoric acid) dan bahan Barang Kena Cukai (BKC) berupa etil
kimia lainnya; alkohol (EA), bukan sebagai MMEA,
4. Etil alkohol mentah/crude ethyl karena berapapun kadarnya, produk ini
alcohol; tidak layak diminum maupun dijadikan
5. By product: sisa katalis (phosphoric sebagai bahan baku dan/atau bahan
acid), gas etilena yang tidak terkonversi penolong untuk membuat MMEA. Etil
menjadi etil alkohol, gas hidrogen, eter, alkohol yang diperoleh dengan cara
minyak, air; sintesa kimiawi ini, biasanya dipasarkan
6. Concentrated crude ethyl alcohol; dengan kadar EA minimal 95% vol. Etil
7. Etil alkohol dengan kadar miniman alkohol jenis ini biasanya akan digunakan
95% vol./neutral spirits; sebagai bahan bakar atau akan
8. Etil alkohol dengan kadar 99% vol. or didenaturasi (dicampur dengan bahan lain
lebih, etil alkohol murni/absolut. sehingga tidak akan dimanfaatkan sebagai
Apabila diinterpretasi menggunakan bahan baku minuman beralkohol).
UU Cukai atas etil alkohol atau etanol Walaupun etil alkohol ini tidak tera pangan

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
191
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
namun untuk dapat dipakai sebagai bahan seperti thinner, pelarut, cat dipersyaratkan
baku atau bahan penolong produk lain untuk didenaturasi terlebih dahulu.

Gambar 2.2. Flowsheet yang disederhanakan pembuatan MMEA dan EA dari produk
pertanian
Sumber: pengolahan dari beberapa sumber oleh penulis

Keterangan: constituents. Congeners ini bersifat khas


1. Bahan baku yang berasal dari produk untuk masing-masing bahan baku dan
pertanian (mengandung gula, biasanya tersusun dari higher alcohols,
karbohidrat atau selulosa); ester, aldehida, serta asam.
2. Air dan ragi/yeast; Apabila produk fermentasi ini disuling
3. Produk fermentasi seperti fermented atau didistilasi dengan tetap
cane sugar, bir, sake; mempertahankan secondary constituents-
4. By product dari proses distilasi; nya akan diperoleh MMEA hasil proses
5. Alkohol hasil proses distilasi dengan distilasi atau dikenal sebagai spirits seperti
kadar etil alkohol maksimum sekitar whiskey, brandy, dan ciu (minuman yang
96% vol.; proses distilasi dapat selama ini dianggap sebagai minuman
dilaksanakan secara kontinye atau tradisional di beberapa daerah di Indonesia
beberapa tahap secara batch; yang diperoleh dari distilasi produk
6. By product; fermentasi tetes tebu).
7. Etil alkohol dengan kadar 99% vol. atau Apabila proses distilasi terhadap
lebih, etil alkohol murni/absolut. MMEA hasil proses distilasi atau spirits
Proses pembuatan etil alkohol yang dilanjutkan sampai hampir semua
berasal dari hasil pertanian dimulai secondary constituents-nya hilang maka
melalui proses fermentasi menggunakan akan diperoleh apa yang dinamakan
ragi. Hasil proses fermentasi ini biasanya neutral spirits dengan kesepakatan
berupa MMEA hasil proses fermentasi kandungan etil alkohol minimumnya di
misalnya bir berasal dari fermentasi barley tiap negara berbeda, namun biasanya
yang dikecambahkan/malt, wine berasal sebesar 95% menurut volumenya atau
dari fermentasi buah anggur, sake berasal dikenal dengan 190 proof.
dari fermentasi beras, dll, sedangkan hasil
fermentasi tetes tebu, jarang sekali 2.2.Cukai produk alkohol
dikonsumsi secara langsung. MMEA hasil Cukai adalah pajak yang dipungut
proses fermentasi ini mengandung protein sebagai pajak unit khusus produk atas
sebagai first constituents (air dan etil sejumlah barang terbatas yang telah
alkohol yang dianggap sebagai komponen
ditentukan sebelumnya. Cukai biasanya
utama) dan congeners sebagai secondary

