eBook ini adalah ringkasan atau inEsari dari dua buku karangan Venerable Fulton J.
Sheen, yaitu: Seven Words of Jesus and Mary & The Seven Riddles of Life.
i
“Christ on the Cross” oleh Fransisco de Zurbaran (1627). Source: WikiArt
Dalam ajaran pertamanya Yesus berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka ?-‐
dak tahu apa yang mereka perbuat" (Lk 23:34). Maria yang berdiri di dekat salib tentunya
juga mendengar kata-‐kata ini, dan seperEnya membuat Maria teringat akan kata-‐kata
pertama yang dia ucapkan saat menerima kabar gembira, "Bagaimana hal ini akan terjadi
karena aku belum mengenal laki-‐laki?" (Lk 1:34). Dalam translasi bahasa Indonesia Terje-‐
mahan Baru, “belum mengenal laki-‐laki” tertulis “belum bersuami.”
2
“The Annunciation” (circa 1472) by Leonardo da Vinci (1452–1519). Source: Wikimedia Commons
Kedua perkataan pertama ini, oleh Yesus dan Maria, sama-‐sama mengandung sebuah
pesan bahwa sebenarnya ada sebuah kebijaksanaan keEka kita Edak mengetahui sesu-‐
atu, yaitu keEdaktahuan akan dosa.
Sekarang ini kita hidup di zaman yang mendewakan rasa penasaran. Coba dulu aja.
Ngga eksis kalau ngga pernah coba. Ngga asik. Bahkan bisa sampai dianggap intoleran.
Dan nyatanya, inilah juga kebohongan yang digunakan si iblis untuk menggoda Adam
dan Hawa di Firdaus; untuk mengenal kebaikan Tuhan, kamu harus mencoba perbuatan
buruk.
Apakah kamu perlu Enggal di tempat sampah untuk mengerE tentang kebersihan?
Apakah kamu harus menjadi buta untuk menghargai penglihatanmu? Apakah kamu ha-‐
rus berzinah untuk belajar tentang kesucian? Hal-‐hal ini memang memberimu pengeta-‐
huan dan menambah pengalaman, tetapi Edak membawa kamu pada kebenaran.
3
Sekarang, periksalah dirimu, apakah pengalamanmu membuat kamu menjadi bebas
atau sebaliknya, semakin terikat pada dosa dan kebiasaan yang Edak sehat? Inilah kebe-‐
narannya: KeEdaktahuan lebih baik daripada dosa.
Di Kalvari, kita melihat dua manusia yang tersuci dan bersih dari noda dosa: Yesus, pu-‐
tra Allah, dan Maria, ibu-‐Nya. Oleh sebab itu pula, di Kalvari pula kita melihat penderi-‐
taan dan kesengsaraan yang terhebat, karena Dia yang bersih dari dosa harus menang-‐
gung semua beban dosa manusia.
Hari ini, marilah kita berdoa kepada Yesus yang mengampuni mereka yang "Edak tahu,"
melalui perantaraan Bunda Maria yang memperoleh kepenuhan rahmat Allah karena "E-‐
dak mengenal" dosa, agar kita pun dapat menjadi pribadi yang lebih baik dengan me-‐
lupakan dosa melalui pertobatan kita. Amin.
4
“Crucifixion of Jesus”. Source: dwightlongenecker.com
TERJADILAH KEHENDAKMU
Hanya ada satu hal di dunia ini yang secara pasE dan absolut adalah milikmu sendiri,
yaitu kehendakmu. Kesehatan, kekayaan, kekuasaan, semua hal ini bisa hilang sewaktu-‐
waktu di luar kendalimu. Oleh karena itu, Edak ada yang lebih penEng di dunia ini selain
apa yang kamu lakukan dengan kehendakmu. Hari ini kita akan melanjutkan dengan cer-‐
ita 2 pencuri yang disalibkan bersama Yesus.
5
The Annunciation, by Fra Angelico. Source: Wikimedia Commons
Yang di sebelah kiri Yesus mengolok-‐ngolok Dia, dan yang di sebelah kanan-‐Nya menga-‐
lami perubahan haE setelah mendengar Yesus memohon ampun bagu mereka yang te-‐
lah menyalibkan Dia.
Pencuri yang baik itu pun berkata, "Ya Yesus, ingatlah aku keEka Engkau masuk ke da-‐
lam kerajaan-‐Mu,” dan Yesus segera menjawab, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu,
hari ini engkau akan bersama dengan Aku di dalam Firdaus" (Lk 23:43).
Di bawah salib itu, Maria yang menyaksikan pertobatan ini, jiwanya turut bersukacita
karena pencuri itu telah menyerahkan hidupnya pada kehendak Allah. Maria pun
mengingat keEka ia menyerahkan dirinya, "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan. Terjadi-‐
lah padaku menurut perkataanmu itu" (Lk 1:38).
Perkataan kedua Yesus di Golgotha dan Maria di Nazaret mengajarkan kita bahwa: se-‐
mua orang memiliki salib, dan salib ini Edak sama untuk satu dengan yang lain. Pencuri
itu harus menderita di atas salib, Maria harus menderita di kaki salib putra-‐Nya. Pencuri
itu akan masuk ke dalam Surga, dan Surga akan masuk ke dalam rahim Maria.
6
SeEap manusia, termasuk Anda dan saya, memiliki caranya sendiri-‐sendiri untuk me-‐
muji dan memuliakan Allah karena rencana Tuhan pun unik bagi masing-‐masing kita. Ye-‐
sus, Maria dan pencuri yang baik ini mengajarkan satu-‐satunya jalan pintas menuju
surga adalah dengan menyerahkan kehendak diri kita ke dalam kehendak dan rancan-‐
gan Ilahi, Bapa kita di surga.
Marilah kita hari ini sungguh-‐sungguh berdoa: Bapa kami yang ada di surga, dimuliakan-‐
lah nama-‐Mu, datanglah Kerajaan-‐Mu, JADILAH KEHENDAK-‐MU di atas bumi seperE
di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperE
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke da-‐
lam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
“Semua
orang
memiliki
salib,
dan
salib
ini
tidak
sama
un-‐
tuk
satu
dengan
yang
lain.
Pencuri
itu
harus
menderita
di
atas
salib,
Maria
harus
menderita
di
kaki
salib
putra-‐
Nya.
Pencuri
itu
akan
masuk
ke
dalam
Surga,
dan
Surga
akan
masuk
ke
dalam
rahim
Maria.”
7
Calvario, de Luis Tristán (Museo del Prado). Source: Wikimedia Commons
8
The Visitation, by Jacques Daret. Source: Wikimedia Commons
Pada malam sebelumnya, Yesus mengajarkan bahwa Dialah pokok anggur, dan kita ada-‐
lah ranEng-‐ranEngnya. Sehingga pada ajaran keEga ini, Yesus meminta Maria Edak
hanya untuk menjaga pokok anggur, tetapi juga dengan seluruh ranEng-‐ranEngnya.
Tugas perutusan ini mengingatkan Maria keEka ia pertama kali mengemban misi pewar-‐
taannya. Setelah menerima kabar gembira, Maria bergegas mengunjungi Elizabeth sau-‐
daranya, dan ke?ka mendengar salam dari Maria, bayi di dalam rahim Elizabeth pun melon-‐
jak kegirangan (Lk 1:39-‐40).
33 tahun sebelum perisEwa di Kalvari, Maria tahu bahwa misi hidupnya adalah mem-‐
bawa Kristus kepada seluruh umat manusia. Para penulis Injil Edak mencatat kata-‐kata
yang diucapkan Maria, akan tetapi melalui salam ini terbentuklah suatu hubungan yang
baru. Elizabeth, saudara Maria, Edak lagi menyapa dia sebagai saudara (atau kak / ce /
sis...). "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" tanya Elizabeth
yang telah dipenuhi oleh Roh Kudus. Maria Edak lagi terikat dalam hubungan darah
tetapi di dalam kepenuhan rahmat Allah, Maria menjalin hubungan spiritual yang baru.
9
Apakah kamu dapat melihatnya, jika Yesus sendiri menghendaki untuk dibentuk secara
fisik di dalam rahim Maria selama 9 bulan dan dibina secara spiritual oleh Maria selama
30 tahun, bukankah kita pun harus datang pada Maria untuk belajar bagaimana cara
agar Kristus pun hadir dalam haE kita?
Hanya dialah yang sudah merawat Kristus dari kecil hingga dewasa, yang dapat
sungguh-‐sungguh menjaga umat KrisEani.
Marilah mengisi waktu doamu hari ini dengan berdoa Rosario untuk berjalan bersama
dengan Bunda Maria dan merenungkan kasih Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus yang be-‐
gitu besar dan seEa mendampingi Anda dan saya. Bunda Maria, doakanlah kami anak-‐
anakmu. Amin.
10
Cristo Crucificado, by Diego Velázquez. Source: Wikimedia Commons
“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap
jauh dan Edak menolong aku” (Mzm 22:2). Perkataan Yesus yang ke-‐4 di salib (Mrk
15:34) menguEp ayat awal dari Mazmur 22 ini yang diawali dengan ratapan, namun dia-‐
khiri dengan janji kemenangan. “Kamu yang takut akan TUHAN, pujilah Dia... Sebab Ia
Edak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang terEndas, dan Ia
Edak menyembunyikan wajahNya kepada orang itu, dan Ia mendengar keEka orang itu
berteriak minta tolong kepadaNya” (Mzm 22:24-‐25).
11
Magnificat Madonna, by Botticelli. Source: Wikimedia Commons
Mendengar perkataan Yesus tersebut, Maria pun teringat perkataan ke-‐4 yang ia ucap-‐
kan di rumah Elizabeth, sebuah lagu yang sangat indah: Magnificat anima mea Domi-‐
num, “jiwaku memuliakan Tuhan dan ha?ku bergembira karena Allah juruselamatku” (Lk
1:46-‐47).
Bagi Yesus dan Maria, mereka melihat ada kemenangan meski di dalam kegelapan yang
menyelimuE bukit Golgota, ataupun di dalam kegelapan yang membungkus rahim
Maria. Karena hanya mereka yang berjalan dalam gelap dapat melihat terangnya bin-‐
tang.
Karena jika Edak ada salib, Edak akan ada kubur yang kosong. Jika Edak ada iman da-‐
lam kegelapan, Edak akan ada penglihatan di dalam terang. Jika Edak ada Jumat Agung,
Edak akan ada Minggu Paskah.
12
Apakah saat ini kamu berada di dalam kegelapan? Percayalah dengan janji Yesus meski
saat ini kamu Edak bisa melihatnya: "Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap,
tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah
menjadi sukacita (Yoh 16:20)." AMIN.
“Hanya
ada
2
filosofi
utama
di
dalam
hidup
kita
ini:
filosofi
Salib
yang
diawali
dengan
puasa
dan
diakhiri
dengan
pesta,
dan
filosofi
si
iblis
yang
diawali
dengan
pesta
dan
diakhiri
dengan
kehampaan.”
13
Jesus Suffers and Dies on the Cross, by James Tissot Collection (Brooklyn Museum). Source: FreeBibleImages
Semua haE manusia di dunia ini, tanpa terkecuali, sedang berada dalam petualangan
mencari Allah; sama seperE tubuh kita yang lapar dan haus mencari makan dan minum.
Akan tetapi, bukan hanya jiwa kita, melainkan Allah sendiripun juga sedang mencari
kita, mengundang kita untuk masuk dalam perjamuan kasih-‐Nya.
14
The Finding of the Saviour in the Temple, by William Holman Hunt. Source: Wikimedia Commons
Dalam perkataan-‐Nya yang ke-‐5, Yesus berseru, "Aku haus" (Yoh 19:28). Rasa haus Ye-‐
sus ini Edak hanya secara fisik, tetapi juga lebih dalam lagi, menandakan rasa "haus" Al-‐
lah akan manusia yang menjauh dari-‐Nya.
Maria yang berdiri di dekat salib teringat pula saat di mana dia mengalami rasa haus
yang serupa keEka selama 3 hari mencari Yesus dan akhirnya menemukan Dia dalam
Bait Allah. "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? BapaMu dan aku
dengan cemas mencari Engkau" (Luk 2:48).
Rasa haus Yesus di salib menunjukkan bagaimana Allah mencari manusia, dan kegelisa-‐
han Maria menggambarkan bagaimana manusia mencari Allah. Jarak antara Allah dan
manusia, Edak lain disebabkan oleh dosa, dan seringkali kita melihat dosa sebagai
penghalang yang besar, yang mengecilkan haE kita untuk mencari Allah. Kita Edak mem-‐
beri Allah dan diri kita sendiri kesempatan untuk saling bertemu kembali.
15
Hari ini, mari kita belajar menjadi umat KrisEani yang baik... Bukan yang bersih suci
tanpa dosa, melainkan yang sadar akan dosa kita dan memutar kembali pandangan kita
kepada Allah yang "haus", yang rela menunggu kita di dalam seEap Tabernakel.
16
Jesus Dies on the Cross, by Giandomenico Tiepolo. Source: Wikimedia Commons
Pemahaman yang lagi trending di dunia modern saat ini adalah bagaimana kamu bisa be-‐
bas berekspresi untuk menjadi diri sendiri. Sebenarnya Edak ada yang salah dengan
keinginan menjadi diri sendiri, akan tetapi kebebasan selalu mempunyai 2 tujuan akhir
yaitu kesempurnaan atau kehancuran.
17
The Wedding at Cana, Saint Bernard Church (Burkettsville, OH). Source: Wikimedia Commons
Contohnya, jika kita hidup dalam suatu negara yang Edak memiliki hukum yang jelas
dan semua orang bebas melakukan apa saja, kira-‐kira apa yang akan terjadi? Kebebasan
yang Edak terbendung akan mendatangkan kekacauan dan kehancuran.
