Anda di halaman 1dari 13

K.D.3.10.

Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya


mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda
4.10. Mengolah informasi tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia
dalam upaya mempetahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan
Belanda

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan di berbagai daerah.


I. Kedatangan Sekutu ke Indonesia
Sekutu masuk ke Indonesia diboncengi NICA. Mereka masuk ke Indonesia melalui
beberapa pintu. Setelah Perang Perang Dunia II terjadi perundingan Belanda dengan
Inggris di London menghasilkan Civil Affair Agreement. Isinya tentang pengaturan
penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda, khusus yang
menyangkut daerah Sumatra sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan SEAC
(South East Asia Command). Dalam perundingan itu dijelaskan sebagai berikut :
a. Fase pertama, tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer untuk memulihkan
keamanan dan ketertiban.
b. Fase kedua, setelah keadaan normal pejabat-pejabat NICA akan mengambil alih
tanggung jawab koloni itu dari pihak Inggris yang mewakili Sekutu.
Setelah diketahui Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945, maka Belanda
mendesak Inggris agara segera mensahkan hasil perundingan tersebut. Pada tanggal 24
Agustus 1945 hasil perundingaan tersebut disahkan. Berdasarkan perjanjian Potsdam . isi
Civil Affairs Agreeement diperluas. Inggris bertanggung jawahb untuk seluruh daerah
yang berada I bawah pengawasan SWPAC (South West Pasific Areas Command). Utuk
melaksanakan isi perjanjian Potsdam, maka pihak SWPAC di bawah Lord Louis
Mounbatten di Singapura segera menagtur pendaratan tentara Sekutu di Indonesia.
Tanggal 16 September 1945, wakil Mounbotten, yaitu Laksamana Muda WR Patterson
dengan menumpang kapal Cumberland, mendarat di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Dalam rombongan Pateerson ikut serta Van Der Plass seorang Belanda yang mewakili
H.J. Van Mook (pemimpin NICA). Mounbotten kemudian membentuk pasukan komando
khusus yang disebut AFNEI(allied Force Netherlands East Indiers) di bawah pimpinan
Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Mereka tergabung dalam pasukan tentara Inggris
yang berkebangsaan India, yang sering disebut sebagai tentara Ghurkha. Tugas AFNEI
adalah :
a. Menerima penyerahan kekuasaan tentara Jepang tanpa syarat
b. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu
c. Melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk dipulangkan ke negerinya
d. Menegakkan dan mempertahankan keadaan keadaan damai, menciptakan
ketertiban, dan keamanan untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil
e. Mengumoulkan keterangan tentang penjahat perang untuk kemudian diadili sesuia
hukum yang berlaku.
Pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI mendarat di Jakarta pada tanggal 29
September 1945. Kekuatan pasukan AFNEI dibagi menjadi tiga dinisi, Yaitu :
a. Divisi India 23 di bawah pimpinan Jenderal D.C Hawtorn. Daerah tugasya di Jawa
bagian barat dan berpusat di Jakarta
b. Divisi India 5 di bawah komando Jenderal E.C Menserg bertugas d Jawa bagian
timut dan berpusat di Surabaya
c. Divisi India 26 di bawah komando Jenderal H.M Chambers, bertugas di Sumatra
pusatnya ada di Medan.
Kedatangan tentara Sekutu diboncengi NICA yang akan menegakkan kembali
kekuasannnya di Indonesia.

II. Perlawanan daerah Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia


A. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Setelah Jepang menyerah, negara- negara anggota sekutu yang mendapat tugas
masuk ke Indonesia adalan tentara kerajaan Inggris yang tergabung dalam komando Asia
Tenggara (South East Asia Command)/ SEAC dipimpin Laksamana Loard Louis Moun
Batten untuk Indonesia badian Brat dan pasukan South West Pacific Command untuk
wilayah Indeonesia bagian Timur. Dalam melaksanakan tugas di Indonesia bagian Barat,
Laksamana Moun Batten membentuk komando khusus, yaitu Alled Forces for
Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan jendral Sir Phillip Christison,
Tugas AFNEI maupun SWPC adalah :
1) Menerima penyerahan Jepang.
2) Membebaskan para tawanan dan inferniran sekutu.
3) Melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang untuk kemudian di
pulangkan ke negaranya.
4) Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian di
serahkan kepada pemerintah sipil.

Tentara Inggris tiba di Surabaya tanggal 25 oktober 1945, dipimpin Brigade 49


dipimpin Brigadir Mallaby. Kedatangan Mallaby di sambut ramah oleh Mustofa
(BKRDarat) dan Atmaji (BKR Laut). Ke dua pihak mencapai suatu persetujuan, yaitu :
1) Inggris di izinkan mengurus tawanan Jepang dan sekutu (interniran).
2) Inggris mengakui kekuasaan de facto RI.
3) Inggris tak akan menyelundupkan pasukan Belanda dan NICA.