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
192
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
dikenakan dengan tarif yang berbeda untuk menghasilkan pendapatan negara
untuk barang-barang non essential atau dan mendorong konsumen untuk memilih
mewah, minuman beralkohol, tembakau, produk dalam negeri daripada produk
dan energi. Cukai dapat dikenakan pada impor; serta dapat menaikkan harga
setiap tahap produksi atau distribusi dan alkohol melalui cukai dengan tujuan
biasanya dinilai sebagai biaya spesifik per mengurangi permintaan konsumen.
unit berdasarkan karakteristik dengan
mengacu pada nilai, berat, kadar, atau 2.3. Pengaturan cukai atas produk
kuantitas produk (OECD, 2020). alkohol di beberapa negara
Menurut pasal 2 Undang-Undang RI Best practice yang berlaku di banyak
Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai
negara pada umumnya menganggap etil
sebagaimana diubah dengan Undang- alkohol dan minuman beralkohol sebagai
Undang No. 39 Tahun 2007, cukai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
dikenakan atas barang-barang tertentu yaitu sebagai “minuman beralkohol” dan
yang mempunyai sifat atau karakteristik: menggolongkan produk ini menurut
a. konsumsinya perlu dikendalikan; proses pembuatannya. Pada prinsipnya
b. peredarannya perlu diawasi; dibagi menjadi tiga kategori besar yaitu
c. pemakaiannya dapat menimbulkan bir, minuman fermentasi lainnya selain bir
dampak negatif bagi masyarakat atau (fermented alcohols), serta alkohol hasil
lingkungan hidup; atau proses penyulingan (distilled alcohols)
d. pemakaiannya perlu pembebanan atau sering disebut spirits.
pungutan negara demi keadilan dan Produk yang selama ini di Indonesia
keseimbangan.
dikenal sebagai EA, di negara lain
Alkohol merupakan barang yang dikategorikan sebagai minuman
bersifat adiktif (dapat menyebabkan efek beralkohol jenis spirits dengan besaran
ketergantungan). Minuman dengan kadar tarif cukainya tergantung pada kadar etil
alkohol semakin tinggi, akan semakin alkoholnya misalnya di Kanada dan Uni
tinggi pula dampak negatifnya. Eropa (Tabel 2.1 dan Tabel 2.2). Dari
Konsumsi alkohol sering dikaitkan Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 juga dapat dilihat
dengan perilaku irasional serta efek bahwa negara-negara tersebut
eksternal negatif seperti pertumbuhan mengenakan tarif minuman beralkohol
tingkat kejahatan, kecelakaan lalu lintas, jenis spirits jauh lebih tinggi daripada
kecelakaan kerja, dan kebakaran rumah. jenis minuman fermentasi. Seperti halnya
Itulah sebabnya banyak negara di Indonesia, mereka juga akan
memperkenalkan langkah-langkah
membebaskan cukai atas etil alkohol
kebijakan khusus untuk membatasi dengan kadar minimal 95% menurut
konsumsi alkohol karena berdampak volumenya/neutral spirits apabila akan
negatif pada masyarakat. digunakan sebagai bahan baku produk lain
Pemerintah dapat menggunakan seperti parfum, obat-obatan, pernis, dsb.
instrumen cukai atas minuman beralkohol

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
193
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
Tabel 2.1. Tarif Cukai Minuman Beralkohol di Kanada
Nama produk Tarif cukai
Layer (berdasarkan kadar alkohol)
alkohol (Efektif 1 April 2019)
Minuman hasil 1. Tidak lebih dari 7% kandungan etil $0.313
proses alkohol absolut menurut volumenya
distilasi/Spirits (besaran tarif per liter spirits)
2. Lebih dari 7% kandungan etil alkohol $12.375
absolut menurut volumenya (besaran
tarif per liter berdasarkan kandungan
etil alkohol absolut)
Anggur/Wine 1. Tidak lebih dari 1.2% kandungan etil $0.021 per liter
alkohol absolut menurut volumenya
2. Lebih dari 1.2%, tetapi tidak lebih dari $0.313 per liter
7%, kandungan etil alkohol absolut
menurut volumenya
3. Lebih dari 7% kandungan etil alkohol $0.653 per liter
absolut menurut volumenya.
Bir/Beer 1. Tidak lebih dari 1.2% kandungan etil $2.742 per hektoliter
(packaged) alkohol absolut menurut volumenya
2. Lebih dari 1.2%, tetapi tidak lebih dari $16.52 per hektoliter
2.5% kandungan etil alkohol absolut
menurut volumenya
3. Lebih dari 2.5% kandungan etil $33.03 per hektoliter
alkohol absolut menurut volumenya.
Bir/Beer (bulk) 1. Tidak lebih dari 1.2% kandungan etil Rate of excise per hecto litre depend on
alkohol absolut menurut volumenya absolute ethyl alcohol content by
2. Lebih dari 1.2%, tetapi tidak lebih dari volume and annual production
2.5% kandungan etil alkohol absolut volume increments, each layer is
menurut volumenya divided into 5 levels based on
3. Lebih dari 2.5% kandungan etil production volume:
alkohol absolut menurut volumenya 1. 0 to 2,000 hl
2. 2,001 to 5,000 hl
3. 5,001 to 15,000 hl
4. 15,001 to 50,000 hl
5. 50,001 to 75,000 hl
Note: hl = hectolitre
Sumber: Government of Canada. Excise taxes, duties, and levies.

Tabel 2.2. Tarif Cukai Minuman Beralkohol di Uni Eropa

Produk BKC Besaran tarif diekspresikan dengan Besaran tarif minimum

Bir/Beer Hektoliter per derajat Plato atau Hektoliter EUR 0.748 atau EUR 1.87
per kandungan alkohol
Anggur/Wine (still and Volume dalam hektoliter/ Hectolitre of EUR 0
sparkling) volume
Produk intermediate Volume dalam hektoliter/ Hectolitre of EUR 45
(misalnya: port, sherry) volume

