Abstrak: Menulis merupakan salah satu aspek kemampuan
bahasa yang dipelajari si sekolah selain menyimak,berbicara, serta membaca.Dilihat dari fungsinya, kegiatan menulis juga memiliki beberapa manfaat seperti yang diungkapkan oleh Akhadiah, Maidar, dan Sakura (2008: 1-3), yaitu dapat menambah wawasan mengenai suatu topik karena penulis mencari sumber informasi tentang topik tersebut, sarana mengembangkan daya pikir atau nalar dengan mengumpulkan fakta, menghubungkannya, kemudian menarik kesimpulan. Hal ini dikarenakan keterampilan menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan suatu topik atau tema dan menyusunnya menjadi tulisan berupa paragraf yang lebih terrinci agar mudah dimengerti oleh pembaca. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menerapkan teknik pembelajaran take and give. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peningkatan proses belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik “Take & give” ? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik “Take & give”? Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik “Take & give”. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Tempat penelitian adalah di Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo, provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian adalah satu bulan yaitu dari bulaan april-mei. Subjek penelitian ini adalah kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo. Prosedur Penelitian dimulai dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, serta diakhiri dengan (3) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan engan 3 teknik yaitu (1) observasi, (2) wawancara serta, (3) tes. Teknik analisis data dilakukan pada 2 jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif. Data kualitatif dianalisis dengan proses koding. Instrumen penelitian ini terdiri atas (1) instrumen pengumpul data, (2) instrumen analisis data. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan dari proses dan hasil belajar menulis teks negosiasi siswa. Proses tersebut
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 81
dinilai dari aspek keaktifan serta antusiasme siswa. Pada aspek antusiasme siswa meningkat dari 58,34% menjadi 91,17%. keaktifan siswa dari 20,83% menjadi 83,34%. siswa juga mengalami peningkatan pada hsil belajar. hasil belajar siswa yaitu dari 20,83% saat prasiklus menjadi 62,50% saat siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 87,50%. Peningkatan hasil belajar siswa dinilai dari pemahaman mengenai teks negosiasi. Kata Kunci : Teks Negosiasi, Teknik Pembelajaran Take and Give
PENDAHULUAN menawar seperti itu disebut juga
Keterampilan menulis negosiasi. Dalam negoisasi tidak memerlukan ketelitian dan daya hanya terjadi tawar-menawar imajinatif. Siswa dituntut mengenai harga, namun juga menemukan topik dan merangkai mengenai suatu perjanjian atau kata untuk menghasilkan tulisan masalah yang belum ada yang bberkualitas. Dilihat dari pemecahannya. Prijoaksono fungsinya, kegiatan menulis juga (2008:38) menyatakan bahwa memiliki beberapa manfaat seperti Negosiasi adalah pembicaran dengan yang diungkapkan oleh Akhadiah, orang lain dengan maksud untuk Maidar, dan Sakura (2008: 1-3), mencapai kompromi atau yaitu dapat menambah wawasan kesepakatan untuk mengatur atau mengenai suatu topik karena penulis mengemukakan. Artinya, proses mencari sumber informasi tentang pembicaraan menenai harga atau topik tersebut, sarana perjanjial memiliki tujuan yang jelas mengembangkan daya pikir atau yakni kesepakatan yang tentunya nalar dengan mengumpulkan fakta, disetujui dan