Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL

PENANGGULANGAN DAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI


COVID-19 AN LAURA FALISHA ANGGARA DI KELURAHAN WATERVANG
KEC. LUBUKLINGGAU TIMUR I
KOTA LUBUKLINGGAU, TANGGAL 26-27 AGUSTUS 2020

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU


PUSKESMAS CITRA MEDIKA
A. DASAR PENYELIDIKAN
Berdasarkan laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau pada tanggal 8
Agustus 2020 bahwa ibu dari Laura postif terpapar virus Covid 19. Sehingga pada tanggal 09 Agustus
2020 dilakukan pemeriksaan swab nasofaring pada anak Laura Falisha Anggara (Perempuan, 6 Tahun)
Dengan hasil laboratorium dari BBLK pada tanggal 10 Agustus 2020 Laura Falisha Anggara dinyatakan
Positif terpapar virus Covid 19. tanggal 11 Agustus Laura mengalami gejala dengan keluhan pilek dan
demam.
Berbekal laporan tersebut maka Puskesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau melakukan
investigasi tersebut.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dilakukannya penanggulangan dan penyelidikan adalah untuk memastikan bahwa telah terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 dan sekaligus mencegah penyebaran KLB serta mencegah
terjadinya kematian akibat KLB tersebut.

2. Tujuan Khusus
a. Memastikan apakah memang terjadi KLB dengan penyebab COVID-19.
b. Mengetahui gambaran epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 tersebut
berdasarkan variable epidemiologi.
c. Mencari sumber penularan utama dari KLB COVID-19 berdasarakan Tracking
d. Menetapkan tindakan yang tepat agar supaya KLB tersebut tidak meluas.

C. TELAAH PUSTAKA
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah kejadian kesakitan dan atau kematian yang menarik perhatian
umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat atau yang menurut
pengamatan epidemiologis dianggap adanya peningkatan yang berarti dari kejadian kesakitan/kematian
tersebut (Depkes RI,1984).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi
COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Berkaitan dengan kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular, Indonesia telah memiliki
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 1991 tentang Penangulangan Wabah Penyakit Menular, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan. Untuk itu dalam rangka upaya penanggulangan dini wabah COVID19, Menteri
Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang
Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya. Penetapan didasari oleh pertimbangan bahwa
Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah dinyatakan WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Selain itu meluasnya penyebaran COVID-19 ke berbagai negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia
terkait dengan mobilitas penduduk, memerlukan upaya penanggulangan terhadap penyakit tersebut.
Sampai saat ini, situasi COVID-19 di tingkat global maupun nasional masih dalam risiko sangat
tinggi. Selama pengembangan vaksin masih dalam proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk
mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan COVID-19. Oleh karenanya diperlukan pedoman dalam
upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 untuk memberikan panduan bagi petugas kesehatan agar
tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan yang sesuai
standar.

D. METODOLOGI
1. Batas Pelacakan
Pelacakan dilakukan di Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau
dimana terjadi kasus Konfirmasi Positif dan sekitarnya.

2. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penanggulangan dan penyelidikan ini adalah keluarga, yang berkontak
dengan Anak Laura
3.Pengumpulan Data
a. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung kepada penderita/
anggota keluarga terdekat menggunakan daftar list penanggulangan dan penyelidikan COVID-19
b. Data sekunder diperoleh dari dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau.

4. Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah ke dalam bentuk tabel dan grafik menggunakan program excel dan
hasilnya akan disusun dalam laporan epidemiologis.
E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah kejadian kesakitan dan atau kematian yang menarik perhatian umum
dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat atau yang menurut
pengamatan epidemiologis dianggap adanya peningkatan yang berarti dari kejadian kesakitan/kematian
(Depkes RI, 1984)
2. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus
jenis baru.

F. HASIL PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN


1. Pemastian Diagnosis COVID-19
Dari hasil penyelidikan di lapangan dan hasil swab dari gugus depan covid 19 Kota Lubuklinggau
dipastikan adanya kasus konfirmasi covid-19 atas nama Anak Laura Falisha Anggara. dimana setelah
diwawancara sebanyak 3 orang kontak erat dengan Beliau.

2. Gambaran Klinis
Dari gejala kliniks yang diderita Anak Laura. Falisha Anggara yaitu .

Gambar 1
Grafik persentase Gejala Yang Dirasakan Anak Laura Falisha Anggara

Sumber : Data Hasil Wawancara Langsung


Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa Anak Laura Falisha Anggara. memiliki gejala klinis berupa
demam, Pilek. Berdasarkan gejala tersebut telah memenuhi persayaratan sebagai defisini operasional
COVID-19.

3. Gambaran penderita berdasar waktu (jam)


Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu Kandung Anak Laura Falisha Anggara. mengatakan
bahwa kemungkinan besar anaknya tersebut bisa terpapar virus covid 19 karena kontak erat dengan Ibu
kandungnya yang sebelumnya juga telah dinyatakan positif covid 19. Pada tanggal 09 Agustus 2020
Anaknya melakukan swab di salah satu Bank Kota Lubuklinggau tempat ibunya bekerja. Dan pada
tanggal 10 Agustus 2020 hasil laboratorium a.n Anak Laura Falisha Anggara. Keluar dengan hasil Positif
Covid 19.

4. Daftar Kontak Erat Anak Laura Falisha Anggara.


Daftar Kontak Erat Anak Laura Falisha Anggara. yaitu sebagai berikut:
Di ambil
swab/
Hubungan Tanggal Hasil
No Nama Usia Sex Alamat tidak
Kasus dan Gejala Swab
diambil
swab
Jl. Kali Kesik Ayah Tidak ada
1 Aan Setia Ya
Anggara
32 th LK Green Garden Negatif
Kel Watervang Kandung Gejala
Jl. Kali Kesik Ibu
2 Dita Fransiska 32 th Pr Green Garden Demam Ya Positif
Kel Watervang Kandung
Jl. Kali Kesik Saudara Demam,
3. Arcilla Winla A 4 th Pr Green Garden Ya Positiff
Kel Watervang Kandung Batuk,pilek

G. UPAYA-UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN


1. Penyelidikan Epidemiologi dan Tracking kasus Anak Laura Falisha Anggara.
2. Melakukan Swab terhadap kontak erat dengan Anak Laura Falisha Anggara.
3. KIE kepada keluarga Anak Laura Falisha Anggara. untuk dapat melakukan isolasi mandiri selama
14 hari sampai dinyatakan sembuh oleh DPJP
4. Pemberitahuan kepada Ketua RT, Kecamatan dan Pihak keluarga penderita untuk lebih
melakukan Physical Distancing dan Sosial Distancing.

H. KESIMPULAN
1. Telah terjadi Kasus Konfirmasi Positif COVID-19 atas nama Anak Laura Falisha Anggara. di Kelurahan
Watervang pada Tanggal 14-15 Agustus 2020.
2. Gejala klinis yang muncul adalah demam dan Pilek.
3. Anak Laura Falisha Anggara. merasakan gejala tersebut sejak tanggal 11 Agustus 2020.
4. Jumlah kontak erat Anak Laura Falisha Anggara. sebanyak 3 orang, dan semuanya telah dilakukan
pemeriksaan Swab.
5. Telah dilakukan pengobatan kepada penderita, surveilans ketat, serta kie kepada penderita untuk
melakukan isolasi Mandiri di rumah selama 14 hari
6. Pihak Puskesmas Citra Medika untuk segera melaporkan < 24 jam bila ada kasus COVID-19 di wilayah
kerja Puskesmas Citra Medika

I. PENUTUP
Demikianlah laporan hasil penyelidikan epidemiologi Kasus COVID-19 atas nama Anak Laura
Falisha Anggara. di Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I pada tanggal 26-27 Agustus
2020 sebagai bahan informasi dan penanggulangan.

Lubukilinggau, 27 Agustus 2020


Tim Investigasi :
1.
2.
3.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Citra Medika
Kota Lubuklinggau

Dr.Dwiyana Sulistia Ningrum


NIP.19750219 200604 2 006

Anda mungkin juga menyukai