Tujuan Mallaby mendarat di Surabaya melucuti serdadu Jepang dan menyelamatkan para
interniran sekutu.
Brigjen Mallaby mencapai kata sepakat dengan gubernur Jawa Timur R.M. Soerjo yaitu :
1) Inggris berjanji bahwa di antara mereka tidak terdapat angkatan perang belanda.
2) Di setujuinya kerja sama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan
ketentraman.
3) Akan segera di bentuk kontak biro sehingga kerja sama dapat terlaksana dengan
sebaik- baiknya.
4) Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang saja.

Pada tanggal 26 oktober 1945 malam harinya satu peleton Fied Security Section di
bawah kapten Show menyerang kpenjuru kali sosok untuk membebaskan Kolonel Hulyer
(seorang kolonel angkatan laut belanda). Tindakan Inggris dilanjutkan dengn menduduki
pangkalan udara Tanjung Perak, kantor Pos Besar, Gedung Internatio dan objek-objek
vital lainnya.
Tanggal 27 Oktober 1945 pukul 11.00, pesawat terbang Inggris menyebarkan
pamphlet-pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya khususnya dan Jawa Timur
umumnya untuk menyerahkan senjata yang di rampas dari tangan Jepang. Pamflet itu di
keluarkan oleh HOWTHORN tanpa sepengetahuan MALLABY. Pemuda marah,
Mallaby minta kepada Mustofa untuk memberi keterangan dan menenangkan rakyat,
tetapi tidak mau.
Namun sebelum peristiwa itu terjadi di bentuk kontak Commite/ komisi kontak untuk
memecahkan kesulitan bersama.
Tanggal 28-30 Oktober terjadi pertempuran. Tanggal 27 oktober terjadi pendudukan
gedung-gedung penting oleh inggris. Sekutu dapat dikalahkan rakyat Surabaya.
Tanggal 28 oktober 1945 sore, terjadi pertempuran, Mallaby dengan 6.000
pasukannya terkurung oleh 120.000 pemuda dan rakyat.
Tanggal 30 Oktober 1945 Bung Karno, Hatta, dan Amir Sarifudin dating ke Surabaya
untuk mendamaikan perselisihan bersama Howthorn. Sesampai mereka
berundingsekembalinya ke Jakarta, terjadi pertempuran. Brigjen Mallaby terbunuh.
Inggris mendatangkan bala bantuan Divisi V dipimpin Mayor Jendral Mansergh
dengan 24.000 anak buahnya mendarat di Surabaya. Tanggal 9 November 1945 Inggris
mengeluarkan ultimatum :
“…. Semua pemimpin bangsa Indonesia dari semua pihak di Surabaya harus dating
selambat-lambatnya tanggal 16 November 1945 pukul 06.00 pagi, di tempat yang di
tentukan dengan membawa bendera merah putih yang di letakkan di atas tanah pada
jarak 100 m lalu mengangkat tangan tanda menyerah.”
Ultimatum itu di tanggapi tanggal 10 November 1945 dengan perang. Peristiwa ini di
peringati sebagai “ HARI PAHLAWAN”.
B. Pertempuran Ambarawa
Pasukan sekutu mendarat di Semarang tanggal 20 oktober 1945 adalah Brigade
Artileri Divisi India ke 23 dipimpin BRIGADIR BETHELL. Di Ambarawa dan
Magelang mereka mengevakuasi para inteniran dan tawanan sekutu yang ada di kamp
dan penjara. Di Ambarawa mereka menduduki benteng pertahanan WILLEM I.
Tanggal 26 oktober 1945 terjadi insiden di magelang antara IKR dan tentara
sekutu. Insiden terhenti setelah presiden soekarno dan Brigadir Jendral Bethell dating ke
magelang tanggal 2 november 1945, untuk berunding. Di antara 12 pasal tersebut :
1) Pihak sekutu akan tetap menempatkan pasukannya di Magelang untuk
melindungi dan mengurus evakuasi APWI, jumlah pasukan sekutu di
batasi sesuai keperluan itu.
2) Jalan raya Magelang- Ambarawa terbuka sebagai jalur lalulintas Indonesia
dan sekutu.
3) Sekutu tidak akan mengakui aktifitas NICA dalam badan-badan yang di
bawahkannya.

