Anda di halaman 1dari 5

Peran Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat Daerah Perbatasan

PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA


UNTUK
MASYARAKAT DAERAH PERBATASAN
Kasus Propinsi Kepulauan Riau

Dicky R. Munaf 1, Thomas Suseno 2, Rizaldi Indra Janu 2, Aulia M. Badar 2

Abstract
The development LQ ,QGRQHVLD¶V borderlands which relies on the capability of
their local community in constructing appropriate technologies is one of the key
factors in promoting their living standard and in boosting their self confidence. This
capability, as one of the forms of the the local community empowerment, is composed
of such factors as the attitude, capability and capacity level, ability to allocate their
available resources, and level of understanding on technology of the local community
as well as the availability of the institutional infrastructures in their local government.
The borderlands may integrate the concept of appropriate technological development
into their community empowerment program whose aim is to improve their local
SHRSOH¶V OLYLQJ VWDQGDUG.

Pendahuluan kemajuan desa dalam menghadapi


Saat ini, program pemberdayaan persaingan global di berbagai bidang
masyarakat dan program pembangunan dengan mampu menggunakan teknologi
daerah Perbatasan merupakan salah satu tepat guna. Hal tersebut sesuai dengan
program prioritas pemerintah yang Instruksi Presiden RI no. 3 tahun 2001
sangat penting. Hal ini akan tampak tentang Penerapan dan Pengembangan
ketika segala sesuatu yang memerlukan Teknologi Tepat Guna.
peran serta pemerintah akan dikurangi Begitu pula di Kepulauan Riau
dan mengedepankan masyarakat di yang memiliki luas wilayah sebesar
daerah perbatasan sebagai motor 111.228,65 Km2 yang terdiri dari hampir
penggerak yang optimal kepada bangsa 64 % merupakan wilayah pulau dan
dan negara. Bentuk pemberdayaan lautan, sedangkan sisanya merupakan
masyarakat perbatasan adalah penerapan wilayah daratan yang membentang dari
dan pengembangan hasil yang ada di lereng Bukit Barisan sampai ke Laut
setiap lapisan secara berkelanjutan. &LQD VHODWDQ WHUOHWDN DQWDUD ž ¶
Program ini memberikan kepercayaan Lintang Selatan sampai 4 º45 Lintang
lebih kepada masyarakat seluas luasnya 8WDUD DWDX DQWDUD ž ¶ - ž ¶
untuk dapat mempercepat pemulihan %XMXU 7LPXU *UHHQZLFK GDQ ž ¶-
ekonomi nasional, mempercepat ž ¶ %XMXU %DUDW -DNDUWD +DPSLU
seluruh wilayah Provinsi Kepulauan
1
Dosen KK-Ilmu kemanusiaan FSRD-ITB Riau memiliki daerah perbatasan dengan
2
Staf Setlakhar Bakorkamla negara tetangga, tercatat ada 11 titik
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 329
Peran Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat Daerah Perbatasan

entry point dan lintas batas antara sumber kekayaan alam, menjaga
Indonesia dan Malaysia serta Singapura. keamanan dan keutuhan wilayah.
Inilah yang menjadi salah satu Pembangunan wilayah
masalah pokok provinsi kepulauan Riau perbatasan pada hakekatnya merupakan
yang perlu mendapat perhatian saat ini bagian integral dari pembangunan
yaitu kesenjangan pembangunan daerah nasional yang menyimpan nilai-nilai
di kawasan perbatasan yang masih jauh strategis. Salah satunya daerah
tertinggal dengan negara tetangga. perbatasan yang merupakan faktor
Kendala utama kesenjangan ini adalah pendorong bagi peningkatan
belum terlaksananya pembangunan di kesejahteraan sosial ekonomi
wilayah perbatasan baik yang masyarakat sekitarnya. Sesuai dengan
menyangkut sarana dan prasarana utama Peraturan presiden Republik Indonesia
hingga alat alat pendukung yang mampu No. 7 tahun 2005 tentang Rencana
menjangkau wilayah perbatasan baik Pembangunan Jangka Menengah 2004 -
dari sektor formal maupun informal. 2009, maka pengembangan dan
Kesenjangan tersebut berdampak pada; pembangunan wilayah perbatasan telah
A. Berkurangnya wilayah Negara menjadi agenda dari Rencana
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); b. Pembangunan Jangka menengah
Rendahnya akses masyarakat terhadap Nasional 2004 ± 2009. Oleh karena itu,
sektor pendidikan di wilayah perbatasan salah satu upaya mewujudkan rencana
yang berbuntut lemahnya sumberdaya tersebut adalag dengan diterapkannya
manusia di daerah perbatasan; c. Lemah teknologi tepat guna di daerah
pemahaman fungsi dari sarana dan perbatasan dengan memberdayaan
prasarana yang ada di wilayah masyarakat.
perbatasan, hal ini tampak nyata pada
pelabuhan laut yang hanya berfungsi
sebagai outlet (koleksi dan Pola Pendekatan Pembangunan
distribusinya) atau prasarana komunikasi Teknologi Tepat Guna
yang sangat terbatas meliputi transmisi Tujuan pengembangan suatu
radio, televisi, dan telepon; serta d. teknologi pada dasarnya adalah untuk
Terbatasnya sarana dan prasarana dan menjawab kebutuhan-kebutuhan, baik
sumber daya manusia bidang pertahanan yang telah nyata, ataupun yang
keamanan mengakibatkan lemahnya dirasakan dan diinginkan adanya, dan
pengawasan di Laut, sehingga tingkat bahkan yang diantisipasi akan
kejahatan di Laut tinggi (nelayan asing, diinginkan, maka suatu upaya
penjualan ikan di Laut). pengembangan teknologi yang efektif,
Dari hal tersebut diperlukan pertama-tama harus didasarkan pada
suatu pemecahan yang tuntas tentang permintaan pasar, baik yang telah nyata
pembangunan perbatasan negara yang ada, atau yang mulai tampak dirasakan
merupakan manifestasi utama adanya [1]. Prasyarat tersebut memang
kedaulatan wilayah suatu negara. perlu, tetapi belum cukup. Kemampuan
Perbatasan suatu negara mempunyai itu harus dilengkapi dengan kemampuan
peranan penting dalam penentuan batas menerjemahkan perkembangan
wilayah kedaulatan, pemanfaatan kebutuhan pasar tersebut dengan
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 330
Peran Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat Daerah Perbatasan

kemampuan untuk menggagas spektrum Teknologi tepat guna adalah


teknologi bagaimana yang dapat yang teknologi cocok dengan kebutuhan
menanggapi kebutuhan yang diamati masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan
tersebut [2]. pada saat rentang waktu tertentu .
Pola pendekatan yang Biasanya dipakai sebagai istilah untuk
dikemukakan di atas mensyaratkan teknologi yang terkait dengan budaya
adanya institusi, baik yang berdiri lokal [3] teknologi tepat guna sebagai
sendiri maupun terorganisasi di dalam salah satu jalur penting untuk mencapai
sistem-sistem korporat atau masyarakat,. tujuan yang mendasar, yakni
sistem-sistem semacam itu jelas perlu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
mempunyai sumberdaya pikir yang Sebagian besar masyarakat Indonesia
canggih, yang mampu memadukan dengan keanekaragaman ilmu
kebutuhan, potensi khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dapat
pengetahuan, penerjemahan khazanah diposisikan, tidak hanya sebagai
tersebut menjadi paket-paket teknologi, pendukung, tapi juga sebagai pionir
evaluasi dari teknologi yang berhasil perambah jalan menuju terwujudnya
dikemas tersebut untuk menguji masyarakat sejahtera berkeadilan bagi
keterlaksanaannya, baik dari semua lapisan masyarakat di Indonesia
pertimbangan teknis, ekonomi, sosial, yang berada di berbagai penjuru tanah
maupun persyaratan lingkungan. Selain air dengan tingkat kemampuan
itu, mampu berkomunikasi kepada penguasaan teknologi dan ekonomi yang
masyarakat ilmiah maupun masyarakat terbatas. Teknologi Tepat Guna berarti
luas, pemerintahan dan lembaga- teknologi yang sesuai dengan kondisi
lembaga masyarakat untuk memotivasi budaya, dan kondisi ekonomi serta
mereka untuk mendukung ataupun penggunaannya harus ramah
meyakinkan kemanfaatan dari apa yang lingkungan.
akan dilakukan, sedang dilakukan, dan Program Pemerintah menyebut-
yang sudah dihasilkan. Namun tingkat kan, pemberdayaan masyarakat
keberhasilannya masih ditentukan oleh perbatasan merupakan jalan untuk
ketepat-gunaan teknologi yang mengentaskan masyarakat kemiskinan di
dihasilkan. Tingkat keberhasilan akan daerah tersebut, dan diarahkan melalui
lebih tinggi bila unsur ketepat-gunaan dua jalur yaitu, penurunan berbagai
dan ketepat saatan dipenuhi. biaya hidup yang harus dipikul oleh
Istilah ketepat-gunaan keluarga miskin dan peningkatan
merupakan istilah yang samar-samar kemampuan masyarakat dalam
pengertiannya, kalau tak diikuti dengan meningkatkan kehidupan keluarga dan
pernyataan ketepat-gunaan terhadap apa. keduanya harus terlaksana secara
Yang terakhir ini sangat kontekstual, seiring. Tujuan pemberdayaan
tergantung dari lingkungan masyarakat masyarakat daerah perbatasan yang
tempat teknologi tersebut akan menggunakan teknologi tepat guna
difungsikan. Pembahasan mengenali adalah :
ketepatgunaan itu, akan dikaitkan a. mempercepat pemulihan
dengan konteks lingkungan ekonomi, meningkatkan, dan
perkembangan di Indonesia. mengembangkan kegiatan usaha
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 331
Peran Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat Daerah Perbatasan

ekonomi produktif masyarakat, Konsepsi Pembangunan Daerah


memperluas lapangan kerja, Perbatasan
lapangan usaha, meningkatkan Konsepsi pembangunan daerah
produktivitas, dan mutu perbatasan khususnya untuk provinsi
produksi. Kepulaan Riau adalah strategi
b. menunjang pengembangan pengamanan daerah perbatasan
wilayah melalui peningkatan diarahkan untuk membuka,
kualitas sumber daya manusia mengembangkan, dan mempercepat
dan pemanfaatan sumber daya pembangunan daerah di kawasan
alam secara bertanggung jawab tersebut serta menyerasikan laju
menuju keunggulan kompetitif pertumbuhan daerah perbatasan seperti
dalam persaingan lokal, regional, daerah lainnya yang lebih dahulu
dan global. berkembang dengan mengoptimalkan
c. mendorong tumbuhnya inovasi peran teknologi tepat guna untuk
di bidang teknologi. pemberdayaan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, disesuaikan dengan
Sasaran yang ingin dicapai adalah : prioritas dan potensi daerah Kepulauan
a. meningkatkan taraf hidup Riau sehingga terwujud pola
masyarakat di daerah perbatasan pembangunan yang merupakan
dengan pendidikan, penyediaan perwujudan Wawasan Nusantara.
sarana dan prasarana yang Pelaksanaan program tersebut
memadai, serta teknologi tepat memperoleh dukungan dan kontribusi
guna yang sesuai dengan daerah dari segenap komponen masyarakat,
perbatasan sehingga mempunyai beserta keuletan dan ketangguhannya,
dampak penting bagi kedaulatan di seluruh wilayah perbatasan.
NKRI. Secara garis besar terdapat dua
b. pemberdayaan Masyarakat hal penting yang harus dilakukan yaitu
menggunakan teknologi tepat pembangunan daerah perbatasan dengan
guna merupakan faktor pendekatan kesejahteraan (prosperity
pendorong bagi peningkatan approach) untuk mengangkat taraf
kesejahteraan sosial ekonomi kehidupan masyarakat setempat dan
masyarakat di sekitar perbatasan pendekatan keamanan (security
dan peningkatan kawasan approach) yang ditunjang oleh teknologi
perbatasan itu sendiri. tepat guna sehingga terciptanya
c. meningkatkan lembaga/institusi stabilitas politik, ekonomi, sosial budaya
yang secara fungsional dan pertahanan keamanan. Hal tersebut
menangani pemberdayaan memungkinkan terwujudnya keserasian
masyarakat serta inovasi hidup berdampingan secara damai
teknologi tepat guna sehingga dengan negara-negara tetangga di
mempunyai dampak terhadap sepanjang daerah perbatasan. Penerapan
kondisi pertahanan dan kedua pendekatan tersebut melandasi
keamanan, baik skala regional tujuan program-program pembangunan
maupun nasional. di wilayah perbatasan secara terintegrasi
dan berkelanjutan.
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 332
Peran Teknologi Tepat Guna untuk Masyarakat Daerah Perbatasan

Berkaitan dengan prioritas Pemahaman pengamanan daerah


pembangunan daerah perbatasan sesuai perbatasan dalam kaitannya dengan
dengan pemikiran di atas, dapat kedaulatan negara dapat diartikan bahwa
dirumuskan kebijakan pengamanan ancaman terhadap satu daerah ataupun
daerah perbatasan yaitu : pulau di daerah perbatasan negara
mengembangkan strategi pengamanan berarti pula ancaman terhadap keutuhan
daerah perbatasan untuk dan kedaulatan negara. Pengamanan
mempertahankan tetap tegaknya perbatasan negara dalam menjaga
keutuhan dan kedaulatan negara, melalui kedaulatan negara saat ini masih kurang
kesamaan visi dan misi bahwa daerah optimal tampak dari banyaknya kasus
perbatasan merupakan bagian integral pelanggaran lintas batas (darat, laut dan
dari NKRI. Hal tersebut dapat terwujud udara) yang dilakukan pihak asing
dengan melakukan penanganan yang dengan berbagai alasan.
komprehensif dan terintegrasi untuk Pengamanan perbatasan bukan
terselenggaranya stabilitas di segala hanya tanggung jawab pemerintah pusat,
bidang. pemerintah daerah, tetapi juga
Terdapat 3 Pendekatan merupakan tanggung jawab seluruh
pemberdayaan masyarakat di daerah masyarakat. Rasa tanggung jawab
perbatasan yang menggunakan teknologi masyarakat harus menjadi tolok ukur
tepat guna yaitu : 1. pendekatan yang keberhasilan memajukan daerah
terarah, artinya pemberdayaan perbatasan, dan keberhasilan
masyarakat harus terarah yakni berpihak memajukan daerahnya haruslah
kepada seluruh orang yang bermukim di didukung dengan teknologi tepat guna
daerah perbatasan; 2. pendekatan yang mampu meningkatkan
kelompok, artinya bersama-sama kesejahteraan baik secara finansial
seluruh lapisan masyarakat dan maupun rasa kebanggaan menjadi rakyat
pemerintah, pemegang amanah negara, bangsa dan negara Indonesia.
memudahkan pemecahan masalah yang
dihadapi; 3. Pendekatan pendampingan,
artinya selama proses pembentukan dan Pustaka
penyelenggaraan kelompok masyarakat
perlu didampingi oleh pendamping yang [1] %HVDUL 0 6 ³7HNQRORJL GL
profesional sebagai fasilitator, 1XVDQWDUD´ 6DOHPED 7HNQLND
komunikator, dan dinamisator kelompok Jakarta, 2008.
untuk mempercepat tercapainya [2] 6DPSXUQR + ³.QRZOHGJH %DVHG
kemandirian di wilayah perbatasan Economy : Sumber Keunggulan
khususnya diprovinsi kepulauan Riau. Daya Saing %DQJVD´ 3XVWDND
Pelajar, Yogyakarta, Oktober,
2007.
Penutup [3] 7LODDU 0 $ 5 ³0HQJLQGRQHVLD
Wilayah perbatasan mempunyai Etnisitas dan Identitas Bangsa
nilai-nilai strategis dalam mendukung ,QGRQHVLD´ 5LQHND &LSWD -DNDUWD
keberhasilan pembangunan nasional. 2007.

Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008 333

Anda mungkin juga menyukai