Spirits Hektoliter dihitung dari alkohol murni EUR 550


Sumber: European Commission. Taxation and Customs Union. Excise duties on alcohol,
tobacco and energy.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
194
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
Malaysia mendefinisikan produk Barang Kena Cukai (BKC) produk
alkohol untuk keperluan pemungutan Bea alkohol di Indonesia terbagi menjadi dua
Masuk maupun Cukai sepenuhnya yaitu etil alkohol atau etanol, dengan tidak
mengacu pada Konvensi Harmonized mengindahkan bahan yang digunakan dan
System sehingga kemungkinan adanya proses pembuatannya (pasal 4 ayat (1)
ketidakharmonisan definisi MMEA huruf a UU Cukai) serta minuman yang
maupun EA untuk tujuan pemungutan bea mengandung etil alkohol dalam kadar
masuk atau cukai tidak pernah terjadi berapun, dengan tidak mengindahkan
(ASEAN The Excise Departement, July 1, bahan yang digunakan dan proses
2021). pembuatannya, termasuk konsentrat yang
Singapura menggolongkan semua mengandung etil alkohol (pasal 4 ayat (1)
minuman beralkohol sebagai intoxicating huruf b UU Cukai).
liquors. Penghitungan pajak minuman Tarif cukai EA dan KMEA saat ini
beralkohol di Singapura (Bea Masuk menggunakan tarif tunggal berapapun
dan/atau Cukai) menggunakan formulasi kadarnya, sedangkan penggolongan tarif
(Government of Singapore, July 1, 2021): cukai MMEA, Menteri Keuangan
Pajak yang harus dibayar = Jumlah total menggolongkannya ke dalam tiga
minuman dalam liter x tarif BM dan/atau golongan yaitu golongan A, B dan C
Cukai x kadar alkohol (persen volume) berdasarkan kandungan etil alkoholnya.
Contoh: Penggolongan ini memakai referensi
Suatu perusahaan mengimpor 75 liter Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013
Stout dengan kandungan etil alkohol 5%- Tentang Pengendalian dan Pengawasan
v/v. Apabila diasumsikan tarif BM= SGD Minuman Beralkohol walaupun
16 per liter dan tarif Cukai = SGD 60 per sebenarnya referensi ini tidak mengikat
liter maka total pungutan yang harus (Kementerian Perdagangan, 2020).
dibayar 75 x (SGD 16 + SGD 60) x 5% = Pada saat ini besaran tarif cukai
SGD 285 produk alkohol diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor
2.4.Cukai produk alkohol di Indonesia 158/PMK.010/2018 dengan besaran tarif
menurut UU No. 11 Tahun 1995 cukai seperti yang tercantum dalam Tabel
tentang Cukai sebagaimana diubah 2.3, 2.4. dan 2.5.
dengan UU No. 39 Tahun 2007 dan
aturan turunannya
Tabel 2.3. Tarif Cukai Etil Alkohol (EA)

Tarif Cukai Per Liter Tarif Cukai Per Liter


Golongan Kadar Etil Alkohol
(Produksi Dalam Negeri) (Impor)

Dari semua jenis etil


Tanpa
alkohol dengan kadar Rp20,000.00 Rp20,000.00
Golongan
berapapun
Sumber: Kementerian Keuangan (2018)

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
195
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
Tabel 2.4. Tarif Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol (MMEA)

Tarif Cukai Per Liter Tarif Cukai Per


Golongan Kadar Etil Alkohol
(Produksi Dalam Negeri) Liter (Impor)
A Sampai dengan 5% Rp15.000,00 Rp15.000,00
(lima persen)

B Lebih dari 5% (lima persen) Rp33.000,00 Rp44.000,00


sampai dengan 20% (dua
puluh persen)

C Lebih dari 20% (dua puluh Rp80.000,00 Rp139.000,00


persen)

Sumber: Kementerian Keuangan (2018)

Tabel 2.5. Tarif Cukai Konsentrat yang Mengandung Etil Alkohol (KMEA)

Tarif Cukai Per gram Tarif Cukai Per gram


Golongan Jenis KMEA
(Produksi Dalam Negeri) (Impor)

Konsentrat bentuk padat


Tanpa (kadar berapapun)
Rp1,000.00 Rp1,000.00
Golongan Konsentrat bentuk cair
(kadar berapapun)
Sumber: Kementerian Keuangan (2018)

3. METODE PENELITIAN Selain itu penelitian menggunakan


Benchmarking perlakuan cukai produk
Penelitian menggunakan metode
alkohol di berbagai negara.
kualitatif, dengan reseacrh design berupa
case study (Creswell, 2014). Metode
kualitatif interpretatif karena data 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian lebih mementingkan 4.1.Tarif Cukai Etil Alkohol (EA)
interpretasi data yang ditemukan di Menurut penjelasan pasal 4 ayat (1)
lapangan (Sugiyono, 2017). Penulis juga
huruf a UU Cukai, etil alkohol atau etanol
menggunakan analisis deskriptif untuk didefinisikan sebagai barang cair, jernih,
menjelaskan situasi atau peristiwa yang dan tidak berwarna, merupakan senyawa
menjadi gambaran layering tarif cukai organik dengan rumus kimia C2H5OH,
produk etil alkohol, produk dan yang diperoleh baik secara peragian
penerimaan cukai produk alkohol (2016 dan/atau penyulingan maupun secara
s.d. Feb-2022), dan pelanggaran atas sintesa kimia. Definisi etanol dalam
produk etil alkohol dari tahun 2018 s.d. penjelasan UU Cukai ini tidak sesuai
2021. dengan best practice apabila ditujukan
Penelitian ini menggunakan data untuk etanol atau etil alkohol dalam kadar
sekunder berupa studi dokumen yang berapapun. Akan lebih tepat apabila
didukung dengan data kuantitatif. penjelasannya cukup mendefinisikan etil
alkohol atau etanol murni yaitu barang

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
196
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
cair, jernih, dan tidak berwarna, hand sanitizer meningkat drastis karena
merupakan senyawa organik dengan adanya pandemi Covid-19, DJBC pernah
rumus kimia C2H5OH, sedangkan dalam mendiskusikan pembebasan cukai atas etil
batang tubuh pasal yang menyatakan etil alkohol dengan kadar 70%. Berapa
alkohol atau etanol sebagai barang kena realisasi sebenarnya pembebasan cukai
cukai tidak perlu diubah. etil alkohol dengan kadar 70% dalam
Akibat perbedaan persepsi dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
mendefinisikan etil alkohol yang tidak diperoleh datanya karena pencatatan
sebenarnya merupakan satu kesatuan di DJBC berupa volume etil alkohol tanpa
dengan MMEA maka saat ini tarif cukai pernah melihat kadarnya.
etil alkohol ditetapkan menggunakan tarif Apabila etil alkohol dengan kadar 70%
tunggal yaitu Rp20.000,00 per liter tersebut diperoleh dari sintesa kimiawi,
berapapun kadarnya (Tabel 2.3). Besaran maka akan lebih mudah
tarif etil alkohol yang bersifat tunggal ini menggolongkannya. karena sifatnya tidak
tidak sesuai dengan best practice dan/atau tara pangan/food grade maka untuk etil
filosofi pengenaan cukai sebagai pajak alkohol jenis ini, dapat langsung
konsumsi untuk mengurangi eksternalitas mengkategorikan sebagai BKC jenis EA.
negatif, karena seharusnya besaran tarif Etil alkohol jenis ini belum diproduksi di
sebanding dengan besarnya kadar etil Indonesia.
alkohol. Makin besar kadarnya, sebaiknya Di Indonesia sebagian besar etil
makin besar pula besaran tarifnya karena alkohol diperoleh dari distilasi produk
eksternalitas negatif yang ditimbulkan fermentasi tetes tebu atau molasess dan
akan semakin besar pula. dapat diduga kuat bahwa etil alkohol
Berdasarkan data dan informasi dari dengan kadar 70% ini masih mengandung
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dapat secondary constituents yang cukup
diketahui bahwa EA yang selama ini signifikan. Etil alkohol yang diperoleh
membayar cukai adalah EA dengan kadar dari distilasi produk ferementasi tetes tebu
minimal 95% atau di dunia perdagangan atau gula tebu dengan kadar 70% ini sering
dikenal dengan neutral spirits. Jenis etil dikonsumsi oleh masyarakat di negara-
alkohol inilah yang selama ini juga negara Amerika Selatan, Karibia, Filipina
dimanfaatkan sebagai bahan baku sebagai minuman beralkohol dengan nama
membuat BKC lain berupa MMEA atau rum.
sebagai bahan penolong untuk membuat Sebenarnya di Indonesia sudah ada
BKC lain berupa hasil tembakau. Etil panduan yang jelas mengenai berapa
alkohol/neutral spirits yang digunakan kandungan maksimum kadar etil alkohol
sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam minuman beralkohol yaitu
pembuatan BKC lain akan mendapatkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 74
fasilitas cukai tidak dipungut. Disamping Tahun 2013 Tentang Pengendalian dan
itu juga neutral spirits banyak digunakan Pengawasan Minuman Beralkohol
sebagai bahan baku atau bahan penolong (Pemerintah Republik Indonesia, 2013).
untuk memproduksi barang-barang non Berdasarkan Peraturan Presiden ini dapat
BKC seperti parfume, bahan makanan, diketahui bahwa minuman beralkohol
obat-obatan, hand sanitizer, dll. Sebagai yang boleh dipasarkan untuk dikonsumsi
bahan baku atau bahan penolong untuk di Indonesia apabila kadar etil alkoholnya
memproduksi barang non BKC, maka etil paling banyak sebesar 55% (termasuk
alkohol akan mendapat fasilitas Minuman Beralkohol golongan C).
pembebebasan cukai (Kementerian Penggunaan tarif cukai tunggal untuk
Keuangan, 2019). Ketika kebutuhan untuk komoditi etil alkohol juga rawan

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
197
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
disalahgunakan untuk membuat MMEA National Treatment on Internal Taxation
illegal (pelanggaran di bidang cukai, and Regulation (World Trade
khususnya pelanggaran MMEA, Tabel Organization, 1947). Apabila ingin
1.1. s.d. Tabel 1.3 menunjukan jumlah membedakannya, maka bukan memakai
pelangaran MMEA). Misalnya seseorang mekanisme cukai tetapi melalui
yang telah melunasi pembayaran cukai mekanisme pengenaan Bea Masuk (BM)
sebesar Rp20.000,00 per liter untuk etil atas importasi MMEA. Importasi MMEA
alkohol dengan kadar tinggi kemudian pun saat ini sudah terkena BM yaitu bir
mengencerkannya menjadi MMEA. Hasil dengan tarif spesifik sebesar Rp14.000,00
pengenceran akan menghasilkan volume per liter, MMEA hasil proses fermentasi
MMEA yang lebih besar dari volume EA dikenakan BM advalorem sebesar 90%,
semula sedangkan besaran tarif cukai serta MMEA hasil proses distilasi/spirits
MMEA per liter lebih tinggi dari besaran dikenakan BM sebesar 150%.
tarif cukai EA (Tabel 2.4). Layering tarif cukai MMEA saat ini
sangat memudahkan proses
4.2.Tarif Cukai Minuman Mengandung administrasinya karena hanya membagi
Etil Alkohol (MMEA) MMEA menjadi tiga layer/golongan
berdasarkan kadar etil alkoholnya tanpa
Saat ini, Indonesia masih membedakan
melihat jenis minuman berdasarkan proses
tarif cukai MMEA produksi dalam negeri
pembuatannya, namun apabila ditinjau
dengan MMEA impor dimana tarif cukai
dari filosofi pengenaan cukai MMEA yang
MMEA impor lebih besar dari tarif cukai
menganggap kandungan etil alkohol yang
MMEA dalam negeri (Tabel 2.4). Cukai
menjadi penyebab eksternalitas negatif
pada dasarnya termasuk pajak konsumsi
seharusnya tarif cukai harus berbanding
dalam negeri sehingga tidak selayaknya
lurus dengan kenaikan kadar etil alkohol,
membedakan pungutan pajak dalam
sehingga yang paling tepat tarif cukainya
negeri atas barang yang diimpor dengan
adalah Rupiah x Alcohol by Volume
barang yang diproduksi dalam negeri
(ABV). Tarif cukai MMEA per 1% ABV
karena pembedaan ini sebenarnya tidak
yang berlaku saat ini dapat dilihat di Tabel
sejalan dengan General Agreement on
4.1.
Tariff and Trade Part II Article III