Oleh sebab itu, Yesus dalam ajaran-‐Nya di atas salib ingin menunjukkan kepada kita ja-‐
lan kebebasan yang menuju pada kesempurnaan keEka ia berseru, "Sudah selesai” (Yoh
19:30). Pertanyaannya, apa yang sudah selesai? Yang Yesus maksudkan adalah segala
pekerjaan-‐Nya di dunia ini sudah terselesaikan, segala nubuat sudah tergenapi, segala
dosa telah terbayar.
Maria, yang melihat serdadu memberikan Yesus minum anggur dan mendengar perka-‐
taan Yesus, mengingat kembali pada saat awal sebelum Yesus memulai pekerjaan-‐Nya.
Pada pesta perkawinan di Kana, Maria berkata kepada Yesus, "Mereka kehabisan ang-‐
gur" (Yoh 2:3). Jawab Yesus, "...Waktu-‐Ku belum Eba" (Yoh 2:4).
Lalu, setelah Yesus melakukan mukjizat-‐Nya yang pertama di Kana karena permintaan
(perkataan ke-‐6) Maria, "waktu-‐Nya" pun dimulai, dan di dalam perkataan Yesus yang
18
ke-‐6 di salib, setelah ia didera, dicemooh, dan disalibkan, selesailah sudah. Air telah diru-‐
bah menjadi anggur, dan anggur telah dirubah menjadi Darah Kristus.
Yesus ingin mengajarkan bahwa untuk mencapai tujuan akhir di dalam tugas kita, atau
untuk mencapai kesempurnaan diri, kita harus melewaE waktu penderitaan, pengorba-‐
nan, bahkan kemaEan. Salib ini adalah jalan menuju kebebasan yang sempurna, bebas
dari keterikatan dosa, dan kemaEan adalah awal dari kehidupan.
"Sesungguhnya jikalau biji gandum Edak jatuh ke dalam tanah dan maE, ia tetap satu
biji saja; tetapi jika ia maE, ia akan menghasilkan banyak buah." (Yoh 12:24)
19
Christ on the Cross, by Carl Heinrich Bloch. Source: Wikimedia Commons
Sebelum melihat lebih dalam perkataan Yesus yang terakhir, yuk kita lihat sekilas apa
perkataan Yesus yang pertama kali dicatat oleh penulis Injil. Kepada Maria dan Yosef
yang menemukan Yesus yang berusia 12 tahun di Bait Allah, jawabNya kepada mereka:
"...Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?" (Luk 2:49)
20
The Wedding Feast at Cana, by Julius Schnorr von Carolsfeld. Source: Wikimedia Commons
Dan seperE bagaimana ia telah mengawali, di atas salib, Yesus menutup akhir hidupnya
dengan berseru, "Ya Bapa, ke dalam tangan-‐Mu Kuserahkan nyawa-‐Ku" (Lk 23:46).
Maria yang mendengar penyerahan total diri Putra-‐Nya ini, teringat pula akan kata-‐
katanya yang terakhir kali dicatat dalam Injil, "Apapun yang Dia katakan kepadamu, laku-‐
kanlah itu" (Yoh 2:5).
Kedua perkataan terakhir Yesus dan Maria mengajak kita untuk berserah. Yesus meny-‐
erahkan dirinya kepada Bapa, dan Maria meminta kita untuk menyerahkan diri kepada
Putra-‐Nya.
Ada 2 bentuk kebebasan yang kamu miliki: kebebasan untuk melakukan apapun dan se-‐
gala hal yang buruk, atau kebebasan untuk memperoleh hal yang baik. Dengan de-‐
mikian, akar dari segala permasalahan hidup ini adalah keEka kamu Edak menggunakan
kehendak bebasmu untuk berserah kepada Allah, tetapi untuk lari dari-‐Nya, untuk men-‐
inggalkan salibmu.
21
Yesus di atas salib memberikan contoh sebagaimana mesEnya kamu menggunakan ke-‐
bebasanmu, yaitu dengan menyerahkan nyawa-‐Nya kepada Bapa. Inilah kebebasan
yang sempurna, bebas untuk melakukan kehendak Allah Bapa.
Oleh sebab itulah, salib Yesus bukan lagi menjadi lambang penghukuman yang keji, me-‐
lainkan tanda pembebasan dan kemenangan, "sebab dengan Salib Suci-‐Mu, Engkau te-‐
lah menebus dunia." AMIN!!
Jadi untuk mengenang sengsara Kristus dan merayakan kebangkitan-‐Nya yang mulia,
bagaimana kamu akan menggunakan kebebasanmu saat ini?
22