Anda di halaman 1dari 1

Nama : Philipus Ola Koten

NPM. : 22.75.7389

Mata Kuliah : Sejarah Filsafat Barat Kuno

THALES : PEMIKIR YANG HEBAT

Saya sangat mengapresiasi pemikiran Bapak Thales sebagai Salah satu filsuf yang
memberi sumbangan kepada perkembangan sejarah filsafat hingga saat ini. Selain itu, Thales
juga sebagai gerbang bagi filsuf yang lain untuk mengemukakan segala pemikiran mereka
akan alam semesta ini. Thales dikenal sebagai filsuf pertama dalam perkembangan sejarah
filsafat barat kuno secara khusus zaman presocrates. Dari sekian banyak filsuf dengan
berbagai pemikiran mereka saya lebih tertarik akan pemikiran seorang Thales. Berdasarkan
cara pandangnya Thales mampu menguraikan dengan baik apa yang menjadi ide atau
gagasannya. Salah satu yang menjadi keunggulannya ialah ia secara penuh menggunakan
kemampuan berpikir atau kemampuan rasio dalam mempertanggungjawabkan idenya. Dia
tidak menggunakan bantuan para dewa-dewi.

Pemikiran dari Thales yang Sangat terkenal ialah “segala sesuatu berasal dari air,
tetap hidup karena air dan akan binasa di dalam air. Thales katakan bahwa air menjadi
sumber utama segala sesuatu yang hidup. Tanpa air bumi ini tidak akan kelihatan hijau dan
semua yang hidup menjadi kerdil dan bahkan tidak ada suatu pun yang akan mendiami bumi
ini. Thales melihat juga bahwa Air merupakan sumber segala sesuatu yang berubah. Air
dapat bersifat padat ( es ), atau cair ( air ) dan dapat bersifat gas ( uap ). Air adalah sumber
hidup sekaligus sumber perubahan.

Selain sebagai filsuf kehebatan lain dari Thales ialah dia dikenal sebagai ahli
geometri, astronomi dan politik. Hingga saat ini, banyak orang yang menggeluti studi dari
keahliannya. Satu lagi yang juga unggul dari Thales yakni ia tidak kuno dan primitif karena ia
berusaha memberi metode ilmiah yang baru dan menarik dalam melihat dan menjawab suatu
fenomena yang sedang terjadi. Saya perlahan belajar untuk mengerti apa yang menjadi poin
penting dari pemikiran seorang Thales. Apakah pemikirannya mampu mengubah semua pola
pikir saya untuk lebih jelih dalam melihat situasi sekarang ini? atau mungkin saya tetap pada
pola pikir yang selalu mengaitkan sesuatu yang terjadi dengan mitos?

Anda mungkin juga menyukai