Anda di halaman 1dari 13

REFERAT

Hubungan Antara Gangguan Cemas dan Keluhan Pada Lambung

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Tugas

Kepaniteraan Klinik Departemen Jiwa

Pembimbing :

dr. Alvinia Hayulan, Sp.KJ

Disusun oleh :

2120221150 Sapphira Mazaya Salsabila

2120221158 Rahmanita Kamila Zahra

2120221167 Trivena Permata Putri

2120221172 Silvana Putri Lahade

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN


PERIODE 12 SEPTEMBER – 15 OKTOBER 2022

2
SURAT PERNYATAAN

Referat ini diajukan oleh:

Nama / NIM : - 2120221150 Sapphira Mazaya Salsabila


- 2120221158 Rahmanita Kamila Zahra
- 2120221167 Trivena Permata Putri
- 2120221172 Silvana Putri Lahade
Program Studi : Profesi Dokter
Tahun Akademik: 2021

Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiarisme dalam penulisan
laporan.

HUBUNGAN ANTARA GANGGUAN CEMAS DAN KELUHAN PADA


LAMBUNG

Apabila suatu saat saya terbukti melakukan plagiat, maka saya akan menerima sanksi
telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, 23 September 2022

Penulis

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

Gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan adanya
kekhawatiran yang berlebih terhadap situasi yang sudah terjadi maupun belum terjadi sehingga
dapat membatasi aktivitas serta fungsi kehidupan sehari-hari. Kondisi ini memberikan respon
dari perilaku, emosional dan fisiologis yang bermanifestasi klinis pada penderitanya. Gangguan
kecemasan termasuk ke dalam peringkat penyebab masalah kejiwaan setelah ketergantungan
obat dan alkohol dan juga depresi.
Di seluruh dunia, setidaknya satu dari lima orang dapat ditemui kriteria klinis gangguan
kecemasan dalam hidup mereka. Pada manusia, kecemasan merupakan emosi umum yang
berkaitan erat dengan rasa takut dan berfungsi sebagai mekanisme penyesuaian terhadap
lingkungan. Gangguan cemas menyeluruh 3-8% dan ratio sekitar 2:1 antara perempuan dan laki-
laki.
Pasien dengan gangguan cemas sering sekali mengeluhkan adanya keluhan lambung yang
terjadi bersamaan dengan gangguan cemas. Hubungan antara keluhan lambung dengan gangguan
psikososial, salah satunya gangguan kecemasan, telah banyak diteliti dengan hasil berupa faktor
psikologis dapat menyebabkan perubahan fungsi sensorimotor lambung, yang mungkin relevan
untuk timbulnya keluhan lambung. Kecemasan yang diinduksi secara eksperimental
menyebabkan penurunan gastric compliance dan gangguan akomodasi lambung untuk makan.
Sehingga gangguan cemas dapat menimbulkan keluhan pada lambung serta sebaliknya keluhan
pada lambung dapat menyebabkan gangguan cemas pada pasien, yang menyebabkan adanya
lingkaran setan pada pasien dengan gangguan cemas.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sistem Limbik


II.1.1 Anatomi
Sistem limbik adalah bagian dari otak yang sangat berperan dalam pembentukan tingkah
laku emosi (marah, takut, dorongan seksual) yang terdiri dari struktur antara lain, amigdala,
septum, hipotalamus, talamus, hipokampus, dan korteks serebral (Janak dan Tye, 2015). Sistem
limbik juga berhubungan dengan korteks serebral dan daerah otak lainnya (Salzman dan Fusi,
2010).

Gambar 1. Posisi Kunci Hipotalamus


(Sumber: Guyton and Hall, 2018)

Struktur sistem limbik menunjukkan struktur kompleks yang berhubungan dengan


elemen-elemen dasar pada otak dengan bagian tengah terletak hipotalamus yang merupakan
salah satu elemen pusat sistem limbik dengan struktur subkortikal disekelilingnya yang terdiri
dari septum, area paraolfaktoria, epitalamus, nuklei anterior talamus, bagian ganglia basalis,
hipokampus, dan amigdala (Hall, 2018).