Tabel 4.1. Tarif cukai MMEA per 1% ABV

Kadar Etil Alkohol Tarif Cukai/1% ABV Tarif Cukai/1% ABV Gap Tarif Cukai/1 ABV
Golongan
(Weigted Average) (Produksi Dalam Negeri) (Impor) (Impor - DN)
A 4.72% Rp3,178 Rp3,178 Rp0
B 17.11% Rp1,929 Rp2,572 Rp643
C 41% Rp1,967 Rp3,418 Rp1,451
Sumber: Direktorat Teknis dan Fasiliats Cukai, DJBC (2022), diolah penulis

Dari tabel 4.1 dapat dilihat Golongan C misalnya Golongan B1, B2


kesenjangan/gap besaran tarif cukai per serta Golongan C1, C2, C3.
1% alkohol berdasarkan Golongan Selain itu dapat juga dipertimbangkan
MMEA (khsusunya Golongan B dan C). ada pembedaan tarif cukai untuk jenis
Untuk mempersempit kesenjangan/gap ini MMEA yang berbeda misalnya tarif cukai
dapat dipertimbangan untuk menambah wine Golongan B2 berbeda dengan tarif
layer tarif cukai MMEA Golongan B dan cukai spirits Golongan B2.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
198
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
Pembedaan tarif cukai MMEA tidak sesuai dengan best practice dan/atau
berdasarkan kadar etil alkohol dan/atau filosofi pengenaan cukai sebagai pajak
jenis minumannya akan selaras dengan konsumsi untuk mengurangi eksternalitas
praktek-praktek internasional (best negatif, apabila kedua BKC ini dipisahkan
practices). Walaupun administrasi lebih sebagai entitas tersendiri dapat dilihat dari
rumit namun akan didapatkan data statistik simulasi besaran nilai cukai setelah
pola konsumsi minuman beralkohol secara dikonversi ke mata uang rupiah beberapa
nasional yang lebih komprehensif. produk alkohol beberapa negara terpilih
Untuk memperjelas layering tarif dibandingkan dengan tarif cukai produk
cukai MMEA dan EA yang sebenarnya alkohol di Indonesia (Tabel 4.2).

Tabel 4.2. Simulasi perbandingan tarif cukai produk alkohol per liter Belanda, Kanada,
Singapura dan Indonesia.
Komoditi Belanda (Rp) Kanada (Rp) Singapura (Rp) Indonesia (Rp)
Bir 2% 15,000 (impor)
1.452 1.897 12.651
(packaged) 15,000 (DN)
Bir 5% 15,000 (impor)
6.241 3.794 31.646
(packaged) 15,000 (DN)
Still Wine 44,000 (impor)
7.273 3.595 55.697
6% 33,000 (DN)
Still Wine 44,000 (impor)
14.516 7.501 111.395
12% 33,000 (DN)
139,000 (impor)
Spirits 25% 69.294 35.537 232.072
80,000 (DN)
139,000 (impor)
Spirits 40% 110.870 56.860 371.315
80,000 (DN)
Neutral 20,000 (impor)
263.315 135.041 881.874
spirits 95% 20,000 (DN)
European Commission. Taxation and Customs Union. Excise duties on alcohol, tobacco
and energy.Government of Canada. Excise taxes, duties, and levies.Government of
Singapore, Kementerian Keuangan
Sumber: (diolah penulis)

Catatan: Penerimaan cukai dari EA setiap


Kurs tahunnya sekitar 3% dari penerimaan
EURO 1 = Rp16.435,74; CAD 1 = cukai MMEA (Tabel 4.3) sehingga sering
Rp11.486,78; SGD 1 = Rp10.548,73 jadi bahan diskusi apakah EA perlu
Kadar alkohol Bir dipertahankan sebagai salah satu BKC.
2% setara dengan 6.39 derajat Plato; 5% Hal ini dikarenakan yang dikelola oleh
setara dengan 11.75 derajat Plato DJBC selama ini hanyalah EA dengan
kadar minimal 95%, dimana sebagian
Dari tabel 4.2 terlihat adanya anomali besar produk (lebih dari 90%) tidak
berupa besaran tarif cukai di Indonesia membayar cukai baik melalui skema
terutama terhadap komoditi neutral spirits fasilitas tidak dipungut cukai maupun
yang selama ini dikenal dengan nama EA fasilitas pembebasan cukai.
yang jauh lebih rendah daripada MMEA
jenis spirits.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
199
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022

