Anda di halaman 1dari 13

Total Sheet 13

Subcontractor’s Name : PT. BMS-MEG-KSO


Company’s Name : PT. PERTAMINA (PERSERO)
Purchaser : PT. JGC INDONESIA
Project Name : PEMBANGUNAN AVIATION FUEL HYDRANT SYSTEM DAN DPPU
KULON PROGO
Purchase Order No. : LOI-0773-JIND-004-BMK
Unit/Facility Name : STEEL STRUCTURE ERECTION AREA DPPU
Item Number :
Document Title : METHOD STATEMENT FOR STEEL STRUCTURE

Rev. Issue Pupose Issue Date


1A For Approval 23-Mar-2022

PEMBANGUNAN AVIATION FUEL HYDRANT SYSTEM DAN DPPU KULON PROGO


ISSUE PURPOSE :
RESULT CODE : A, B, R, E, F ( by PURCHASER)
NEXT STATUS : FR, FA, RE, AB, FC ( by PURCHASER)
RESUBMISSION DATE : ( by PURCHASER)
RESPONSIBLE DEPT./PERSON : ( by PURCHASER)
REVIEW DATE : ( by PURCHASER)
A : APPROVED
B : APPROVED WITH COMMENT
R : NOT APPROVED
E : FOR INFORMATION
F : NOT SUBJECT TO REVIEW

Approval or review hereunder shall not be construed to relieve Vendor / Subcontractor of his responsibilities and liability under
the Contract.

JOB NO.

PURCHASER Doc.No V-3140-001-A-502


METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

DAFTAR ISI
1. UMUM ................................................................................................................................................. 3
2. MAKSUD DAN TUJUAN ..................................................................................................................... 3
3. RUANG LINGKUP DAN BATASAN ................................................................................................... 3
4. REFERENSI ........................................................................................................................................ 3
5. PENDAHULAN .................................................................................................................................... 3
6. PERALATAN KERJA ......................................................................................................................... 4
7. CRANE ................................................................................................................................................ 5
8. INSTALASI .......................................................................................................................................... 6
8.1. PERSIAPAN.................................................................................................................................. 6
8.2. SCAFFOLDING ............................................................................................................................ 7
8.3. TRANSPORTASI........................................................................................................................... 7
8.4. SURVEI......................................................................................................................................... 7
8.5. BOLT ADJUSTMENT.................................................................................................................... 8
8.6. GROUND ASSEMBLY.................................................................................................................. 8
8.7. BEFORE STARTED ERECTION................................................................................................... 8
8.8. ERECTION.................................................................................................................................... 8
8.9. ALIGMENT.................................................................................................................................... 9
8.10. TIGHTENING BOLT.................................................................................................................... 10
8.11. WELDING WORK........................................................................................................................ 11
8.12. WELDING REPAIR...................................................................................................................... 11
8.13. TOUCHING UP............................................................................................................................ 11
8.14. GROUTING................................................................................................................................. 11
8.15. GRATING INSTALLATION.......................................................................................................... 11
9. INSPEKSI............................................................................................................................................. 12
10. PERATURAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN .........................................................................12

1. UMUM

REVISION 1A Page 2 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

Dalam metode pekerjaan ini diatur segala hal yang berkaitan dengan proses pemasangan dan instalasi
struktur baja yang ada di area DPPU. Fungsi dokumen ini juga untuk memberikan metode detail tiap tahap
pekerjaan struktur bajar dalam rangka melaksanakan kegiatan efektif untuk pekerjaan pembuatan Shelter
di Proyek Pembangunan Aviation Fuel Hydrant System dan DPPU Kulon Progo.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan pekerjaan Shelter di area DPPU. Sekaligus menjadi tolak
ukur terpenuhinya persyaratan pembangunan yang dapat menunjang terlaksananya pekerjaan dengan
baik dan benar, serta tidak terjadinya pemasalahan HSE selama pekerjaan berlangsung.

3. RUANG LINGKUP DAN BATASAN


Prosedur ini diberlakukan pada area kerja proyek Pembangunan Aviation Fuel Hydrant System Dan DPPU
Kulon Progo. Dan berlaku selama proyek berlangsung, jika ada konflik atau pernyataan yang bertentangan
di dalam metode pekerjaan ini, instruksi dan keputusan akan diberikan oleh klien setelah berkoordinasi
dengan Owner.

4. REFERENSI
Subcontractor Dokument List (BMK)
1) V-1340-001-A-601 Metode Pengencangan Baut
2) All Steel Structure Drawing
3) Relevant JGC Standard and Requirements

5. PENDAHULUAN
A. Sebelum instalasi dilakukan, dipastikan semua anggota harus memahami prosedur pemasangan
dokumen ini.
B. Izin bekerja untuk kegiatan harus disiapkan sebelum pekerjaan dimulai.
C. Semua kegiatan ereksi harus dilakukan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja.
D. Pastikan semua peralatan dan alat yang akan digunakan saat perakitan dan pekerjaan instalasi
telah diperiksa.
E. Identifikasi bagian ketidak cocokan struktur yang diterima di tempat, jika ada konflik atau
kerusakan yang ditemukan, beritahukan dan konfirmasikan kepada orang yang bertanggung
jawab segera dan buat laporannya.
F. Berikan perhatian kepada semua orang yang terlibat untuk menggunakan peralatan pelindung diri
yang lengkap dan pastikan hanya petugas terlatih yang diberi wewenang untuk bekerja pada
ketinggian.
G. Pastikan tidak ada halangan selama pekerjaan instalasi. Area barikade untuk personil yang
berwenang hanya jika diperlukan.

REVISION 1A Page 3 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

H. Menyediakan perangkat komunikasi untuk operator dan signalman dan supervisor yang bertugas
di saluran pribadi untuk memastikan semua pekerjaan terkoordinasi dengan baik.
I. Modifikasi akan dilakukan jika diperlukan (sesuai persetujuan dari Klien), dan kegiatan pengelasan
selama operator modifikasi dan pengelasan harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di lokasi.

6. PERALATAN KERJA
Semua peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan konstruksi sesuai dengan dokumen
Kontrak akan dimobilisasi, bisa dilihat sebagai berikut:
No Deskripsi Qty
1 Roughter Crane 25 Ton 1 Unit
2 Flatbed Trailer 1 Unit
3 Miller 600 A 1 Unit
4 Truck Machine Crane 8 Ton 1 Unit
5 Compressor 175 PDS 1 Unit
6 Welding Machine 500A 2 Unit
7 Pick Up 1 Unit
8 Normal Hand Tools 1 Lot
9 Lifting Tools : Wire Sling, Sling belt, Chain block, Level block, Shackle, etc. 1 Lot
10 Electric Tools : Griding Machine, Drilling Machine, Panel, Connection Cables 1 Lot
etc.
11 Inspection Tools : Teodolite (verticality of static equipment) 1 Lot
12 Scaffolding Material 1 Lot
13 Clamp 1 Lot
14 Scaffolding Tube 1 Lot
15 Aluminium Board 1 Lot
16 Kunci Torsi (manual, pneumatic, atau elektrik) As Required
17 Alat kalibrasi (load cell dilengkapi manometer) As Required
18 Adaptor baut As Required
19 Baut mutu tinggi As Required

REVISION 1A Page 4 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

7. CRANE
Crane yang akan digunakan untuk pekerjaan struktur baja adalah crane 25T.
Dimensi Crane

Kapasitas Lifting

8. INSTALASI
Pekerjaan instalasi mulai dari penyerahan pondasi dan penguatan struktur beton dari Departemen Sipil
dan diakhiri dengan melakukan inspeksi dan diserahkan ke Departemen lain. Penyerahan penguatan
struktur dari departement sipil akan dilakukan terlebih dahulu survey bersama untuk melihat kesesuaian
atau masalah yang ada di lapangan. Jika ada masalah atau ketidak sesuai dengan gambar maka akan
dilakukan laporan untuk diselesaikan terlebih dahulu sebelum kami terima untuk dilakukan instalasi.
Prinsip pekerjaan instalasi harus sesuai dengan semua point yang disebutkan dalam spesifikasi D-000-
3130-001.

REVISION 1A Page 5 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

8.1 PERSIAPAN
a. Mobilisasi Sumber Daya. Rincian bagian ini ditentukan dalam kontrak yang telah disetujui
b. Cacat apapun, kelebihan, kerusakan, kualitas bahan atau peralatan interior yang disebabkan
sebelum penyerahan bukan tanggung jawab BMK. Jika tidak, JGC bisa menginstruksikan dan
BMK harus mendukung dan melakukan modifikasi atau fabrikasi jika diperlukan.
c. Cacat apapun, kelebihan, kerusakan, kualitas bahan atau peralatan interior yang disebabkan
SETELAH penyerahan (selama penanganan BMK) akan berada dalam tanggung jawab BMK. Hal
ini dapat diberitahukan sebagai ketidaksesuaian. BMK harus mengajukan 6indakan korektif dan
melaporkannya ke JGC. Usulan 6indakan perbaikan harus ditinjau dan disetujui dari sudut
pandang berikut:
1. apakah sesuai dengan efek ketidaksesuaian yang dihadapi.
2. apakah itu mendefinisikan persyaratan untuk mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk
memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang kembali.
3. apakah itu mendefinisikan persyaratan untuk meninjau keefektifan tindakan perbaikan yang
diusulkan seperti system terdokumentasi, catatan tindakan korektif yang diharapkan, dan lain-lain.
d. Pembuatan dan modifikasi lokasi akan dilakukan hanya jika diperlukan.
e. Untuk penanganan material pekerjaan struktur baja mengacu pada dokumen yang telah
disepakati. Penempatan material untuk area sebagai berikut:
1. Area penyimpanan harus dinilai dengan benar, diratakan dan bebas dari air.
2. Penyimpanan material akan di tempatkan pada lokasi yang telah ditentukan, untuk perubahan
penyimpanan akan disesuaikan dan di diskusikan dengan anggota yang bertanggung jawab.
f. Identifikasi Material
1. Ukuran (profil, panjang), jarak antara lubang baut, diameter lubang. Ini harus dicocokkan
dengan baut angkur atau balok lain.
2. Periksa nomor tag setiap anggota mengacu pada gambar.
g. Pondasi
1. Pemeriksaan garis tengah Pondasi, dimensi, T.O.C (Top of Concrete), T.O.G (Top of Grouting),
proyeksi angkur baut dan jarak antara pondasi.
2. Pekerjaan chipping, permukaan beton harus kasar dan tidak memberikan permukaan halus.
h. Perkuatan Struktur Beton
1. Bersihkan plat embedded dari sisa beton yang menutupi.
2. Periksa kerataan, posisi baut angkur dan tandai.
3. Periksa garis tengah plat embedded dan jarak plat sudah sesuai atau harus ada modifikasi
horisontal atau vertical ketika pemasangan.
4. Pekerjaan pengelasan gusset ke plat harus di bersihkan dulu chat yang berada di plat.

REVISION 1A Page 6 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

8.2 SCAFFOLDING
Ada beberapa item yang harus disiapkan sebelum pemasangan struktur baja, masing-masing disiapkan,
umumnya perancah akan diatur dan sesuai dengan prosedur yang diterapkan di lokasi
a. Perancah tegak berdasarkan integritas struktural yang cukup untuk memastikan lingkungan kerja yang
aman, termasuk tenaga angin yang diantisipasi dan daya dukung tanah dari lokasi ereksi.
b. Hanya personil yang terlatih dan berpengalaman untuk pemasangan dan pembongkaran perancah, dan
mengetahui semua persyaratan keselamatan.
c. Perancah pra-rakitan pada rangka untuk tujuan pemasangan akan diperiksa oleh pemegang scaffill
bersertifikat dan harus diperiksa oleh JGC sebelum digunakan.
d. Perancah tidak boleh dimuat melebihi beban kerja yang menjadi tujuannya.