6
Gambar 2. Anatomi Sistem Limbik
(Sumber: Gray’s Anatomy 35th Ed, 1973)

Sistem limbik terbagi menjadi dua jalur yang saling terhubung. Jalur limbik anterior
berpusat pada amidgdala yang berperan penting dalam dorongan emosi dan perilaku, sedangkan
jalur limbik posterior berpusat di hipokampus yang berperan penting untuk memori eksplisit,
memori visuospasial, dan memori faktual/semantik (Flemming et al., 2015).

Jalur komunikasi antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian
medial (medial forebrain bundle) yang membawa serat-serat dalam dua arah, membentuk garis
batang sistem komunikasi (trunkline communication system). Dan jalur komunikasi yang kedua
adalah melalui jaras pendek yang melewati formasio retikularis batang otak, talamus, dan
hipotalamus, dan sebagian besar area lainnya yang berhubungan dengan basal otak (Hall, 2018).

II.1.2 Fisiologi (Hall, 2018)


Secara umum sistem limbik berfungsi dalam pengendalian emosi, dan pengaturan dari
perilaku dasar untuk mempertahankan hidup (homeostasis tubuh, rangsang seksual, dan
sebagainya).

Sistem limbik berhubungan langsung dengan sistem otonom dan bagian otak lainnya
sehingga jika terdapat reaksi stress maupun stimulus terkait emosi dapat menyebabkan gangguan
seperti, gangguan jantung, hipertensi maupun gangguan saluran cerna.

7
Stimulus emosi dari luar ini dapat langsung potong jalur masuk ke sistem Limbik tanpa
dikontrol oleh bagian otak yang mengatur fungsi intelektual yang mampu melihat stimulus tadi
secara lebih obyektif dan rasional. Hal ini menjelaskan kenapa seseorang yang sedang
mengalami emosi kadang perilakunya tidak rasional.  Permasalahan lain adalah pada beberapa
keadaan seringkali emosi negatif seperti cemas dan depresi timbul secara perlahan tanpa disadari
dan individu tersebut baru menyadari saat setelah timbul gejala fisik , seperti misalnya
hipertensi.

A. Hipotalamus

Hipotalamus mempunyai jaras komunikasi dua arah yang berhubungan dengan semua
tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur yang berkaitan dengannya
mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah, yaitu ke belakang dan ke bawah menuju
batang otak terutama di retikular mesenfalon, pons, dan medula dan dari area tersebut ke saraf
perifer sistem saraf otonom sedangkan ke atas menuju bagian besar area yang lebih tinggi di
diensefalon dan serebrum khususnya bagia anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri.
Infundibulum hipotalamus untuk mengatur atau mengatur secara sebagain dari fungsi sekretorik
pada sebagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis. Pengaturan lain hipotalamus, antara lain :

Gambar 3. Pusat Pengendali di Hipotalamus (Potongan Sagital)


(Sumber: Hall, 2018)

8
1. Pengaturan fungsi vegetatif dan fungsi endokrin Hipotalamus

Pada setiap hipotalamus tampak adanya suatu area hipotalamik lateral yang besar.
Area ini berguna untuk pengaturan rasa haus, rasa lapar, dan sebagian besar hasrat
emosional.

- Pengaturan Kardiovaskular

Perangsangan area di hipotalamus dapat menimbulkan efek neurogenic pada


sistem kardiovaskular. Perangsangan hipotalamus bagian posterior dan lateral dapat
meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi denyut jantung. Pada area preoptik
menimbulkan efek yang berlawanan, sehingga menyebabkan penurunan frekuensi
denyut jantung dan tekanan arteri.

- Pengaturan Suhu Tubuh

Bagian anterior hipotalamus khususnya area preoptik berhubungan dengan


pengaturan suhu tubuh. Saat terjadi peningkatan suhu darah yang melewati area
tersebut dapat meningkatkan aktivitas neuron-neuron peka suhu, sedangkan saat
penurunan suhu terjadi penurunan aktivitas.

- Pengaturan Cairan Tubuh

Hipotalamus mengatur cairan tubuh melalui dua cara. 1) dengan mencetuskan


sensasi haus yang menyebabkan seseorang atau hewan minum air. 2) mengatur
ekskresi air ke dalam urine. Di hipotalamus bagian lateral terdapat area pusat rasa
haus.

- Pengaturan Gastrointestinal dan Hasrat Makan

9
Satu area yang berhubungan dengan rasa lapar adalah area hipotalamus lateral.
Sedangkan, pusat yang berlawanan dengan hasrat makan disebut punyat kenyang yang
terletak di nuklei ventromedialis

- Pengendalian Hipotalamus terhadap Sekresi Hormon Endokrin oleh Kelenjar


Hipofisis Anterior

2. Fungsi perilaku dari hipotalamus dan fungsi limbik yang berkaitan

- Perangsangan hipotalamus lateral pada hewan, tidak hanya merangsang timbulnya rasa
haus dan nafsu makan, tetapi juga kadangkala menyebabkan timbu rasa marah yang
sangat hebat dan keinginan untuk berkelahi.
- Perangsangan nukleus ventromedial menimbulkan rasa kenyang, menurunkan nafsu
makan, dan hewan juga tenang.
- Perangsangan zone tipis dari nuklei paraventrikular, yang terletak sangat berdekatan
dengan ventrikel ke tiga biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi terhukum.
- Dorongan seksual terjadi bila ada rangsangan pada hipotalamus khususnya sebagian
besar bagian anterior dan posterior.

3. Fungsi “Ganjaran” dan Fungsi “Hukuman”

- Pusat ganjaran utama terletak di sepanjang rangkaian berkas bagian medial otak
depan, khususnya pada nuklei lateralis dan nuklei ventromedialis hipotalamus.
Perangsangan pada area limbik tersebut dapat menimbulkan rasa senang atau rasa puas
sedangkan perangsangan pada regio lain dapat menimbulkan rasa panik, rasa nyeri,
rasa takut, usaha untuk mempertahankan diri, reaksi menghindar, dan lain-lainnya.
- Area abu-abu sentral di sekeliling akuaduktus Sylvii di mesenfalon dan yang
menyebar ke atas ke zona periventrikuler hipotalamus dan thalamus merupakan area
yang paling poten bagi rasa terhukum dan kecenderungan untuk menghindar.

B. Hipokampus

10
Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat ke dalam untuk
membentuk lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis. Hipokampus merupakan saluran
tambahan yang dilewati oleh sinyal sensorik yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku
dengan tujuan yang berbeda. Seperti halnya halnya pada struktur-struktur limbik lain,
perangsangan pada berbagai area dalam hipokampus hampir selalu dapat menyebabkan salah
satu dari berbagai pola perilaku, misalnya rasa marah, ketidak pedulian, atau dorongan seks yang
berlebihan.

Hal-hal yang berasal dari ingatan jangka pendek dapat diubah untuk disimpan menjadi
ingatan jangka panjang oleh hipokampus. Hipokampus (terletak diantara lobus temporal otak)
dan bagian media lobus temporal (bagian yang terletak paling dekat dengan garis tengah badan)
juga berperan dalam proses penggabungan ingatan (memory consolidation).

Untuk mengingat sesuatu, seseorang harus berhasil melaksanakan 3 hal, yaitu


mendapatkan informasi, menahan/meyimpannya dan mengeluarkannya. Bila kita lupa akan
sesuatu, maka gangguan dapat terjadi pada bagian mana saja dari ke 3 proses tersebut. Memory
adalah proses aktif, karena ilmu pengetahuan berubah terus, selalu diperiksa dan diformulasi
ulang oleh pikiran otak kita.

Ingatan mempunyai beberapa fase  yaitu :

 Waktunya sangat singkat (extremely shortterm)/ingatan segera (immediate memory)


(item hanya dapat disimpan dalam beberapa detik),
 Ingatan jangka pendek (short term) (items dapat ditahan dalam beberapa menit),
ingatan jangka panjang (long term) (penyimpanan berlangsungbeberapa jam sampai
seumur hidup.
 Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan struktural pada system saraf, yang
terjadi karena aktifasi berulang terhadap lingkaran neuron (loop of neuron).
Lingakaran tersebut dapat dari korteks ke thalamus atau hipokampus, kembali lagi ke
korteks.

Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan menyebabkan
synaps diantara mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron

11
tersebut akan merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan
terjadi aktifasi seluruh kumpulan sel tersebut. Dengan demikian dapat disimpan dan
dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi, pikiran atau emosi yang mengaktifasi beberapa neuron
dari kumpulan sel tersebut. Menurut Hebb perubahan struktural tersebut terjadi di sinaps.

C. Amigdala

Amigdala merupakan kompleks beragam nukleus kecil yang terletak tepat di bawah
korteks serebri dari tiang (pole) medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai
banyak sekali hubungan dua jalur dengan hipothalamus seperti juga dengan daerah sistem limbik
lainnya. Amigdala menerima sistem neuronal dari semua bagian korteks limbik seperti juga dari
neokorteks lobus temporalis, parietalis, dan ksipitalis terutama dari area asosiasi auditorik dan
area asosiasi visual. Oleh karena hubungan yang multiple ini, amigdala disebut “ jendela “, yang
dipakai oleh  sistem limbik untuk melihat kedudukan seseorang di dunia.  Sebaliknya, amigdala
menjalarkan sinyal- sinyal kembali ke area kortikal yang sama ini, ke hipokampus, ke septum,ke
thalamus, dan khususnya ke hipothalamus.

Efek perangsangan amigdala hampir sama dengan efek perangsangan langsung pada
hipothalamus, ditambah dengan efek lain.  Efek yang diawali dari amigdala kemudian dikirim
melalui hipotalamus meliputi :

1. Peningkatan dan penurunan tekanan arteri,


2. Meningkatkan atau menurunkan frekuensi denyut jantung
3. Meningkatkan atau menurunkan motilitas dan sekresi gastrointestinal
4. Defekasi atau mikturisi
5. Dilatasi pupil atau kadangkala kontriksi
6. Piloereksi
7. Sekresi berbagai hormon hipofisis anterior terutama hormon gonadotropin dan
adrenokortikortopik.

12
Disamping efek yang dijalarkan melalui hipotalamus ini, persangsangan amigdala juga
dapat menimbulkan beberapa macam gerakan involunter yakni pergerakan tonik seperti
mengangkat kepala atau membungkukkan badan, pergerakan melingkar-melingkar kadangkala
pergerakan klonik, ritmis, dan berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman
dan makan sperti menjilat, mengunyah, dan menelan. Selain itu, perangsangan pada nukleo
amigdala tertentu dapat menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum, nyeri yang
sangat, dan rasa takut seperti pola rasa marah yang dicetuskan oleh hipotalamus.

Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar.
Amigdala juga tampaknya berproyeksi pada jalur sistem limbik seseorang dalam berhubungan
dengan alam sekitar dan pikiran. Amigdala dianggap membuat respon perilaku seseorang sesuai
dengan tiap kedaan.

Selain itu, bagian dari sistem limbik adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi
struktur subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh
sinyal-sinyal yang dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah
yang berlawanan. Sehingga, korteks limbik berfungsi sebagai area asosiasi serebrum untuk
mengendalikan perilaku.

13

Anda mungkin juga menyukai