Disusun Oleh :
1. Nilvania Patanggu
2. Nurul Hikmah
3. Putri Naumi Anwar
4. Ravi Faqihudin
5. Reva Sintyia Ayu
6. Reyhan Amru Kurniawan
7. Rynath Meliana Agustin
Nama Arya Kuningan dan Arya Kemuning sering kita baca dan dengar dari
beberapa babad maupun buku-buku sejarah Cirebon, Kuningan dan
Indramayu. Tidak jarang pula banyak orang yang menyangka bahwa kedua
nama tersebut merupakan nama dari 1 orang yang sama, sementara
sebagiannya lagi berpendapat bahwa kedua nama tersebut adalah nama dari 2
tokoh yang berbeda.
Kerajaan Kajene kala itu diprintah oleh Arya Kemuning (Nama aslinya Brata
Wijaya/Wiyana) yang masih beragama Hindu, adapun Luragung diprintah
oleh Ki Gedeng Luragung (Nama aslinya Jayaraksa) yang juga masih
beragama Hindu.
Jadi, berdasarkan uraian tersebut, maka antara Arya Kuningan dan Arya
Kemuning menurut sejarah Kuningan adalah dua tokoh yang berbeda.
Selain itu, dalam beberapa catatan sejarah Cirebon juga disebutkan bawa
selama menjadi Adipati Kuningan, Arya Kuningan telah banyak berjasa
dalam membangun Kesultanan Cirebon, seperti membantu peperangan
melawan Rajagaluh, membantu penaklukan Sundakalapa, Banten dan lain
sebagainya.
Selain, kedua tokoh yang telah disebutkan ada lagi satu tokoh yang juga
dijuluki Arya Kemuning, namanya Ewangga/Awangga, bahasan mengenai
tokoh ini dapat anda baca pada artikel kami yang berjudul "Dipati Ewangga
Sang Arya Kemuning II"
Penulis: Bung Fei
Kuda Si Windu atau juga disebut Si Winduhaji adalah Kuda yang menurut
beberapa sumber sejarah disebut sebagai kuda tunggangan Arya Kuningan,
sementara dalam versi lainnya disebut sebagai Kuda tunggangannya Adipati
Awangga/Ewangga.
Kuda Si Windu kini dijadikan sebagai ikon kota Kuningan, maka tidaklah
mengherankan jika di Kabupaten Kuningan banyak sekali patung Kuda,
tentunya patung kuda yang dimaksud adalah patung kuda Si Windu, yaitu
kuda yang dahulu menjadi tunggangannya Adipati Kuningan atau Arya
Kuningan.
Antara Arya Kuningan dan Adipati Awangga atau Ewangga ini memang bagi
sebagian orang masih membingungkan, sebab Adipati Awangga ini juga
sosok orang yang dijuluki Pangeran Kuningan Adipati/Dipati Kuningan.
Merujuk pada beberapa catatan sejarah yang ada, penulis lebih meyakini jika
Kuda Si Windu adalah kuda milik Suranggajaya atau Arya Kuningan, tokoh
yang menjadi anak angkat Sunan Gunung Jati, juga sekaligus orang yang
menjadi Adipati Kuningan pertama, bukan Adipati Eawangga yang kelak
dikenal dengan julukan Arya Kemung II (Menggantikan kedudukan ayahnya
Arya Kemuning I) .
Kuda Si Windu dalam beberapa catatan sejarah Cirebon disebut sebagai kuda
yang dipergunakan Arya Kuningan ketika terjun dalam medan pertempuran.
Diantaranya pertempuran melawan Rajagaluh, dan digunakan dalam
peristiwa penyerbuan Dermayu (Indramayu).
Menurut versi ini juga Adipati Awangga disebut sebagai cucu Prabu
Siliwangi yang mulanya sebagai pewaris tahta di Parahyangan (Dalem
Cianjur), namun setelah berguru agama Islam ke Cirebon dan masuk Islam.
Beliau lebih suka tinggal di Cirebon, sementara kedudukan sebagai Dalem
Cianjur diserahkan kepada adiknya Adpati Selalarang.
Penulis: Bung Fei