8.3 TRANSPORTASI
1. Saat mengangkut bahan, perawatan harus dilakukan agar tidak merusak atau merusaknya.
2. Anggota harus ditempatkan pada tegakan yang benar yang tidak dapat menyebabkan anggota
dibengkokkan atau dipelintir
3. Anggota tidak boleh melakukan kontak langsung dengan apa pun (peralatan transportasi atau
tanah) dan balok kayu harus diganjal agar tidak kotor

8.4 SURVEI
Ada beberapa item yang harus diperhatikan saat survei bersama untuk setiap pondasi dan material.
Pengawas harus mengendalikan kegiatan untuk memastikan kualitas yang baik diterapkan.

A. Pondasi
1. Kondisi permukaan.
2. Lokasi Baut Angkur
3. Dimensi Baut Angkur.
4. Proyeksi Baut Angkur.
5. Kerusakan atau cacat pada Baut Angkur.

B. Steel Structure
1. Nomor tag
2. Dimensi Bahan
3. Orientasi Bahan
4. Lubang Baut
5. Kondisi Permukaan
6. Elevasi
7 Garis tengah kolom

REVISION 1A Page 7 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

8.5 BOLT ADJUSTMENT


Chipping pondasi dilakukan untuk memperkasar permukaan sehingga lekatan antara beton pondasi
dengan grouting kuat. Ketebalan chipping pondasi perlu disesuaikan agar volume grouting yang
digunakan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Struktur baja yang akan disambungkan dengan
baut angkur akan dieratkan dengan sambungan yang telah ada sesuai dengan gambar kerja.

8.6 GROUND ASSEMBLY


Untuk mempercepat pemasangan, struktur baja akan dipasang di tanah sebelum pemasangan. Metode ini
akan disesuaikan berdasarkan data bobot dan gambar assembling. Urutan untuk menggunakan metode
ground assembling:
1. Periksa Gambar Perakitan
2. Mengkonfirmasi Tag Number Of structural Member
3. Menghitung bobot total frame assembled

8.7 BEFORE STARTED ERECTION


1. Persiapan alat berat
2. Lahan kerja sudah di survei
3. Menyiapkan penempatan struktur baja

8.8 ERECTION
Pekerjaan untuk struktur baja akan dimulai dari bagian bawah naik bertahap keatas sesuai progres kerja
dilapangan sampai selesai baru pindah ke struktur lainya. Untuk pemasangan akan di dahulukan untuk
pemasangan vertikal baru dilanjut pemasangan horizontal.
END WORK

START WORK

Sketsa Metode Kerja

REVISION 1A Page 8 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

Sketsa Tampilan Samping

8.9 ALIGNMENT
1. Kelurusan menggunakan theodolite
2. Penyesuaian plumbness dapat dilakukan dengan menarik struktur ke arah garis vertikal dengan
sling kawat yang diikat pada struktur dan tarik dengan menggunakan blok rantai atau blok tuas
3. Kunci akhir harus dipertimbangkan kondisi struktur lain yang terhubung.

Sketsa Penyetelan
4. Sebelum mengencangkan aktivitas baut, struktur baja perlu diselaraskan sesuai dengan toleransi
yang ditentukan

REVISION 1A Page 9 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

Toleransi

REVISION 1A Page 10 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

8.10 TIGHTENING BOLT


Pekerjaan pengencangan baut untuk struktur baja bisa mengacu pada dokumen SNI 8458 – 2017 Metode
pengencangan Baut Mutu Tinggi. Dapat dilhat pada dokumen V-1340-001-A-601 Metode Pengencangan
Baut.

