Anda di halaman 1dari 5

HUKUM JAMINAN

GADAI
Endang Pandamadari (0811104596)
27 January 2023
- Pemberi jaminan harus pemilik benda, dan harus setuju bahwa benda miiknya
digunakan sebagai pelunasan hutang sehingga blm pasti statusnya sebagai Debitur.
- Hukum jaminan  keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum
antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannaya dengan pembebanan
jaminan terkait memperoleh kredit;
- Hukum jaminan merupakan bagian dari hukum benda (buku 2 kuhper);
- Asas-asas hukum jaminan:
o Asas publisitas  menyatakan bahwa adanya hak jaminan harus
didaftarkan.
o Spesialitas
o Tidak dapat dibagi bagi  biasa ada perjanjain di awal bawa pelunasan
hutang bisa dilunaskan bertahap. Contoh: Developer membangun
apartemen dengan kredit konstruksi. Untuk melunasi kredit tersebut
jaminannya adalah tanah dan bangunan. Ada perjanjian roya partial;
o Asas inbezitelling (untuk gadai, barang jaminan harus berada pada
penerima hak)  kalau gadai barangnya harus dikasih ke kreditur.
o Asas pemisahan horizontal 
- Hukum harta kekayaan  Hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang bernilai
uang, atau peraturan yang mengatur hubungan hukum antara orang dan benda
atau sesuatu yang dinilai dengan uang.
- Hukum harta kekayaan mencakup hukum benda dan hukum perikatan.
- Perjanjian pinjam meminjam  1754 KUHPer Perjanjian dengan mana pihak yang
satu memberikan pihak lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang menghabis
(cth: uang) karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang meminjam akan
mengembaliakn sejumlah dengan keadaan yang sama pula;
- Jaminan sendiri adalah prinsip bahwa debitur akan memenuhi kewajibannya;
- Sifat jaminan  accesoir  hak jaminan hapus kalau hutang luans.
- Jaminan yang ideal:
o Dapat secara mudah membantu perolehan kredit oleh pihak yang
memerlukan
o Memberikan kedudukan yang mendahului kepada pemegang jaminanya
o Mengikuti objrek yang dijaminkan (droit de suite) slm hutang blm lunas
jaminan melekat
o Asas spesialitas dan publisitas
o Tidak melemahkan potensi penerima kredit untuk melakukan usahanya
- Jaminan hutang  umum dan khusus
- Umum  1131 (kalau ada orang hutang tp tdk ada benda yang ditunjuk bukan
berarti tdk ada utang, harta kekayaan adalah jaminanya) dan 1132 (paripasu pro
rata)
- Khusus  timbul karena ada perjanjian khusus diadakan antara kreditur dan
debitur yang dapat berupa jaminan kebendaan maupun perorangan (dalam kuhper
gadai dan hipotik)
GADAI (1150 – 1160 KUHPER)
- Objek : benda bergerak
- Gadai harus ada persetujuan dibuktikan dengan segala alat yang diperbolehkan
bagi pembuktian persetujuan pokoknya. Tdk perlu dibuat sama notaris, surat biasa
atau lisan saja bisa;
- Gadai bersifat accesoir karena mengikuti perjanjian pokok;
- INBEZIT STELINGA PENYERAHAN BENDA DALAM KEKUASAAN PEMEGANG GADAI.
Tidak ada gadai kalau barang itu tetap dikuasai oleh debiturnya, harus diserahkan.
- 1154  kalau yang berutang tidak memenuhi kewajibanya, kreditur tdk boleh
menganggap bahwa barang itu ada menjadi miliknya. Segala janji ini adalah batal.
- Hak: Pemegang gadai dapat menahan benda yang digadaikan selama belum
dilunasi dan ia berhak mendapat pembayaran piutang dari penjualan benda yang
digadaikan;
- Hapus gadai:
o Perjanjian selesai karena lunas
o Karena perintah pengembalian benda yang digaikan
o Karena kemauan sendiri benda dikembalikan
o Pemegang gadai karena suatu sebab menjadi pemilik benda yang
digadaikan
o dieksekusi oleh pemegang gadai
o lenyap barang yang digadikan
o hilangnya benda yang digadaikan
- Eksekusi gadai (1155 KUHPer)
- Ps. 60 UUPT  saham dapat diagunkan (gadai) namun ttp harus liat ADnya boleh
tidak
- Gadai tanah dalam hukum adat  sama dengan jual (perbuatan pemindahan ha
katas tanah kepada pihak lain yang dilakukan secara terang dan tunai, sehingga
pihak yang melakukan pemindahan hak mempunyai hak untuk menebus kembali
tanah tersebut). SIFATNYA SEMENTARA
PERTEMUAN 2
FIDUSIA
10 Febrruari 2023
UU No. 42/1999 Jaminan Fidusia
- Jaminan Fidusia  pengalihan hak kepemilikan barang bergerak atau tidak
bergerak atas dasar kepercayaan degan ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda
- Yang diserahkan : hak miliknya kreditur namun dalam kepercayaan
- Hak pakai bisa di bebani hak tanggungan sejak berlakunya uu 4/1996 (HT)
sebelum itu HP bukan objek HT tapi bisa menggunakan jembaga jaminan fidusia
meski UU fidusiabelum ada tapi ada di UU No 16/1985 tentang satuan rumah
susun lama jadi HP dengan fidusia semua dibuat berdasarkan perjanjian.
- Kalau ada Rusun, dibangun di tanah asset pemerintah/negara maka yang ia miliki
adalah HANYA SATUANNYA SAJA TIDAK TERMASUK TANAHNYA (hanya
bangunannya saja)  sertifikat kepemilikan bangunan Gedung bertingkat (hak
kepemilikan). Untuk dijadikan jaminan utang maka Lembaga jaminannya 
Fidusia.
- Untuk eksekusi  harus ada pernyataan wanprestasi dulu
- Ps. 15 (2) dan (3) UU Jaminan Fidusia  kalau antara pemberi dan penerima ada
kesepakatan mengenai wanprestasi maka Kreditur bisa langsung eksekusi tapi
kalau tidak ada kesepakatan maka tidak bisa. (Putusan MK 18/PUU)_
- P

Anda mungkin juga menyukai