Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

SISWA KELAS X TKJ SMK TAHSINUL AKHLAQ SITUBONDO


DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TAKE AND GIVE

Diansyah Rifky Sabila


Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak: Menulis merupakan salah satu aspek kemampuan


bahasa yang dipelajari si sekolah selain menyimak,berbicara, serta
membaca.Dilihat dari fungsinya, kegiatan menulis juga memiliki
beberapa manfaat seperti yang diungkapkan oleh Akhadiah,
Maidar, dan Sakura (2008: 1-3), yaitu dapat menambah wawasan
mengenai suatu topik karena penulis mencari sumber informasi
tentang topik tersebut, sarana mengembangkan daya pikir atau
nalar dengan mengumpulkan fakta, menghubungkannya,
kemudian menarik kesimpulan. Hal ini dikarenakan keterampilan
menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan
suatu topik atau tema dan menyusunnya menjadi tulisan berupa
paragraf yang lebih terrinci agar mudah dimengerti oleh pembaca.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menerapkan
teknik pembelajaran take and give. Masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peningkatan proses
belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq
dengan teknik “Take & give” ? (2) Bagaimana peningkatan hasil
belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq
dengan teknik “Take & give”? Tujuan penelitian ini adalah
Untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar teks
negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik
“Take & give”.
Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan
kelas. Tempat penelitian adalah di Smk Tahsinul Ahlaq
Situbondo, provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian adalah satu
bulan yaitu dari bulaan april-mei. Subjek penelitian ini adalah
kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo. Prosedur Penelitian
dimulai dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, serta diakhiri
dengan (3) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan engan 3
teknik yaitu (1) observasi, (2) wawancara serta, (3) tes. Teknik
analisis data dilakukan pada 2 jenis data yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik
deskriptif. Data kualitatif dianalisis dengan proses koding.
Instrumen penelitian ini terdiri atas (1) instrumen pengumpul data,
(2) instrumen analisis data.
Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan dari proses
dan hasil belajar menulis teks negosiasi siswa. Proses tersebut

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 81


dinilai dari aspek keaktifan serta antusiasme siswa. Pada aspek
antusiasme siswa meningkat dari 58,34% menjadi 91,17%.
keaktifan siswa dari 20,83% menjadi 83,34%. siswa juga
mengalami peningkatan pada hsil belajar. hasil belajar siswa yaitu
dari 20,83% saat prasiklus menjadi 62,50% saat siklus 1 dan
meningkat lagi menjadi 87,50%. Peningkatan hasil belajar siswa
dinilai dari pemahaman mengenai teks negosiasi.
Kata Kunci : Teks Negosiasi, Teknik Pembelajaran Take
and Give

PENDAHULUAN menawar seperti itu disebut juga


Keterampilan menulis negosiasi. Dalam negoisasi tidak
memerlukan ketelitian dan daya hanya terjadi tawar-menawar
imajinatif. Siswa dituntut mengenai harga, namun juga
menemukan topik dan merangkai mengenai suatu perjanjian atau
kata untuk menghasilkan tulisan masalah yang belum ada
yang bberkualitas. Dilihat dari pemecahannya. Prijoaksono
fungsinya, kegiatan menulis juga (2008:38) menyatakan bahwa
memiliki beberapa manfaat seperti Negosiasi adalah pembicaran dengan
yang diungkapkan oleh Akhadiah, orang lain dengan maksud untuk
Maidar, dan Sakura (2008: 1-3), mencapai kompromi atau
yaitu dapat menambah wawasan kesepakatan untuk mengatur atau
mengenai suatu topik karena penulis mengemukakan. Artinya, proses
mencari sumber informasi tentang pembicaraan menenai harga atau
topik tersebut, sarana perjanjial memiliki tujuan yang jelas
mengembangkan daya pikir atau yakni kesepakatan yang tentunya
nalar dengan mengumpulkan fakta, disetujui dan menguntungkan bagi
menghubungkannya, kemudian kedua belah pihak. Oleh karena itu
menarik kesimpulan. Hal ini dalam kurikulum 2013, diberikan
dikarenakan keterampilan menulis materi mengenai teks negosiasi.
bertujuan untuk melatih siswa dalam Tujuannya agar siswa terampil dan
mengembangkan suatu topik atau terlatih dalam melakukan negosiasi
tema dan menyusunnya menjadi di kemudian hari sejak dini dengan
tulisan berupa paragraf yang lebih bahasa yang cakap dan santun,
terrinci agar mudah dimengerti oleh terlebih sekarang adalah era
pembaca. globalisasi yang menuntut kita untuk
Dalam masa modern seperti cekatan dalam bertransaksi
saat ini, semakin canggih dan Dalam Kurikulum 2013,
berkembang barang- barang di keterampilan menulis merupakan
pasaran, hal tersebut menuntut kita salah satu pelajaran dalam Bahasa
untuk lebih cakap dan terampil Indonesia yang harus diajarkan.
dalam jual beli. Artinya, kita perlu Kompetensi Dasar pembelajaran
menguasai metode tawar menawar Bahasa Indonesia yang mengacu
dalam jual-beli untuk mendapatkan pada Kurikulum 2013 kelas X TKJ
harga yang terbaik. Metode tawar- adalah memahami teks hasil

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 82


observasi, prosedur kompleks, meningkatkan keterampilan menulis
anekdot, serta negosiasi. Dari adalah dengan menggunakan Teknik
beberapa Kompetensi Dasar tersebut, pembelajaran Take and Give. Teknik
kesulitan utama yang dihadapi siswa pembelajaran Take and Give dipilih
adalah dalam meyusun teks karena Teknik pembelajaran ini
negosiasi. sesuai untuk diterapkan dalam
Hal ini sesuai dengan hasil pembelajaran menulis teks negosiasi
observasi dan wawancara dengan serta dinilai mampu memecahkan
guru dan siswa kelas X TKJ Smk masalah dalam menulis teks
Tahsinul Ahlaq Situbondo pada negosiasi. Selain itu, Teknik
tanggal 06 April 2016, ditemukan pembelajaran ini menuntut siswa
beberapa permasalahan dalam untuk aktif dalam pembelajaran dan
keterampilan menulis teks negosiasi, mengajak siswa untuk saling berbagi
yaitu (1) kegiatan menulis di sekolah mengenai informasi yang diperoleh,
belum mendapat perhatian cukup sehingga akan tercipta suasana
dari siswa, (2) motivasi siswa pembelajaran yang menarik dan tidak
terhadap menulis masih rendah, membosankan. Dengan Teknik
karena siswa beranggapan bahwa pembelajaran ini, diharapkan siswa
menulis adalah kegiatan yang sulit mampu menemukan tema atau topik
dibandingkan empat keterampilan teks negosiasi yang tepat dan
berbahasa yang lain, (3) siswa menarik, serta menyusunnya dengan
kesulitan menemukan topik atau kata serta kalimat yang benar,
tema yang akan digunakan dalam sehingga mampu menghasilkan teks
pembelajaran menulis teks negoisasi, negosiasi yang berkualitas.
(4) Teknik pembelajaran yang Menurut Huda (2015: 242),
digunakan kurang menarik dan Teknik pembelajaran Take and Give
cenderung monoton sehingga adalah strategi pembelajaran yang
diperlukan Teknik pembelajaran didukung oleh penyajian data yang
yang lebih inovatif untuk diawali dengan pemberian kartu
meningkatkan minat siswa dalam kepada siswa. Teknik pembelajaran
menulis teks negosiasi,(5) siswa Take and Give dapat digunakan
kesulitan dalam merangkai kata-kata sebagai salah satu alternatif Teknik
dalam penyusunan teks negosiasi dan pembelajaran menulis teks negosiasi
(6) siswa cenderung pasif dalam siswa kelas X TKJ. Hal ini
pembelajaran sehingga menyulitkan dikarenakan Teknik pembelajaran
guru untuk memberikan pemahaman Take and Give mempunyai kelebihan
mengenai teks negosiasi. dapat melatih siswa untuk bekerja
Permasalahan menulis sama, melatih siswa untuk
tersebut tidak lepas dari beberapa berinteraksi secara baik dengan
faktor, yakni terkait dengan guru, teman sekelas, dan memperdalam
siswa, media, dan Teknik pengetahuan siswa melalui kartu
pembelajaran yang digunakan dalam yang dibagikan. Oleh karena itu,
pembelajaran. Untuk mengatasi dengan diterapkannya Teknik
kesulitan keterampilan menulis teks pembelajaran Take and Give
negosiasi, salah satu Teknik diharapkan dapat memberi pengaruh
pembelajaran yang digunakan untuk yang signifikan bagi keterampilan

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 83


menulis teks negoisasi kelas X TKJ . sekaligus peneliti. Pengamatan
Berdasarkan latar belakang dilakukan dengan mencatat proses
masalah di atas, dapat diketahui serta hasil pembelajaran tersebut
bahwa kesulitan belajar siswa kelas untuk dibahas dalam langkah
X TKJ SMK Tahsinul Ahlaq berikutnya yaitu refleksi. Diharapkan
Situbondo ditandai dengan berbagai dari refleksi tersebut guru dapat
permasalahan dalam proses menemukan masalah yang dihadapi
pembelajaran khusunya dalam oleh siswa.
menulis teks negosiasi. Oleh karena Tempat penelitian adalah di
itu, maka dilakukan suatu penelitian Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo,
yang memfokuskan pada provinsi Jawa Timur. Waktu
peningkatan kemampuan menulis penelitian adalah satu bulan yaitu
teks negosiasi siswa kelas x TKJ dari bulan april-mei. Subjek
SMK tahsinul akhlaq situbondo penelitian ini adalah siswa X Tkj
dengan menggunakan teknik take Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo.
and give Dalam penilitian tindakan
kelas terdapat 4 prosedur yang
METODE PENELITIAN dilalui. 4 prosesur tersebut yaitu (1)
Penelitian ini merupakan Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
Penelitian tindakan kelas yang refleksi. Berikut penjelasan dari
difokuskan pada peningkatan masing-masing prosedur.
kemampuan menulis teks negosiasi 1) Perencanaan
dengan menerapkan teknik Dalam tahap ini peneliti
pembelajaran Take and Give. menjelaskan bagaimana tindakan
Menurut Arikunto (2014 :2) penelitian dilakukan. Dalam tahap
penelitian tindakan kelas merupakan menyusun rancangan ini peneliti
penelitian yang menunjuk pada suatu merencanakan kegiatan atau langkah
kegiatan mencermati suatu objek yang perlu diperhatikan dalam tahap
engan menggunakan cara dan aturan pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti
metodologi tertentu untuk juga menentukan fokus peristiwa
memperoleh informasi yang yang perlu mendapat perhatian
bermanfaat dalam meningkatkan khusus untuk diamati, kemudian
mutu suatu hal. Penelitian tindakan membuat sebuah instrumen
kelas ini menggun akan siklus yang pengamatan untuk membantu
sistematis. Menurut Supardi ( peneliti merekam fakta yang terjadi
2014:104) penelitian tindakan kelas selama tindakan pelaksanaan
diawali dengan perencanaan berlangsung. Pemilihan langkah
tindakan, penerapan atau pembelajaran disesuaikan dengan
pelaksanaan tindakan, evaluasi dan teknik pembelajaran yang akan
refleksi proses serta hasil tindakan. diterapkan peneliti dalam
Penelitian tindakan kelas pelaksanaan agar tindakan dapat
merupakan jenis penelitian simultan terjadi secara wajar, realistis, serta
terpadu. Penelitian ini menunjuk dapat dikelola dengan mudah oleh
pada suatu kegiatan yang dirancang peneliti.
sedemikian rupa dengan tujuan 2. Pelaksanaan
tertentu. Peran guru adalah pengamat

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 84


Pelaksanaan atau tindakan tindakan ulang, dan pengamatan
merupakan implementasi atau ulang sehingga permasalahan dapat
penerapan isi rancangan, yaitu teratasi.
mengenai tindakan di kelas. Hal yang Teknik pengumpulan data
perlu diperhatikan dalam tahap dalam penelitian ini adalah sebagai
pelaksanaan adalah peneliti harus berikut.
ingat dan berusaha menaati apa yang 1) Teknik Observasi
telah dirumuskan dalam rancangan. Teknik observasi dilakukan
Hal ini dilakukan agar pelaksanaan untuk memantau kegiatan siswa saat
tidak menyimpang dari langkah yang proses pembelajaran berlangsung.
telah ditentukan. Kegiatan dalam proses observasi
Pelaksanaan yang terjadi adalah mencatat dan
berdampak pada saat evaluasi dan mendeskripsikan sikap siswa yang
refleksi sehingga keterkaitan antara berkaitan dengan proses
pelaksanaan dan perencanaan perlu pembelajaran. Aspek sikap yang
diperhatikan secara seksama. Pada diamati adalah keaktifan serta
saat pelaksanaan, guru berperan antusiasme siswa. Media yang
sebagai pengelola sekaligus digunakan dalam proses observasi
pengamat aktivitas pembelajaran. adalah lembar pedoman pengamatan
Kelas diciptakan sebagai komunitas yang berguna untuk merekapitulasi
belajar dengan teknik pembelajaran nilai sikap siswa selama kegiatan
tertentu. Dalam teknik pembelajaran pembelajaran menulis teks negosiasi
ini teknik pembelajaran yang dengan teknik “take and give”
digunakan adalah take and give. berlangsung.
Untuk mengurangi 2) Teknik Wawancara
kemungkinan terjadinya kelemahan Wawancara dilakukan kepada
dalam pelaksanaan tindakan, sebagian siswa. Hal ini bertujuan
persiapan dalam perencanaan perlu agar peneliti mengetahui kesulitan-
dilakukan secara maksimal agar kesulitan yang dihadapi siswa. Isi
pelaksanaan tindakan tidak wawancara tersebut berkaitan dengan
mengalami kesulitan. materi teks negosiasi serta teknik
3. Refleksi pembelajaran yang diterapkan yaitu
Tahap refleksi merupakan “take and give”.
kegiatan untuk mengkaji secara 3) Teknik Tes
menyeluruh tindakan yang telah Tes yang diberikan pada
dilakukan. Berdasarkan data yang siswa sebelum dan sesudah teknik
telah terkumpul, kemudian dilakukan pembelajaran take and give. Tes
evaluasi untuk menyempurnakan diberikan untuk mengikur
tindakan berikutnya. Refleksi dalam kemampuan siswa khususnya pada
Penelitian Tindakan Kelas mencakup bidang akademik melalui hasil
observasi, analisis, serta penilaian belajar.
proses dan hasil belajar siswa. Jika Data yang terdapat dalam
terdapat masalah dari proses refleksi penelitian ini adalah data kualitatif
maka dilakukan proses pengkajian serta data kuantitatif. Data yang
ulang melalui siklus berikutnya yang dianalisis secara kualitatif yaitu hasil
meliputi kegiatan perencanaan ulang, observasi dan wawancara. Data yang

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 85


dianalisis secara kualitatif disebut siklus 2. Adapun hasilnya adalah
adalah hasil belajar siswa dari tes sebagai berikut
yang telah diberikan. Berikut hasil dari tes yang
Data kuantitatif dianalisis diberikan pada saaat prasiklus.
secara statistik deskriptif. Teknik Nilai Jumlah Persentase
analisis statistik deskriptif mengolah Siswa
data yang berkaitan dengfan angka <71 19 Siswa 79,17 %
atau persentase menjadi sebuah ≥ 71 5 Siswa 20.83 %
deskripsi yang jelas dan menarik. Jumlah 24 Siswa 100%
Data kualitatif dianalisis
dengan melakukan proses koding. Tabel di atas menunjukkan
Menurut Supardi (2014:132) Proses bahwa ketuntasan belajar siswa pada
koding merupakan proses membaca materi menulis teks negosiasi sebesar
data secara menyeluruh. Kemudian 20,83 %. Adapun ketuntasan tersebut
mengaitkannya dengan penelitian masih jauh dibawah harapan yaitu
hingga mengandung makna yang sebesar 80%. Hal ini menunjukkan
mempunyai kecenderungan adanya kemampuan siswa dalam menulis
suatu hipotesis atau simpulan teks negosiasi masih perlu bimbingan
analisis. dan arahan yang lebih intensif.
Instumen penelitian ini terdiri dari 2 Hasil Siklus 1
jenis yaitu (1) instrumen pengumpul Pada tahap siklus 1 diketahui
data, (2) instrumen analisis data. kegiatan siswa dalam pembajaran
Instrumen pengumpul data menulis teks negosiasi dengan teknik
digunakan untuk menggambarkan pembelajaran Take and Give sebagai
perubahan atau peningkatan yang berikut. Berikut hasil dari tes yang
terjadi. Instrumen analisis data diberikan saat siklus 1.
digunakan untuk memperoleh nilai Nilai Jumlah Persentase
ilmiah dari penelitian yang telah Siswa
dilakukan. Instrumen pengumpul <71 9 Siswa 37,50 %
data berupa tes, wawancara, serta ≥ 71 15Siswa 62.50 %
tabel observasi. Instrumen analisis Jumlah 24 Siswa 100%
data berupa tabel pengklasifikasian
dan kumpulan nilai tes menulis teks Tabel 4.4 Observasi keaktifan
negosiasi. siswa (siklus 1)
Kegiatan Siswa Juml Perse
HASIL DAN PEMBAHASAN ah ntase
Pada bab ini dipaparkan hasil Aktif 18 75%
dan pembahasan atas permasalahan
Tidak Aktif 3 12.5%
bagaimanakah proses pembelajaran
Main-main - 0%
untuk peningkatan keterampilan
Berbicara Sendiri 3 12.5%
menulis teks negosiasi siswa kelas X
Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan Jumlah 24 100%
teknik pembelajaran Take and Give. Dari tabel tersebut diketahui
Hasil penelitian tindakan kelas ini bahwa jumlah siswa yang aktif
dipaparkan berdasarkan tiga tahapan dalam pembelajaran sebanyak 71
siklus yaitu prasiklus, siklus 1 dan orang. Siswa yang aktif tersebut
terkait dengan dalam kegiatan

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 86


menanya, diskusi, presentasi, serta namun masih terdapat 2 orang yang
tanya jawab. berbicara sendiri. Secara menyeluruh
Tabel 4.5 Observasi antusiasme sebagian besar siswa telah aktif
siswa (siklus 1) dalam kegiatan pembelajaran pada
Jawaban Jumlah Persentase siklus 2. Hal ini memenuhi harapan
Antusias 14 58,34% peneliti dengan keaktifan di atas
Tidak 10 41,66% 80%.
Antusias Tabel 4.8 Observasi Antusiame
Jumlah 24 100% siswa (Siklus 2)
Kegiatan Jumlah Prosentase
Dari tabel tersebut diketahui Antusias 22 91,17 %
bahwa siklus 1 terdapat hasil positif Tidak 2 8,83%
dari aspek antusiasme siswa. Antusias
Berdasarkan observasi yang telah Jumlah 24 100 %
dilakukan siswa terlihat mulai aktif
dan antusias dalam mengikuti Berdasarkan tabel
pembelajaran menulis teks negosiasi antusiasme siswa terlihat bahwa
dengan penerapan teknik hampir semua siswa yaitu sebanyak
pembelajaran Take and Give. Hal ini 22 siswa atau 91,17%. Hanya 2
terlihat dari proses diskusi, orang yang tidak antusias selama
presentasi, serta tanya jawab yang pembelajaran berlangsung.
berlangsung. Berdasarkan hasil tersebut
Hasil Siklus 2 disimpulkan bahwa antusiasme siswa
Tabel 4.7 Observasi memenuhi harapan peneliti yaitu di
keaktifan siswa (Siklus 2) atas 80%.
Kegiatan Jumlah Prosentase Berdasarkan dua tabel
Aktif 20 83,34 % obsevasi tersebut, maka dapat
Tidak 2 8,33% disimpulkan siklus 2 berhasil dari
Aktif aspek keaktifan dan antusiame siswa.
Main- - 4,16% Hal ini disebabkan oleh pantauan
main guru yang lebih intensif, keaktifan
Berbicara 2 8,33% ketua kelompok dalam membimbing,
Sendiri serta siswa yang semakin nyaman
Jumlah 28 100 % dengan teknik pembelajaran yang
diterapkan. Kondisi pembelajaran
Dari tabel tersebut diketahui yang tidak monoton terbukti
jumlah siswa yang aktif dalam membuat siswa yang sebelumnya
pembelajaran sebanyak 20 orang atau pasif menjadi aktif dan antusias.
83,34% dari jumlah siswa secara Tabel 5.2 Hasil Tes Kompetensi
keseluruhan. Adapun siswa yang Menulis Teks negosiasi (Siklus 2)
tidak aktif sebanyak 2 orang atau Nilai Jumlah Prosentase
8,33%. mereka cenderung diam dan Siswa
memiliki sifat dasar pemalu yang <71 2 siswa 8,83 %
tinggi sehingga sulit untuk aktif ≥ 71 22 siswa 91,17 %
dalam pembelajaran di kelas. Tidak Jumlah 24 siswa 100 %
terlihat siswa yang main-main,

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 87


Berdasarkan tabel di atas, siklus 1 sebesar 62,50%, dan pada
tampak bahwa kriteria keberhasilan siklus 2 naik sebesar 87,50%. Hal ini
pada hasil pada siklus 2 sudah membuktikan keberhasilan
tercapai. Pada aspek hasil, dari 24 penerapan teknik opembelajaran
siswa yang mengikuti tes siklus 2, Take and Give dalam keterampilan
terdapat 22 siswa yang memperoleh menulis teks negosiasi pada aspek
nilai >71. Hal ini berarti bahwa hasil.
91,17% siswa berhasil yang
memperoleh >71 dan itu berarti DAFTAR RUJUKAN
bahwa penerapan media teknik Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan
pembelajaran Take and Give berhasil Sakura, H.R. 1989. Pembinaan
karena telah memenuhi harapan KemampuanMenulis Bahasa
peneliti dengan kelulusan sebesar Indonesia. Jakarta: Erlangga.
80%. Dengan demikian tidak perlu Alwasilah, A. Chaedar an Suzanna
diadakan tindak lanjut pembelajaran Alwasilah. 2005. Pokoknya
lagi. Menulis; CaraBaru Menulis
dengan Metode Kolaborasi.
SIMPULAN Bandung: PT Kiblat
Hasil penelitian ini BukuUtama.
disimpulkan sebagai berikut. Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur
1. peningkatan proses partisipasi Penelitian Suatu Pendekatan
siswa dalam pembelajaran menulis Praktik. Jakarta: PT Rineka
teks negosiasi yang meliputi aspek Cipta.
antusiasme, keaktifan, kemandirian, Arikunto, Suharsimi. 2013.
kerja sama, mengalami peningkatan. Penelitian Tindakan Kelas.
Hal ini terlihat dari naiknya Jakarta: PT Bumi Aksara.
persentase keaktifan siswa sebesar Fajri, Fatiha. 2012. Model
62,51% dari siklus 1 sebesar 20,83% Pembelajaan Take and Give
menjadi 83,34% serta pada siklus 2 terhadap Pembelajaran
serta persentase keaktifan siswa Bahasa Jepang (Penelitian
sebesar 62,51% dari siklus 1 sebesar Eksperimental terhadap Siswa
20,83% menjadi 83,34% pada siklus Kelas X SMA Negeri 10
2. Hal ini membuktikan keberhasilan Bandung Tahun Ajaran
penerapan teknik opembelajaran 2012/2013).Bandung :
Take and Give dalam keterampilan Universitas Pendidikan
menulis teks negosiasi pada aspek Indonesia.
proses Gie, The Liang. 2012. Terampil
2. Hasil belajar siswa yaitu Mengarang. Yogyakarta: Andi.
keterampilan menulis teks negosiasi Isjoni. 2012. Learning Cooperative.
siswa dari segi penentuan struktur Bandung : Alfabeta
teks, kaidah kebahasaan, ataupun Huda, Miftahul. 2013. Model-Model
penentuan tema mengalami Pengajaran dan Pembelajaran.
peningkatan. Hal ini terlihat dari Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
persentase hasil belajar siswa yang Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa
meningkat sebanyak 66,67% dari Indonesia Untuk Penulisan
tahap prasiklus sebesar 20,83%, Karya TulisIlmiah.

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 88


Yogyakarta: Media Perkasa.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013.
Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE.
Ramadhan, Budi Aji Arief. 2015.
Keterampilan Menulis
Eksposisi Melalui Model
Pembelajaran Memberi dan
Menerima pada Siswa Kelas
VII E Smp 5 Wates Kulon
Progo DIY. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono.(2012).Metode
PenelitianPendidikan
PendekatanKuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2008.
Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 89

Anda mungkin juga menyukai