A. DASAR PENYELIDIKAN
Berdasarkan laporan dari Tim Gugus Depan Covid 19 melalui Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau pada
tanggal 08 Agustus 2020 bahwa ada kasus suspek COVID-19 atas nama Bapak Ahmad Yasip (Laki-laki,
57 Tahun) di rawat di RS. Sobirin Kota Lubuklinggau dengan diagnosa Typoid dan keluhan Sesak napas,
Demam, dan lemah. dan telah dilakukan swab pada tanggal 8 Agustus 2020 dengan hasil swab Positif
Covid 19.
Berbekal laporan tersebut maka Puskesmas Citra Medika Kota Lubuklinggau melakukan
investigasi tersebut.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dilakukannya penanggulangan dan penyelidikan adalah untuk memastikan bahwa telah terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 dan sekaligus mencegah penyebaran KLB serta mencegah
terjadinya kematian akibat KLB tersebut.
2. Tujuan Khusus
a. Memastikan apakah memang terjadi KLB dengan penyebab COVID-19.
b. Mengetahui gambaran epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 tersebut berdasarkan
variable epidemiologi.
c. Mencari sumber penularan utama dari KLB COVID-19 berdasarakan Tracking
d. Menetapkan tindakan yang tepat agar supaya KLB tersebut tidak meluas.
C. TELAAH PUSTAKA
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah kejadian kesakitan dan atau kematian yang menarik perhatian
umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat atau yang menurut
pengamatan epidemiologis dianggap adanya peningkatan yang berarti dari kejadian kesakitan/kematian
tersebut (Depkes RI,1984).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi
COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Berkaitan dengan kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular, Indonesia telah memiliki
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 1991 tentang Penangulangan Wabah Penyakit Menular, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan. Untuk itu dalam rangka upaya penanggulangan dini wabah COVID19, Menteri
Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang
Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya. Penetapan didasari oleh pertimbangan bahwa
Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) telah dinyatakan WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Selain itu meluasnya penyebaran COVID-19 ke berbagai negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia
terkait dengan mobilitas penduduk, memerlukan upaya penanggulangan terhadap penyakit tersebut.
Sampai saat ini, situasi COVID-19 di tingkat global maupun nasional masih dalam risiko sangat
tinggi. Selama pengembangan vaksin masih dalam proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk
mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan COVID-19. Oleh karenanya diperlukan pedoman dalam
upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 untuk memberikan panduan bagi petugas kesehatan agar
tetap sehat, aman, dan produktif, dan seluruh penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan yang sesuai
standar.
D. METODOLOGI
1. Batas Pelacakan
Pelacakan dilakukan di Kelurahan Majapahit Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau dimana
terjadi kasus Konfirmasi Positif dan sekitarnya.
2. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penanggulangan dan penyelidikan ini adalah keluarga, rekan kerja, dan
masyarakat yang berkontak dengan Bapak Ahmad Yasip.
3. Pengumpulan Data
a. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung kepada penderita/ anggota
keluarga terdekat menggunakan daftar list penanggulangan dan penyelidikan COVID-19
b. Data sekunder diperoleh dengan melihat catatan medis Rs. Sobirin Kota Lubuklinggau.
4. Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah ke dalam bentuk tabel dan grafik menggunakan program excel dan
hasilnya akan disusun dalam laporan epidemiologis.
E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah kejadian kesakitan dan atau kematian yang menarik perhatian umum
dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat atau yang menurut
pengamatan epidemiologis dianggap adanya peningkatan yang berarti dari kejadian kesakitan/kematian
(Depkes RI, 1984)
2. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus
jenis baru.
2. Gambaran Klinis
Dari gejala kliniks yang diderita Bapak Ahmad Yasip yaitu .
Gambar 1
Grafik persentase Gejala Yang Dirasakan Ibu Ibu Ahyada
1.2
0.8
Jumlah
0.6
Gejala
0.4
0.2
0
Demam Sesak pusing Nyeri Otot anosmia
I. PENUTUP
Demikianlah laporan hasil penyelidikan epidemiologi Kasus COVID-19 atas nama Bapak Ahmad
Yasip di Kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I pada tanggal 10-11 Agustus 2020
sebagai bahan informasi dan penanggulangan.