Tabel 4.3. Perbandingan Penerimaan Cukai EA dan MMEA tahun 2016 s.d. 2022

Penerimaan Penerimaan MMEA % Penerimaan EA


Tahun
Etil Alkohol (Miliar Rp) (Miliar Rp) thd MMEA
2016 165.50 5,300.00 3.12%
2017 150.00 5,310.00 2.82%
2018 170.00 6,570.00 2.59%
2019 158.21 7,311.00 2.16%
2020 241.79 5,775.00 4.19%
2021 110.65 6,509.00 1.70%
Jan-Feb 2022 21.95 1,034.69 2.12%
Sumber: Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai, DJBC (2022), diolah penulis

Pendapat menghilangkan EA sebagai Sebagai gambaran berdasarkan data


BKC tentu dapat menyebabkan tidak ada tahun 2020 jumlah EA yang
lagi kewenangan DJBC untuk mengawasi diadministrasikan oleh DJBC baik
EA di peredaran sehingga terdapat potensi produksi dalam negeri maupun impor
untuk disalahgunkan sebagai minuman sebanyak 268 juta liter (dibulatkan). Dari
beralkohol illegal akan menjadi semakin jumlah tersebut yang membayar cukai
besar. Tabel 1.1 s.d. 1.3 menunjukan hanya 12.09 juta liter (hanya sekitar 4.5%)
besarnya pelanggaran di bidang cukai, dengan tarif Rp20.000 per liter (Tabel
khususnya pelanggaran MMEA. 4.4.).

Tabel 4.4. Produk EA yang Membayar Cukai

Jumlah Produksi Dalam Negeri + Impor (Juta Liter)


Tahun Golongan
(yang membayar cukai)

2016 8.28
2017 7.50
2018 8.50
2019 Tanpa Golongan 7.91
2020 12.09
2021 5.53
Jan-Feb 2022 1.10
Sumber: Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai, DJBC (2022), diolah penulis

yang mengandung etil alkohol yang


4.3.Tarif Cukai Konsentrat digunakan bahan baku atau bahan
Mengandung Etil Alkohol (KMEA) penolong dalam pembuatan minuman
yang mengandung etil alkohol
Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf b
(Pemerintah Republik Indonesia, 2007).
Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun
Selanjutnya dalam Peraturan Menteri
1995 Tentang Cukai sebagaimana diubah
Keuangan Nomor 158/PMK.010/2018
dengan Undang-Undang RI Nomor 39
Tentang Tarif Cukai Etil Alkohol,
Tahun 2007, menyebutkan bahwa yang
Minuman yang Mengandung Etil Alkohol,
dimaksud dengan konsentrat yang
mengandung etil alkohol adalah bahan dan Konsentrat yang Mengandung Etil
Alkohol, besaran tarif untuk KMEA dalam

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
200
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
bentuk padat dan cair dalam kadar langsung memerlukan proses lebih lanjut
berapapun ditetapkan sama yaitu misalnya melalui proses pengenceran.
Rp1.000,00 (seribu rupiah) untuk setiap KMEA merupakan BKC namun dalam
gramnya. Tarif Cukai KMEA dalam Tabel prakteknya belum pernah ada realisasi
2.5 (Kementerian Keuangan, 2018). penerimaan cukainya (DJBC, 2022)
Berdasarkan penjelasan pasal dalam karena pada prinsipnya yang boleh beredar
UU Cukai di atas, bahwa KMEA pada di pasaran hanyalah yang sudah berbentuk
prinsipnya dapat berbentuk cair, MMEA siap konsumsi (Tabel 4.5
pasta/cairan kental, atau padat yang tidak menunjukan penerimaan produk etil
bisa dikonsumsi langsung sebagai alkohol).
MMEA. Untuk dapat dikonsumsi

Tabel 4.5. Penerimaan Cukai EA, MMEA dan KMEA Tahun 2016 s.d. 2022

Penerimaan Penerimaan MMEA Penerimaan KMEA


Tahun
Etil Alkohol (Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp)
2016 165.50 5,300.00 -
2017 150.00 5,310.00 -
2018 170.00 6,570.00 -
2019 158.21 7,311.00 -
2020 241.79 5,775.00 -
2021 110.65 6,509.00 -
Jan-Feb 2022 21.95 1,034.69 -
Sumber: Direktorat Teknis dan Fasilitas Cukai, DJBC (2022), diolah penulis

Penetapan tarif cukai KMEA dengan


besaran yang tepat tetap harus dilakukan
sebagai upaya untuk mengantisipasi Importasi KMEA pada prinsipnya
terjadi pelanggaran impor maupun mendapat fasilitas cukai tidak dipungut
pelanggaran peredaran KMEA. Besaran dan nilai fasilitas cukai ini dituangkan
tarif cukai ini akan digunakan untuk dalam Pemberitahuan Impor Barang
perhitungan penerimaan cukai KMEA (PIB).
dan/atau penetapan nilai barang ketika Sebagai simulasi apabila mengimpor
KMEA hasil pelanggaran ditetapkan KMEA dengan kadar EA 60% sebanyak
sebagai Barang Milik Negara (BMN). 5.000liter maka nilai cukai yang
Nilai BMN harus logis sehingga besaran dituangkan dalam PIB dengan regulasi
tarif cukai KMEA-nyapun harus logis saat ini adalah tercantum dalam Tabel 4.6.
(sesuai dengan filosofi penerapan
cukai/best practice).

Tabel 4.6. Simulasi Nilai Cukai Impor KMEA

Jumlah Nilai Cukai dalam PIB Nilai Cukai KMEA


KMEA
(Liter) Jumlah x Konversi ke gram x Tarif (Rp)
Impor KMEA
= 5.000 x 0,7892 kg/liter x 1.000
dengan kadar 5,000 3,946,000,000
gram/kg x Rp1.000,-
EA 60%

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
201
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
Sumber: simulasi penulis
Walaupun cukainya tidak dipungut namun EA-nya 55%) dengan volume yang sama,
nilai tersebut menjadi tidak logis (terlalu sumulasinya sebagai berikut (Tabel 4.7).
besar) apabila dibandingkan dengan
importasi MMEA (misalnya kandungan

Tabel 4.7. Simulasi Nilai Cukai Impor MMEA

Jumlah Nilai Cukai dalam PIB Nilai Cukai KMEA


MMEA
(Liter) Jumlah x Tarif (Rp)
Impor MMEA
dengan kadar 5,000 = 5.000 lieter x Rp139.000,-/liter 695,000,000
EA 55%
Sumber: simulasi penulis

Dari tabel 4.6 dan tabel 4.7 terlihat importasi KMEA dengan kondisi seperti
perbedaan yang sangat signifikan antara yang telah diuraikan di atas berakhir
impor KMEA dengan impor MMEA dengan penetapan sebagai BMN maka
dalam jumlah yang sama. Hal ini nilai BMN-nyapun menjadi tidak logis.
dikarenakan tarif cukai KMEA yang saat
ini tidak logis/tidak sesuai dengan filosofi 5. SIMPULAN DAN SARAN
penerapan cukai/best practice. 5.1.SIMPULAN
Apabila KMEA tersebut akan diproses Berdasarkan hasil analisis dan
lebih lanjut menjadi MMEA dengan pembahasan dapat diambil kesimpulan
kandungan EA 42% (yang biasanya dijual sebagai berikut yaitu:
di pasaran internasional) diperkirakan a. Layering tarif cukai untuk EA tidak
akan menjadi 7.143 liter. Nilai cukai dari sesuai dengan best practice, karena
produk akhirnya adalah 7.143liter x hanya menggunakan tarif tunggal
Rp139.000,00/liter = Rp992.877.000,000 (produksi DN dan Impor berapapun
(sembilan ratus sembilan puluh dua juta kadar alkoholnya).
delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu b. Layering tarif cukai MMEA tidak
rupiah) apabila nantinya masih dianggap sesuai dengan best practice/filosofi
sebagai produk luar negeri atau 7.143liter penerapan cukai sebagai pajak
x Rp80.000,00 = Rp571.440.000,00 (lima konsumsi untuk mencegah
ratus tujuh puluh satu juta empat ratus eksternalitas negatif. Layering Tarif
empat puluh ribu rupiah) apabila dianggap cukai MMEA impor yang lebih tinggi
sebagai produk dalam negeri. Nilai cukai dari tarif cukai MMEA produksi
produk akhir ini (MMEA) tetap lebih kecil dalam negeri tidak sesuai dengan
dibandingkan dengan nilai cukai KMEA filosofi pemungutan cukai, karena
pada tabel 4.6. cukai pada prinsipnya merupakan
Dari uraian di atas bisa terlihat bahwa pajak konsumsi di dalam negeri.
nilai cukai KMEA dengan fasilitas tidak Pembedaan perlakuan antara MMEA
dipungut jauh lebih besar dari pada nilai impor dan MMEA produksi dalam
cukai produk akhirnya, sehingga negeri sudah ada regulasinya yaitu
perubahan tarif cukai KMEA dengan pengenaan Bea Masuk dengan tarif
angka yang tepat merupakan suatu yang tinggi untuk MMEA impor.
keharusan. Sebagai simulasi, jika ada

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
202
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
c. Layering tarif cukai untuk KMEA digabung dengan target penerimaan
tidak sesuai dengan filosofi cukai MMEA (target cukai MMEA/EA
pemungutan cukai produk alkohol = “ Rp. XX.XX T), karena berdasarkan
(tidak sesuai best practice), karena praktek internasional EA dan MMEA
hanya menggunakan tarif tunggal jenis spirits dikelompokkan dalam satu
(konsetrat bentuk padat atau cair dan jenis komoditi.
produksi dalam negeri atau impor
tarifnya sama). DAFTAR PUSTAKA

5.2.SARAN Audrine, P. (2021). Policy Paper No.31


Berdasarkan hasil analisis dan :Policy Reforms for Safe Online
pembahasan, penulis menyampaikan saran Access to Alcoholic Beverages in
sebagai berikut yaitu: Indonesia. Center for Indonesia
a. Tarif cukai EA sebaiknya berdasarkan Policy Study.
kadarnya, makin tinggi kadar etil
alkohol maka tarif cukai semakin besar. Creswell, J. W. (2014). Research Design:
b. Tarif cukai EA yang bersifat tunggal Qualitative, Quantitative, and
yaitu sebesar Rp20.000,- dapat Mixed Methods Approaches. Sage
dimanfaatkan oleh para pelaku Publications.
kejahatan untuk membuat MMEA Saunders, M., Lewis, P., & Thornhill, A.
secara ilegal. Hal ini dapat dimitigasi (2009). Research methods for
dengan mewajibkan dokumentasi business students fifth edition.
pengangkutan etil alkohol yang sudah Harlow, UK: Pearson education.
dilunasi cukainya sampai dengan
pengguna akhir yang teregistrasi di Sugiyono, Prof. Dr. 2017. Metode
DJBC. Penelitian Kebijakan [Policy
c. Disarankan menambah layering Tarif Research Methods]. Bandung:
cukai MMEA khususnya untuk Alfabeta
Golongan B dan Golongan C maupun
ada pembedaan tarif cukai tergantung Government Document
jenis MMEAnya.
d. Disarankan besaran tarif KMEA ASEAN The Excise Departement. ASEAN
berbentuk pasta atau cair memakai Excise Tax. Retrieved from
satuan rupiah per liter dengan https://webdev.excise.go.th/aec-
mempertimbangkan kadar alkoholnya, law/en/excise-en-malaysia.php on
sedangkan tarif cukai KMEA padat July 1, 2021
sudah tepat yaitu memakai satuan
rupiah per gram dan cukup memakai https://www.britannica.com/science/ethan
tarif tunggal karena alkohol bubuk ol. Definition of ethyl alcohol.
yang diperdagangkan juga memiliki Retrieved on July 1, 2021
kadar etil alkohol yang tunggal.
e. Agar penerimaan cukai dari EA tidak European Commission. (2021). Excise
selalu menjadi polemik karena Duty Tables. Part I - Alcoholic
penerimaannya yang dianggap terlalu Beverages
kecil, target dalam UU APBN/Rincian
Target Penerimaan dalam Nota European Commission. Taxation and
Keuangan target penerimaan cukai EA Customs Union. Excise duties on
alcohol, tobacco and energy.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
203
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
Retrieved from Kementerian Keuangan. (2009). Peraturan
https://ec.europa.eu/taxation_custo Menteri Keuangan No
ms/business/excise-duties-alcohol- 237/PMK.04/2009 Tentang Tidak
tobacco-energy_en. on July 1, 2021 Dipungut Cukai. Jakarta:
Kementerian Keuangan Republik
Government of Canada. Excise taxes, Indonesia.
duties, and levies. Retrieved from
https://www.canada.ca/en/services/t Kementerian Keuangan. (2017). Buku
axes/excise-taxes-duties-and- Tarif Kepabeanan Indonesia Tahun
levies.html on July 1, 2021 2017. Jakarta: Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai.
Government of Singapore. Duties and
Dutiable Goods. Retrieved from Kementerian Keuangan. (2019) Peraturan
https://www.customs.gov.sg/busine Menteri Keuangan Nomor
sses/valuation-duties-taxes-- 172/PMK.04/2019 Tahun 2019
fees/duties-and-dutiable-goods on tentang Perubahan Kedua Atas
July 1, 2021 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 109/PMK.04/2010 Tentang
Kementerian Kesehatan. (2019). Laporan Tata Cara Pembebasan Cukai.
Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Jakarta: Kementerian Keuangan
Lembaga Penerbit Badan Penelitian Republik Indonesia.
dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian Keuangan. (2018). Peraturan
Organization as Author Menteri Keuangan No
158/PMK.010/2018 Tentang Tarif
A Lyondell Company. (2003). Ethyl Cukai Etil Alkohol, Minuman Yang
Alcohol Handbook 6th Edition. Mengandung Etil Alkohol, Dan
Houston, Texas. Konsentrat Mengandung Etil
Alkohol. Jakarta: Kementerian
Report from a Private Organization Keuangan Republik Indonesia.

World Trade Organization. (1947). Kementerian Perdagangan. (2020).


General Agreement on Tariff and Peraturan Menteri Perdagangangan
Trade Part II Article III National Nomor 97 Tahun 2020 Tentang
Treatment on Internal Taxation and Pengendalian dan Pengawasan
Regulation. Switzerland: WTO. Terhadap Pengadaan Bahan Baku
Minuman Beralkohol. Jakarta:
IARD. (2018). Policy Review in Brief : Kementerian Perdagangan Republik
Taxation on Beverage Alcohol. Indonesia.
Retrieved from
https://www.iard.org/getattachment Pemerintah Republik Indonesia. (2007).
/660ef449-ce90-414e-8064- Undang-Undang Republik
3891487581c2/iard-policy-review- Indonesia Nomor 11 Tahun 1995
taxation-of-beverage-alcohol.pdf on Tentang Cukai Sebagaimana
September 12, 2021 Diubah Dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 39
Regulations Tahun 2007. Jakarta: Kementerian
Hukum dan HAM.

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved
204
Jurnal Perspektif Bea dan Cukai
Vol. 6, No. 1, 2022
cukai etil alkohol, pelanggaran
Pemerintah Republik Indonesia. (2013). cukai produk alkohol.
Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2013
Tentang Pengendalian dan
Pengawasan Minuman Beralkohol.
Jakarta: Kementerian Hukum dan
HAM

Data Sets

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 2022.


Data tarif, produk dan penerimaan

ISSN 2614-283X (online) / ISSN 2620-6757 (print)


Copyright © 2022, Politeknik Keuangan Negara STAN. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai