Pembimbing :
Disusun oleh :
2
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiarisme dalam penulisan
laporan.
Apabila suatu saat saya terbukti melakukan plagiat, maka saya akan menerima sanksi
telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Penulis
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan adanya
kekhawatiran yang berlebih terhadap situasi yang sudah terjadi maupun belum terjadi sehingga
dapat membatasi aktivitas serta fungsi kehidupan sehari-hari. Kondisi ini memberikan respon
dari perilaku, emosional dan fisiologis yang bermanifestasi klinis pada penderitanya. Gangguan
kecemasan termasuk ke dalam peringkat penyebab masalah kejiwaan setelah ketergantungan
obat dan alkohol dan juga depresi.
Di seluruh dunia, setidaknya satu dari lima orang dapat ditemui kriteria klinis gangguan
kecemasan dalam hidup mereka. Pada manusia, kecemasan merupakan emosi umum yang
berkaitan erat dengan rasa takut dan berfungsi sebagai mekanisme penyesuaian terhadap
lingkungan. Gangguan cemas menyeluruh 3-8% dan ratio sekitar 2:1 antara perempuan dan laki-
laki.
Pasien dengan gangguan cemas sering sekali mengeluhkan adanya keluhan lambung yang
terjadi bersamaan dengan gangguan cemas. Hubungan antara keluhan lambung dengan gangguan
psikososial, salah satunya gangguan kecemasan, telah banyak diteliti dengan hasil berupa faktor
psikologis dapat menyebabkan perubahan fungsi sensorimotor lambung, yang mungkin relevan
untuk timbulnya keluhan lambung. Kecemasan yang diinduksi secara eksperimental
menyebabkan penurunan gastric compliance dan gangguan akomodasi lambung untuk makan.
Sehingga gangguan cemas dapat menimbulkan keluhan pada lambung serta sebaliknya keluhan
pada lambung dapat menyebabkan gangguan cemas pada pasien, yang menyebabkan adanya
lingkaran setan pada pasien dengan gangguan cemas.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Gambar 2. Anatomi Sistem Limbik
(Sumber: Gray’s Anatomy 35th Ed, 1973)
Sistem limbik terbagi menjadi dua jalur yang saling terhubung. Jalur limbik anterior
berpusat pada amidgdala yang berperan penting dalam dorongan emosi dan perilaku, sedangkan
jalur limbik posterior berpusat di hipokampus yang berperan penting untuk memori eksplisit,
memori visuospasial, dan memori faktual/semantik (Flemming et al., 2015).
Jalur komunikasi antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian
medial (medial forebrain bundle) yang membawa serat-serat dalam dua arah, membentuk garis
batang sistem komunikasi (trunkline communication system). Dan jalur komunikasi yang kedua
adalah melalui jaras pendek yang melewati formasio retikularis batang otak, talamus, dan
hipotalamus, dan sebagian besar area lainnya yang berhubungan dengan basal otak (Hall, 2018).
Sistem limbik berhubungan langsung dengan sistem otonom dan bagian otak lainnya
sehingga jika terdapat reaksi stress maupun stimulus terkait emosi dapat menyebabkan gangguan
seperti, gangguan jantung, hipertensi maupun gangguan saluran cerna.
7
Stimulus emosi dari luar ini dapat langsung potong jalur masuk ke sistem Limbik tanpa
dikontrol oleh bagian otak yang mengatur fungsi intelektual yang mampu melihat stimulus tadi
secara lebih obyektif dan rasional. Hal ini menjelaskan kenapa seseorang yang sedang
mengalami emosi kadang perilakunya tidak rasional. Permasalahan lain adalah pada beberapa
keadaan seringkali emosi negatif seperti cemas dan depresi timbul secara perlahan tanpa disadari
dan individu tersebut baru menyadari saat setelah timbul gejala fisik , seperti misalnya
hipertensi.
A. Hipotalamus
Hipotalamus mempunyai jaras komunikasi dua arah yang berhubungan dengan semua
tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur yang berkaitan dengannya
mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah, yaitu ke belakang dan ke bawah menuju
batang otak terutama di retikular mesenfalon, pons, dan medula dan dari area tersebut ke saraf
perifer sistem saraf otonom sedangkan ke atas menuju bagian besar area yang lebih tinggi di
diensefalon dan serebrum khususnya bagia anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri.
Infundibulum hipotalamus untuk mengatur atau mengatur secara sebagain dari fungsi sekretorik
pada sebagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis. Pengaturan lain hipotalamus, antara lain :
8
1. Pengaturan fungsi vegetatif dan fungsi endokrin Hipotalamus
Pada setiap hipotalamus tampak adanya suatu area hipotalamik lateral yang besar.
Area ini berguna untuk pengaturan rasa haus, rasa lapar, dan sebagian besar hasrat
emosional.
- Pengaturan Kardiovaskular
9
Satu area yang berhubungan dengan rasa lapar adalah area hipotalamus lateral.
Sedangkan, pusat yang berlawanan dengan hasrat makan disebut punyat kenyang yang
terletak di nuklei ventromedialis
- Perangsangan hipotalamus lateral pada hewan, tidak hanya merangsang timbulnya rasa
haus dan nafsu makan, tetapi juga kadangkala menyebabkan timbu rasa marah yang
sangat hebat dan keinginan untuk berkelahi.
- Perangsangan nukleus ventromedial menimbulkan rasa kenyang, menurunkan nafsu
makan, dan hewan juga tenang.
- Perangsangan zone tipis dari nuklei paraventrikular, yang terletak sangat berdekatan
dengan ventrikel ke tiga biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi terhukum.
- Dorongan seksual terjadi bila ada rangsangan pada hipotalamus khususnya sebagian
besar bagian anterior dan posterior.
- Pusat ganjaran utama terletak di sepanjang rangkaian berkas bagian medial otak
depan, khususnya pada nuklei lateralis dan nuklei ventromedialis hipotalamus.
Perangsangan pada area limbik tersebut dapat menimbulkan rasa senang atau rasa puas
sedangkan perangsangan pada regio lain dapat menimbulkan rasa panik, rasa nyeri,
rasa takut, usaha untuk mempertahankan diri, reaksi menghindar, dan lain-lainnya.
- Area abu-abu sentral di sekeliling akuaduktus Sylvii di mesenfalon dan yang
menyebar ke atas ke zona periventrikuler hipotalamus dan thalamus merupakan area
yang paling poten bagi rasa terhukum dan kecenderungan untuk menghindar.
B. Hipokampus
10
Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat ke dalam untuk
membentuk lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis. Hipokampus merupakan saluran
tambahan yang dilewati oleh sinyal sensorik yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku
dengan tujuan yang berbeda. Seperti halnya halnya pada struktur-struktur limbik lain,
perangsangan pada berbagai area dalam hipokampus hampir selalu dapat menyebabkan salah
satu dari berbagai pola perilaku, misalnya rasa marah, ketidak pedulian, atau dorongan seks yang
berlebihan.
Hal-hal yang berasal dari ingatan jangka pendek dapat diubah untuk disimpan menjadi
ingatan jangka panjang oleh hipokampus. Hipokampus (terletak diantara lobus temporal otak)
dan bagian media lobus temporal (bagian yang terletak paling dekat dengan garis tengah badan)
juga berperan dalam proses penggabungan ingatan (memory consolidation).
Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan menyebabkan
synaps diantara mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron
11
tersebut akan merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan
terjadi aktifasi seluruh kumpulan sel tersebut. Dengan demikian dapat disimpan dan
dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi, pikiran atau emosi yang mengaktifasi beberapa neuron
dari kumpulan sel tersebut. Menurut Hebb perubahan struktural tersebut terjadi di sinaps.
C. Amigdala
Amigdala merupakan kompleks beragam nukleus kecil yang terletak tepat di bawah
korteks serebri dari tiang (pole) medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai
banyak sekali hubungan dua jalur dengan hipothalamus seperti juga dengan daerah sistem limbik
lainnya. Amigdala menerima sistem neuronal dari semua bagian korteks limbik seperti juga dari
neokorteks lobus temporalis, parietalis, dan ksipitalis terutama dari area asosiasi auditorik dan
area asosiasi visual. Oleh karena hubungan yang multiple ini, amigdala disebut “ jendela “, yang
dipakai oleh sistem limbik untuk melihat kedudukan seseorang di dunia. Sebaliknya, amigdala
menjalarkan sinyal- sinyal kembali ke area kortikal yang sama ini, ke hipokampus, ke septum,ke
thalamus, dan khususnya ke hipothalamus.
Efek perangsangan amigdala hampir sama dengan efek perangsangan langsung pada
hipothalamus, ditambah dengan efek lain. Efek yang diawali dari amigdala kemudian dikirim
melalui hipotalamus meliputi :
12
Disamping efek yang dijalarkan melalui hipotalamus ini, persangsangan amigdala juga
dapat menimbulkan beberapa macam gerakan involunter yakni pergerakan tonik seperti
mengangkat kepala atau membungkukkan badan, pergerakan melingkar-melingkar kadangkala
pergerakan klonik, ritmis, dan berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman
dan makan sperti menjilat, mengunyah, dan menelan. Selain itu, perangsangan pada nukleo
amigdala tertentu dapat menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum, nyeri yang
sangat, dan rasa takut seperti pola rasa marah yang dicetuskan oleh hipotalamus.
Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar.
Amigdala juga tampaknya berproyeksi pada jalur sistem limbik seseorang dalam berhubungan
dengan alam sekitar dan pikiran. Amigdala dianggap membuat respon perilaku seseorang sesuai
dengan tiap kedaan.
Selain itu, bagian dari sistem limbik adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi
struktur subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh
sinyal-sinyal yang dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah
yang berlawanan. Sehingga, korteks limbik berfungsi sebagai area asosiasi serebrum untuk
mengendalikan perilaku.
13