menguntungkan bagi menghubungkannya, kemudian kedua belah pihak. Oleh karena itu menarik kesimpulan. Hal ini dalam kurikulum 2013, diberikan dikarenakan keterampilan menulis materi mengenai teks negosiasi. bertujuan untuk melatih siswa dalam Tujuannya agar siswa terampil dan mengembangkan suatu topik atau terlatih dalam melakukan negosiasi tema dan menyusunnya menjadi di kemudian hari sejak dini dengan tulisan berupa paragraf yang lebih bahasa yang cakap dan santun, terrinci agar mudah dimengerti oleh terlebih sekarang adalah era pembaca. globalisasi yang menuntut kita untuk Dalam masa modern seperti cekatan dalam bertransaksi saat ini, semakin canggih dan Dalam Kurikulum 2013, berkembang barang- barang di keterampilan menulis merupakan pasaran, hal tersebut menuntut kita salah satu pelajaran dalam Bahasa untuk lebih cakap dan terampil Indonesia yang harus diajarkan. dalam jual beli. Artinya, kita perlu Kompetensi Dasar pembelajaran menguasai metode tawar menawar Bahasa Indonesia yang mengacu dalam jual-beli untuk mendapatkan pada Kurikulum 2013 kelas X TKJ harga yang terbaik. Metode tawar- adalah memahami teks hasil
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 82
observasi, prosedur kompleks, meningkatkan keterampilan menulis anekdot, serta negosiasi. Dari adalah dengan menggunakan Teknik beberapa Kompetensi Dasar tersebut, pembelajaran Take and Give. Teknik kesulitan utama yang dihadapi siswa pembelajaran Take and Give dipilih adalah dalam meyusun teks karena Teknik pembelajaran ini negosiasi. sesuai untuk diterapkan dalam Hal ini sesuai dengan hasil pembelajaran menulis teks negosiasi observasi dan wawancara dengan serta dinilai mampu memecahkan guru dan siswa kelas X TKJ Smk masalah dalam menulis teks Tahsinul Ahlaq Situbondo pada negosiasi. Selain itu, Teknik tanggal 06 April 2016, ditemukan pembelajaran ini menuntut siswa beberapa permasalahan dalam untuk aktif dalam pembelajaran dan keterampilan menulis teks negosiasi, mengajak siswa untuk saling berbagi yaitu (1) kegiatan menulis di sekolah mengenai informasi yang diperoleh, belum mendapat perhatian cukup sehingga akan tercipta suasana dari siswa, (2) motivasi siswa pembelajaran yang menarik dan tidak terhadap menulis masih rendah, membosankan. Dengan Teknik karena siswa beranggapan bahwa pembelajaran ini, diharapkan siswa menulis adalah kegiatan yang sulit mampu menemukan tema atau topik dibandingkan empat keterampilan teks negosiasi yang tepat dan berbahasa yang lain, (3) siswa menarik, serta menyusunnya dengan kesulitan menemukan topik atau kata serta kalimat yang benar, tema yang akan digunakan dalam sehingga mampu menghasilkan teks pembelajaran menulis teks negoisasi, negosiasi yang berkualitas. (4) Teknik pembelajaran yang Menurut Huda (2015: 242), digunakan kurang menarik dan Teknik pembelajaran Take and Give cenderung monoton sehingga adalah strategi pembelajaran yang diperlukan Teknik pembelajaran didukung oleh penyajian data yang yang lebih inovatif untuk diawali dengan pemberian kartu meningkatkan minat siswa dalam kepada siswa. Teknik pembelajaran menulis teks negosiasi,(5) siswa Take and Give dapat digunakan kesulitan dalam merangkai kata-kata sebagai salah satu alternatif Teknik dalam penyusunan teks negosiasi dan pembelajaran menulis teks negosiasi (6) siswa cenderung pasif dalam siswa kelas X TKJ. Hal ini pembelajaran sehingga menyulitkan dikarenakan Teknik pembelajaran guru untuk memberikan pemahaman Take and Give mempunyai kelebihan mengenai teks negosiasi. dapat melatih siswa untuk bekerja Permasalahan menulis sama, melatih siswa untuk tersebut tidak lepas dari beberapa berinteraksi secara baik dengan faktor, yakni terkait dengan guru, teman sekelas, dan memperdalam siswa, media, dan Teknik pengetahuan siswa melalui kartu pembelajaran yang digunakan dalam yang dibagikan. Oleh karena itu, pembelajaran. Untuk mengatasi dengan diterapkannya Teknik kesulitan keterampilan menulis teks pembelajaran Take and Give negosiasi, salah satu Teknik diharapkan dapat memberi pengaruh pembelajaran yang digunakan untuk yang signifikan bagi keterampilan
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 83
menulis teks negoisasi kelas X TKJ . sekaligus peneliti. Pengamatan Berdasarkan latar belakang dilakukan dengan mencatat proses masalah di atas, dapat diketahui serta hasil pembelajaran tersebut bahwa kesulitan belajar siswa kelas untuk dibahas dalam langkah X TKJ SMK Tahsinul Ahlaq berikutnya yaitu refleksi. Diharapkan Situbondo ditandai dengan berbagai dari refleksi tersebut guru dapat permasalahan dalam proses menemukan masalah yang dihadapi pembelajaran khusunya dalam oleh siswa. menulis teks negosiasi. Oleh karena Tempat penelitian adalah di itu, maka dilakukan suatu penelitian Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo, yang memfokuskan pada provinsi Jawa Timur. Waktu peningkatan kemampuan menulis penelitian adalah satu bulan yaitu teks negosiasi siswa kelas x TKJ dari bulan april-mei. Subjek SMK tahsinul akhlaq situbondo penelitian ini adalah siswa X Tkj dengan menggunakan teknik take Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo. and give Dalam penilitian tindakan kelas terdapat 4 prosedur yang METODE PENELITIAN dilalui. 4 prosesur tersebut yaitu (1) Penelitian ini merupakan Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) Penelitian tindakan kelas yang refleksi. Berikut penjelasan dari difokuskan pada peningkatan masing-masing prosedur. kemampuan menulis teks negosiasi 1) Perencanaan dengan menerapkan teknik Dalam tahap ini peneliti pembelajaran Take and Give. menjelaskan bagaimana tindakan Menurut Arikunto (2014 :2) penelitian dilakukan. Dalam tahap penelitian tindakan kelas merupakan menyusun rancangan ini peneliti penelitian yang menunjuk pada suatu merencanakan kegiatan atau langkah kegiatan mencermati suatu objek yang perlu diperhatikan dalam tahap engan menggunakan cara dan aturan pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti metodologi tertentu untuk juga menentukan fokus peristiwa memperoleh informasi yang yang perlu mendapat perhatian bermanfaat dalam meningkatkan khusus untuk diamati, kemudian mutu suatu hal. Penelitian tindakan membuat sebuah instrumen kelas ini menggun akan siklus yang pengamatan untuk membantu sistematis. Menurut Supardi ( peneliti merekam fakta yang terjadi 2014:104) penelitian tindakan kelas selama tindakan pelaksanaan diawali dengan perencanaan berlangsung. Pemilihan langkah tindakan, penerapan atau pembelajaran disesuaikan dengan pelaksanaan tindakan, evaluasi dan teknik pembelajaran yang akan refleksi proses serta hasil tindakan. diterapkan peneliti dalam Penelitian tindakan kelas pelaksanaan agar tindakan dapat merupakan jenis penelitian simultan terjadi secara wajar, realistis, serta terpadu. Penelitian ini menunjuk dapat dikelola dengan mudah oleh pada suatu kegiatan yang dirancang peneliti. sedemikian rupa dengan tujuan 2. Pelaksanaan tertentu. Peran guru adalah pengamat
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 84
Pelaksanaan atau tindakan tindakan ulang, dan pengamatan merupakan implementasi atau ulang sehingga permasalahan dapat penerapan isi rancangan, yaitu teratasi. mengenai tindakan di kelas. Hal yang Teknik pengumpulan data perlu diperhatikan dalam tahap dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksanaan adalah peneliti harus berikut. ingat dan berusaha menaati apa yang 1) Teknik Observasi telah dirumuskan dalam rancangan. Teknik observasi dilakukan Hal ini dilakukan agar pelaksanaan untuk memantau kegiatan siswa saat tidak menyimpang dari langkah yang proses pembelajaran berlangsung. telah ditentukan. Kegiatan dalam proses observasi Pelaksanaan yang terjadi adalah mencatat dan berdampak pada saat evaluasi dan mendeskripsikan sikap siswa yang refleksi sehingga keterkaitan antara berkaitan dengan proses pelaksanaan dan perencanaan perlu pembelajaran. Aspek sikap yang diperhatikan secara seksama. Pada diamati adalah keaktifan serta saat pelaksanaan, guru berperan antusiasme siswa. Media yang sebagai pengelola sekaligus digunakan dalam proses observasi pengamat aktivitas pembelajaran. adalah lembar pedoman pengamatan Kelas diciptakan sebagai komunitas yang berguna untuk merekapitulasi belajar dengan teknik pembelajaran nilai sikap siswa selama kegiatan tertentu. Dalam teknik pembelajaran pembelajaran menulis teks negosiasi ini teknik pembelajaran yang dengan teknik “take and give” digunakan adalah take and give. berlangsung. Untuk mengurangi 2) Teknik Wawancara kemungkinan terjadinya kelemahan Wawancara dilakukan kepada dalam pelaksanaan tindakan, sebagian siswa. Hal ini bertujuan persiapan dalam perencanaan perlu agar peneliti mengetahui kesulitan- dilakukan secara maksimal agar kesulitan yang dihadapi siswa. Isi pelaksanaan tindakan tidak wawancara tersebut berkaitan dengan mengalami kesulitan. materi teks negosiasi serta teknik 3. Refleksi pembelajaran yang diterapkan yaitu Tahap refleksi merupakan “take and give”. kegiatan untuk mengkaji secara 3) Teknik Tes menyeluruh tindakan yang telah Tes yang diberikan pada dilakukan. Berdasarkan data yang siswa sebelum dan sesudah teknik telah terkumpul, kemudian dilakukan pembelajaran take and give. Tes evaluasi untuk menyempurnakan diberikan untuk mengikur tindakan berikutnya. Refleksi dalam kemampuan siswa khususnya pada Penelitian Tindakan Kelas mencakup bidang akademik melalui hasil observasi, analisis, serta penilaian belajar. proses dan hasil belajar siswa. Jika Data yang terdapat dalam terdapat masalah dari proses refleksi penelitian ini adalah data kualitatif maka dilakukan proses pengkajian serta data kuantitatif. Data yang ulang melalui siklus berikutnya yang dianalisis secara kualitatif yaitu hasil meliputi kegiatan perencanaan ulang, observasi dan wawancara. Data yang
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 85
dianalisis secara kualitatif disebut siklus 2. Adapun hasilnya adalah adalah hasil belajar siswa dari tes sebagai berikut yang telah diberikan. Berikut hasil dari tes yang Data kuantitatif dianalisis diberikan pada saaat prasiklus. secara statistik deskriptif. Teknik Nilai Jumlah Persentase analisis statistik deskriptif mengolah Siswa data yang berkaitan dengfan angka <71 19 Siswa 79,17 % atau persentase menjadi sebuah ≥ 71 5 Siswa 20.83 % deskripsi yang jelas dan menarik. Jumlah 24 Siswa 100% Data kualitatif dianalisis dengan melakukan proses koding. Tabel di atas menunjukkan Menurut Supardi (2014:132) Proses bahwa ketuntasan belajar siswa pada koding merupakan proses membaca materi menulis teks negosiasi sebesar data secara menyeluruh. Kemudian 20,83 %. Adapun ketuntasan tersebut mengaitkannya dengan penelitian masih jauh dibawah harapan yaitu hingga mengandung makna yang sebesar 80%. Hal ini menunjukkan mempunyai kecenderungan adanya kemampuan siswa dalam menulis suatu hipotesis atau simpulan teks negosiasi masih perlu bimbingan analisis. dan arahan yang lebih intensif. Instumen penelitian ini terdiri dari 2 Hasil Siklus 1 jenis yaitu (1) instrumen pengumpul Pada tahap siklus 1 diketahui data, (2) instrumen analisis data. kegiatan siswa dalam pembajaran Instrumen pengumpul data menulis teks negosiasi dengan teknik digunakan untuk menggambarkan pembelajaran Take and Give sebagai perubahan atau peningkatan yang berikut. Berikut hasil dari tes yang terjadi. Instrumen analisis data diberikan saat siklus 1. digunakan untuk memperoleh nilai Nilai Jumlah Persentase ilmiah dari penelitian yang telah Siswa dilakukan. Instrumen pengumpul <71 9 Siswa 37,50 % data berupa tes, wawancara, serta ≥ 71 15Siswa 62.50 % tabel observasi. Instrumen analisis Jumlah 24 Siswa 100% data berupa tabel pengklasifikasian dan kumpulan nilai tes menulis teks Tabel 4.4 Observasi keaktifan negosiasi. siswa (siklus 1) Kegiatan Siswa Juml Perse HASIL DAN PEMBAHASAN ah ntase Pada bab ini dipaparkan hasil Aktif 18 75% dan pembahasan atas permasalahan Tidak Aktif 3 12.5% bagaimanakah proses pembelajaran Main-main - 0% untuk peningkatan keterampilan Berbicara Sendiri 3 12.5% menulis teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan Jumlah 24 100% teknik pembelajaran Take and Give. Dari tabel tersebut diketahui Hasil penelitian tindakan kelas ini bahwa jumlah siswa yang aktif dipaparkan berdasarkan tiga tahapan dalam pembelajaran sebanyak 71 siklus yaitu prasiklus, siklus 1 dan orang. Siswa yang aktif tersebut terkait dengan dalam kegiatan
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 86
menanya, diskusi, presentasi, serta namun masih terdapat 2 orang yang tanya jawab. berbicara sendiri. Secara menyeluruh Tabel 4.5 Observasi antusiasme sebagian besar siswa telah aktif siswa (siklus 1) dalam kegiatan pembelajaran pada Jawaban Jumlah Persentase siklus 2. Hal ini memenuhi harapan Antusias 14 58,34% peneliti dengan keaktifan di atas Tidak 10 41,66% 80%. Antusias Tabel 4.8 Observasi Antusiame Jumlah 24 100% siswa (Siklus 2) Kegiatan Jumlah Prosentase Dari tabel tersebut diketahui Antusias 22 91,17 % bahwa siklus 1 terdapat hasil positif Tidak 2 8,83% dari aspek antusiasme siswa. Antusias Berdasarkan observasi yang telah Jumlah 24 100 % dilakukan siswa terlihat mulai aktif dan antusias dalam mengikuti Berdasarkan tabel pembelajaran menulis teks negosiasi antusiasme siswa terlihat bahwa dengan penerapan teknik hampir semua siswa yaitu sebanyak pembelajaran Take and Give. Hal ini 22 siswa atau 91,17%. Hanya 2 terlihat dari proses diskusi, orang yang tidak antusias selama presentasi, serta tanya jawab yang pembelajaran berlangsung. berlangsung. Berdasarkan hasil tersebut Hasil Siklus 2 disimpulkan bahwa antusiasme siswa Tabel 4.7 Observasi memenuhi harapan peneliti yaitu di keaktifan siswa (Siklus 2) atas 80%. Kegiatan Jumlah Prosentase Berdasarkan dua tabel Aktif 20 83,34 % obsevasi tersebut, maka dapat Tidak 2 8,33% disimpulkan siklus 2 berhasil dari Aktif aspek keaktifan dan antusiame siswa. Main- - 4,16% Hal ini disebabkan oleh pantauan main guru yang lebih intensif, keaktifan Berbicara 2 8,33% ketua kelompok dalam membimbing, Sendiri serta siswa yang semakin nyaman Jumlah 28 100 % dengan teknik pembelajaran yang diterapkan. Kondisi pembelajaran Dari tabel tersebut diketahui yang tidak monoton terbukti jumlah siswa yang aktif dalam membuat siswa yang sebelumnya pembelajaran sebanyak 20 orang atau pasif menjadi aktif dan antusias. 83,34% dari jumlah siswa secara Tabel 5.2 Hasil Tes Kompetensi keseluruhan. Adapun siswa yang Menulis Teks negosiasi (Siklus 2) tidak aktif sebanyak 2 orang atau Nilai Jumlah Prosentase 8,33%. mereka cenderung diam dan Siswa memiliki sifat dasar pemalu yang <71 2 siswa 8,83 % tinggi sehingga sulit untuk aktif ≥ 71 22 siswa 91,17 % dalam pembelajaran di kelas. Tidak Jumlah 24 siswa 100 % terlihat siswa yang main-main,
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 87
Berdasarkan tabel di atas, siklus 1 sebesar 62,50%, dan pada tampak bahwa kriteria keberhasilan siklus 2 naik sebesar 87,50%. Hal ini pada hasil pada siklus 2 sudah membuktikan keberhasilan tercapai. Pada aspek hasil, dari 24 penerapan teknik opembelajaran siswa yang mengikuti tes siklus 2, Take and Give dalam keterampilan terdapat 22 siswa yang memperoleh menulis teks negosiasi pada aspek nilai >71. Hal ini berarti bahwa hasil. 91,17% siswa berhasil yang memperoleh >71 dan itu berarti DAFTAR RUJUKAN bahwa penerapan media teknik Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan pembelajaran Take and Give berhasil Sakura, H.R. 1989. Pembinaan karena telah memenuhi harapan KemampuanMenulis Bahasa peneliti dengan kelulusan sebesar Indonesia. Jakarta: Erlangga. 80%. Dengan demikian tidak perlu Alwasilah, A. Chaedar an Suzanna diadakan tindak lanjut pembelajaran Alwasilah. 2005. Pokoknya lagi. Menulis; CaraBaru Menulis dengan Metode Kolaborasi. SIMPULAN Bandung: PT Kiblat Hasil penelitian ini BukuUtama. disimpulkan sebagai berikut. Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur 1. peningkatan proses partisipasi Penelitian Suatu Pendekatan siswa dalam pembelajaran menulis Praktik. Jakarta: PT Rineka teks negosiasi yang meliputi aspek Cipta. antusiasme, keaktifan, kemandirian, Arikunto, Suharsimi. 2013. kerja sama, mengalami peningkatan. Penelitian Tindakan Kelas. Hal ini terlihat dari naiknya Jakarta: PT Bumi Aksara. persentase keaktifan siswa sebesar Fajri, Fatiha. 2012. Model 62,51% dari siklus 1 sebesar 20,83% Pembelajaan Take and Give menjadi 83,34% serta pada siklus 2 terhadap Pembelajaran serta persentase keaktifan siswa Bahasa Jepang (Penelitian sebesar 62,51% dari siklus 1 sebesar Eksperimental terhadap Siswa 20,83% menjadi 83,34% pada siklus Kelas X SMA Negeri 10 2. Hal ini membuktikan keberhasilan Bandung Tahun Ajaran penerapan teknik opembelajaran 2012/2013).Bandung : Take and Give dalam keterampilan Universitas Pendidikan menulis teks negosiasi pada aspek Indonesia. proses Gie, The Liang. 2012. Terampil 2. Hasil belajar siswa yaitu Mengarang. Yogyakarta: Andi. keterampilan menulis teks negosiasi Isjoni. 2012. Learning Cooperative. siswa dari segi penentuan struktur Bandung : Alfabeta teks, kaidah kebahasaan, ataupun Huda, Miftahul. 2013. Model-Model penentuan tema mengalami Pengajaran dan Pembelajaran. peningkatan. Hal ini terlihat dari Yogyakarta: Pustaka Pelajar. persentase hasil belajar siswa yang Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa meningkat sebanyak 66,67% dari Indonesia Untuk Penulisan tahap prasiklus sebesar 20,83%, Karya TulisIlmiah.
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 88
Yogyakarta: Media Perkasa. Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Ramadhan, Budi Aji Arief. 2015. Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Model Pembelajaran Memberi dan Menerima pada Siswa Kelas VII E Smp 5 Wates Kulon Progo DIY. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono.(2012).Metode PenelitianPendidikan PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 89
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional