Anda di halaman 1dari 2

1.

Kaum behavioris menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses


perubahan tingkah laku dimana reinforcement dan punishment menjadi
stimulus untuk merangsang pebelajar dalam berperilaku. Pendidik yang
masih menggunakan kerangka behavioristik biasanya merencanakan
kurikulum dengan menyusun isi pengetahuan menjadi bagian-bagian kecil
yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. Program-program
pembelajaran seperti Teaching Machine, Pembelajaran berprogram, modul
dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep penguat
(reinforcement) serta pemberian hukuman (punishment), merupakan aliran
pembelajaran yang dianut oleh kaum behavioris.
Sayangnya, behavioristik banyak dikritik karena seringkali tidak
mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, selain itu Teori
behavioristik juga cenderung mengarahkan pebelajar untuk berfikir linier,
konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif.
Contoh dalam kehidupan sehari – hari ialah suatu
bentukhukumanyang kerap diberikan pendidik kepada siswanya. Pada
dasrnya, hukuman mendorong si terhukum untuk mencari cara lain
(meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Lebih lanjut
lagi, hukuman dapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang
kadangkala lebih buruk daripada kesalahan yang diperbuatnya.

2. Adapun penerapan teori belajar Behavioristik dalam pembelajaran produktif


bisnis dan pemasaran ialah :

1. Menentukan tujuan dan indikator pembelajaran produktif bisnis dan


pemasaran
2. Menganalisis lingkungan belajar dan mengidentifikasi pengetahuan awal
peserta didik terhadap materi produktif bisnis dan pemasaran
3. Menguraikan materi pembelajaran produktif bisnis dan pemasaran,
menjadi bagian-bagian, meliputi topik, pokok bahasan, sub-pokok
bahasan dan seterusnya.
4. Menambah produk baru yang terkait dengan merek yang ternama.
5. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai