Anda di halaman 1dari 4

176 Pembuatan Engsel TMJ Model.....

PEMBUATAN ENGSEL TMJ MODEL RAHANG PADA MASYARAKAT


PROGRAM KELUARGA HARAPAN RW 15 KELURAHAN SAMBONG JAYA
KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA

Hadiyat Miko1, Samjaji2


1,2
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya

drgmiko@yahoo.com

Diterima: 10 April 2018 Direvisi: 25 Juli 2018 Diterbitkan: 30 Juli 2018

ABSTRACT

The jaw model is one of the most important tools to use in dental and oral health education activities,
this jaw model is an activity to explain how to brush and correct techniques and ways of brushing. The
jaw model is an object made based on a real form with a three-dimensional size, with the spirit goal of
optimizing extension activities. One possible component of the model is the handles or hinges of the
TMJ as a handle on the timing of the model, therefore as a result of modeling for the activities
required for the manufacture of the TMJ jaw model. This activity is done by giving a lesson to the
targets about the practice of how to create a TMJ jaw hinge model, it is expected that this community
service activity is allowed to re-awaken the spirit of community self-reliance with the aim of
increasing community independence through creative economic activities in the real form of
entrepreneurship training in jaw modeling. Target and the purpose of the devotion is the Community
Program Keluarga Harapan in Sambong Jaya Mangkubumi Tasikmalaya

Keywords: Training of Jaw TMJ hinge model, Keluarga Harapan Program

ABSTRAK

Model rahang merupakan salah satu alat peraga yang sangat penting untuk dipakai dalam kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, model rahang ini digunakan pada kegiatan penyuluhan untuk
menjelaskan bagaimana teknik dan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Model rahang adalah
benda yang dibuat berdasarkan bentuk aslinya yang nyata dengan ukuran tiga dimensi, dengan tujuan
utamanya yaitu mengoptimalkan kegiatan penyuluhan. Salah satu komponen model rahang yang tidak
kalah penting adalah pegangan atau engsel TMJ sebagai pegangan pada waktu model tersebut
digunakan, oleh karena itu sebagai proses kelanjutan dari pembuatan model rahang maka untuk
menindaklanjuti kegiatan terdahulu yakni pembuatan engsel TMJ model rahang tersebut. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara memberikan keterampilan kepada sasaran tentang praktik cara membuat engsel
TMJ model rahang, diharapkan elalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan menggugah
kembali spirit kemandirian masyarakat dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat
berbasis kemandirian melalui kegiatan ekonomi kreatif dalam wujud nyata yakni pelatihan
kewirausahaan pembuatan model rahang. Target dan sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah masyarakat Program Kelauarga Harapan RW 15 Kelurahan Sambong Jaya Kecamatan
Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Kata kunci : Pelatihan Pembuatan engsel TMJ model rahang, Program Keluarga Harapan

Prosiding Seminar Nasional & Diseminasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset, 10 April 2018
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
H. Miko, Samjaji 177

I. PENDAHULUAN

Penyakit gigi dan mulut berupa karies dan penyakit periodontal sampai saat ini masih menjadi
masalah utama dibidang kesehatan gigi1 Hal ini berkaitan erat dengan keadaan kebersihan gigi dan
mulut yang buruk. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan prevalensi penyakit tersebut, salah satu
upaya yang gencar dilakukan adalah upaya yang bersifat promotif, yaitu penyuluhan. Penyuluhan
kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bias
melakukan anjuran yang informasikan. Penyuluhan kesehatan merupakan gabungan berbagai kegiatan
yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar, salah satu hal penting dalam penyuluhan adalah
menggunakan media yang menarik minat audiens2.
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar pesan. Lebih lanjut menurut Sadiman dkk, media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar 3. Peran media dalam
penyuluhan sangatlah vital, penggunaan media yang menarik mutlak harus dilakukan oleh seorang
penyampai pesan. Hal ini dilakukan untuk tujuan utama dari pelaksanaan penyuluhan yaitu menarik
minat, motivasi dan perhatian audiens dalam proses penerimaan pesan, sehingga pesan yang
disampaikan bisa diterima dengan baik oleh audiens.
Model rahang merupakan benda tiruan yang dibuat untuk tujuan tertentu, biasanya model ini
dipakai untuk menjelaskan cara menyikat gigi yang baik dan benar, tujuan utmanya adalah audiens
dapat memahami secara jelas tentang cara menyikat gigi melalui penjelasan praktek pada model
tersebut. Model rahang memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut: memberikan pengalaman
langsung, penyajiannya konkret dan dapat menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara
utuh baik konstruksi maupun kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat
menunjukkan alur suatu proses secara jelas serta dapat meningkatkan pengetahuan4.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dipandang perlu untuk memberdayakan masyarakat melalui
kegiatan pengabdian masyarakat dengan tujuan utamanya yaitu masyarakat mampu melakukan usaha-
usaha yang sifatnya kewirausahaan dalam menunjang program pemerintah melalui usaha-usaha
ekonomi kreatif. Dalam hal ini berupa kegiatan pelatihan kewirusahaan pembuatan engsel TMJ model
rahang.
Sebagian besar masyarakat di wilayah dan RW 15 Kelurahan Sambong Jaya Kecamatan
Mangkubumi bermata pencaharian buruh. Pada masyarakat di RW tersebut diantaranya ada yang
termasuk pada kelompok Program Keluarga Harapan (PKH) berjumlah ± 40 Kepala Keluarga.
Kelompok ini perlu mendapat dukungan pemerintah dan masyarakat.
Tenaga kesehatan gigi sebagai bagian dari masyarakat harus ikut berperan aktif dalam
meningkatkan pola hidup sehat masyarakat dengan memberikan penjelasan tentang cara menjaga dan
memelihara kebersihan rongga mulut dan memberi keterampilan cara membuat engesel TMJ model
rahang pada Kelompok Program Keluarga Harapan RW 15 Kelurahan Sambong Jaya Kecamatan
Mangkubumi Kota Tasikmalaya melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

II. METODE

Sasaran kegiatan adalah kelompok Program Keluarga Harapan RW 15 Kelurahan Sambong Jaya
Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Metode pelaksanaan pada program pengabdian
masyarakat ini yaitu dengan transfer ilmu dari tenaga kesehatan gigi/dosen berupa penyuluhan dan
memberi keterampilan cara membuat engsel model rahang kepada kelompok Program Keluarga
Harapan. Adapun pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai berikut
Tahap kegiatan yang dilaksanakan :
1. Survei awal
2. Pembuatan proposal
3. Perijinan
4. Mencari materi atau bahan tentang kesehatan gigi dan mulut.
5. Persiapan alat dan bahan kegiatan pengabdian masyarakat.

Prosiding Seminar Nasional & Diseminasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset, 10 April 2018
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
178 Pembuatan Engsel TMJ Model.....

6. Kegiatan ini dilaksanakan setelah semua perijinan dan persiapan peralatan telah selesai. Kelompok
Program Keluarga Harapan akan diberi pendidikan kesehatan gigi dan keterampilan cara membuat
engsel TMJ model rahang.
7. Evaluasi kegiatan ini untuk mengetahui perkembangan hasil pendidikan kesehatan gigi dan mulut
melalui pre test dan post test, memeriksa hasil pekerjaan pembuatan engsel TMJ model rahang.
Kegiatan ini juga untuk mengetahui kendala yang ditemukan dan cara mengatasi masalah yang
dihadapi.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil kegiatan Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim Dosen Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Tasikmalaya yang dilaksanakan pada masyarakat Sambong Jaya Kecamatan
Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini
1. Data hasil Pre test Pengetahuan Masyarakat
Tabel. 1. Data hasil pre test pengetahuan Masyarakat Sambong Jaya Kec. Mangkubumi Kota
Tasikmalaya sebelum penyuluhan
Pengetahuan
Kriteria Jumlah %
Baik 2 10
Sedang 13 65
Kurang 5 25
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil pengetahuan awal Masyarakat kriteria kurang, sebanyak
5 orang (25 %), kriteria sedang sebanyak 13 orang (65 %), kriteria baik 2 orang (10 %). Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat Sambong Jaya Kecamatan
Mangkubumi berada pada kisaran sedang, bertitik tolak pada hasil pre tes tersebut maka kegiatan
penyuluhan dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan harapan tingkat
pengetahuan yang baik dapat berbanding lurus dengan perilaku masyarakat untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulut.

2. Data hasil post test Pengetahuan Masyarakat


Tabel. 2. Data hasil post test pengetahuan Masyarakat Sambong Jaya Kec. Mangkubumi Kota
Tasikmalaya sesudah penyuluhan
Pengetahuan
Kriteria Jumlah %
Baik 15 75
Sedang 5 25
Kurang 0 0
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil pengetahuan akhir Masyarakat kriteria kurang, tidak
ada (0 %), kriteria sedang sebanyak 5 orang (25 %), kriteria baik 15 orang (75 %). Berdasarkan hasil
post tes tersebut dapat disimpulkan bahwa penyuluhan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan
pengabdian masyarakat di Sambong Jaya Kecamatan Mangkubumi dapat meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Tim Pengabdian masyarakat, setelah memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut
kepada masyarakat, setelah dilakukan postest baik secara lisan maupun dengan pengisian jawaban
kuesioner diperoleh hasil bahwa pengetahuan sasaran mengalami peningkatan pengetahuan di bidang
kesehatan gigi. Menurut Poernomo (2007). Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah semua upaya
atau aktivitas yang mempengaruhi orang-orang untuk bertingkah laku yang baik bagi kesehatan dan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut serta memberikan pengertian
cara-cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Prosiding Seminar Nasional & Diseminasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset, 10 April 2018
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
H. Miko, Samjaji 179

Selain itu pengabdian masyarakat yang dilaksanakan juga difokuskan pada pelatihan pembuatan
engsel TMJ model rahang untuk melatih kelompok masyarakat mengenai keterampilan untuk
mendukung program ekonomi kreatif yang dicanangkan pemerintah. Engsel TMJ sendiri berfungsi
untuk pegangan model rahang ketika digunakan, model rahang biasanya digunakan sebagai alat peraga
dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi. Secara fungsi model rahang selalu digunakan dalam
memberikan penyuluhan khususnya dalam menyampaikan materi tentang cara menyikat gigi, jadi
secara ekonomis model rahang ini sangat bernilai ekonomis sehingga diharapkan pelatihan
pembuatannya juga bisa menjadi stimulus bagi masyarakat untuk dapat menggiatkan usaha-usaha
yang sifatnya ekonomi kreatif guna menunjang perekonomian keluarga dan masyarakat.

IV. SIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : Adanya peningkatan pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut pada masyarakat RT 006 RW 15 Kelurahan Sambong Jaya Kecamatan Mangkubumi
Kota Tasikmalaya, dari rata-rata sedang menjadi baik. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan praktik
pembuatan engsel TMJ model rahang berjalan dengan lancar dan dapat dipraktikkan oleh masyarakat.
Kendala yang ditemukan pada kegiatan ini adalah marketing atau pemasaran produk yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Be Kie Nio. Preventif Dentistry, YKGI, Bandung. 1989,


[2] Boedihardjo, Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Keluarga, Airlangga, University,
Surabaya. 1985.
[3] Budiharto, Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi, EGC, Jakarta.
2002.
[4] Kemenkes R.I, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
DepKes R.I, Jakarta. 2008.
[5] Ford, T.R.P, Restorasi Gigi, Hipocrates, Jakarta, 1993.
[6] Forrest, JO., Pencegahan Penyakit Mulut. EGC, Jakarta, 1995.
[7] Herijulianti E., Indriani T.S., dan Artini S., Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC, Jakarta ,2001.
[8] Kidd, E.A.M., dan Bechal, S.J., Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. EGC,
Jakarta, 1992.
[9] Kemenkes, Laporan Riset Kesehatan Dasar, Puslitbang Kemenkes Jakarta, 2013.
[10] Manson, J.D., dan Elley, B.M., Buku Ajar Periodonti., Edisi 2, Hipokrates, Jakarta, 1993.
[11] Notoatmodjo, S., Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta, 2005.
[12] Poernomo, S.D., Metode Pendidikan Kesehatan Gigi, Jurnal Ilmiah dan Teknologi, Kedokteran
Gigi, FKG UPDM, Jakarta, 2007.
[13] Suwelo, I. S., Penanggulangan Pelayanan Kesehatan Gigi Anak dalam Menunjang Kualitas
Sumber Daya Manusia Indonesia di Masa Mendatang. PDGI, Jakarta, 1997.
[14] Sriyono, NW., Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan, Medika FKG UGM, Yogyakarta,
2005.
[15] Tarigan, R., Karies Gigi. Hipocrates, Jakarta, 1990.
[16] Widayatun, T.R., Ilmu Perilaku, CV. Sagung Seto, Jakarta, 1999.

Prosiding Seminar Nasional & Diseminasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset, 10 April 2018
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai