Monicka indi A.
Naysilla C.
Reza febryan
Anggun ferbriana
(Orientasi (Prolog>
Di suatu rumah yang keldi tengah perkotaan Tinggalah Sepasang saudara yatim piatu yang
bernaman. Drian sebagai abang dan Driana sebagai adik. Drian yang! memiliki sifat sabor don
Pekerja keras, karena selain harus menghidupi dirinya sendiri ta juga harus membija kebutuhan
sang. adik. Namun berbanding terbalik dengan abangnya. Driana justru memiliki sifat Pemarah.
Pemalas.dan tidak Pernah menghargai sang Drian sebagai abang. Iniian kisah kehidupan dari
Sepasang saudara yatim piatu.
Drian "Driana ayo bantu abang memunguti sampah itu bersama ayu (ucap Drian dengan lembut).
Ayu " ayo Driana (ucap Ayu sambil memegang Pergelangan tangan Driana)
Driana: Driana Pun dengan cepat menepis tangan ayu). "In apaansi! megang-megang lagian
ngapain juga. aku harus ngebantu abang itu kan kotor, jorok. bau yakali aku mau,udah-udah
sana ganggu aja orang mau santai gini".
Driana Pun menghiraukan Ayu dan Drian yang melihatnya dengan tatapan pasrah.
Drian Pun menghela nafas lalu mengajak ayu untuk pergi keluar rumah untuk memulai kerjanya.
Saat Drian sedang memulung. Drian tidak sengaja. melihat adiknya sedang berjalan bersama
seorang Perem- Puan yang tidak Drian kenal, melihat adiknya itu Drian pun menyapa
Drian: Dex.mau kemana?, kok malah jalan-jalan, tadi abang minta tolong bantuin memulung, tapi
kamu bilang mau santai - Santai".
Driana yang ditanya seperti itu pun hanya terdiam. Drian bertanya kepada perempuan yang
bersama adiknya.
Setelah mendengar abangnya memperkenalkan diri. dengan cepat Driana pun menarik tangan
Vandria untuk pergi lalu menghiraukan abangnya..
Vandriana : "Oh itu abangmu? bukannya kamu cerita kalo abang mu itu kaya raya? tenyata kamu
adik dari Pemulung !. berarti selama ini aku berteman dari adik pemulung dong ? Jijik banget.
Penampilan aja yang bagus, ternya adik dari Pemulung (tertawa)".
lalu Vandria pun pergi meninggalkan Driana dijalan sendirian Driana : " Vandriia tunggu dengar
kan aku dulu (sedin)".
Setelah Vandria meninggalkan driana Sendirian di Jalan driana Pun bergegas Pergi ke gubuk.
Sesampainya di gubuk Driana melihat abangnya dan ayu yang sedang kelelahan setelah
memulung seharian.
Driana yang melihat abangnya tersebut merasa kesal dan marah akibat kejadian yang terjadi
Pada siang tadi.
Driana: "Abang kenapa harus nyapa aku sih, aku jadi dijauhin vandria teman aku. apalagi Saat
abang lagr "mulung"
Drian kok kamu ngomong gitu, kalau abang ga mulung kita dapat Penghasilan darimana? terus
bayar biaya sekolahmu juga Pake apa?
Ayu :"Bener kata abangmu, kalau bukan karena abang mu kamu gabisa makan dan sekolah
Dengan perasaan kesal dan marah Pun Driana berjalan menuju kamar dan membanting Pintu
kamarnya.
Ayu : "udah gausah dipikirin, nanti dia Juga ngakuin kesalahan Sendiri"
keesokan paginya drian pun beranjak dari tempatnya dan pergi keluar membelikan makanan
untuk dia dan adiknya
Setengah perjalanan pun dilalu Drian, Drian merasakan dada sebelah kiri terasa sakit Drian dan
berhenti sementara dan tanpa sadar Drian Labuh dan tergeletak...
Seseorang tergeletat dijalan ia pun mendekatinya. betapa terkejutnya Ayu, ternyata orang
bersebut adalah Drian Dia panik dan bagsung memanggil nama Drian
Saat Dirumah Sakit Ayu menunggu di depan kamar rawat pasien dengan perasan Cemas, tak
lama dokter pun keluar dari kamar rawat dan cepat Ayu langsung menayakan
Ayu : "Dokter! Dokter Sebenarnya apu yong kurjad: Padonya? kenapa dia bisa begitu?"
Dokter : "Sebenarnya pasien mengidap penyakit jantung yang Sudah lama. Saya sempat terkejut
saat memeriksanya karna penyakitnya tersebut sudah begitu parah. tapi kondisinya Sekarang
belum sadarkan diri.
(Ayu terduduk dan dipikiranya Selalu mengingat Perkataan Dokter tangisannya pun semakin
deras).
tak lama Driana berlarian di lorong rumah sakit dan (menghampiri Ayu yg sedang terduduk
Sambil menangis itu. Ayu menoleh ke arah Driana).
(tanya Driana Sambil menggerakan lengan Ayu) dan mengidap penyakit jantung yang cukup
parah.
(Mendengar itu Driana pun langsung mendekati abangnya itu perlahan,tiba-tiba saja ia
menangis dan langsung berkata
Driana : "abang, abang kenapa ga bilang? kalo abang punya penyakit ini sampai parah menangis
(ucap Driana bergetar) disitu Ayu melihat mereka dari ambang pintu
(Tiba tiba saja badan Drian bergerak kesakitan, melihat itu Driana langsung memanggil dokter),
dokter Perawat pun datang Driana langsung keluar dari kamar itu). Disitu Driana dan Ayu
berpeluken sambil menangis)
Driana : (menangis)
Driana : (mengangguk)
(Dokter pun keluar dari kamar, dengan Cepat Driana dan Ayu Menanyakan)
Ayu : "Dokter bagaimana keadaannya Sekarang? Dia baik baik Saja kan?"
Dokter : "maafkan kami, dikarenakan Penyakit yang diderita pasien cukup parah, nyawanya tidak
bisa diselamatkan
Dokkter : "silahkan"
Driana : " (menangis) abang maafin aku bang, ini semua Salah ku kalau aja aku ga seperti ini
pasti abang bakal baik-baik saja aku terlau egois Maafin aku bang (menangis)"
Ayu : "Driana baguslah kamu sudah mengakuinya tapi ini bukan salahan ini semua Sudah takdir
Driana : "(menganguk) Abang terima kasih atas semua usaha abang dan juga sabar
menghadapiku semoga kau tenang disana.