Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEBUDAYAAN DALAM

ISLAM

Disusun oleh :
Kelompok 9

Ayasofia Sekarkintan Prabandari 165070400111006


Tsauri Qiami Laely 165070401111015
Kenzie Reezkytama Abidin 165070400111034
Vita Aulia Cahyani 165070400111011
Awang Shinta Itaniantya 165070401111009
Eva Suhaemiatul Aslamiyah 165070401111005
Siti Halimah Laili Irnawati 165070400111024
Desi Di Kurniawati 165070401111042

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
PROGARAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah mengenai kebudayaan dalam Islam dalam rangka
menambah iman, wawasan serta pengetahuan kita.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang.

Malang, 11 Oktober 2016

1
PEMBAHASAN

Kebudayaan ditinjau dari sudut pandang islam. Bagaimana ajaran islam


menyikapi kebudayaan umat manusia. Terdapat dua pembahasan yaitu definisi
beserta contoh-contohnya dan bagaimana sikap islam terhadap kebudayaan
itu.
A. DEFINISI KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah lafadz indonesia yang harus dipahami menurut
bahasa indonesia. Dalam KBBI, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan
penciptaan batin/akal budi manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan
adat istiadat.
B. CONTOH KEBUDAYAAN
Terdapat beberapa contoh kebudayaan yang ada di Indonesia, anatara lain :
1. Sebagian masyarakat indonesia ada suatu kepercayaan yang melarang
anak gadis agar jangan duduk dipintu, alasannya hal ini akan membuat
jodoh menjadi jauh. Ini adalah sebuah kepercayaan, kepercayaan ini
hasil penciptaan akal budi manusia sebagian masyarakat indonesia.
2. Jika ada gagak terbang diatas rumah maka akan ada orang yang
meninggal dalam rumah itu. Ini juga ada disebagian masyarakat
indonesia. Kepercayaan ini muncul dari penciptaan batin akal budi
manusia.
3. Upacara kasada oleh masyarakat suku tengger di bromo yakni acara
persembahan di gunung bromo untuk menghindari murka Sang Hyang
Widi. Menurut mereka kisahnya adalah waktu itu ada pasangan Rara
Anteng dan Jaka Seger, mereka menikah tapi belum punya anak, lalu
mereka berjanji pada tuhan mereka, kalau punya anak akan
mengorbankan anaknya. Tetapi ketika lahir 25 anak, mereka merasa
sayang untuk mengorbankan anaknya, kemudian konon katanya waktu
itu alam mengamuk sehingga anak sulung bernama Kusuma ingin
berkorban untuk melindungi seluruh keluarga dan masyarakat sekitar.
Dia berpesan agar setiap bulan yakni tanggal 14, masyarakat disana
melakukan upacara pengorbanan demi meredam amarah tuhan mereka.
Karena persembahan ini bisa digolongkan kebudayaan yakni hasil
kegiatan akal budi penciptaan manusia yang mewujudkan ada aktivitas
budaya.
4. Halal bihalal bisa kita golongkan sebagai kebudayaan meskipun itu
sangat bersentuhan erat dengan agama tetapi dari sisi mengunjungi
kerabat pada hari raya untuk meminta maaf, ini kalau diruntut ada
sejarah awal pembawa agama islam kita mendapati bahwa kegiatan

2
seperti ini tidak pernak dilakukan baik dizaman Rasulullah. Kegiatan
ini hanya ada di masyarakat indonesia.
5. Komputer merupakan hasil penciptaan manusia yang digunakan untuk
membantu kegiatan manusia.
6. Bakso juga termasuk budaya, hasil kreasi manusia dalam
kehidupannya.
7. Jenis makanan ortolan, makanan dari perancis yakni menangkap
seekor burung tertentu kemudia burung itu diberi anggur sampai kira-
kira beratnya 4x berat awal, lalu dicelupkan pada miras kemudian
burung itu dibakar lalu disantap.
Dari contoh-contoh diatas dapat ditarik kesimpulan, hal yang paling menonjol
adanya aktivitas produksi hal-hal baru. Bagaimana sikap islam terhadap
kebudayaan itu. Berikut dalil yang relevan yaitu hadist yang diriwayatkan An-
Nasa’i dalam sunannya, muslim dalam shahihnya, Al-Baihaqi dan Ahmad “Dari
Jabir ibn Abdillah beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda dalam khutbahnya:
“Sesungguhnya perkataan yang paling jujur paling benar adalah Kitabullah. Dan
sebaik-baiknya petunjuk adalah Muhammad saw. Dan seburuk-buruknya perkara
adalah yang baru. Dan setiap yang baru adalat bit’ah. Dan setiap bit’ah adalah
sesat. Dan setiap kesesatan adalah di neraka.”” Poin penting dalam hadist ini
adalah peringatan rasulullah untuk mewaspadai semua hal yang sifatnya baru.
Kebudayaan yang paling menonjol adalah aktivitas produksi hal-hal yang baru.
Dalam hadist diatas dijelaskan bahwa rasulullah mengecam semua hal yang baru.
Kalau kita melihat fakta hal-hal yang baru pada kehidupan manusia tidak akan
terlepas dari 3 macam:
1. Al-afkar (Pemikiran) : gagasan sholat memakai bahasa indonesia 
2. Al-Af’al (Perbuatan) : yasisan setiap malam jumat oleh masyarakat
indonesia, padahal pada zaman nabi tidak ada kegiatan tersebut 
3. Al-Asya’ (Benda) : pesawat terbang, pada zaman nabi tidak ada
sehingga disebut hal yang baru 
Oleh karena itu, sekarang harus meneliti apakah Rasulullah SAW melarang
sesuatu yang baru dalam 3 bidang tadi, dan apa saja yang boleh dan mana yang
dilarang, karena pada masing masing bidang tersebut terdapat banyak
rinciandanjenisnya. 

Pemikiran baru yang lahir adalah sebagian upaya dalam menerapkan ajaran islam
pada masalah-masalah yang baru. Contohnya hukum kloning, hasil dari pemikiran
baru menunjukkan bahwa kloning adalah haram. Adapula pemikirian baru yang
berusaha memahami hukum-hukum islam dan pemikiran ini tidak ada pada zaman
nabi tapi pemikiran ini ada agar paham akan ajaran islam. Contohnya yaitu Ilmu

3
Nahwu. Ilmu ini ada agar bisa memahami bahasa arab yang baik sehingga akan
lebih paham terhadap alquran dan hadist. Contoh didalam ilmu ini yaitu kata
dibagi 3 yaitu isim, fi’il, dan harf sedangkan ada sintaksis yang terdiri dari fa’il,
maf’ul,tamyiz,dll. 

Ada pula pemikiran baru yang mempelajari sebab akibat dari alam semesta,
misalnya ilmu fisika, ilmu ini lahir karena manusia mengobservasi alam semesta
ini kemudian menemukan hukum sebab akibat dari alam semesta, sehingga
mereka menemukan kesimpulan tentang listrik, dll. Setelah itu muncul pula ilmu
biologi, kedokteran, kimia, dan ilmu sains serta teknologi lainnya adalah
pemikiran baru yang lahir setelah mempelajari sebab akibat dari alam
semesta. Ada pula pemikiran baru yang bertujuan untuk mengefektifkan dan
mengefesienkan kerja dari manusia. Contohnya ilmu administrasi dan
manajemen. Ada pula pemikiran baru yang bertujuan untuk mengatur cara hidup
manusia, misalnya sosialisme yang menghapus kepemilikan individu karena
dianggap dianggap bahwa sistem kepemilikan ini membuat pertengkaran,
berperang dan saling bunuh. Maka digagaslah ide ini agar duina tenang dan sama
rata, sama rasa dan semua harta dikuasai oleh negara, dan negaralah yang akan
membagi hartanya kepada rakyat.  
Benda atau Al-Asya’ banyak produksi benda baru
Pada zaman sekarang muncul komputer, hp, pesawat terbang, gedung-gedung,
dan kolam renang. Apakah hal baru itu yang tidak ada dizaman Rasulullah SAW
adalah bid’ah sehingga harus meninggalkannya? Jawabannya adalah tidak. Karena
Allah SWT telah menjadikan segala isi bumi untuk dinikmati manusia. Allah
SWT berfirman dalam surah al baqarah ayat 29. Artinya ialah Allah SWT yang
telah menciptakan untuk kalian semuanya yang ada dimuka bumi. Memproduksi
benda baru bermakna mengubah alam ini dari satu bentuk ke bentuk yang lain
sesuai hukum alam. Misalnya hp ini berasal dari benda alam, plastik, tembaga, dll.
Jadi memproduksi barang baru bermakna mengubah benda alam ke bentuk yang
lainnya. Sementara Allah SWT berkata bahwa semua dialam ini adalah untuk
manusia. Jika Allah SWT telah berkata bahwa manusia berhak memiliki bumi ini,
mengelolanya, maka memproduksi benda baru maknanya berarti memanfaatkan
apa yang telah Allah SWT berikan. Sehingga telah jelas bahwa islam tidak
melarang produksi barang-barang baru tersebut. Maka yang dimaksud bid’ah oleh
Rasulullah SAW bukanlah terhadap benda baru. 

Ada riwayat bahwa Rasulullah SAW memerintahkan sebagian sahabat untuk


mempelajari teknologi salah satunya sejenis tank untuk berjihad. Dan ini
bermakna memproduksi benda baru dan ini ternyata juga dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Seandainya memproduksi barang baru adalah haram, maka

4
Rasulullah SAW tidak akan memerintahkan para sahabatnya. Setelah kita tau
bahwa barang baru tidak haram, maka bukan benda baru yang dikecam Rasulullah
SAW, perbuatan yg baru tidak mungkin dilarang islam karena seandainya
produksi perbuatan baru dilarang niscaya Rasulullah SAW akan mengontrol
barang baru terhadap para sahabatnya, menanyai apa sata perbuatan baru yang
telahdilakukan. 

Karena Rasulullah SAW tidak pernah mengontrol perbuatan sahabatnya, maka hal
hal baru tidak dilarang oleh nabi. Para sahabat nabi juga menunjukkan demikian,
contohnya pada zaman Abu Bakar terjadi peristiwa pengumpulan alquran. Pada
zaman nabi ini tidak pernah dilakukan. Pada zaman nabi alquran ditulis dan tidak
dikumpulkan menjadi 1. Waktu itu ditulis diberbagai tempat seperti tulang, batu,
pelepah, kurma dll. Pada zaman nabi alquran sudah terjaga dengan 2 cara, yaitu
dihafalkan didada para kaum muslimin dan menuliskan ditempat yang
memungkinkan. Pada zaman Abu Bakar saat terjadi peperangan terhadap orang
murtad dan melawan nabi palsu, ada banyak sahabat nabi penghapal alquran
meninggal dunia. Umar bin Al Khattab khawatir, akan terjadi perselisihan karena
sedikitnya penghapal alquran, maka dikumpulkan lah alquran sebagai satu kitab
suci. Perbuatan ini disetujui Abu Bakar dan akhirnya terkumpullah alquran
menjadi satu. Ini adalah perbuatan yg baru. Jika perbuatan baru adalah hal yang
dilarang, niscaya para sahabat tidak akan berani melakukannya. 

Contoh lainnya yaitu saat Umar bin Khattab shalat dibulan ramadhan dan begitu
juga dengan Rasulullah SAW, namun saat tarawih Rasulullah SAW melukannya
dengan berjamaah hanya beberapa malam saja, bukan sebulan penuh. Ketika
jamaah semakin banyak justru Rasulullah SAW tidak keluar ke masjid karena
khawatir hal ini dikira wajib. Sehingga sahabat nabi saat shalat tarawih sendiri2
tidak berjamaah. Saat dimasjid, ada pula yang berjamaah namun dengan makmum
hanya 1, 2 atau 3. Hal ini dianggap tidak bagus oleh Umar bin Khattab, sehingga
beliau menunjuk salah satu sahabat untuk mengimami masjid tersebut selama
sebulan penuh.  Perbuatan ini adalah baru dan menunjukkan bahwa hal baru
tidaklah haram dalam islam. 
Oleh karena itu, fakta ini menunjukkan bahwa islam tidak pernah melarang
perbuatan baru. Dari sini sudah terbukti bahwa dua hal yang baru, yakni al – asiya
dan al - af’al tidak dilarang oleh islam. Karena itu, yang paling mencurigakan
sekarang adalah al – afkar (pemikiran).

5
Islam Tidak Melarang Produksi Pemikiran Baru dalam Pemecahan Masalah
Karena upaya untuk menerapkan ajaran islam pada masalah – masalah baru yang
akhirnya melahirkan pemikiran, itu disebut ijtihad. Sementara ijtihad itu bukan
dilarang, tapi diperintahkan dan diwajibkan karena dengan ijtihad semua orang
bisa terikat dengan hukum islam, tanpa ijtihad selamanya orang tidak bisa terikat
dengan hukum islam. Pada kasus cloning, kloning termasuk masalah baru. Ketika
ada gagasan untuk mengkloning tumbuhan, mengkloning hewan, mengkloning
manusia, ini harus disikapi dengan hukum islam. Bagaimanakah hukum islam
dalam hal itu. Ketika timbul hasil kajian terhadap syariat islam, hasil kajian
terhadap dalil – dalil yang kemudian menyimpulkan bahwa cloning terhadap
manusia hukumnya haram karena akan merusak nasab sementara cloning terhadap
hewan dan tumbuhan hukumnya boleh karena semua alam didiptakan untuk
manusia. Kesimpulan hukum ini membuat umat islam akhirnya bisa terikat
dengan hukum islam terkait dengan penemuan baru tersebut. Selama tidak ada
penjelasan hukum itu, maka umat islam selamanya akan bingung dan bahkan bisa
jadi teknologi cloning tersebut akan ditinggalkan secara mutlak. Padahal bisa jadi
berguna bagi kehidupan manusia. Rasulullah bahkan memuji aktivitas ijtihad
selama orang itu bersungguh – sungguh ketika ingin berijtihad, kemudian dia
keliru/ salah dalam ijtihadnya, maka ia dimaafkan. Dalam hadis riwayat Bukhori
dijelaskan jika seorang penguasa memberikan hokum, kemudian dia berijtihad
lalu dia benar maka dia mendapatkan 2 pahala. Dan apabila dia memberi hokum
berijtihad kemudian salah maka dia mendapatkan 1 pahala.
Jadi produksi pemikiran baru dengan tujuan untuk menerapkan hokum islam pada
masalah – masalah baru itu bukan bit’ah, tetapi justru diperintahkan oleh islam.
Islam Tidak Melarang Produksi Pemikiran Baru dalam Memahami Sumber
Ajaran Islam
Karena memproduksi pemikiran yang seperti itu justru adalah bagian dari
tafaqquh fiddin, yakni upaya memahami din yang diperintahkan dalam ajaran
islam. Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat 122

Artinya : Tidaklah layak bagi orang – orang mukmin itu pergi semuanya
(berjihad). Mengapa tidak hanya pergi sekelompok saja dikalangan mereka untuk

6
bertafakuh dalam agama agar mereka bias mengingatkan kaumnya jika kembali
kepada mereka. Mudah – mudahan mereka menjadi orang yang waspada.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa kaum muslimin dilarang seratus persen
semuanya berjihad. Tetapi diperintahkan berjihad dan sebagian lainnya
diperintahkan untuk mendalami agama. Sehingga, nanti ketika mereka kembali
akan ada yang mengingatkan tentang agama.

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas tafaqquh fiddin diperintahkan oleh islam.
Sementara untuk memahami agama bagi orang – orang yang bukan asli Arab
membutuhkan ilmu – ilmu tambahan untuk bisa memahami agar terkontrol
pemahamannya terhadap agama dan tidak menyimpang. Karena itulah, para ulama
menyebut pemikiran sejenis ini dengan istilah al ulum al syar'iyyah atau ilmu –
ilmu syar’i. karena justru dipelajari dalam rangka memahami syariat islam.

Islam Tidak Melarang Produksi Pemikiran Baru dalam Memahami Hukum


Sebab Akibat di Alam Semesta

Karena hal – hal semacam ini termasuk perkara duniawi yang diserahkan kepada
manusia bukan kepada wahyu. Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh
Muslim bahwasanya suatu hari rasulullah SAW melewati suatu kaum yang sedang
menyerbuk kurma. Kemudian nabi bersabda, “Seandainya kalian tidak
menyerbuknya niscaya hasilnya akan baik”. Maka kemudian mereka menuruti
saran Rasulullah itu ternyata kurmanya keluar dengan hasil yang buruk. Maka
kemudian rasul bertanya,”Mengapa pohon kurma kalian? Dan mereka menjawab
Engkau pernah berkata begini dan begitu. Maka rasul menjawab kalian lebih
mengetahui terkait dengan urusan dunia kalian.

Jadi, ilmu – ilmu yang muncul sebagai akibat upaya menyelidiki hokum sebab
akibat alam semesta ini bukanlah dilarang oleh rasulullah dan tidaklah termasuk
bit’ah yang dimaksud oleh rasulullah.

Islam Melarang Produksi Pemikiran Baru dalam Mengatur Cara Hidup


Manusia

Sesungguhnya pemikiran baru yang lahir untuk mengatur cara hidup manusia
inilah yang dilarang oleh rasulullah. Inilah hal baru yang disebut nabi dengan
sebutan bit’ah, kesesatan,dan dikatakan nabi akan masuk neraka? Karena din
(agama) turun untuk mengatur cara hidup manusia. Bukan mengatur produksi
benda baru maupun mengatur produksi perbuatan baru. Yang diatur adalah cara
hidup manusia. Karena itu, semua gagasan yang mengatur cara hidup manusia
baik yang berkaitan dengan pengaturan hubungan manusia dengan Tuhannya,
dengan dirinya sendiri, maupun dengan sesamanya dan tentunya bertentangan

7
dengan ajaran din itulah yang disebut dengan bit’ah. Oleh karena itu, bit’ah tidak
terbatas hanya dalam urusan ibadah saja.

Bit’ah berarti yang dimaksud nabi disini adalah produksi pemikiran baru yang
bertentangan dengan din jadi gagasan menghapus kepemilikan individu bisa
kita katakan itu gagasan bit’ah. Karena mengatur cara hidup manusia dan
bertentangan dengan ajaran islam yang menghormati kepemilikan individu. Islam
sangat menghormati kepemilikan individu sehingga orang yang mencuri harta
orang lain dihukum potong tangannya. Orang yang merampok , merampok
dengan disertai membunuh maka akan qisos sekaligus akan di salib, dipotong
tangan dan kakinya secara bersilang. Yaitu saking tegasnya islam, menghormati
kepemilikan individu. Jadi kalau ada gagasan yang berusaha menghapus
kepemilikan individu maka ini adalah bit’ah. Yang diharamkan dalam islam
karena maknanya jelas akan meninggalkan ajaran islam terkait dengan pengaturan
itu. Gagasan menghapus kewajiban sholat adalah bit’ah. Karena islam
mewajibkan sholat. Jadi ide apapun yang berusaha untuk menghapuskan itu
adalah bit’ah. Ajaran menghapus kewajiban jilbab adalah bit’ah, karena islam
memerintahkan untuk menutup aurat wanita. Gagasan menghapus hokum hokum
pidana islam adalah bit’ah, diganti misalnya dengan hukuman penjara atau denda
dan lain lain itu adalah bit’ah. Karena semuanya bertentangan dengan nash yang
jelas. Jadi bit’ah itu tidak terbatas pada urusan ibadah. Semua hal yang itu diatur
oleh islam dalam kehidupan ini kalau ada gagasan baru yang bertentangan
dengannya , yang menyainginya dan menggeser ajaran din ini maka itu semua
disebut dengan bit’ah.
Rasulullah bersabda “inna astaqal hadist qitabullah” sesungguhnya ucapan yang
paling benar adalah qitabullah. Artinnya al-qur’an. Jadi seakan-akan nabi itu
mengatakan “kalau manusia bias berdusta, kalau buku bisa bohong, kalau orang
itu bisa mengakali, tapi al-qur’an tidak pernah dusta. Sehingga layak untuk
dijadikan petunjuk. “wa was wahsanal hadi , hadi Muhammad,” sebaik baik
petunjuk adalah pentunjuk Muhammad maksudnya hadist yang menjelaskan al-
qur’an. Nabi mengatakan. “ikutilah petunjukku.jangan petunjuknya kaum arsh,
jangan petunjuknya aktivis para filosof, jangan petunjuknya para scientific dan
ilmuan,jangan petunjuknya para humanis, jangan petunjuknya orang-orang yang
tidak jelas pemikirannya karena terpengaruh oleh hawa nafsunya dan pikirannya.
Ikutilah petunjukku,petunjuk yang terbaik. Jelas lafat pertama hadist ini adalah
untuk mengikuti petunjuk al-qur’an dan petunjuk al-hadizt. Petunjuk al-qur’an
dan hadist itu kalau sekarang itu berupa ide,persepsi,gagasan. Ketika diwujudkan
dalam buku ditulis, itu bukan huruf huruf nya yang dimaksud, tetapi idenya,
konsepsinya, ajarannya. Jelas sekali berarti hadist ini memerintahkan untuk
berpegang teguh pada konsepsi islam,pemikiran islam, ide islam. Itu yang
diperintahkan oleh islam. Setelah nabi memerintahkan terikat alquran, maka
kemudian nabi memperingatkan “dan seburuk buruk perkara adalah yang baru”

8
berarti yang dimaksud nabi adalah ide,gagasan yang baru yang menggeser posisi
al-quran dan hadist sebagai petunjuk umat manusia. Dan kemudian nabi
mengatakan bahwa setiap bit’ah adalah sesat dan sesat masuk neraka. Inilah
pengertian sesuai yang dijelaskan dalam hadist nabi. Kesimpulan seperti ini
sejalan dengan an nawawi
Sabda nabi yang berbunyi qullu bit’atin dholalah adalah setiap bit’ah adalah
sesat. Semua yang baru adalah sesat tetapi yang dimaksud nabi baru adalah
bukan baru secara mutlak. Dikhususkan dengan hal baru yang tertentu. Para ahli
bahasa mengatakan bit’ah itu maknanya adalah segala sesuatu yang dikerjakan
tanpa ada contohnya.
Kemudian para ulama mengatakan bit’ah itu ada 5 macam :
a) Wajib,
b) Mandub/ Sunnah (sholat tarwaih, meskipun baru dihukumi sunnah sholat
malam dibulan ramadhan)
c) Haram
d) Makhruh
e) Musbah
Tidak mungkin memahami al-quran itu tanpa memahami isi-isinya. Jadi seperti
hp , bakso, barang lainnya itu bukan bit;ah karena allah tidak melarang produksi
hal/barang baru seperti ini. Ijtidan dari ilmu ilmu islam bukan bit’ah. Ilmu
pengetahuan juga bukan bit/ah karena merupan hal duniawi yang diserahkan pada
manusia.
Islam melarang membuat patung, maka hasilnya juga dilarang dalam islam. Islam
melarang memproduksi salib, karena salib termasuk kekufuran, maka islam
melarang memproduksi salib. Islam melarang memproduksi gambar telanjang,
karena islam memerintahkan menjaga kerhotmatan. Meskipun itu produksi benda,
tapi lahir dari gagaasan yang salah itu juga diharamkan. Termasuk perbuatan,
perbuatan yang lahir dari gagasan yang batil maka itu juga dilarang dalam islam,
misalnya orang membuat lomba joget antar kakek-kakek dan nenek-nenek,
semacam ini bertentangan dengan perintah islam menghormati orang tua, perintah
islam untuk menajga kehormatan, dan lain sebagainya. Begitupunn juga gagasan
melokalisasi, misalnya pelacur. Jika lahirnya dalam bentuk perbuatan, maka
perbuatan tersebut termasuk dilarang. Jadi yang dilarang oleh islam adalah
produksi budaya yang berupa pemikiran, yang bersifat mengatur cara hidup
manusia yang menyingkirkan alquran dan hadist sebagai pedoman menjalani
hidup.

9
Maka kepercayaan anak gadis jangan duduk di pintu karena jodoh akan jauh ini
adalah kepercayaan yang bathil. Karena bertentangan dengan islam, tidak ada
dasar dalilnya. Itu adalah mitos yang disebut dengan istilah khurofat. Khurofat itu
haram diyakini oleh seorang muslim. Dan yang seperti ini banyak di budaya Jawa.
Gagak terbang di atas rumah, maka orang yang di rumah akan ada yang wafat. Ini
juga batil, keyakinan yang tidak ada dasarnya dalam quran maupun hadist.
Kejatuhan cicak nanti akan terkena celaka juga kepercayaan batil tidak boleh
diyakini.Termasuk juga keyakinan nogodino istilahnya dalam jawa, orang tidak
boleh berpergian di suatu tempat karena di hari-hari tertentu itu nogodino itu
berada di arah mata anginnya tertentu sehingga dilarang berpergian menuju
kearah mata angina yang ada nogodinonya. Itu juga kepercayaan batil. Termasuk
neptu-neptu (?), pasaran-pasaran, yakni menjodohkan orang misalnya harus
dihitung dulu hari kelahirannya. Kalau lahir senin kliwon, misalnya, cocoknya
dengan jumat legi. Hal-hal tersebut juga kepercayaan batil, tidak boleh diyakini
karena bertentangan dengan islam.
Upacara kasada juga batil, bahkan syirik karena tidak didasarkan perintah wahyu,
hanya berdasarkan imajinasi manusia. Kalau berkorban itu harus hanya untuk
Allah dan berdasarkan syariat Allah. Tidak boleh berkorban selain pada Allah
karena berkorban selain pada Allah itu termasuk musyrik. Orangnya disebut kafir.
Adapun halal bihalal, maka ini baik, ma’ruf, perbuatan yang baik. Karena sejalan
dengan islam, sejalan dengan ajaran ziaroh, sejalan dengan ajaarn silaturohim,
sejalan dengan ajaran untuk saling meinta maaf karena islam memberikan ajaran
bahwa orang itu nanti di hari kiamat akan dihisab. Kalau dia menzalimi orang
lain, maka kebaikannya digunakan untuk membayar orang yang telah dizaliminya.
Kalau kebaikannya habis, maka dosa orang yang dizaliminya itu akan ditimpakan
padanya. Ini menunjukkan bahwa kita harus minta maaf pada siapa pun yang
pernah kita zalimi. Jadi halal bihalal sejalan dengan ini, tidak perlu dilarang, ini
budaya yang baik termasuk ma’ruf.
Pesawat adalah mubah karena itu hanya wasail sarana kehidupan, sama seperti
adanya unta, kuda, keledai di zaman nabi yang hanya sarana kehidupan untuk
mempercepat transportasi. Komputer juga demikian, mubah hukumnya karena itu
hanya sarana kehidupan untuk mengefektifkan sesuatu. Orang zaman dulu
menulis pakai pena-tinta manual, kemudian berkembang menjadi pulpen, dan
sekarang sudah model computer, maya sifatnya. Itu hanya sarana agar hukumnya
mubah. Bakso juga halal karena unsur-unsur bakso tidak ada yang haram kecuali
bakso yang terbuat dari babi, tentu saja. Ya, bakso yang terbuat dari daging yang
halal seperti sapi, kambing, maka semuanya juga halal karena islam tidak pernah
mengatur kreasi makanan. Jadi tempe boleh diolah menjadi tempe goreng, boleh
diolah menjadi mendol, boleh juga diolah menjadi tempe penyet, boleh diolah
menjadi bacem, dan lain sebagainya. Itu tidak dilarang dalam islam terkait dengan
kreasi.

10
Katakanlah membuat makanan itu adalah bentuk ijtihad dalam bentuk makanan.
Itu dibolehkan dalam islam. Tetapi jika ortolan itu termasuk haram karena
bertentangan dengan ajaran islam terkait dengan cara membunuh binatang. Jadi
kalau burung mau dimakan harus disembelih dulu secara syar’i. Setelah diberikan
anggur, kemudian dicelupkan dalam brendi, langsung dibakar. Jadi membunuhnya
dengan cara dibakar. Maka itu bangkai sehinnga haram dimakan, membunuhnya
juga tidak ahsan. Membunuhnya tidak menggunakan cara ihsan yang diajarkan
islam sehingga ortolan seperti ini hukumnya haram.

11
PENUTUP

KESIMPULAN

Indonesia memiliki macam-macam kebudayaan islam, antara lain yaitu :

1. Kepercayaan yang melarang anak gadis agar jangan duduk dipintu,


alasannya hal ini akan membuat jodoh menjadi jauh.
2. Jika ada gagak terbang diatas rumah maka akan ada orang yang
meninggal dalam rumah itu.
3. Upacara kasada oleh masyarakat suku tengger di bromo yakni acara
persembahan di gunung bromo untuk menghindari murka Sang Hyang
Widi.
4. Halal bihalal.
5. Komputer merupakan hasil penciptaan manusia yang digunakan untuk
membantu kegiatan manusia.
6. Bakso juga termasuk budaya, hasil kreasi manusia dalam
kehidupannya.
7. Jenis makanan ortolan, makanan dari perancis yakni menangkap
seekor burung tertentu kemudia burung itu diberi anggur sampai kira-
kira beratnya 4x berat awal, lalu dicelupkan pada miras kemudian
burung itu dibakar lalu disantap.
Kebudayaan-kebudayaan islam tersebut
Hal yang paling menonjol dari kebudayaan islam adalah adanya aktivitas
produksi hal-hal baru mengeai pemikiran, perbutan, dan benda. Dan fakta dari apa
yang sudah dijabarkan pada pembahasan menunjukkan bahwa islam tidak pernah
melarang perbuatan baru. Dari sini sudah terbukti bahwa tiga hal yang baru, yakni
al – asiya (benda), al - af’al (perbuatan), dan al-afkar (pemikiran) tidak dilarang
oleh islam selama tidak menyimpang dari al qur’an dan hadits.

SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.

12

Anda mungkin juga menyukai