Anda di halaman 1dari 7

PATOFISIOLOGI PADA PENYAKIT DEMAM REUMATIK AKUT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. ERNI APRISKA SAGALA


2. VANI SALSALINA BR SEMBIRING
3. VIEGOLAN HOGEN SARAGIH

TINGKAT/PRODI : 1E/D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

DOSEN PENGAMPU : dr. EKAWATI SURYANU MASTARI M.BIOMED

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


1. DEMAM REUMATIK AKUT
1.1 KARDITIS

A. Definisi

Karditis ditandai dengan ditemukannya murmur baru dan takikardia diluar dari respon
demam. Murmur yang terdengar biasanya terkait dengan regurgitasi mitral atau aorta yang
disebabkan oleh disfungsi katup, chordae, dan otot papilaris akibat inflamasi. Pericarditis
ditandai dengan suara auskultasi pericardial friction rub, selain itu efusi perikardium juga
bisa ditemukan yang ditandai dengan suara perkusi jantung yang meredup dan suara jantung
yang menjauh. Gejala gagal jantung yang dapat ditemui sebagai komplikasi dari miokarditis
atau kelainan katup antara lain suara gallop, edema ekstremitas, peningkatan tekanan vena
jugularis, ronki basal, hepatomegali, dan orthopneu.

B. Patofisiologi

Karditis dideteksi berdasarkan penemuan gejala kelainan katup seperti murmur, dan
terdapatnya riwayat demam rematik akut dengan manifestasi klinis tersering karditis (50-
70%), artritis (35-66%), chorea (10-30%), nodul subkutan (0-10%),dan eritema marginatum
(<6%).

C. Tanda dan Gejala

Dalam kasus yang terjadi tanda dan gejala yang terjadi dapat berupa sesak nafas, orthopneu,
nyeri dada, palpitasi, atau gejala lain terkait gangguan jantung. Palpitasi dapat dirasakan pada
pasien yang mengalami atrial fibrilasi, sebagai komplikasi dari kelainan katup stenosis
mitral. Diagnosis penyakit jantung rematik didapat setelah mengetahui riwayat demam
rematik akut sebelumnya. Banyak pasien menyebutkan terdapat riwayat nyeri tenggorokkan
1-5 minggu sebelum onset demam rematik akut. Pasien juga dapat memiliki riwayat nyeri
sendi yang berpindah-pindah, benjolan nodul di bawah kulit, ruam, dan disfungsi motorik.

D. Pengobatan
 Profilaksis demam rematik berulang.
 Terapi definitif kelainan katup.

Terapi diberikan secara medikamentosa, dan kadang diperlukan tindakan pembedahan.


Obat untuk gagal jantung diberikan hingga gagal jantung terkontrol dan gejala karditis
membaik

E. Pemeriksaan Penunjang
Semua pasien harus memenuhi kriteria terjadinya infeksi Streptococcus sebelumnya, yang dapat
dinilai dengan salah satu dari hasil tes berikut:
 Peningkatan titer anti-Streptolisin O atau antibody streptococcus lain (anti-DNASE B)

 Positif kultur tenggorokan untuk Streptococcus A Beta Hemolitikus

 Positif tes cepat antigen karbohidrat Streptococcus grup A pada anak dengan presentasi klinis
yang menunjukkan kemungkinan tinggi mengalami faringitis streptococcus[15,16]

Sarana penunjang definitif untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung rematik adalah
pemeriksaan ekokardiografi. Pemeriksaan ekokardiografi dengan Doppler harus dilakukan pada
seluruh kasus terkonfirmasi atau suspek demam rematik akut, walaupun belum ada tanda terjadi
karditis dan/atau tidak didapatkan temuan auskultasi. Ekokardiografi dilakukan terutama pada
populasi dengan risiko tinggi demam rematik. Berbagai perubahan katup jantung dapat
ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi.

1.2 MIOKARDITIS

A. Definisi

Miokarditis adalah peradangan yang terjadi pada miokardium atau otot jantung. Peradangan ini
umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Namun, pada beberapa kasus, miokarditis juga
dapat terjadi akibat paparan zat berbahaya atau penggunaan obat tanpa resep dokter.

B. Tanda dan Gejala

 Nyeri dada
 Sesak napas, baik saat beraktivitas atau saat beristirahat
 Jantung berdebar atau berdetak tidak beraturan
 Pembengkakan di tungkai
 Lemas

C. Pengobatan

 ACE inhibitors, seperti enalapril, captopril, ramipril, dan lisinopril


 Angiotensin II receptor blockers (ARBs), misalnya losartan dan valsartan
 Penghambat beta, contohnya metoprolol, bisoprolol, dan carvedilol
 Diuretik, seperti furosemide
D. Pemeriksaan Penunjang

 Elektrokardiografi atau EKG, untuk memeriksa aktivitas listrik jantung


 Foto Rontgen dada, untuk memeriksa ukuran dan bentuk jantung, serta untuk memeriksa
kemungkinan adanya gagal jantung
 Ekokardiografi atau USG jantung, untuk memeriksa fungsi pompa jantung, serta
mendeteksi gumpalan darah di dalam jantung, penumpukan cairan di selaput jantung
(efusi perikardium), gangguan pada katup jantung, dan pembesaran jantung
 MRI jantung, untuk melihat ada tidaknya peradangan pada otot jantung
 Kateterisasi jantung yang disertai biopsi otot jantung, untuk melihat kondisi jantung dan
mengambil sampel dari otot jantung untuk diteliti di bawah mikroskop

1.3 ENDOKARDITIS

A. Definisi

Endokarditis, atau sering disebut endokarditis infektif, adalah infeksi pada permukaan
endokardium, yang dapat meliputi katup jantung (baik asli maupun prostetik), perangkat jantung
(cardiac device), maupun defek septum. Efek dari infeksi ini di antaranya adalah terbentuknya
abses, atau terjadi insufisiensi katup yang dapat menyebabkan gagal jantung.

B. Patofisiologi

Patofisiologi endokarditis pada dasarnya mencakup 3 proses yaitu kerusakan endotel, bakteremia
dan adhesi bakteri, serta invasi dan kolonisasi bakteri.

C. Tanda dan Gejala

 Demam, menggigil, kulit pucat.


 Berkeringat di malam hari.
 Lemas dan sakit kepala.
 Nyeri otot dan sendi.
 Nafsu makan menurun.
 Nyeri dada terutama saat bernapas.
 Sesak napas terutama saat beraktivitas.
 Batuk.
D. Pengobatan

 Pengobatan antibiotic
 Operasi

F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang terpenting pada endokarditis yaitu kultur darah dan pencitraan


ekokardiografi untuk menegakkan diagnosis endokarditis. Meskipun pemeriksaan
laboratorium lainnya masih digunakan untuk mengevaluasi manifestasi klinis
endokarditis untuk sistem organ lainnya, misalnya ginjal.

1.4 Perikarditis

A. Definisi

Perikarditis adalah suatu peradangan pada pericardium, membran yang melapisi atau


membungkus jantung paling luar. (Ignativius, 1991; 218 ). perikarditis akut adalah suatu
peradangan pada lapisan pericardium yang ditandai dengan adanya nyeri dada, pericardial
friction rub dan abnormalitas ECG.

B. Patofisiologi

Patofisiologi perikarditis melibatkan proses inflamasi pada lapisan perikardium. Perikardium


merupakan lapisan paling luar jantung, yang memiliki fungsi mekanik dan pelindung.
Berdasarkan episodenya, perikarditis terdiri dari akut, incessant, rekuren/relaps, dan kronis.

C. Tanda dan Gejala

Gejala Perikarditis
 Nyeri dada seperti tertusuk di bagian tengah atau sisi kiri.
 Sesak napas, terutama saat berbaring.
 Lemas dan cepat lelah.
 Jantung berdebar.
 Tungkai atau perut membengkak.
 Demam.
 Batuk.
D. Pengobatan

 Obat anti nonsteroid


 Cholchicine
 Kortikosteroid

E. Pemeriksaan Penunjang

 CT Scan
 MRI
 Echo jantung
 Rontgen dada

1.5 CARDIOVALVULITIS

A. Definisi

Peradangan pada katup jantung

B. Patofisiologi

 Proses degenerative
 Infeksi ataupun kelainan kongenital yang akan menyebabkan stenosis, regurgitasi, dan
atresia katup

C. Tanda dan Gejala

Demam reumatik, tekanan darah tinggi, endocarditis, gangguan metabolisme, dan gagal
ginjal.

D. Pengobatan

 Pemberian obat : Diuretik, beta blocklers.


 Operasi

E. Pemeriksaan Penunjang

 Elektrokardiografi (EKG)
 Foto rontgen dada
 MRI jantung
 EKG treadmill

Anda mungkin juga menyukai