Anda di halaman 1dari 45

[PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) ] 2011 - 2013

Bab 1

Page 1
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Latar Belakang

PJM Pronangkis sebagai pedoman penanggulangan kemiskinan masyarakat di tingkat


Desa/Kelurahan, PJM Pronangkis memiliki dimensi waktu rencana yang perlu direncanakan dan
disusun untuk jangka waktu 3 tahun. PJM Pronangkis dibuat sebagai pedoman penanggulangan
kemiskinan masyarakat di tingkat Kelurahan yang merupakan perencanaan partisipatif warga untuk
mengembangkan program penanggulangan kemiskinan, baik jangka pendek selama satu tahun
maupun jangka menengah selama 3 tahun.
Adapun fokus utama dari PJM Pronangkis ini diharapkan agar masyarakat belajar untuk
merumuskan rencana program penanggulangan kemiskinan berdasarkan permasalahan, potensi,
hambatan serta kebutuhan riil. Hal itu mengingat Program yang dikembangkan berdasarkan hasil
kajian masalah (kebutuhan) dan analisa potensi dalam Pemetaan Swadaya. Dengan demikian,
kegiatan-kegiatan PNPM dalam penanggulangan kemiskinan, tidak sekedar daftar keinginan
sekelompok orang atau pihak tertentu, melainkan benar-benar barbasis kebutuhan nyata seluruh
lapisan masyarakat.
Orientasi kebijakan nasional dalam upaya penanggulangan kemiskinan diperbagai wilayah di
Indonesia telah tertuang dalam Konsensus Millenium Development Goals (MDG’s) sebagai bijakan
orientasi pencapaian berdasarkan tujuannya yang antara lain meliputi :
1) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan;
2) Mencapai pendidikan dasar untuk semua;
3) Mendorong kesetaraan Jender dan pemberdayaan perempuan;
4) Menurunkan angka kematian balita;
5) Meningkatkan kesehatan ibu melahirkan;
6) Memerangi penyakit HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya;
7) Meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup; serta
8) Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Tujuannya adalah meningkatkan Indek Pembangunan Manusia ( Human Development


Index) melalui peningkatan indek parameter di dalamnya yang meliputi :
1) Indeks pendidikan;
2) Indeks kesehatan;
3) Indeks daya beli;

2
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Dengan meningkatnya ketiga parameter diatas diharapkan klasifikasi Negara Indonesia


mampu meningkat dari negara berkembang menjadi negara maju. Masyarakat miskin yang menjadi
pelaku utama dalam pelaksanaan PNPM upaya penggulangan kemiskinan ini menjadi merasa
memiliki sehingga upaya penaggulangan kemiskinan ini mempunyai keberlanjutan dan lestari.
Masyarakat diharapkan mampu menjaga dan mengawasi jalannya program agar tujuan dari upaya
penanggulangan kemiskinan dapat tercapai dan terwujud.

Proses Penyusunan PJM Pronangkis

Penyusunan PJM Pronangkis Kelurahan Kedungwuni Timur, Kecamatan Kedungwuni


dilakukan dengan merencanakan terlebih dahulu arah dari PJM Pronangkis yang akan dibuat,
dimana perencanaan dan penyusunan PJM Pronangkis ini merupakan tanggung jawab BKM
(Badan Keswadayaan Masyarakat) yang dibantu oleh tim relawan yang tergabung dalam tim PP
(tim Perencanaan Partisipatif) dengan fasilitasi Kepala Kelurahan. Proses penyusun PJM
Pronangkis Kelurahan Kedungwuni Timur tahun 2011 – 2013 ini dilakukan melalui beberapa
tahapan kegiatan sesuai dengan mekanisme siklus perencanaan partisipatif. Adapun langkah atau
tahapan ini dalam perencanaan dan penyusunan PJM Pronangkis adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan fasilitator tentang PP PJM Pronangkis dengan tujuan memberikan pemahaman
konsep dan makna perencanaan partisipatif
2. Rembug warga pembentukan tim PP
3. Bimbingan perencanaan partisipatif kepada tim PP
4. Dilanjutkan dengan kegiatan penggalian visi dan misi warga di tingkat kelomok komunitas.
Kelurahan Kedungwuni Timur penggalian visi dan misi dilaksanakan di tingkat RW yang
nantinya akan di bawa di tingkat Kelurahan untuk disepakati sebagai visi dan misi
penanggulangan kemiskinan tingkat Kelurahan
5. Penyusunan draft dokument dengan dimulai menyusun suplemen PJM
6. penyusunan suplemen PJM yang I menetukan penyusunan Prioritas masalah penanggulangan
Kemiskinan
7. Dilanjukan penyusunan suplemen PJM yang II menetukan Program Penanggulangan
Kemiskinan, penyepakatan program penanggulangan kemiskinan kemiskinan selama tiga
tahuan, dilanjutkan penyepakatan rencana Tahunan Program
8. Dilanjutkan dengan konsultasi PJM dilaksanakan dari tanggal 05 Maret 2009 s/d 23 Maret
2009. Selain itu, dalam proses konsultasi juga diselenggarakan Sosialisasi Perencanaan
3
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Pronangkis melalui pelaksanaan bazar PJM Pronangkis. Kegiatan ini lebih kepada
penggalangan partisipasi masyarakat, pemerintah maupun pihak yang peduli terhadap
program penanggulangan kemiskinan, sehingga kegiatan ini bentuknya lelang amal, yaitu
penawaran untuk berpartisipasi mewujudkan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan
terutama partisipasi dalam pembiayaannya.
9. Setelah konsultasi, atas masukan, tanggapan, koreksi maupun gagasan dari masyarakat
bahkan dari Konsultan terhadap draft PJM Pronangkis selanjutnya diadakan revisi yang
kemudian setelah dianggap sempurna disyahkan oleh BKM bersama tim PP dan diketahui
oleh kades, BPD, LPMD.
Sesudah disusun dan dikonsultasikan lalu isi dokumen PJM yang sudah disepakati di
tingkat Kelurahan disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui penempelan di lima
titik stategis sebagai bentuk transparansi dan sebagai informasi kepada masyarakat akan hasil
final dari penyusunan PJM Pronangkis tersebut.
Kemiskinan merupakan masalah bersama yang harus ditanggulangi bersama. Apabila tidak
ada kepedulian menanggulangi masalah ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan
ketidakharmonisan dalam bermasyarakat. Setiap orang tidak menginginkan menjadi miskin namun
realita yang terjadi pada setiap tempat terjadi permasalahan kemiskinan. Sebuah kemiskinan yang
dibiarkan dapat mengakibatkan kejahatan lain seperti timbulnya pencurian, pembunuhan, keonaran
dan berbagai permasalahan sosial lainnya disebabkan sudah menurunnya rasa empati terhadap
kondisi sekitar baik lingkungan maupun masyarakat karena sudah disibukkan dengan segala
kegiatan dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk itu diperlukan kearifan dari semua
pihak untuk memikirkan progam penanggulangan kemiskinan.
Program penanggulangan kemiskinan adalah ‘milik’ atau programnya masyarakat.
Masyarakat miskinlah yang harus memutuskan apakah program yang baik untuk mereka. Melalui
wakilnya, dengan dibentuknya Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) harus menyusun program
didalam rangka penanggulangan kemiskinan.
BKM/LKM dibentuk sebagai motor penggerak penumbuhan kembali solidaritas/kepedulian
sosial masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam
menjalankan peran tersebut BKM/ LKM mengorganisasikan warga untuk merumuskan program
jangka menengah (3 tahun) dan rencana tahunan penanggulangan kemiskinan (PJM dan Renta
Pronangkis). Berdasarkan PJM dan Renta Pronangkis Desa/Kelurahan inilah, BKM/ LKM kemudian
menyusun rencana program BKM/LKM sendiri. Seiring perjalanan waktu, BKM/LKM akan
mengalami perubahan-perubahan baik yang direncanakan maupun tidak. Begitupun dengan

4
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

program, ada program yang berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil yang diinginkan dan
mungkin juga ada yang tidak. Karena itu, dibutuhkan alat periksa yang objektif untuk melihat dan
memikirkan kembali perkembangan kelembagaan dan program yang dikerjakan. Untuk maksud
itulah, diperlukan adanya peninjauan ulang (Tinjauan Partisipatif) oleh kita bersama.
Penyusunan PJM Pronangkis Kelurahan Kedungwuni Timur tahun 2011 - 2013 adalah
representasi dari kondisi dan upaya masyarakat untuk berpartisipasi dalam menanggulangi
masalah kemiskinan, khususnya di wilayah Kedungwuni Timur yang diselaraskan dengan program
pemerintah tahun 2010, yaitu pengurangan jumlah penduduk miskin, yang diselaraskan juga
dengan program pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Melalui Tinjauan partisipatif PNPM Mandiri Perkotaan pula dilakukan monitoring evaluasi
BKM/LKM untuk mengetahui apa masih menuju arah yang benar BKM/LKM tersebut. Tinjauan
Partisipatif juga merupakan alat pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan BKM/LKM kepada
semua pihak yang berkepentingan terhadap penaggulangan kemiskinan terutama masyarakat
miskin. BKM/LKM harus mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan kepada masyarakat
miskin sebagai pemegang mandat/keberadaan BKM/LKM.
Tinjauan Partisipatif diarahkan juga untuk melihat apa yang bisa dilakukan bagi masa
depan belajar dari apa yang dilakukan pada masa lalu. Setiap apa yang diraih atau hambatan yang
ditemui semuanya dijadikan pembelajaran (perbaikan) bagi perencanaan dan pelaksanaan program
berikutnya di masa depan.
Tinjauan partisipatif BKM/ LKM dilakukan secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu tahun. Tinjauan partisipatif dititikberatkan pada kelembagaan BKM/ LKM, implementasi
dan capaian PJM dan Renta Pronangkis dan Keuangan yang secara kualitatif dan kuantitatif
maupun relasi program serta alat ukur transparansi dan akuntabilitas yang paling nyata.
Tinjauan partisipatif sebagai media untuk belajar dari pengalaman, maka semakin banyak
masyarakat yang terlibat Tinjauan Partisipatif semakin baik. Tujuannya adalah agar masyarakat
memahami pembelajaran yang telah mereka alami. Pembelajaran baru inilah yang sangat berharga
untuk membangun modal sosial guna peningkatan kualitas kehidupan masyarakat ke depan.
Hasil yang diharapkan dari Tinjauan partisipatif adalah :
1. Informasi tahapan perkembangan organisasi BKM/LKM, program kerja serta pengelolaan
keuangan BKM/LKM untuk memperkuat kinerja organisasi.
2. Informasi tingkat kepuasan masyarakat mengenai partisipasi, transparansi dan akuntabilitas
BKM/LKM dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan.
3. Informasi kondisi kemiskinan aktual di desa/kelurahan.

5
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

4. Informasi capaian pelaksanaan PJM dan Renta Pronangkis.


5. PJM Pronangkis yang telah diperbaruhi dan renta tahun berikutnya.
6. Program kerja BKM tahun berikutnya.

Maksud dan Tujuan

Maksud Kegiatan Perencanaan Partisipatif


1. Masyarakat mengidentifikasi permasalahan/kelemahan, potensi/kekuatan dan menyusun
usulan rencana kegiatan atau program sesuai dengan kebutuhan riilnya,
2. Masyarakat di suatu desa/kelurahan secara bersama menentukan arah dan tujuan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di wilayahnya,
3. Rencana program penanggulangan kemiskinan menjawab persoalan-persoalan yang ada di
tengah masyarakat dan mendapat dukungan baik dari masyarakat, pemerintah maupun pihak-
pihak peduli lainnya.

Tujuan Kegiatan Perencanaan Partisipatif


1. Tersusunnya PJM Pronangkis dan Rencana Kegiatan Tahunan,
2. PJM Pronangkis dan Rencana Kegiatan Tahunan mendapat dukungan baik dari masyarakat,
pemerintah maupun pihak-pihak peduli,
3. Pelaksanaan penanggulangan kemiskinan berjalan sesuai dengan rencana dan jumlah
penduduk miskin di masing-masing wilayah berkurang,
4. BKM sebagai lembaga pimpinan kolektif dapat menjalankan peran dan fungsinya yang ditandai
dengan meningkatnya solidaritas sosial, dan sinergi antarprogram.

Proses Tinjauan Partisipatif

PJM Pronangkis Kelurahan Kedungwuni Timur merupakan Perencanaan Partisipatif warga


untuk mengembangkan program penanggulangan kemiskinan, baik rencana jangka pendek selama
satu tahun maupun rencana jangka menengah selama tiga tahun, program dikembangkan
berdasarkan kepada visi (cita-cita) warga mengenai masa depan desa/kelurahan di masa yang
akan datang sesuai dengan potensi yang ada serta memecahkan permasalahan yang sudah dikaji

6
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

dalam siklus Pemetaan Swadaya. Proses penyusunan PJM Pronangkis Kelurahan Kedungwuni
Timur tahun 2011 - 2013 ini dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan sesuai dengan
mekanisme siklus perencanaan partisipatif.
Dokumen PJM Pronangkis yang telah disusun ini dilaksanakan melalui proses sebagai
berikut :

Persiapan Tinjauan Partisipatif BKM/ LKM.

Kegiatan yang dilakukan :


a. Penjelasan dan diskusi Tinjauan Partisipatif BKM/LKM oleh Fasilitator Desa/Kelurahan.
Sebelum penyusunan PJM Pronangkis, masyarakat harus memahami terlebih dahulu apa
yang dimaksud dengan PJM Pronangkis serta manfaatnya bagi masyarakat, sehingga
diperlukan proses sosialisasi, yang bukan hanya sekedar memberikan informasi akan tetapi
juga harus mampu membangun motivasi kepada warga masyarakat untuk turut terlibat
dalam penyusunan PJM Pronangkis. Selain materi sosialisasi di atas Tim PP PJM juga
harus lebih gencar untuk mensosialisasikan hasil PS, terutama hasil – hasil kajian ekonomi,
sosial dan lingkungan.
b. Pembentukan Tim Tinjauan Partisipatif BKM/ LKM.
Pada tahap awal, perlu disepakati dengan Tim Perencanaan Partisipatif (PP), siapa yang
akan memfasilitasi keseluruhan kegiatan PJM Pronangkis. Tim PP terdiri dari tiga
Kelompok Kerja (Pokja) yaitu :
1. Pokja untuk fasilitasi penyusunan visi, misi, tujuan dari tingkat
komunitas
2. Pokja untuk fasilitasi pelaksanaan lokakarya
3. Pokja untuk fasilitasi penyusunan program jangka menengah
Pembagian ini untuk memudahkan Tim Perencanaan Partisipatif dalam menjalankan aksi.

Bimbingan (coaching) Tim PP

Sebelum pelaksanaan PJM Pronangkis, Tim PP yang akan memfasilitasi proses


pelaksanaan terlebih dahulu harus diberikan bimbingan oleh Fasilitator terutama yang
menyangkut langkah – langkah pelaksanaan penyusunan PJM Pronangkis. Keterlibatan
masyarakat (relawan) dalam proses penyusunan PJM Pronangkis betul – betul menjadi
penting, agar PJM yang disusun betul – betul merupakan produknya masyarakat, bukan produk
Fasilitator. Oleh karena itu dalam hal ini keterlibatan Fasilitator diharapkan sesedikit mungkin.
7
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Persiapan agenda Lokakarya PJM Desa/Kelurahan

Sebelum pelaksanaan, Tim PP PJM menyusun agenda acara apa saja yang akan
dibahas dalam penyusunan PJM, biasanya menyangkut :
a. Pembukaan, siapa yang akan membuka pertemuan
b. Laporan dari masing-masing Pokja tim PP

Tahapan Tinjauan Partisipatif BKM/LKM

10. Review PJM, Kelembagaan dan Keuangan di Internal BKM/LKM dan UP.
Langkah-langkahnya :
a. Penjelasan Review BKM/LKM.
Setelah peserta pertemuan terkumpul, maka Ketua Tim PP PJM menyampaikan kembali
maksud dan tujuan dari pertemuan ini
b. Diskusi harapan terhadap BKM/LKM
c. Diskusi review PJM Pronangkis.
d. Diskusi Tinjauan Partisipatif Keuangan.
e. Diskusi Tinjauan Partisipatif tingkat perkembangan organisasi BKM/LKM.
f. Diskusi Tinjauan Partisipatif kinerja UP-UP.
g. Penyusunan rencana tindak lanjut.
11. Review BKM/ LKM di Tingkat Kelompok Masyarakat dan KSM.
12. Lokakarya Review BKM/LKM tingkat Kelurahan/ Kelurahan.
13. Re-orientasi Pemetaan Swadaya.
14. Re-orientasi PJM dan Penyusunan Renta Pronangkis.
15. Rapat Kerja Penetapan Kelembagaan BKM/LKM & Penyusunan Program BKM/LKM.
16. Lokakarya Diseminasi PJM, Renta dan Program BKM tingkat Kelurahan/ Kelurahan.

Delapan Tahapan Review/Tinjauan Partisipatif tersebut dapat digambarkan dari Gambar di bawah
ini.

8
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Gambar 1.1
Bagan Alur Review BKM/LKM

Bab 2

9
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Masyarakat Kelurahan Kedungwuni Timur dalam upayanya menanggulangi


permasalahan kemiskinan diwilayahnya memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai.
Visi, misi dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

Visi
Visi Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat Kelurahan Kedungwuni Timur :
“Bersama Kita Tanggulangi Masalah Kemiskinan di Kelurahan Kedungwuni Timur”

Misi
Misi penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Kedungwuni Timur :
1. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.
2. Peningkatan fungsi dan peran pemerintah serta lembaga kemasyarakatan dalam menunjang
penanggulangan kemiskinan.
3. Peningkatan kemampuan aparatur Kelurahan, RT, RW, dalam membantu memberikan
penyuluhan dan informasi tentang penanggulangan kemiskinan.
4. Terciptanya pengelolaan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM yang transparan,
akuntabel dan tepat sasaran.

10
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat Kelurahan Kedungwuni Timur di dalam upaya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial yang ada adalah sebagai berikut :

a. Tujuan BKM untuk mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan


kemiskinan melalui penguatan kapital sosial dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan dalam rangka memperkuat keswadayaan warga.
b. Membangun Organisasi Masyarakat Warga (OMW atau Civil Society Organization) yang layak,
dan mampu memberikan pelayanan dan wadah perjuangan masyarakat miskin untuk
menyalurkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam penanggulangan
kemiskinan dan pembangunan permukiman.
c. Menumbuhkembangkan pemberdayaan sosial kemasyarakatan, ekonomi lokal berbasis
keluarga, pemberdayaan sarana dan prasarana dasar.
d. Meningkatkan jaringan kerjasama antar lembaga masyarakat dalam koordinasi dan
keterpaduan penanggulangan kemiskinan.

11
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

12
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Bab 3

13
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Kondisi Umum dan Geografis


Kelurahan Kedungwuni Timur Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa
Tengah memiliki 9 (sembilan) lingkungan yang terdiri dari :
1. Lingkungan Gembong Utara
2. Lingkungan Gembong Timur
3. Lingkungan Capgawen Utara
4. Lingkungan Capgawen Selatan
5. Lingkungan Prawasan Barat
6. Lingkungan Prawasan Timur
7. Lingkungan Sidodadi
8. Lingkungan Kranji
9. Lingkungan Kedungwuni

Selain dibagi menjadi 9 lingkungan/pedukuhan, Kelurahan Kedungwuni Timur juga dibagi


menjadi 17 RW dan 73 RT. Kelurahan ini terletak di dataran yang memiliki luas wilayah 249.700 ha
dengan ketinggian 5 m di atas permukaan laut dan beriklim tropis.
Posisi Kelurahan Kedungwuni Timur secara geografis berbatasan dengan:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Podo,
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pakis Putih,
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kwayangan dan
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kedungwuni Barat.

Kondisi Tataguna Lahan

Kondisi lahan yang ada di wilayah Kelurahan Kedungwuni Timur peruntukan/pemanfaatannya


dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

No Peruntukan Lahan Luas (Ha)


1 Sawah dan ladang 18,970
2 Permukiman 16,266
3 Kuburan 5,500
4 Lahan pertanian 12,970

14
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

5 Taman 0
6 Perkantoran 20,200
7 Prasarana umum lainnya 25,794
Tabel 3.1
Tataguna Lahan

Grafik 3.1
Tataguna Lahan

Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa daerah perkantoran/usaha sudah memanfaatkan
lahan yang cukup luas sekitar 20% dibandingkan dengan sawah dan ladang yang 19%. Ini
menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Kedungwuni Timur sudah mengalami pergeseran dari
masyarakat yang bersifat agraris menjadi industri.

Orbitasi

No Kondisi Lingkungan Ya Tidak


1 Bantaran sungai √
2 Rawan Banjir √
3 Bebas Banjir √
Tabel 3.2
Orbitasi

Potensi Sumber Daya Air dan Udara


Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang harus ada dan dipenuhi oleh semua orang. Di
wilayah Kedungwuni Timur ini potensi dari sumber air dan udara masih mempunyai kualitas yang baik.
Ini yang harus dipertahankan dengan melakukan usaha-usaha konservasi dan menjaga perilaku
masyarakat yang lebih ramah terhadap lingkungan.

15
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

 Sumber Air Minum :


Segian besar masyarakat memanfaatkan air yang bersumber dari sumur gali dan dari
PAM yang ada, ini dapat dilihat dari tabel dan grafik yang ditampilkan di bawah ini :
No Sumber Air Jumlah (unit) Pengguna (KK)
1 Sumur gali 3,025 3,270
2 Sumur pompa 15 15
3 Hidran umum 1 125
4 PAM 0 2,025
Tabel 3.3.
Sumber Air Minum

Grafik 3.2
Pemanfaat Sumber Air Minum

 Kualitas Air Minum :


Kualitas air yang ada pada saai ini umumnya masih baik, tetapi jika permasalahan
sampah dan limbah rumah tangga tidak dikelola dengan baik bukan tidak mungkin kualitas air
yang dikonsumsi masyarakat akan menurun.

No Sumber air Kualitas Air


1 Sumur gali Baik
2 Sumur pompa Baik
3 Hidran umum Baik
4 PAM Baik
Tabel 3.4
Kualitas Air

16
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

 Kualitas Udara
Kualitas udara sampai dengan saat ini secara umum masih masuk dalam kategori yang
baik/sehat, namun untuk beberapa lokasi sudah mulai tercemar/terpolusi karena ada tempat
pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik, juga limbah dari rumah tangga yang
dibuang ke sungai/selokan di sekitar pemukiman penduduk. Ini harus ditanggulanggi secara
bersama dan intensif, memerlukan dana yang besar, kerjasama dari semua pihak yang terkait
dan tidak kalah pentingnya dilakukan sosisalisasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang
perilaku hidup sehat.
NO Kondisi Udara Ya Tidak
1 Tercemar berat - √
2 Tercemar sedang - √
3 Tercemar ringan - √
4 Sehat √ -
Tabel 3.5
Kualitas Udara

Potensi Sumber Daya Manusia


Jumlah penduduk yang besar menjadikan wilayah Kelurahan Kedungwuni Timur ini memiliki
potensi Sumber Daya Manusia yang besar juga. Dengan banyaknya jumlah penduduk, wilayah ini
menjadi pusat kegiatan perekonomian dan perputaran dana dari kegiatan itu juga besar.

 Berdasarkan Umur
Jumlah penduduk berdasarkan umur dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
No Umur (tahun) Jumlah (orang)
1 0 – 12 bulan 330
2 1 340
3 2 325
4 3 322
5 4 325
6 5 351
7 6 350
8 7 347
9 8 351
10 9 331
11 10 315
12 11 311
13 12 310
14 13 309
15 14 305
16 15 408
17 16 384

17
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

18 17 385
19 18 380
20 19 293
21 20 230
22 21 226
23 22 228
24 23 229
25 24 235
26 25 232
27 26 229
28 27 231
29 28 229
30 29 228
31 30 230
32 31 234
33 32 228
34 33 229
35 34 231
34 35 198
35 36 190
36 37 191
37 38 188
38 39 186
39 40 156
40 41 154
41 42 152
42 43 151
43 44 144
44 45 107
45 46 105
46 47 103
47 48 100
48 49 99
49 50 72
50 51 70
51 52 69
52 53 68
53 54 68
54 55 50
55 56 49
56 57 47
57 58 45
58 Lebih dari 59 1,552
Jumlah 14,636
Tabel 3.6
Sumber Daya Manusia Berdasar Umur

18
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Grafik 3.3
Sumber Daya Manusia Berdasar Kelompok Umur

 Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)


1 Belum sekolah 1,317
2 Usia 7 – 45 tidak pernah sekolah 105
3 SD tidak tamat 995
4 SD/sederajat 1,936
5 SLTP/sederajat 1,150
6 SLTA/sederajat 1,545
7 D-1 125
8 D-2 150
9 D-3 105
10 S-1 507
11 S-2 20
12 S-3 0
Tabel 3.7
SDM Berdasar Tingkat Pendidikan

19
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Grafik 3.4
SDM berdasar Tingkat Pendidikan

Melihat dari tabel dan grafik diatas, tingkat pendididkan masyarakat Kelurahan
Kedungwuni Timur masih banyak yang hanya sampai Sekolah Lanjutan Atas (SLTA).
Banyaknya industri kecil sampai dengan besar yang ada menjadikan banyak tenaga kerja yang
terserap meskipun tidak memiliki pendidikan dan ketrampilan yang cukup, karena bisa didapat
ketika mereka sudah melakukan aktifitas kerja di perusahan atau di industri rumahan. Sehingga
banyak para orang tua yang masih berpikiran tidak perlu menyekolahkan putra/putrinya lebih
dari tingkat SLTA.

 Tenaga Kerja

No Tenaga Kerja Jumlah (orang)


1 Usia 15 – 60 tahun 8,020
2 Ibu rumah tangga 1,260
3 Masih sekolah 3,305
Tabel 3.8
Jumlah Tenaga Kerja

Grafik 3.5
Prosentase Tenaga Kerja
20
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

 Mata Pencaharian
Karena termasuk wilayah industri, jumlah orang yang bekerja sebagai buruh swasta
menempati peringkat ke-2 dalam penyerapan tenaga kerja. Sedangkan disektor perdagangan
menyerap tenaga kerja paling banyak ini terjadi di Kelurahan Kedungwuni Timur sebagai pusat
perdagangan dan pusat keramaian di Kabupaten Pekalongan. Hal ini dapat dilhat dari data-data
di bawah ini :

No Mata Pencaharian Jumlah (orang)


1 Buruh/swasta 2,209
2 Pegawai negeri 490
3 Pengrajin 452
4 Pedagang 6,462
5 Penjahit 759
6 Tukang batu 70
7 Tukang kayu 49
8 Montir 15
9 Dokter 5
10 Sopir 60
11 Pengemudi ojek 100
12 Pengemudi becak 40
13 TNI/polri 10
14 Pengusaha 0
Tabel 3.9
Jumlah Mata Pencaharian Penduduk

Grafik 3.6
Jumlah Matapencaharian

 Agama

Di Kelurahan Kedungwuni Timur, masih terasa jiwa kebersamaan, kepedulian,


keterbukaan, dapat dipercaya. Selain itu, di Kelurahan Kedungwuni Timur masyarakatnya
21
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

termasuk masyarakat yang agamis. Hal itu terlihat, banyaknya kegiatan keagamaan yang
berlangsung rutin. Jumlah penduduk Kelurahan menurut agama yang dipeluk/dianut sebagai
berikut :

NO Agama Jumlah (orang)


1 Islam 14,338
2 Kristen 154
3 Katholik 100
4 Hindu 36
5 Budha 8
Tabel 3.10
Jumlah Penganut Agama

Grafik 3.7
Jumlah Penganut Agama

Dari tabel data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan
Kedungwuni Timur memeluk agama Islam tetapi pemeluk agama yang lainpun ada karena
kondisi Kelurahan Kedungwuni Timur menjadi salah pusat keramaian dan pusat perekonomian
di Kabupaten Pekalongan

 Etnis
No Etnis Jumlah (orang)
1 Jawa 14.247
2 Cina 374
3 Arab 15
Tabel 3.11
Jumlah Etnis

22
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Grafik 3.8
SDM berdasarkan Etnis

Potensi Lembaga Ekonomi

No Jenis Usaha Jumlah (unit)


1 Koperasi 7
2 Industri makanan 35
3 Industri kerajinan 415
4 Industri pakaian 25
5 Toko/swalayan 50
6 Warung kelontong 1,090
7 Jasa angkutan 1
Tabel 3.12
Jumlah Jenis Usaha

Grafik 3.9
Prosentase Jenis Usaha

23
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Potensi Lembaga Pendidikan


No Lembaga Pendidikan Jumlah (unit)
1 PAUD 1
2 TK 8
3 SD/sederajat 2
4 SLTP/sederajat 2
5 Agama 8
6 Kursus bahasa 2
7 Kursus menjahit 2
8 Kursus komputer 4
Tabel 3.13
Jumlah Lembaga Pendidikan

Grafik 3.10
Jumlah Lembaga Pendidikan

Potensi Sarana dan Prasarana


 Transportasi Darat

Kondisi
Jumlah
No Jenis Prasarana Baik Rusak
(meter/unit)
(meter/unit) (meter/unit)
1 Jalan aspal 15,500 14,500 1,000
2 Jalan konblok/beton/paving 2,100 1,500 600
3 Jembatan beton 17 17 0
Tabel 3.14
Kondisi Prasarana

 Peribadatan

No Sarana Peribadatan Jumlah (unit)


1 Masjid 12
2 Langgar/surau/mushola 35
Tabel 3.15
Jumlah Sarana Peribadatan

24
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

 Olahraga

No Prasarana Olahraga Jumlah (unit)


1 Lapangan sepak bola 2
2 Lapangan bulu tangkis 10
3 Lapangan bola voli 2
4 Lapangan basket 3
Tabel 3.16
Jumlah Prasarana Olahraga

 Kesehatan

No Prasarana Kesehatan Jumlah (unit)


1 Rumah sakit umum 0
2 Puskesmas 1
3 Puskesmas pembantu 0
4 Poliklinik/balai pengobatan 2
5 Apotik 2
6 Posyandu 15
7 Toko obat 3
8 Dokter praktek 7
Tabel 3.17
Jumlah Prasaran Kesehatan

Grafik 3.11
Prosentase Prasarana Kesehatan

 Pendidikan

No Prasarana Pendidikan Jumlah (unit)


1 Perguruan tinggi 0
2 SLTA/sederajat 2
3 SLTP/sederajat 2
4 SD/sederajat 7
5 TK 8
6 TPA 12
7 Lembaga pendidikan Keagamaan 18
8 Perpustakaan 3
Tabel 3.18

25
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Jumlah Prasarana Pendidikan

Kondisi Demografis

Jumlah Penduduk Kelurahan Kedungwuni timur sebesar saat ini 16.636 sedangkan tiga tahun
yang lalu sebesar 14.311 yang terdiri 7.124 pria dan 7.187 wanita. Sedangkan jumlah penduduk
dewasa sebanyak 10.886, yang terdiri dari 5.405 pria dan 5.481 wanita. Pekerjaan dan Mata
pencaharian utama penduduk adalah Buruh, PNS, Karyawan, Guru dan Wiraswasta Jumlah penduduk
miskin di kelurahan ini sebesar 699 KK ( jiwa).

Hasil Pemetaan Swadaya (PS)

Hasil Kajian Pemetaan Swadaya -1 (Kajian Sarana dan Prasarana


Lingkungan Perumahan)

Kecamatan Kedungwuni yang di dalamnya termasuk Kelurahan Kedungwuni Timur


menjadi barometer perkembangan ekonomi Kabupaten Pekalongan secara keseluruhan karena
dari dulu hingga sekarang wilayah ini menjadi sentra industri dan perdagangan. Dari kedua
bidang ini mampu menggerakkan sebagian besar perekonomian masyarakat tetapi tentu saja
ditunjang juga di bidang pertanian dan jasa.
Karena menjadi pusat perputaran ekonomi menjadikan wilayah ini juga harus
menerima kosekuensi/dampak dari semua kegiatan yang ada. Selain itu permasalahan yang
dialami warga miskin di bidang sarana dan prasarana lingkungannya pun menjadi demikian
kompleks dan mustahil masyarakat Kelurahan Kedungwuni Timur mampu menyelesaikan
sendiri. Diperlukan intervensi dari berbagai instansi yang terkait baik negeri maupun swasta,
baik secara bersama maupun perorangan. Bukan hanya besarnya dana yang dibutuhkan
tetapi jauh lebih penting menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat bahwa permasalahan-
permasalahan lingkungan ini menjadi tanggung jawab bersama.
Banyak permasalahan-permasalahan tetang lingkungan yang dialami sebagian besar
warga miskin. Berdasarkan dari hasil kajian pemetaan swadaya tentang sarana dan prasarana
lingkungan perumahan dapat dilihat dari hasil rekapan di bawah ini :

No Uraian Penyebab Kondisi ideal Upaya-upaya Potensi yang ada untuk memecahkan
Masalah masalah yang yang bisa masalah

26
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

(kondisi saat (kondisi saat diharapkan dilakukan


SDM Dana Alam
ini) ini)
Masalah bersama yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan
1. Sarana jalan Aliran air Air mengalir Membuat Masyarakat Swadaya Material
perkampungan tersumbat lancar tanpa Saluran siap masyarakat tersedia,
yang rusak, karena hambatan drainase yang bergotong atau alam/cuaca
becek dan adanya sehingga tidak dibuat royong donatur cukup
berlumpur bila pembangunan meluap ke disesuaikan Tenaga ahli Dana mendukung
musim hujan rumah badan jalan. dengan dan tukang APBN
dikarenakan air besarnya debit dari warga melalui
hujan air ketika terjadi setempat PNPM
melimpah ke hujan lebat.
ruas jalan dan
mengenangi
jalan
2. Tanah warga Arus sungai Membayakan Membuat talud Masyarakat Swadaya Material
terkikis akibat sangat kuat keselamtan dari pasangan siap masyarakat tersedia,
besarnya debit ketika terjadi penghuni batu belah bergotong atau alam/cuaca
air sungai hujan lebat karena kondisi royong donatur cukup
ketika hujan rumah Tenaga ahli Dana mendukung
turun pondasinya dan tukang APBN
terikikis arus dari warga melalui
air sungai setempat PNPM
3 Masih banyak Masih banyak Semua rumah Adanya bantuan Masyarakat Dari Memanfaatk
rumah warga rumah warga warga miskin pembangunan siap swadaya, an material
buang air yang belum mempunyai MCK bergotong BLM yang ada di
besar di sungai mempunyai KM/WC pribadi/perorang royong PNPM sekitar
Kamar Mandi pribadi an Tenaga ahli rumah
dan WC dan tukang
pribadi dari warga
setempat
4 Masih ada Tidak mampu Rumah yang Kegiatan Mengunakan Swadaya, Memanfaatk
warga yang membangun dihuni oleh pembangunan/p tenega kerja BLM an material
tinggal di atau warga miskin erbaikan rumah dari sekitar PNPM, yang 27uda
rumah yang memperbaiki kondisinya bagi warga lokasi Sumber hada
tidak layak rumah sendiri layak huni dan miskin Penghuni dana dari sebelumnya
untuk dihuni memenuhi rumah siap program
Rumah rusak standar membantu lain
dan hampir keamanan dan pelaksanaan
roboh kesehatan pembangunan
5 Jalan rusak, Belum ada Jalan Dari kondisi Warga siap Swadaya, Pelaksanaan
warga tidak jalan gang, permanen, yang ada membantu BLM pembanguna
mempunyai jalan rusak, lebar dan tersebut pelaksanaan PNPM, n jalan ini
jalan gang jalan yang mudah dilalui. diusulkan kegiatan Sumber harus
yang biasa dilewati Jalan itu bisa kepada pembangunan dana dari memperhitun
permanen warga berupa jalan Pemerintah Tenaga ahli program gkan kondisi
yang dibangun aspal, paving, Kelurahan untuk dan tukang lain cuaca
memudahkan rumah beton bisa ditindak mudah
warga untuk disesuaikan lanjuti. didatangkan
beraktifitas dengan Menginformasik karena dari
kondisi an kepada BKM warga
lingkungannya bahwa masih setempat
ada kondisi
jalan perlu
segera
diperbaiki/diban
gun
6 Jembatan Sudah lama Jembatan Dari kondisi Warga siap Swadaya, Pelaksanaan
penghubung tidak yang sudah jembatan membantu BLM pembanguna
27
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

antar dilakukan ada agar tersebut dengan PNPM, n jembatan


lingkungan perbaikan, disempurkan diusulkan swadaya Sumber ini harus
kondisinya tidak dapat kondisinya kepada tenaga dana dari memperhitun
rusak padahal memberkan untuk Pemerintah program gkan kondisi
jembatan itu rasa aman menjamin Kelurahan untuk lain cuaca
sangat vital bagi warga keselamatan bisa ditindak
keberadaannya yang penggunannya lanjuti.
karena banyak melewatinnya Menginformasik
warga dan an kepada BKM
pedagan bahwa masih
keliling yang ada jembatan
melewatinya yang kondisinya
membahayakan
pengunanya
7 Air hujan Sampah Saluran air Dibangun Warga siap Swadaya, Jika terjadi
melimpas ke menyumpat lancar, tidak tambahan bergotong- BLM hujan akan
jalan karena saluran ada genangan tempat royong PNPM, memperpara
sampah dari drainase. air pembuangan membersihkan Sumber h kondisi
hasil kegiatan sampah saluran air dana dari yang ada
warga sementara program
menyumbat lain
saluaran yang
ada.

Polusi udara Sampah yang Sampah yang Adanya Tempat Warga siap Swadaya, Jika terjadi
dirasakan ada di tempat ada bisa Pengelolaan mengelola BLM hujan akan
warga karena pembuangan dimanfaatkan Sampah TPST secara PNPM, PU, memperpara
menumpuknya sementara sebaik Terpadu (TPST) profesional Dinas h kondisi
sampah. tidak diangkut mungkin dan Lingkungan yang ada
dengan cepat tidak sampai Hidup,
terjadi Dinas
penumpukan Pekerjaan
sampah Umum dan
Sumber
dana dari
program
lain
Tabel 3.19
Kajian Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan

Tabel diatas adalah potret kondisi sarana dan prasarana lingkungan perumahan yang
ada di wilayah Kelurahan Kedungwuni Timur. Ini akan dijadikan dasar bagi BKM ataupun
Lembaga lain di tingkat Kelurahan dalam menyusun rencana kegiatan di dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.

Hasil Kajian Pemetaan Swadaya -2

Sebelum dilaksanakan pendataan yang berkaitan dengan keluarga miskin yang ada di
Kelurahan Kedungwuni Timur, masyarakat harus melakukan musyawarah dalam rangka untuk
menyepakati kriteria keluarga miskin. Pembahasan tentang kriteria kemiskinan ini sudah
dilakukan pada bulan Desember 2010 bertempat di Kantor Kelurahan Kedungwuni Timur yang
28
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

waktu itu telah disepakati bahwa kriteria Kepala Keluarga (KK) miskin di Kelurahan Kedungwuni
Timur sebagai berikut:
1. Penghasilan dibawah Rp. 1.000.000,- per bulan
2. Hanya mampu berobat sampai dengan Puskesmas
3. Gizi Kurang
4. Rumah tidak layak huni
Dinding bambu
Lantai tanah
Tidak punya MCK
Atap masih dari welit
5. Pendidikan maksimal Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
6. Pekerjaan serabutan
7. Tidak mempunyai rumah sendiri

Dari hasil pendataan/pemetaan swadaya sesuai dengan kriteria KK miskin diatas,


jumlah KK miskin yang ada di Kelurahan Kedungwuni Timur berjumlah 699 kepala keluarga yang
tersebar di wilayah Kelurahan Kedungwuni Timur. Berikut jumlah KK miskin per RW :

Hasil Kajian Pemetaan Swadaya -3 ( Kajian Ekonomi )

Dari hasil PS ekonomi yang sudah dilakukan, pada dasarnya hampir semua warga
miskin mempunyai permasalahan ekonomi (baik laki-laki maupun masalah bagi perempuan)
adalah sama. Berikut ini hasil rekap kajian ekonomi:

No Uraian Penyebab Kondisi ideal Upaya-upaya Potensi yang ada untuk memecahkan
Masalah masalah yang yang bisa masalah
(kondisi saat (kondisi saat diharapkan dilakukan
SDM Dana Alam
ini) ini)
Masalah bersama yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan
1. Kondisi Sebagian Mempunyai Mengusahakan Masyarakat Swadaya Letak
perrdagangan usaha cukup modal pinjaman modal sudah masyarakat Kelurahan
di pasar sepi mengalami untuk dari berbagai mempunyai atau Kedungwuni
pembeli kemerosotan membangkitka macam sumber usaha yang donatur Timur yang
karena kurang n kembali dan pihak sudah berjalan dari swasta strategis
modal kondisi yang maupun untuk
mengalami negara, mengemban
kekmerosotan Dana gkan usaha
APBN perdagangan
melalui
PNPM
2. Kebijakan yang Kurangnya Mempunyai Berusaha Mempunyai Swadaya Letak

29
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

dibuat modal untuk modal yang dengan bekerja ketrampilan masyarakat Kelurahan
pemerintah mengembang cukup keras dalam usaha atau Kedungwuni
belum berpihak kan usaha sehingga daya mengajukan perdagangan donatur Timur yang
pada saing pinjaman modal dari swasta strategis
masyarakat pedagang maupun untuk
kecil yang kecil negara, mengemban
mempunyai meningkat Dana gkan usaha
kemampuan APBN perdagangan
permodalan melalui
yang sangat PNPM
terbatas

3 Masih banyak Sempitnya Adanya Berdayakan Potensi Swadaya Kondisi alam


pengangguran lapangan pelatihan potensi yang tenaga kerja masyarakat dan
pekerjaan ketrampilan ada untuk produktif atau lingkungan
disebabkan dan membangun sangat besar donatur banyak
ketrampilan kewirausahaa dan dari swasta memiliki
dan keahlian n mengembangka maupun peluang
yang kurang n usaha negara, dalam
bersama Dana menciptakan
APBN usaha baru
melalui
PNPM
Tabel 3.20
Hasil Kajian Ekonomi

Hasil Kajian Pemetaan Swadaya -4 ( Kajian Kesehatan )

Berikut ini hasil rekap kajian kesehatan di Kelurahan Kedungwuni Timur :


No Uraian Penyebab Kondisi ideal Upaya-upaya Potensi yang ada untuk memecahkan
Masalah masalah yang yang bisa masalah
(kondisi saat (kondisi saat diharapkan dilakukan
SDM Dana Alam
ini) ini)
Masalah bersama yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan
1. Masih terdapat Karena Tercukupinya Memberikan ASI Banyaknya Swadaya Kebutuhan
Balita yang kondisi gizi bagi balita eksklusif selama 6 SDM yang masyarakat makanan
makanan yang keluarga tersebut bulan. Dan bisa dilibatkan atau tambahan
diasup kurang Balita tersebut dengan selanjutnya selain donatur mudah
bergizi tergolong diberikan ASI diberikan juga dari swasta didapat di
keluarga makanan makanan maupun Kelurahan
miskin yang tambahan tambahan sampai negara, Kedungwuni
tidak mampu berumur 2 tahun. Dana Timur
memberikan APBN
makanan melalui
dengan PNPM
komposisi gizi
yang baik
2. Masih terdapat Tidak mampu Kondisi Berkerjasama Banyak Swadaya Mudah
warga yang membiayai penglihatan dengan pengusaha masyarakat dijangkau
sakit katarak biaya operasi menjadi lebih Puskesmas/Dinas setempat atau oleh petugas
katarak baik setelah Kesehatan Kab. yang bisa donatur kesehatan
dilakukan Pekalongan untuk dilibatkan dari swasta
pengbatan melakukan maupun
atau operasi pengobatan/opera negara,

30
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

si katarak gratis Dana


APBN
melalui
PNPM
3 Ancaman Sanitasi yang Peningkatan Mencari dukungan Siap Swadaya Sungai dan
penyakit yang buruk, tidak kualitas hidup dari program bergotong- masyarakat saluran yang
bersifat memenuhi karena PNPM-MP dan royong atau ada bisa
endemis standar sanitasi yang dari instasi terkait donatur dimanfaatka
karena sanitasi kesehatan baik sehingga dari swasta n untuk
yang buruk tidak menjadi maupun saluran
sarang negara, pembuangan
berbagai Dana
macam APBN
penyakit melalui
PNPM
4 Minimnya Fasilitas Pemeliharaan Mencari dukungan Siap Swadaya Masih ada
sarana menuju olahraga dan prasarana dari program bergotong- masyarakat lokasi yang
sehat sarana olahraga dan PNPM-MP dan royong atau bisa
pendukungny penambahan dari instasi terkait donatur digunakan
a masih fasilitas dari swasta untuk
sangat kurang olahraga yang maupun pembanguna
belum ada negara, n prasarana
beserta Dana olahraga
sarana APBN
pendukungnya melalui
PNPM
5 Kurangnya Kurangnya Masyarakat Peranan Masyarakat Swadaya Banyak
pemahaman sosialisasi memahami Puskesmas siap menjaga masyarakat lokasi yang
tentang dari berbagai tentang diharapkan lebih kebersihan atau bisa
pentingnya pihak yang pentingya maksimal di lingkungannya donatur dijadikan
menjaga terkait menjaga dalam melakukan dari swasta tempat
kesehatan perilaku hidup penyuluhan maupun sosialisasi
sehat kesehatan dengan negara, dan
menerjunkan Dana penyuluhan
petugas APBN
kesehatan di melalui
lapangan PNPM,
kerjasama
dengan
Puskesmas
6 Saluaran dan Tempat Adanya Penyuluhan, Masyarakat Swadaya Lokasi yang
sampah yang pembuangan pembuangan gotongroyong, siap masyarakat ada
dibuang samapah sampah yang bekerjasama bergotong- atau sekarang
sembarangan yang kurang permanen dengan semua royiong donatur bisa
menjadi sehingga juga saluran pihak yang terkait menjaga dari swasta dimanfaatka
sumber polusi masyarakat pembuangan kebersihan maupun n lebih
udara dan masih asal- limbah rumah lingkungannya negara, maksimal
menjadi sarang asalan dalam tangga yang Dana dan mencari
berbagai membuang baik APBN lokasi baru.
penyakit sampah melalui
PNPM,
kerjasama
dengan
Puskesmas
Tabel 3.21
Hasil Kajian Kesehatan

31
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Hasil Kajian Pemetaan Swadaya -6 ( Kajian Kelembagaan dan


Kepemimpinan )

Pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Kedungwuni Timur tidak dapat dilepaskan


dari peran dan kinerja pelaksana pembangunan yang meliputi para stakeholder, termasuk di
dalamnya adalah lembaga di lingkungan Pemerintah Kelurahan Kedungwuni Timur sendiri.
Semua pelaksana pembangunan, dalam hal ini lembaga Kelurahan juga
keikutsertaan/keterlibatan dari masyarakat sangat diperlukan. Adanya kerjasama antara
pelaksana pembangunan dan keterlibatan masyarakat akan menentukan keberhasilan
pembangunan desa.
Berikut ini hasil rekap kajian kelembagaan dan kepemimpinan di Kelurahan Kedungwuni
Timur :

No Uraian Penyebab Kondisi ideal Upaya-upaya Potensi yang ada untuk memecahkan
Masalah masalah yang yang bisa masalah
(kondisi saat (kondisi saat diharapkan dilakukan
SDM Dana Alam
ini) ini)
Masalah bersama yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan
1 Lembaga yang Banyak warga Adanya Selalu mengajak Adanya Swadya Faktor dan
ada di miskin sebuah masyarakat tokohh-tokoh masyarakat kondisi alam
masyarakat sebagai objek lembaga yang miskin untuk masyarakat, Dana yang dapat
belum bisa dari berpihak pada turut tokoh agama, APBN mendukung
maksimal pemerintah warga miskin berpartisipasi dan tokoh serta
dalam yang aktif dalam pemuda Dana motivasi
memperbaiki Selama ini di melibatkan setiap kegiatan APBD masyarakat
kondisi warga setiap masyarakat sebagai cara Dukungan dari yang dapat
miskin karena kegiatan miskin sebagi pembelajaran pemerintah memungkink
keterbatasan selalu subjek untk desa an adanya/
yang ada diprakarsai memberdayaka terbangunya
dan diikuti Adanya n warga miskin Masih adanya suatu
oleh orang- sebuah rasa dan lembaga
orang tertentu lembaga di Menciptakan semangat yang
saja tidak masyarakat sebuah lembaga antusias berpihak
banyak yang mempu yang kooperatif masyarakat pada warga
melibatkan menjadi dan berdaya untuk miskin
masyarakat wadah dan mampu menjadi mengalami
miskin mampu wadah dan perubahan
mewakili tempat
aspirasi aspirasi ,masyar
masyarakat kat
secara umum
serta
melibatkan
warga miskin
2 Kerterlibatan Pertemuan Tingkat Pemberitahuan Anggota BKM BOP, Prasarana
anggota BKM selalu kehadiran dan sosialisasi mempunyai Swadaya yang ada
yang dilakukan anggota BKM posisi yang siap
perempuan pada malam mencapai sama dalam digunakan
belum secara hari dan 100% pengambilan untuk
aktif mengikuti selesai keputusan kegiatan
32
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

pertemuan- sampai larut


peertemuan malam
Tabel 3.22
Hasil Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan

Dari sekian banyak kelembagaan yang telah ada di Kelurahan Kedungwuni Timur
dinilai masih perlu meningkatkan kinerjanya sebagai lembaga pimpinan masyarakat desa.
Untuk itulah Masyarakat Pakisputih sepakat untuk terus memperbaiki kondisi yang ada
sekarang untuk dapat mewujudkan atau paling tidak mewakili aspirasi masyarakat terutama
miskin baik laki-laki maupun perempuan serta memiliki pola hubungan kedekatan dengan
masing-masing masyarakat, tanpa membedakan baik dari sisi keagamaan, pekerjaan, status
sosial dan lain-lainnya.
BKM adalah dewan pimpinan kolektif masyarakat warga penduduk desa, dan sebagai
lembaga, BKM dapat bertindak sebagai representasi masyarakat warga penduduk desa. BKM
berkedudukan sebagai lembaga pimpinan masyarakat warga penduduk kelurahan dan
merupakan lembaga pengendali kegiatan penanggulangan kemiskinan di kelurahan yang
bersangkutan, yang posisinya di luar institusi pemerintah, militer, agama, pekerjaan dan
keluarga.

Bab 4

33
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Suplemen 1
Rapat Penyepakatan Skala Prioritas Masalah
Penanggulangan Kemiskinan

Kelurahan : Kedungwuni Timur Rapat ke :1


Kecamatan : Kedungwuni Tempat, Tanggal : Balai Desa, 4 Maret 2009
Kabupaten : Pekalongan Jumlah Peserta Rapat : 14

No. Permasalahan Dampak (Dasar Potensi Skor Ranking


34
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Pertimbangan)
1 Jalan rusak  Tidak bisa di lewati  Lahan/lokasi 98 1
 Transportasi terputus  Swadaya (gotong
 Sering terjadi kecelakaan royong)

2 Terjadi banjir apabila  Perumahan tergenang air.  Swadaya (gotong 90 2


musim hujan.  Jalan rusak dan becek. royong)
 Halaman ruamh becek.  Lokasi

3 Jalan banyak yang  Jalan tidak bisa di lewati  Lahan/lokasi 86 3


longsor  Transportasi terputus  Swadaya (gotong
waktu musim hujan royong)
 Keperdulian
Masyarakat.

4 Permodalan usaha  Banyak usaha usaha kecil  Usaha konveksi 83 6


kecil yang kurang modal usaha  Bengkel
perlu permodalan  Warung
 Mengurangi pengangguran
 Banyaknya anak putus
sekolah

5 Jalan gelap  Rawan keamanan  Keperdulian 72 7


 Sering terjadi kecelakaan masyarakat
 Transportasi terhambat  Swadaya

6 Jembatan rusak  Jembatan tidak bisa di  Lahan/lokasi 61 8


lewati  Swadaya (gotong
 Transportasi terputus royong)
 Keperdulian
Masyarakat.

7 Banyaknya  Semakin bertambah  Usaha konveksi 51 9


Pengangguran pengangguran  Bengkel
 Kesejahteraan masyarakat  Warung
 Kesehatan masyarakat
 Pendidikan masyarkat

8 Banyaknya rumah tidak  Rumah bocor dan roboh  Lahan/lokasi 50 10


layak huni.  Kesehatan masyarakat  Swadaya (gotong
tidak terjamin royong)

9 MCK umum kurang  Sungai dan kebon sebagai  Lahan/lokasi 48 11


alternatif  Swadaya (gotong
 Timbul pencemaran royong)
 Keperdulian
Masyarakat.

10 Sarana dan prasarana  Proses pembelajaran  Lahan/lokasi 47 12


pendidikan formal terganggu  Swadaya
kurang memadai  Anak didik memilih sekolah  Keperdulian
lain Masyarakat
 Meningkatlan semangat
belajar
35
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

11 Kurangnya minat baca  Kurangnya pengetahuan  Lahan/lokasi 45 13


bagi anak-anak dan anak - anak  Swadaya
remaja  Meningkatkan semangat  Keperdulian
belajar anak – anak Masyarakat

Suplemen 2
Rapat Penyepakatan Program & Kegiatan
Penyelesaian Masalah Penanggulangan Kemiskinan

Kelurahan : Kedungwuni Timur Rapat ke :2


Kecamatan : Kedungwuni Tempat, Tanggal : Balai Desa, 5 Maret 2009
36
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Kabupaten : Pekalongan Jumlah Peserta Rapat : 17

No. Permasalahan Target Program Kegiatan


1 Jalan rusak dan Transportasi Perbaikan jalan Pavingisasi jalan
tergenang air kalau lancar
musim hujan
2 Rumah dan jalan Rumah dan Melancarkan saluran Pembuatan saluran, sender sungai dan
tergenang air kalau jalan tidak gorong-gorong
musim hujan banjir lagi
3 Jalan pinggir sungai Transportasi Pembuatan Pembuatan senderan jalan di tepi
banyak yg longsor lancar senderan sungai
waktu musim hujan
4 Kurangnya Pemberian Pemberian Simpan pinjam dengan bunga kecil
Permodalan usaha Permodalan Permodalan (Ekonomi Bergulir)
kecil
5 Jalan gelap Jalan terang Penerangan Neonisasi jalan
bila malam hari Kampung
6 Jembatan rusak Transportasi Perbaikan jembatan Perbaikan jembatan yang rusah
lancar yang rusah
7 Banyaknya Mengurangi Pelatihan Memberi pelatihan keterampilan kerja
Pengangguran Pengangguran Penyaluran kerja ( Perbengkelan )
Penyaluran kerja bekerja sama dengan
Dinas terkait (Depnaker)
8 Banyaknya rumah Rumah layak Mengurangi rumah Rehap rumah tidak layak huni
tidak layak huni. huni tidak layak huni
9 Tidak adanya sarana Terbangun Adanya MCK umum Pembuatan MCK umum
MCK yang memeadai MCK umum
bagi warga miskin
10 Sarana dan prasarana Sarana Perbaikan sarana Perbaikan gedung SD
pendidikan formal prasarana dan sarana
kurang memadai memadai pendidikan
11 Kurangnya minat baca Kemauan Adanya taman baca Pembuatan taman baca
bagi anak-anak dan membaca yang
remaja tinggi

37
[PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) ] 2011 - 2013

Suplemen 3
Rapat Penyusunan Program Penanggulangan Kemiskinan

Kelurahan : Kedungwuni Timur Rapat ke :3


Kecamatan : Kedungwuni Tempat, Tanggal : Balai Desa, 8 Maret 2009
Kabupaten : Pekalongan Jumlah Peserta Rapat : 15
Penerima Manfaat
Miskin Potensi
N0 Program Lokasi Volume Perkiraan Biaya
Sumberdaya Tahun
L P
Yang Sudah Ada
1 2 3 4 5 6 7 10 11
Masalah 1 Jalan rusak dan tergenang air kalau musim hujan
Target 1 Transportasi lancar
1 Perbaikan jalan
Kegiatan : Pavingisasi jalan  Swadaya (gotong
RW. 1, 2, 3, 5, 7, 8, royong)
2830 m 2
645 463 195,700,000 2009
9, 11, 12 dan 13  Keperdulian
Masyarakat

Masalah : Rumah dan jalan tergenang air kalau musim hujan


Target : Rumah dan jalan tidak banjir lagi
1 Melancarkan saluran Kegiatan :  Swadaya (gotong
Pembuatan saluran dan gorong- royong)
gorong RW 1 s/d 3 1200 m 320 210 116,000,000 2009
 Keperdulian
Masyarakat
Masalah 3 : Jalan pinggir sungai banyak yg longsor waktu musim hujan
Target : Transportasi lancar
2 Pembuatan senderan Kegiatan :  Swadaya (gotong
Pembuatan senderan tepi royong)
sungai RW 4 dan 8 50 m 3
250 180 18,000,000 2009
 Keperdulian
Masyarakat

Page 1
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Penerima Manfaat
Miskin Potensi
N0 Program Lokasi Volume Perkiraan Biaya
Sumberdaya Tahun
L P Yang Sudah Ada
1 2 3 4 5 6 7 10 11
Masalah 4 : Kurangnya Permodalan usaha kecil
Target 1 : Pemberian Permodalan
1 Pinjaman Bergulir  Konveksi
Kegiatan : Pemberian modal RW. 1, 2, 3,4, 5, 6,
 Bengkel
dana bergulir untuk usaha kecil 7, 8, 9, 10, 11, 12, 490 270 220 490,000,000 2009 & 2010
13 dan 14
 Warung
 Pedagang
Masalah 5 : Jalan gelap
Target : Jalan terang bila malam hari
1 Penerangan Kampung  Lokasi
Kegiataan : Neonisasi  Gotong royong
Rw 01 40 unit 250 200 12,000,000  Keperdulian 2009
masyarakat
 swadaya
Masalah 6 : Jembatan rusak
Target : Transportasi lancar
1 Perbaikan Jembatn  Swadaya (gotong
Kegiatan : Memperbaiki royong)
jembatan yang rusak Jembatan RW 11 6m 982 606 12,000,000  Keperdulian 2009
Masyarakat.

Masalah 7 : Banyaknya Pengangguran


Target : Mengurangi Pengangguran
Pelatihan Ketrampilan & RW. 1, 2, 3,4, 5, 6,  Kolam
Penyaluran kerja Kegiatan : 7, 8, 9, 10, 11, 12, 200 340 230 28,000,000  Lokasi latihan 2009
1. Pelatihan keterampilan 13 dan 14  Permodalan
1 2. Penyaluran kerja bekerja  Alat – alat
RW. 1, 2, 3,4, 5, 6,
sama dengan Dinas Terkait perbengkelan
7, 8, 9, 10, 11, 12, 200 200 250 6,000,000 2009
(Depnaker)  Lokasi latihan
13 dan 14
 Permodalan

2
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Penerima Manfaat
Miskin Potensi
N0 Program Lokasi Volume Perkiraan Biaya
Sumberdaya Tahun
L P
Yang Sudah Ada
1 2 3 4 5 6 7 10 11
Masalah 8 : Banyaknya rumah tidak layak huni.
Target : Rumah layak huni
1 Rehap rumah tidak layak huni  Swadaya (gotong
RW. 1, 2, 3,4, 5, 6,
royong)
7, 8, 9, 10, 11, 12, 35 unit 45 33 170,000,000 2010
13 dan 14
 Keperdulian
Masyarakat
Masalah 9 : Tidak adanya sarana MCK yang memeadai bagi warga miskin
Target : Terbangun MCK umum
1  Pembuatan MCK umum  Swadaya (gotong
RW. 1, 2, 3,4, 5, 6,
royong)
7, 8, 9, 10, 11, 12, 14 unit 250 340 76,000,000 2010
13 dan 14
 Keperdulian
Masyarakat
Masalah 10 : Sarana dan prasarana pendidikan formal kurang memadai
Target : Sarana prasarana memadai
1  Pembangunan gedung  Lokasi
pendidikan milik masyarakat  Gotong royong
RW 01
kelurahan Kedungwuni Timur 2 unit 120 160 100,000,000  Keperdulian 2010
masyarakat
 swadaya
Masalah 11 : Kurangnya minat baca bagi anak-anak dan remaja
Target : Kemauan membaca yng tinggi
1  Pembangunan taman baca  Lokasi
 Gotong royong
RW 2 1 unit 130 145 50,000,000  Keperdulian 2010
masyarakat
 swadaya
Jumlah 1,273,700,000 
Suplemen 4
Rapat Penyusunan Rencana Tahun 2009
Program Penanggulangan Kemiskinan

3
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Kelurahan : Kedungwuni Timur Rapat ke :4


Kecamatan : Kedungwuni Tempat, Tanggal : Balai Desa, 9 Maret 2009
Kabupaten : Pekalongan Jumlah Peserta Rapat : 16

Sumber dana Penerima


Manfaat
Penanggung
No Program Rincian Kegiatan Lokasi Volume Sumber Daya Tersedia Bisa diakses Bulan
jawab Lainnya
Total (swadaya (APBD/ L P
(swasta)
yang ada) APBN)
Masalah 1 Jalan rusak dan tergenang air kalau musim hujan
Target 1 Transportasi lancar
Pavingisasi jalan Pavingisasi jalan  Swadaya
RW. 1, 2,
(gotong
3, 5, 7, 8,  Gatot
2830 m2 royong) 195,700,000 31,100,000 134,500,000 30,100,000 645 463 3 -4
9, 11, 12 Rubiyanto
dan 13
 Keperdulian
Masyarakat
Masalah : Rumah dan jalan tergenang air kalau musim hujan
Target : Rumah dan jalan tidak banjir lagi
Pembuatan saluran Pembuatan  Swadaya
U20 dan gorong- saluran U20 dan (gotong
RW 1 s/d  Gatot
gorong gorong-gorong 1200 m royong) 116,000,000 18,400,000 79,380,000 18,220,000 320 210 3 -4
3 Rubiyanto
 Keperdulian
Masyarakat
Masalah 3 : Jalan pinggir sungai banyak yg longsor waktu musim hujan
Target : Transportasi lancar
Pembuatan sender Pembuatan  Swadaya
sender (gotong
RW 4 dan  Gatot
50 m3 royong) 18,000,000 2,360,000 10,220,000 5,420,000 250 180 7-8
8 Rubiyanto
 Keperdulian
Masyarakat

No Program Rincian Kegiatan Lokasi Volume Penanggung Sumber Daya Sumber dana Penerima
jawab Manfaat
Total Tersedia Bisa diakses Lainnya L P Bulan

4
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

(swadaya (APBD/
(swasta)
yang ada) APBN)
Masalah 4 : Kurangnya Permodalan usaha kecil
Target 1 : Pemberian Permodalan
Pemberian Pemberian modal RW. 1, 2,  Konveksi
Permodalan dana bergulir 3,4, 5, 6,  Pabrik Batik
untuk usaha kecil 7, 8, 9,  Chaerunnis  Bengkel
270 490,000,000 - 68,000,000 422,000,000 270 220 10-11
10, 11, a  Warung
12, 13  Pedagang
dan 14
Masalah 5 : Jalan gelap
Target : Jalan terang bila malam hari
Penerangan jalan Neonisasi  Lokasi
 Gotong
 Gatot royong
Rw 01 40 unit 12,000,000 1,710,000 7,400,000 2,890,000 250 200 10-11
Rubiyanto  Keperdulian
masyarakat
 swadaya
Masalah 6 : Jembatan rusak
Target : Transportasi lancar
Jembatan Jembatan  Lokasi
 Gotong
 Gatot royong
RW 11 6m 12,000,000 1,500,000 6,500,000 4,000,000 982 606 10-11
Rubiyanto  Keperdulian
masyarakat
 swadaya

Sumber dana Penerima


Manfaat
Penanggung
No Program Rincian Kegiatan Lokasi Volume Sumber Daya Tersedia Bisa diakses Bulan
jawab Lainnya
Total (swadaya (APBD/ L P
(swasta)
yang ada) APBN)

5
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

Masalah 7 : Banyaknya Pengangguran


Target : Mengurangi Pengangguran
1 Mengurangi Pelatihan RW. 1, 2,  Depnaker
Pengangguran keterampilan 3,4, 5, 6,  Alat – alat
kerja 7, 8, 9,  Lokasi 28,000,000
200 28,000,000 - - 340 230 10-11
( Pertukangan & 10, 11,  Tenaga ahli
Las ) 12, 13  Depnaker
dan 14  Alat – alat
M. Donis
Penyaluran kerja RW. 1, 2,  Lokasi
bekerja sama 3,4, 5, 6,  Tenaga ahli
dengan Dinas 7, 8, 9,
200 6,000,000 - 6,000,000 - 200 250 10-11
Terkait 10, 11,
(Depnaker) 12, 13
dan 14
Jumlah 877,700,000 55,070,000 340,000,000 482,630,000

6
[PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) ] 2011 - 2013

Demikian Perencanaan Jangka Menengah dan Rencana Tahunan Program Penanggulangan


Kemiskinan (PJM-Renta Pronangkis) Kelurahan Kedungwuni Timur kami buat sebagai implementasi
ikhtiar membangun masyarakat ke arah yang lebih baik.
PJM – Renta Pronangkis ini disusun dengan mensinergikan program penanggulangan
kemiskinan dengan rencana pembangunan Kelurahan yang berbasis IPM-MMDG’s yang menyeluruh
dan berkelanjutan.
Rumusan PJM Pronangkis Kelurahan Kedungwuni Timur tahun 2011 – 2013 telah mengacu
pada pencapaian tujuan dan target sasaran yang berbasis Milenium Development Goals (MDGS) dan
peningkatan Human Development Index (HDI) dengan mencakup implementasi program di bidang
ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan lingkungan dengan target sasaran atau capaian yang lebih
realistis dan terukur. Mekanisme dalam proses penyusunan PJM Pronangkis melalui kegiatan review
PJM juga telah mampu meningkatkan kesadaran kritis masyarakat melalui kegiatan lokakarya,
pemetaan swadaya dan pertemuan-pertemuan di tingkat RT maupun Kelurahan dalam mereview dan
menyusun PJM Pronangkis.
Agar PJM Pronangkis Kelurahan ini mampu berjalan efektif, diperlukan beberapa setrategi dan
saran untuk menindaklanjuti PJM Pronangkis ke depan. Adapun strategi maupun langkah yang dapat
ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Agar PJM Pronangkis Kelurahan ini mampu bersinergi dengan rencana di atasnya, maka dalam
proses penyusunan PJM Pronangkis Kelurahan juga memperhatikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan.
2. PJM Pronangkis sebagai produk rencana milik masyarakat harus dapat diminati kepada pihak luar
melalui konsep kemitraan atau chanelling dengan lembaga pemerintah tingkat daerah, propinsi, dan
pusat maupun dengan lembaga lain di luar pemerintah, sehingga dengan demikian pendanaan
program dalam PJM tidak sepenuhnya bergantung pada dana BLM yang sifatnya hanya sebagai
stimulan saja.
3. Guna lebih mengefektifkan capaian pelaksanaan PJM Pronangkis Kelurahan, masing-masing
rumusan program yang ada perlu lebih diperinci lagi menjadi rencana detail yang sifatnya teknis
dimana proses penyusunannya dapat dilakukan bersama-sama.
4. Dengan disahkannya PJM Pronangkis sebagai keputusan, maka segala hal yang ada dalam
dokumen PJM Pronangkis tersebut menjadi pedoman dan arahan dalam pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan, termasuk penggunaan data hasil sensus dan pemtaan swadaya

Page 1
PERENCANAAN JANGKA MENENGAH (PJM) 2011 - 2013

sebagai basis data KK/Jiwa miskin bagi semua pihak termasuk BPS dan lembaga-lembaga lain
yang berkepentingan.

Anda mungkin juga menyukai