1
Per 5 November 2021
2
Per 5 November 2021
8. Apa yang dimaksud dengan pemantauan wilayah setempat KIA (PWS KIA)?
Alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA secara terus
menerus di suatu wilayah kerja agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat
dan tepat
Tujuan khusus:
● Memantau pelayanan KIA secara individu melalui kohort
● Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara
teratur (bulanan) dan terus menerus
● Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA.
Maksudnya menilai apakah ada kesenjangan antara pelayanan dengan
SOP yang berlaku, apakah pelayanan KIA sudah sesuai SOP atau belum.
● Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target
yang ditetapkan
● Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani
secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan
● Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia dan yang potensial untuk digunakan
● Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan
mobilisasi sumber daya
● Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk
memanfaatkan pelayanan KIA
3
Per 5 November 2021
4
Per 5 November 2021
5
Per 5 November 2021
6
Per 5 November 2021
7
Per 5 November 2021
19. Tiga kelompok usia berisiko pada bayi / 3 periode pada bayi?
● Perinatal: 0-7 hari
● Neonatus: 7-28 hari
● Post-neonatal: 28 hari-1 tahun
*>1 tahun = infant
*Balita → bawah 5 tahun
21. Meskipun ada 4 kelompok rentan, kenapa cuman ibu maternal dan bayi
yang jadi prioritas program?
Karena mereka yang paling rentan dari 4 kelompok itu
8
Per 5 November 2021
22. Mengapa ibu maternal penting untuk bangsa? Karena masih masuk ke dalam
kelompok rentan dan karena angka kematian ibu maternal dan bayi (MMR dan
IMR) menjadi tolak ukur kesehatan suatu bangsa.
23. Kenapa MMR dan IMR jadi tolak ukur kesejahteraan suatu negara?
● Bayi, balita, dan ibu maternal adalah kelompok rentan terkena suatu
penyakit (paling rentan)
● Kalau MMR dan IMR tinggi maka tingkat kesehatan suatu negara bisa
dianggap rendah.
● Tingkat kesehatan negara berbanding lurus dengan kesejahteraan suatu
negara.
27. Apa bedanya lahir mati dan kematian? Lahir mati = saat lahir sudah
meninggal, kalau kematian saat lahir masih sempat hidup lalu meninggal.
9
Per 5 November 2021
30. Mengapa penyebut IMR dan MMR diganti jadi angka kelahiran hidup?
Mengapa rate berubah menjadi ratio pada MMR dan IMR?
Karena data lebih mudah dilihat dari akte kelahiran hidup. Data ibu maternal
yang berisiko meninggal akibat proses reproduksi tidak akurat karena yang
melaporkan kematian ibu maternal hanya instansi kesehatan saja (Puskesmas,
RS, Klinik Bersalin) dan tidak semua ibu maternal datang ke pelayanan
kesehatan. Sama hal nya dengan persalinan, ada bayi yang meninggal (lahir
mati) di luar faskes sehingga tidak tercatat datanya.
32. Di mana dapat menelusuri data akte kelahiran hidup? Kantor Catatan sipil
10
Per 5 November 2021
Segi Efisiensi:
a. Mudah untuk dilakukan
b. Alat yang digunakan sederhana
c. Tidak butuh tenaga profesional
d. Pencegahan
11
Per 5 November 2021
# UKS bukan lintas program → tapi lintas sektor (dengan menteri pendidikan dan
kebudayaan)
# JADI lintas program untuk imunisasi = KIA, Surveilans PD31, MTBS, Gizi
(jangan jawab KB)
41. Bagaimana kerja sama program KB dan imunisasi (Lintas program KB dan
imunisasi)
Keterpaduan KB – Kesehatan/Balai Pengobatan (BP) [Imunisasi, Gizi, Diare,
KIA, PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), KB]. Tanya pasien sudah imunisasi
belum, lengkap atau tidak. Kalau belum diimunisasi / belum lengkap, disarankan
untuk datang imunisasi saat sudah sehat
42. Apa itu kerja sama lintas sektoral dan contohnya? Kerjasama dengan sektor
lain di luar sektor kesehatan
● Kerja sama Imunisasi – Kementerian Agama. Contohnya pasangan yang
mau menikah di KUA harus imunisasi TT dulu untuk membantu
meningkatkan cakupan TT pada ibu hamil yang masih rendah.
● Kerja sama Imunisasi – Kementerian Dalam Negeri. Contohnya koordinasi
dengan camat lurah untuk izin lapangan. Imunisasi posyandu oleh ibu
PKK, istri RW, RT >> penggerak di lapangan.
12
Per 5 November 2021
13
Per 5 November 2021
48. Siapa saja yang termasuk sebagai peserta KB aktif? Siapa saja yang
termasuk sebagai pasangan usia subur (PUS)?
Peserta KB aktif adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif
menggunakan alat dan/obat kontrasepsi (ALOKON). Pasangan usia subur
adalah pasangan dengan istri yang berusia 15-49 tahun atau >49 tahun tapi
masih mengalami menstruasi.
49. Untuk menentukan status kesehatan ibu maternal dan neonatus/bayi, kita
perlu informasi apa?
● Data kematian dan kesakitan ibu maternal dan bayi
14
Per 5 November 2021
● Ibu gizi buruk, ibu infeksi dan penyakit kronis (TB, malaria), status gizi
(rentan anemia), komplikasi obstetri dan neonatus (PPH), bayi (BBLR)
● Kematian: data IMR, MMR, lahir mati
● Lahir hidup
51. Data apa yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
ibu dan bayi baru lahir?
Diperlukan data sasaran dan data pelayanan.
Data sasaran mencakup:
● Ibu hamil, bersalin, nifas
● Bayi
● Balita
● PUS
Data pelayanan mencakup:
● Jumlah K1
● Jumlah K4
● Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
● Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF3) oleh tenaga kesehatan
● Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 6 –
48 jam
● Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap (KN
lengkap)
● Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan faktor risiko/komplikasi yang
dideteksi oleh masyarakat
● Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
● Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
● Jumlah bayi 29 hari – 12 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
min 4 kali
● Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan min 8 kali
● Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
● Jumlah peserta KB aktif.
15
Per 5 November 2021
16
Per 5 November 2021
57. Mengapa ibu hamil harus ANC sesuai jadwal? Skrining kesehatan dan faktor
risiko, agar dapat segera mendeteksi dini komplikasi dan ditangani sedini
mungkin
17
Per 5 November 2021
18
Per 5 November 2021
65. Apa yang dilakukan jika ibu hamil risiko tinggi? ANC 8x
69. Mual dan muntah risiko malnutrisi, kalo malnutrisi ibu dan anaknya jadi
kenapa?
19
Per 5 November 2021
Anak jadi BBLR, ibu jadi anemia, perdarahan, rentan infeksi (karena sistem imun
turun). Ibu rentan mengalami komplikasi saat bersalin misalnya perdarahan. Bila
parah dapat berujung ke kematian.
71. Apa risiko ibu yang mengalami anemia? Perdarahan hebat dan risiko
meninggal
76. Apa itu 5 Terlambat? (hal yang menyebabkan tingginya kematian ibu)
● Terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan berisiko tinggi: mual
muntah terus-menerus (risiko malnutrisi & dehidrasi), sakit kepala terus
menerus (risiko hipertensi), pandangan kabur (risiko anemia), kedua kaki
bengkak (menandakan hipertensi sehingga berisiko pre-eklampsia dan
eclampsia)
● Terlambat dalam memutuskan karena kompromi keluarga untuk ke
fasilitas kesehatan
20
Per 5 November 2021
● Terlambat merujuk
● Terlambat mencapai fasilitas kesehatan (tidak ada transportasi dan akses
jauh)
● Terlambat memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan.
78. Jelaskan faktor sosial-budaya yang mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi
baru lahir!
● Kebiasaan melarang/pantang jenis makanan tertentu selama masa
kehamilan dan menyusui (laktasi). Seperti jangan makan ikan (agar
anaknya tidak amis kayak ikan), kepiting (supaya anaknya tidak nakal
tangannya)
● Makanan pendamping ASI (MPASI) yang seharusnya diberikan setelah 6
bulan, sudah diberikan pada usia < 6 bulan (bisa menyebabkan obstruksi
usus)
● Anggapan bahwa komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas
sebagai kejadian normal
● Kurangnya pengetahuan ibu, suami dan keluarga tentang pentingnya
pelayanan antenatal, kehamilan berisiko, persiapan persalinan dan
kegawatdaruratan, dan pertolongan/penanganan persalinan oleh tenaga
kesehatan terampil.
● Kolostrum sering dibuang karena warnanya keruh padahal memiliki
kandungan gizi yang tinggi.
21
Per 5 November 2021
83. Apa saja intervensi pemerintah untuk menurunkan kematian ibu dalam
jangka pendek?
● Menyediakan fasilitas khusus untuk membantu menangani komplikasi
obstetri pada ibu hamil di puskesmas dan rumah sakit, yaitu PONED.
Puskesmas yang punya PONED adalah puskesmas kecamatan. Rumah
sakit yang ada PONEK adalah RSUD atau RS tipe B.
● Setiap kabupaten atau kota diwajibkan memiliki minimal empat
puskesmas kecamatan mampu PONED (pelayanan obstetri neonatal
emergensi darurat). PONED hanya ada di puskesmas kecamatan.
22
Per 5 November 2021
● Setiap kabupaten atau kota diwajibkan memiliki minimal satu rumah sakit
kabupaten/kota atau rumah sakit swasta tipe B atau C dengan fasilitas
PONEK. PONEK hanya ada di RS kab/kota atau RS swasta tipe B dan C
● Pencegahan hipotermia, asfiksia, dan resusitasi bayi di puskesmas
dengan fasilitas khusus (fasilitas PONED). Kalau tidak bisa baru dirujuk ke
RS
86. Apa itu PONEK? (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif)
dan apa yang bisa dilakukan di PONEK?
Intinya RS yang mempunyai fasilitas PONEK itu pelayanan obstetri dan
neonatus yang dapat:
● Semua yang puskesmas dengan fasilitas PONED bisa lakukan
● Bisa melakukan bedah SC
● Bisa transfusi darah
23
Per 5 November 2021
88. Apa saja intervensi pemerintah untuk menurunkan kematian ibu dalam
jangka menengah?
● Meningkatkan gizi ibu hamil untuk memperkecil risiko ibu meninggal kalau
mengalami komplikasi
● Meningkatkan pendidikan ibu hamil untuk meningkatkan kesadaran ibu
dalam mendeteksi/mengenali gejala dan tanda komplikasi secara dini,
serta supaya mencari pertolongan tenaga kesehatan untuk menurunkan
risiko kematian
89. Apa saja intervensi pemerintah untuk menurunkan kematian ibu dalam
jangka panjang?
Kegiatan pemberdayaan perempuan dan kemitraan laki-laki-perempuan
(keluarga) agar perempuan bisa mengambil keputusan sendiri dalam
merencanakan kehamilan, persalinan, dan pasca-salin (KB).
Namanya apa? Women empowerment
24
Per 5 November 2021
25
Per 5 November 2021
26
Per 5 November 2021
27
Per 5 November 2021
28
Per 5 November 2021
29
Per 5 November 2021
30
Per 5 November 2021
Anak Usia SD
Ibu Hamil
31
Per 5 November 2021
15. Apa yang dimaksud vaksin “belum lengkap” dan “tidak lengkap”?
○ Belum lengkap adalah kalau bayi masih <12 bulan dan belum mendapat
imunisasi dasar lengkap.
○ Tidak lengkap adalah kalau bayi sudah >12 bulan dan belum mendapat
imunisasi dasar lengkap.
17. Apakah imunisasi dasar lengkap di Indonesia sama dengan negara lain?
Tidak, karena kebijakan pemerintah mengenai imunisasi dasar lengkap
didasarkan pada angka kesakitan dan kematian penyakit (prevalensi) dari bayi,
balita dan ibu maternal (sebagai kelompok yang paling rentan) yang
berbeda-beda di tiap negara
18. Kenapa dari sekian banyak penyakit, hanya antigen-antigen tersebut yang
dijadikan program imunisasi dasar lengkap di Indonesia?
● BCG: di Indonesia prevalensinya tinggi. TBC tidak bersifat fatal (tidak
langsung mati; masih bisa hidup bertahun-tahun). Dengan kata lain, TBC
bukan bersifat akut, tapi kronis
● Polio: kecacatan permanen
● DPT-HB-HiB: penyebaran dan penularannya mudah, tingkat
keganasannya tinggi, dan cepat mati (case fatality rate tinggi). Hep B
karena penyakitnya bisa merusak hepar → fatal. Penyakit dengan fatality
rate tinggi = penyakit akut
● Campak: penularannya cepat dan tingkat kematiannya tinggi
32
Per 5 November 2021
33
Per 5 November 2021
31. Bagaimana cara memberikan imunisasi polio sekarang? Tetes (per oral).
Tapi sekarang sudah IPV. Meskipun IPV baru dipakai di beberapa puskes
kecamatan, puskesmas kelurahan masih pake OPV.
32. Mengapa OPV diganti menjadi IPV? Kalau oral nanti bisa keluar melalui feses
dan justru tersebar karena masih banyak orang yang suka BAB sembarangan
(misal di sungai, tanah kosong).
37. Apa yang harus dilakukan jika ada KIPI? Pengobatan simtomatik
- Kalau demam → obat demam (paracetamol)
- Bengkak → kompres air dingin
38. Apa saja yang harus dijelaskan kepada orangtua saat imunisasi?
○ Definisi imunisasi
34
Per 5 November 2021
○ Tujuan imunisasi
○ Manfaat (keuntungan) imunisasi
○ Akibat (kerugian) bila tidak imunisasi
○ Jadwal imunisasi
○ Tempat imunisasi (posyandu, puskesmas)
○ Ibu tak perlu tahu kontraindikasi, cukup dokter yang tahu kontraindikasi
dan komplikasi supaya bisa menangani???
43. Kenapa harus 1 bulan interval suntikan ulangannya? (= Mengapa ibu harus
mengikuti SOP untuk imunisasi?)
- Tujuan diberikan booster setelah 1 bulan adalah karena setelah 1 bulan, kurva
titer antibodi mulai turun sehingga diberikan booster agar kurva MENINGKAT.
Titer antibodi mencapai puncaknya dalam 1 bulan, setelah itu akan turun
perlahan, sehingga suntikan kedua harus diberikan pada puncak titer antibodi
sebelum titernya turun.
- Titer hasil suntikan kedua yang tepat waktu tidak ngulang dari awal tapi dari
puncak titer yang pertama.
- Suntik → kurva antibodi akan meningkat sampai puncak, tapi tetap bisa turun.
Maka dalam 1 bulan harus disuntik ulang. Jarak puncaknya 1 bulan.
44. Kalau diberikan suntikan ulangan dengan jarak 1 bulan, berapa kurva yang
terbentuk? 1 kurva, kenaikan titer antibodinya lanjut naik dari puncak kurva
sebelumnya.
35
Per 5 November 2021
45. Bagaimana bila ibunya datang semau dia buat vaksinasi anaknya?
(jadwalnya ga teratur)
Kurva kenaikan antibodi nya jadi sama tinggi → terbentuk 3 buah kurva yang
sama tinggi, dan itu bukan menjadi tujuan dari pemberian ulang.
48. ISPA ringan boleh disuntik? Boleh. Diare juga boleh karena diare penyakit
umum. Asal tidak ada dehidrasi.
49. Anak dengan diare seperti apa yang tidak boleh divaksinasi?
Dengan tanda dehidrasi → anaknya rewel, mata cekung, turgor kulit menurun,
kulit kasar
36
Per 5 November 2021
52. Akibat dari missed opportunity yang tinggi? Cakupan imunisasi jadi kurang
55. Kalau cara penyuntikan vaksin sudah benar, interval sudah benar, dosis
sudah benar, kenapa masih bisa sakit?
Karena tergantung kondisi kesehatan anaknya juga. Khususnya pada yang
menderita penyakit kronis seperti malnutrisi, TB, ISPA. Sehingga tidak terbentuk
reaksi antigen antibodi karena terhambat oleh penyakit tersebut
56. Bagaimana cara menyimpan vaksin yang benar agar memiliki efektivitas
yang tinggi?
● Disimpan dalam lemari es di suhu 2-8℃ dengan termometer dan
termostat untuk mengukur suhu tempat penyimpanan. Termometer
diletakkan di antara tumpukan vaksin
● Dihindari dari sinar matahari langsung
● Catat suhu penyimpanan 2x/hari
● Tidak membuka tutup lemari es penyimpanan vaksin >2x/hari karena
berisiko menyebabkan perubahan suhu di lemari es dan menyebabkan
potensi vaksin turun (merusak vaksin). Hal yang sepele tapi berakibat fatal
● Tidak menyimpan makanan dan minuman di lemari es penyimpanan
vaksin → karena berisiko meningkatkan frekuensi buka tutup lemari es.
● Vaksin tidak boleh diletakkan di rak pintu lemari es; vaksin disimpan di
bagian dalam sehingga mencegah paparan dunia luar. Ketika pintu lemari
37
Per 5 November 2021
es dibuka, bagian pintu itu adalah yang paling dahulu terpapar hawa
panas lingkungan luar.
● Vaksin yang sudah digunakan (ga boleh bilang yang sudah dibuka
soalnya vaksin ditusuk, ga dibuka) tidak boleh disimpan lagi karena 1.)
potensinya berkurang, 2.) dengan membuka lemari es lagi, kita akan
merusak vaksin di dalamnya
● Vaksin campak, polio, BCG boleh ditaruh di freezer < 2℃. Campak dan
BCG boleh karena bentuknya bubuk jadi tidak akan beku. Polio tidak beku
juga kalau di freezer. Karena BCG bentuknya bubuk, vaksinnya harus
dilarutkan dengan pelarut yg dimasukkan ke kulkas juga karena bila tidak,
suhu pelarutnya akan tinggi dan dapat mempengaruhi suhu vaksinnya
saat dicampurkan
● Pelarut vaksin bubuk (NaCl atau aquades) dimasukin ke lemari es juga
karena kalau tidak, bisa memengaruhi perubahan suhu saat dicampur
dengan vaksin.
● Cek apakah vaksin sudah rusak atau belum (Normalnya ada granul halus
yang kasat mata, tapi kalau rusak, granul semakin besar dan timbul
endapan)
● Bila ingin dibawa keluar harus menggunakan vaccination kit
● Kalau mau dibawa keluar, bisa juga di coolbox: kotak yang dilapisi cool
pack di dindingnya. (Hanya dalam keadaan darurat!) → Cool pack:
bantalan yang berisi cairan yang dapat membeku menjadi es dan
ditempatkan pada bagian freeze. Jangan jawab ini, kecuali ditanya
gimana kalo vaksinnya mau dibawa keluar.
60. Apa akibat cold chain yang tidak berfungsi? Vaksin rusak. (titik)
38
Per 5 November 2021
61. Apa akibatnya kalau vaksin rusak? Tidak terbentuk antibodinya, lalu angka
kematian dan angka kesakitan tinggi
62. Kenapa vaksin harus dibuang jika sudah rusak? Karena sudah tidak efektif.
63. Faktor apa yang merusak vaksin selain suhu di luar 2-8℃? Vaksin terpapar
sinar matahari langsung
64. Berapa suhu ruangan di Jakarta? >25℃, sementara untuk simpan vaksin
butuh suhu 2-8℃
65. Vaksin yang dilarutkan bisa tahan berapa lama? 4-6 jam, tergantung suhu.
Harus cepat dihabiskan, sisanya tidak boleh dimasukkan lagi ke lemari es /
kulkas.
66. Kalau setelah selesai kegiatan imunisasi di lapangan masih ada sisa
vaksin, mau diapain vaksinnya? Buang.
67. Kenapa vaksin yang sudah dikeluarkan dari lemari es dan sudah digunakan
tidak boleh dimasukan ke lemari es / kulkas lagi?
● Karena potensinya menurun setelah dipakai di lapangan. Kalo sisa
harusnya dibuang, tapi sebenarnya sayang dibuang karena mahal
● Menambah frekuensi buka tutup lemari es / kulkas → jadi merusak vaksin
lainnya yang disimpan di dalam lemari es
70. Apa yang diharapkan dari penduduk yang sudah divaksin? Herd immunity
39
Per 5 November 2021
74. Herd immunity dapat terjadi alamiah tanpa melalui vaksin. Apa
pengertiannya?
○ Banyak yang terkena penyakit dan penyintasnya tetap hidup / sembuh
dari penyakit (gak mati akibat penyakit tsb).
○ Pada penyakit yang mortalitasnya tinggi, tidak terjadi herd immunity. Itulah
alasan pada COVID-19 tidak diharapkan timbul herd immunity secara
alamiah karena tingkat mortalitasnya tinggi.
○ Herd immunity alamiah tanpa vaksin ini menimbulkan kekebalan yang
bersifat alamiah aktif
75. Untuk COVID-19 mungkin terjadi herd immunity secara alamiah gak? Tidak,
karena angka kematian COVID-19 tinggi jadi tidak bisa alamiah.
76. Apakah herd immunity karena COVID-19 sudah terjadi di Indonesia? Belum,
masih jauh (baru sekitar 30-40%) karena geografisnya susah. Ada ribuan pulau.
Bukan melalui vaksinasi saja tapi alamiah juga dari penyintas yang berhasil
sembuh.
77. Mengapa angka COVID-19 di Indonesia bisa turun padahal belum terjadi
herd immunity?
Karena banyak penyintas COVID-19 yang selamat sehingga sudah terbentuk
kekebalan alamiah (kekebalan aktif).
*Jujur jawaban drg. Hera ini agak kontradiktif sama pernyataan “angka kematian
COVID-19 tinggi jadi tidak terbentuk herd immunity secara alamiah.” Tapi
yaudahlah)
40
Per 5 November 2021
● Pemberian tidak lengkap (seharusnya sampai tiga kali, tapi tidak sampai
tiga kali)
● Imunodefisiensi / imunokompromais / imunosupresi (gangguan imun)
● Penyakit kronis yang menyebabkan penurunan imun (jangan sebut stigma
masyarakat)
41
Per 5 November 2021
88. Kenapa kita tidak perlu melakukan eradikasi difteri padahal mematikan?
Karena transmisi yang mudah (airborne), pencegahan dengan suntikan yang
lebih susah dibanding tetes shg butuh orang dengan kemampuan khusus,
penyakit bersifat akut shg sukar dicegah
42
Per 5 November 2021
92. Mengapa pandemi akan berubah jadi endemi? Karena tidak lagi terjadi di
seluruh dunia dan HANYA ada di wilayah tertentu yang terjadi secara terus
menerus. Contoh di Indo → malaria
43
Per 5 November 2021
97. Bagaimana cara merencanakan jumlah / stok vaksin yang diperlukan? Data
apa yang diperlukan?
Hal yang dibutuhkan untuk menghitung perencanaan kebutuhan vaksin:
● Jumlah sasaran
● Jumlah pemberian
● Target cakupan
● Indeks pemakaian (IP) vaksin
● Dengan memperhitungkan sisa vaksin (stok) sebelumnya
44
Per 5 November 2021
103. Apa bedanya PWS dan evaluasi? Evaluasi saat akhir program, PWS
dilakukan terus-menerus.
45
Per 5 November 2021
106. Untuk dapat menilai harus tau masalahnya apa, masalah harus
ditentukan terlebih dahulu, kalau masalah yang didapatkan karena cakupan
rendah akibat pandemi, itu salah puskesmas bukan?
Tidak, karena tidak bisa memaksa orang untuk datang ke puskesmas saat
sedang pandemi.
110. Data apa yang dibutuhkan untuk menentukan target yang benar?
● Peta wilayah dengan jumlah penduduk/sasaran
● Data wilayah, jumlah tenaga, jumlah peralatan imunisasi, berapa banyak
unit pelayanan yang ada disekitar faskes yang mau dibangun / pas mau
buka post imunisasi (kalo banyak jangan kasih target terlalu tinggi, kalau
unitnya banyak soalnya lebih kesebar, ga laku)
● Data kesakitan dan kematian
● Hasil analisis pemantauan wilayah setempat dan hasil evaluasi
46
Per 5 November 2021
115. Kalau sudah tau jumlah sasaran, kita dapat menghitung? Target dan
cakupan
116. Kenapa perlu tahu ada berapa jumlah unit pelayanan imunisasi? Supaya
ga pasang target terlalu tinggi
117. Faktor apa saja yang membuat cakupan imunisasi tidak mencapai
target?
○ Pandemi COVID-19 → orang takut keluar rumah (DIA MAU KITA JAWAB
INI)
○ Stok vaksin habis
○ Missed opportunity tinggi
○ Drop out tinggi (untuk vaksin yang berulang)
○ Promosi kesehatan tidak jalan sehingga edukasi masyarakat kurang (tidak
paham akan pentingnya imunisasi)
○ Jadwal imunisasi yang berubah-ubah
○ Pencatatan dan pelaporan program masih belum benar (masih banyak
yang asal isi)
○ Target yang terlalu tinggi pada daerah dengan mobilitas tinggi
47
Per 5 November 2021
48
Per 5 November 2021
Misalnya, indikator 98%, cakupan 95% → target belum tercapai, tapi program
sudah bagus. Inget ada DO 10% jadi kalau cakupan > 90% sudah sangat bagus
120. Kegagalan utama dari vaksinasi? Vaksin rusak karena cold chain
terganggu yaitu suhu tidak terjaga pada 2-8℃ & sudah kadaluarsa
124. Apa itu indikator? Variabel untuk melihat keberhasilan program (sebagai
acuan/tolak ukur untuk berhasil atau tidak berhasil), untuk program imunisasi
yang dihitung itu cakupan tiap antigen.
126. Apa saja 4 komponen program? Input, proses, output, dan outcome.
49
Per 5 November 2021
136. Apa yang harus dilakukan puskesmas jika cakupan turun terus? Harus
dicari masalahnya terlebih dahulu → tujuan pemantauan → udah ketemu
masalah, baru cari cara mengatasinya, baru cari solusinya
50
Per 5 November 2021
139. Lalu apa yang akan kamu lakukan pada saat pandemi?
Follow-up keluarga, mengingatkan via telepon + minta bantuan kader untuk
mengingatkan yang belum vaksin. (feasible saat area pandemi)
Bila cakupan campak naik, maka drop out jadi rendah → imunisasi lengkap akan
meningkat.
140. Imunisasi ibu hamil? TT. Sebanyak 2x interval 1 bulan. Yang pertama saat
K1 dan yang kedua satu bulan setelahnya.
51
Per 5 November 2021
147. Setiap program sebelum dimulai harus ada kebijakan dan strategi. Apa
yang perlu dilakukan?
○ Dilakukan pemeriksaan ketersediaan vaksin yang sampai seluruh
indonesia, peralatan, dan cold chain harus sampai di semua pelosok
Indonesia
○ Tenaga kesehatan harus terlatih (pemerintah mengadakan pelatihan
secara berkala dan kontinu karena jurim bisa ganti-ganti terus)
○ Kerjasama dengan lintas sektor (misal TOGA, TOMA diikutsertakan
sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam program), swasta, LSM,
52
Per 5 November 2021
148. Apa itu kinerja? Kinerja itu asalnya dari kata kerja, artinya “apa yang
diKERJAkan oleh puskesmas”
149. 3 hal yang dinilai dari pohon masalah yang dievaluasi puskesmas?
Promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, partisipasi masyarakat
150. Apa itu data primer, data sekunder, dan data tersier?
○ Data primer adalah data yang diperoleh, dikumpulkan, diolah, dianalisis,
dan diinterpretasi OLEH PENELITI SENDIRI. Contohnya peneliti
mengambil data mentah yang harus diolah. Peneliti harus memilah-milah
kembali datanya sesuai dengan apa yang dibutuhkan/diinginkan (misal
data pada kategori umur tertentu). Sumber data primer:
i. Data puskesmas: data laporan bulanan/tahunan → masih data
mentah
ii. KARTU STATUS (maksudnya rekam medis tapi beliau bilangnya
kartu wkwkwk)
iii. Lihat data tahun lalu punya sebagai perbandingan supaya tau
program nya lebih baik/buruk
○ Data sekunder adalah data yang sudah diolah oleh orang atau instansi
lain (misal: data kependudukan sudah ditabulasikan oleh kelurahan
kemudian diolah instansi kesehatan; peneliti tinggal ambil hasil
pengolahan datanya). Peneliti tidak memilah milah lagi karena sudah
ditabulasi
53
Per 5 November 2021
○ Data tersier adalah data yang dari laporan penelitian atau publikasi jurnal
yang sudah diringkas.
54
Per 5 November 2021
156. Kenapa orang dewasa tidak perlu diimunisasi lagi? (sebenarnya perlu
sih WKWK)
Karena reaksi antigen antibodi sudah lebih baik dibanding sistem imun bayi dan
anak-anak
157. Bagaimana caranya kalau yang perlu vaksin cuma 1-2 orang? Misal
kecelakaan dan pemberian vaksinnya tidak dapat ditunda lagi.
Cari vaksin dengan flacon yang kecil/single dose 0,5cc (ga perlu yang 1 flacon
20 orang).
159. Kalau kecelakaan disuntik apa? ATS (anti tetanus serum). Tapi mahal dan
antibodinya tidak bertahan lama.
162. Pada imunisasi TT, jika sebelumnya beruntut, apakah perlu suntik lagi?
Ya, tapi cuma 1 kali, dan diharapkan bersalin di fasilitas kesehatan
163. Apa yang dimaksud dengan insidensi dan prevalensi? Apa perbedaan
insidensi dan prevalensi?
○ Insidensi adalah angka kejadian yang sakit sekarang pada periode
tertentu.
○ Prevalensi adalah frekuensi penyakit yang ada pada populasi tertentu dari
sebelum periode yang ditentukan + periode yang sekarang (terutama
pada penyakit kronis mis. TBC)
○ Perbedaan insidensi dan prevalensi adalah bahwa prevalensi
menunjukkan “proporsi individu yang sakit dari populasi berisiko pada
waktu tertentu” sedangkan insidensi menunjukkan “proporsi kasus baru
pada populasi berisiko pada waktu tertentu”
55
Per 5 November 2021
167. Jelaskan segitiga agen, pejamu, dan lingkungan pada COVID-19 (??)
○ Agen: virulensi/varian virus, viral load, lama paparan
○ Pejamu: komorbid, respon imun yang berbeda pada setiap orang
○ Lingkungan: ruangan tertutup, ventilasi
56
Per 5 November 2021
○ Memakai masker
○ Menjaga jarak
○ Mencuci tangan
○ Membatasi mobilitas
○ Menghindari kerumunan
○ Menghindari ruangan tertutup
170. Di Jakarta ada berapa suku dinas? 5 → Jakarta Utara, Timur, Selatan,
Barat, Pusat
172. Bahan yang harus dikemukakan dalam penyuluhan? Bisa juga dengan
media kan?
Sosial media, pamflet, poster, brosur, banner, video, gambar, internet
57