8.11 WELDING WORK


Pengelasan pelat gusset ke pelat embedded harus sesuai dengan prosedur pengelasan. Sebelum
sambungan pengelasan, permukaan pelat terpasang benar-benar bersih dengan sikat kawat atau
penggiling. Posisi dan elevasi pelat gusset akan dilakukan oleh surveyor. Secara umum, platform
perancah akan digunakan untuk akses ke ketinggian bekerja. Sky master juga bisa digunakan untuk
membantu pekerja dan bahan-bahan yang sesuai.
1. Pengelasan harus dilakukan sesuai dengan jenis lasan yang ditentukan yang ditunjukkan pada
gambar desain.
2. Pengelasan dilakukan hanya oleh petugas las atau pengelasan yang disetujui.
3. Posisi pengelasan harus datar jika memungkinkan.
4. Semua terak harus dilepas dengan hati-hati pada saat selesai setiap lapisan dan setelah selesai
sambungan.

8.12 WELDING REPAIR


Semua perbaikan pengelasan harus dilakukan oleh pekerja las yang memenuhi syarat sesuai dengan
persetujuan WPS / PQR asli.

8.13 TOUCHING UP
Semua area yang rusak setelah pengecatan toko harus diperbaiki sesuai spesifikasi. Lapisan akhir / akhir
akan dilakukan setelah pemasangan struktur baja selesai. Bila permukaan pelapis yang rusak pada
struktur diamati, permukaan harus diperbaiki.

8.14 GROUTING
Permintaan Persetujuan Bahan (MAR) untuk Pekerjaan Grouting.Harus memenuhi persyaratan untuk
kemampuan kerja dan desain kekuatan yang dibutuhkan oleh spesifikasi proyek terkait dan gambar
standar.

8.15 GRATING INSTALLATION


Instalasi grating akan dilakukan sesuai spesifikasi proyek dalam hal ini, gambar struktur baja. Batang
beban adalah bar datar dari mana kisi dibuat dan dukungan kisi harus tegak lurus terhadap arah ini. Arah
bilah beban menentukanrentang kisi-kisi.

REVISION 1A Page 11 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

Sketsa Instalasi Grating

9. INSPECTION
Semua Inspeksi mengenai pemasangan dan pemasangan Struktur harus mengacu pada prosedur yang
telah di tetapkan dan disepakati.

10. PERATURAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN


A. Setiap orang yang memasuki area kerja wajib mengikuti protocol Kesehatan untuk mencegah
penyebaran Covid, antara lain:
 Wajib menggunakan masker.
 Menjaga jarak antar personal minimal 1 meter.
 Pekerja dari luar kota wajib menyertakan hasil negative test antigen / PCR
 Rajin mencuci tangan menggunakan air bersih & sabun.
B. Semua orang harus mengenakan APD wajib sesuai rencana HSSE dan APD khusus jika ada yang
disebutkan dalam ijin untuk bekerja.
C. Semua alat dan perlengkapan harus di inspeksi dan diperiksa sebelum digunakan.
D. Semua orang yang terhubung dengan pekerjaan harus melakukan briefing dan masing-masing
harus diberi tahu tentang keseluruhan prosedur kerja mengenai aspek tanggung jawab dan
keselamatan individu maupun Bersama.
E. Barikade yang digunakan adalah Soft Barikade dan harus disediakan dan dipelihara di sekitar
wilayah kerja setiap saat.
F. Papan tanda peringatan harus ditampilkan di tempat bekerja untuk mengingatkan tentang bahaya
area kerja.
G. Akses harus dijaga tetap bersih dan aman dari segala gangguan.
H. Pastikan setiap orang di area kerja mengetahui titik kumpul darurat terdekat (muster point).
I. Analisis keamaan kerja dilakukan setiap hari oleh atasan dan potensi bahaya yang disorot selama
tool box meeting.

REVISION 1A Page 12 of 13
METODE PEKERJAAN SHELTER WORK

J. Semua limbah maupun sampah harus dibuang setiap hari di tempat pembuangan yang ditunjuk.
Housekeeping harus dijaga selama bekerja.

REVISION 1A Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai