Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

KI-5243 Degradasi Polimer dan Aplikasinya

A. Pendahuluan

1. Tuliskan definisi degradasi suatu bahan, apa perbedaannya dengan denaturasi, serta berikan
contohnya.
Jawab :
Degradasi suatu bahan adalah perubahan sifat-sifat (morfologi, sifat fisik, termal, mekanik,
dll) suatu bahan akibat pemutusan ikatan kimia dalam rantai utama senyawa yang penyusun
bahan tersebut. Sedangkan denaturasi adalah perubahan fungsionalitas dari suatu bahan.
Contoh degradasi : rusaknya pipa paralon (PVC) akibat terkena paparan sinar matahari (UV)
Contoh denaturasi : berubahnya fungsi protein akibat rusaknya struktur sekunder/tersier
dari protein tersebut

2. Ada berapa jenis tahap reaksi degradasi berdasarkan kinetikanya, jelaskan tahap reaksi yang
mana lebih cepat, serta berikan contohnya.
Jawab :

3. Berdasarkan posisi dimana terjadinya pemutusan rantai dalam degradasi polimer, tuliskan
ada berapa jenis degradasi polimer dan jelaskan kapan suatu polimer mengalami pemutusan
rantai pada posisi tersebut, serta berikan contohnya.
Jawab :
Ada 2 jenis yaitu degradasi random/acak dan degradasi spesifik.
Degradasi random terjadi pada polimer yang mengandung unit molekul yang sama, sampel
cukup tipis dan dikenai sinar UV, dan disebabkan oleh radiasi energi tinggi
Contoh :
Degradasi spesifik terjadi pada polimer linier yang diberi gaya mekanik, kopolimer blok
dengan blok panjang A yang berhubungan dengan segmen pendek B, penyerangan secara
enzimatik, dan adanya impurity
Contoh :

4. Untuk mengetahui terjadinya degradasi dalam polimer dapat digunakan analisis sifat termal
(TGA/DTA), analisis berat molekul (GPC), analisis struktur (XRD), dan analisis oksigen (BOD).
Informasi apa yang diperoleh dari masing-masing analisis tersebut, dan jelaskan apakah
semua jenis degradasi dapat dianalisis dengan metoda analisis tersebut di atas.
Jawab :
TGA/DTG : Kestabilan termal suatu bahan
GPC : Distribusi berat molkul
XRD : Kristalinitas, jenis kristal
BOD : kadar oksigen terlarut yang terkandung dalam polimer
Analisis tersebut tidak dapat digunakan untuk menganalisa semua jenis degradasi, hanya
degradasi jenis tertentu yang bisa dianalis, misalnya TGA/DTG hanya bisa digunakan untuk
analisis degradasi termal saja, XRD hanya untuk analisis sampel polimer yang berupa
padatan/serbuk/kristal, GPC untuk polimer jenis tertentu, BOD untuk sampel polimer yang
berupa cairan
B. Degradasi Termal

1. Jelaskan kenapa dapat terjadi degradasi pada polimer pada suhu tertentu ( 100 C), padahal
untuk memutuskan ikatan C-C pada rantai utama polimer diperlukan energi paling sedikit
sama atau lebih besar dari energi ikatan C-C (E : 390 kJ/mol ikatan).
Jawab :

2. Tuliskan beberapa karakteristik suatu bahan polimer yang memiliki stabilitas termal yang
tinggi.
Jawab :
Kristalinitas tinggi, memiliki Tg, Tm tinggi
Memiliki sturktur rantai linier, sudut ikatan (unstrained), stabilitas resonansi tinggi, punya
gugus samping yang bersifat polar

3. Bahan polimer dengan stabilitas termal yang tinggi umumnya sukar difabrikasi dengan baik,
jelaskan kenapa dan bagaimana cara menanggulanginya, serta berikan contohnya.
Jawab :
Karena polimer stabil terhadap suhu tinggi maka diperlukan metode khusus untuk
mensintesis materialnya (suhu tinggi, optimasi stabilitas dan fabrikasi seimbang)
Cara menanggulangi : dengan menyisipkan suatu atom atau group kecil yang dapat
memberikan ikatan dalam rantai yang dapat memudahkan terjadinya rotasi molekul
Contoh :

4. Berikan salah satu jenis aditif yang dapat memproteksi poli(vinil-klorida) terhadap proses
degradasi secara termal dan jelaskan mekanisme reaksinya.
Jawab : Senyawa organotin -> senyawa heksanoat dari logam Cd
Mekanisme reaksi :
Degradasi PVC :

Dengan stabilizer :

Stabilizer akan bereaksi dengan PVC membentuk senyawa ester (terjadi antara atom Cl yang
labil pada rantai PVC dengan garam organotin) dan akan mengabsorpsi HCl yang terbentuk
dari hasil eliminasi dalam proses degradasi PVC, sesuai dengan reaksi.

5. Jelaskan aditif yang bagaimana dapat berperan dalam menangkap pusat aktif/radikal
sehingga tidak terjadi degradasi lebih lanjut pada bahan polimer ataupun autooksidasi jika
ada oksigen
Jawab :
Senyawa anti-oksidan (molekul XH), senyawa yang dapat berperan sebagai terminator rantai
berdasarkan kemampuannya memberikan atom H kepada makroradikal.
Selain itu juga merupakan senyawa yang mengandung S , yang akan menghasilkan senyawa
tiosulfinat yang akan bereaksi dengan POOH membentuk produk inert

6. Apa yang dimaksud dengan Ablasi, berikan contoh aplikasi serta mekanisme kerjanya
Jawab :
Ablasi adalah suatu peristiwa menghilangnya bahan/polimer dari permukaan akibat
pelelehan, pirolisa, pembakaran, dan erosi mekanik
Aplikasi : penggunaan material thermoset(epoksi resin) sebagai penguat fiber dalam sistem
aeronautik
Mekanisme kerja :

C. Degradasi Mekanik

1. Jelaskan secara singkat terjadinya degradasi mekanik melalui proses ultrasonik


Jawab : Dengan bantuan gelombang ultrasonik, energi mekanik dapat disebarkan dalam
larutan polimer. Energi mekanik tersebut akan mengganggu interaksi antar molecular dan
dapat menyebabkan terjadinya pemutusan ikatan. Degradasi rantai utama polimer terjadi
lebih efisien dibandingkan dengan pengadukan kecepatan tinggi atau dengan perlakuan
aliran pada pipa kapiler.

2. Jelaskan dengan singkat faktor apa saja yang mempengaruhi pemutusan rantai dalam
polimer melalui proses degradasi mekanik.
Jawab :
Pemutusan ikatan sangat bergantung pada keadaan bahan/polimer dan mode gangguan
mekanik yang diberikan. Keadaan bahan meliputi keadaan padat, viskoelastik, dan keadaan
meleleh. Mode gangguan meliputi proses mekanik (pengadukan, penggilingan, mastikasi)
dan modifikasi (pemotongan, pengisian, dll).

3. Jelaskan kenapa pemutusan rantai polimer cenderung terjadi secara spesifik (di tengah
rantai) melalui proses degradasi mekanik, dan pada kondisi bagaimana pemutusan rantai
dapat terjadi secara random.
Jawab :
Karena di bawah pengaruh mekanik makromolekul linear ditarik dalam arah
ikatan/tegangan, ikatan yang berada di tengah rantai menjadi lebih tegang, sementara pada
posisi lainnya hampir tidak berpengaruh. Diprediksi terjadi belitan/perlipatan rantai
menginduksi tegangan bagian tengah rantai, sehingga ikatan terlokasi pada pusat rantai dan
akhirnya memungkinkan terjadi pemutusan ikatan di tengah rantai. Pemutusan terjadi
secara random pada kondisi dimana tegangan yang dihasilkan terjadi pada beberapa bagian
rantai secara bersamaan, polimer memiliki rantai yang pendek, konsentrasi polimer dalam
larutan meningkat

4. Sebutkan tujuan proses vulkanisasi dan mastikasi.


- Bagaimana pengaruh udara dalam proses mastikasi, dan tuliskan mekanisme
reaksinya
- Jelaskan kenapa proses vulkanisasi dilakukan setelah proses mastikasi.

Jawab :
Vulkanisasi bertujuan untuk

Mastikasi bertujuan untuk memudahkan bahan/unsur lain ditambahkan dalam karet


sehingga menjadi campuran yang homogen sebelum dilakukan vulkanisasi

Adanya gas oksigen dalam udara cukup sempurna menekan pembentukan gel (crosslink).
Oksigen bereaksi dengan makroradikal membentuk radikal peroxyl, yang memindahkan
atom H secara intra atau inter-molekular dari karet (R-H) atau molekul aditif (A-H). Menurut
reaksi :

Radikal R dan A dapat bereaksi dengan molekul lain (dengan oksigen, radikal peroxyl).
Alternatif lain radikal R dan A dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dari molekul karet
menghasilkan peningkatan percabangan dan crosslink.

Proses vulkanisasi dilakukan setelah mastikasi karena pada telah

5. Jelaskan kenapa kopolimer blok atau graft sering dibuat melalui proses degradasi mekanik?
Tuliskan tahapan/mekanisme reaksinya. Apa perbedaan utama jika sintesis kopolimer
tersebut dilakukan melalui proses degradasi yang lain misalnya secara termal atau
photodegradasi.
Jawab :
Perlakuan mekanik menghasilkan pembentukan makroradikal yang mempunyai keuntungan
dalam hal makroradikal terminal yang dihasilkan, khusunya untuk kopolimer blok, karena
terjadi pemutusan rantai secara spesifik di tengah-tengah rantai.
Mekanisme reaksi pencampuran polimer-polimer

Bedanya yaitu

D. Photodegradasi

1. Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya fotokimia pada suatu polimer, dan faktor apa saja
yang berperan dalam fotokimia tersebut.
Jawab :

Faktor : gugus kromofor, radikal bebas, transfer energi


2. Jelaskan terjadinya peristiwa Fluoresensi dan Posforesensi. Diantara kedua proses tersebut
peristiwa yang mana menyebabkan degradasi polimer lebih mudah terjadi, jelaskan kenapa?
Jawab :
Fluoresensi terjadi ketika terjadi transisi S* ke S dengan melepaskan energi, S* kehilangan
energi elektroniknya melalui emisi foton dan jatuh menuju ke keadaan ground state dan
tidak mengalami perubahan spin elektronik total
Posforesensi terjadi Ketika terjadi transisi T* ke S dengan melepaskan energi
Yang menyebabkan mudahnya terjadu degradasi yaitu fluoresensi

3. Jelaskan perbedaan hasil photodegradasi dan mekanismenya antara proses tipe Norrish I
dan tipe Norrish II, serta berikan contohnya.
Jawab :

Norrish I : molekul-molekul eksitasi terdisosiasi menjadi radikal bebas, contohnya


pemutusan alfa-keton, mekanisme

Norrish II : molekul tereksitasi triple dengan waktu hidup lebih panjang, contohnya
benzofenon yang bereaksi dengan 2-propanol membentuk ketil dan 2-hidroksi-2-propil
radikal, mekanisme

4. Jelaskan dengan singkat suatu aditif yang bagaimana dapat berperan sebagai sensitizer dan
stabilizer dalam proses photodegradasi, berikan contoh dan reaksinya.
Jawab :
Sensitizer :

Stabilizer : mudah mengalami de-aktivasi, anti-oksidan terminator rantai

5. Jelaskan fungsi benzophenon dan 2-hidroksi-benzophenon dalam photodegradasi polimer,


dan kenapa fungsi ke dua senyawa tersebut berbeda.
Jawab :
Benzophenone berfungsi sebagai pemercepat fotodegradasi, sedangkan 2-hidroksi-
benzophenon berperan sebagai absorber UV. Berbeda karena pada 2-hidroksi-benzophenon
terbentuk ikatan hydrogen secara intramolecular dalam keadaan tereksitasi

6. Sebutkan dua aplikasi photodegradasi polimer, dan jelaskan masing-masing cara kerjanya.
Jawab :
Control dan memprediksi waktu hidup plastik -> memasukkan gugus keton dalam polimer,
polimer yang mengandung gugus keton memiliki tingkat fotodegradasi yang tinggi, sehingga
banyak dipakai untuk produksi plastik yang mudah terdekomposisi oleh radiasi matahari
Photo resist ->

Anda mungkin juga menyukai