Tanggal 20 november 1945 di Ambarawa terjadi pertempuran antara TKR


dipimpin Mayor Sumarto dan tentara sekutu.
Tanggal 21 november 1945 sekutu secara diam-diam meninggalkan Magelang
dan mundur ke Ambarawa. Letkol Sarbini segera melakukan pengejaran ke Ambarawa.
Sementara dari arah Magelang pasukan TKR dari Divisi V ataupun Mokerto dipimpin
Imam Androgi melakukan serangan fajar. Tanggal 21 november dengan tujuan memukul
mundur pasukan sekutu yang berkedudukan di pingit. Pasukan Androgi berhasil
menduduki Pingit, disusul 3 Batalyon dari Yogyakarta yaitu Batalyon 10 Divisi III di
pimpin mayor soeharto, batalyon 8 dipimpin Sardjono dan Batalyon Sugrng dibantu
resimen ke -2 di pimpin M. Sarbini, batalyon polisi istimewa yang dipimpin Onie
Sastroratmodjo, dan batalyon dari Yogyakarta. Gerakan musuh berhasil di tahan di
desaJambu. Di desa Jambu para komandan pasukan mengadakan rapat koordinasi
dipimpin KOLONEL ISKANDAR hasilnya : di bentuk komando yang disebut Markas
pimpinan pertempuran bertempat di Magelang, Ambarawa di bagi 4 sektor : utara,
selatan, timur, barat.
Tangtgal 26 november 1945 pimpinan pasukan dari porwokerto, Letkol Isgiman
gugur. Seak itu colonel Sudirman, panglima Divisi di porwokerto mengambil alih
pimpinan pasukan. Musuh terusir dari Banyu Biru y6ang merupakan garis pertahanan
mereka terdepan. ( tanggal 15 Desember 1945).
Tanggal 11 desember 1945 kol. Sudirman menumpulkan masing-masing
komandan sector, untuk melaksanakan rencana serangan :
1) Serangan serentak sikam mendadak dari semua sektor.
2) Masing-masing komandan sektor memimpin pelaksanaan serangan.
3) Pasukan badab-badan perjuangan (Laskar) menjadi tenaga cadangan.
4) Hari serangn tanggal 21 desember 1945, pukul 04.30

Tanggal 12 desember 1945 TKR berhasil mengepung musuh di dalam kota,


termasuk Benteng WILLEM. Kota Ambarawa di kepung selama 4 hari 4 malam.
Di bawah Kol. Sudirman, Tkr dengan kekuatan 19 batalyon. Pertempuran
Ambarawa dikenal denag “ PALAGAN AMBARAWA”. Dan tanggal 15
desember sebagai hari kemenangan & sebagai INFANTERI.
C. Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
Berita proklamasi baru di terima di Medan tanggal 27 agustus 1945. Berita
proklamasi di bawa oleh Teuku M. Hasan yang di angkat menjadi gubernur Sumatra.
Tugas Mr. Teuku M. Hasan di Sumatra adalah membentuk komite nasional Indonesia
wilayah Sumatra.
Tanggal 13 september 1945 pemuda di pelopori oleh ahmad Tahir bekas perwira
sukarela Jepang dengan tugas mengambilalih gedung-gedung pemerintah dan merebut
senjata tentara Jepang.
Tgl 6 oktober 1945 pasukan Inggris Grukhci dan NICA dipimpin Brigjen TEP
KELLY MENDARAT DI Sumatra Utara untuk mengambil alih pemerintahan. Pemerintah
RI di Sunatra memperkenankan mereka menempati beberapa hotel di Medan :
 Hotel di Boer
 Grand Hotel
 Hotel Asturia

Sebagian dari mereka di tempatkan di Binjai, tanjung lapangan sihari setelah pendaratan.
Tim RAPWI mendatangi kampong tawanan dan di kirim kr Medan atas persetujuan
gubernur M. Hasan. Kelompok itu langsung di bentuk menjadi batalyon KNIL.
Kedatangan tentara NICA (19 Nov 1945) sebelumnya Belanda telah mendaratkan
pasukannya dipimpin WESTERLING.
Tgl 10 oktober 1945, Ahmad Tahir terpilih sebagai komandan Divisi TKR.
Tgl 13 oktober 1945 terjadi pertempuran I antara para pemuda dan pasukan belanda.
Tgl 15 oktober 1945 terbentuk pemuda republic Indonesia Sumatra Timur dan
PESINDO. Di samping itu sebelumnya dipanggil mentri Gtyugun dan heiho ke Sumatra
timur. Setelah keluarnya maklumat pemerintah tentang terbentuknya partai- partai politik
(nov 1945) di Sumatra terbentuk lascar partai
 PNI : Nasional Pelopor Indonesia (NAPINDO)
 PKI : Barisan Merah
 Masyumi : Hizbullah
 Parkindo : pemuda parliendo

Tgl 18 oktober 1945 TED Kelly melakukan ultimatum kepada bangsa Indonesia.
Tgl 1 desember 1945 sekutu memasang papan yang bertuliskan “ Fixed Boundaries
Medan Area”. Inggris bersama NICA melakukan aksi pembersihan terhadap unsure-
unsur republik Indonesia di Medan.
Tgl 10 desember 1945 pasukan Inggris & NICA berusaha menghancurkan
konsentrasi TKR di Trepes. Seorang perwira Inggris berhasil di culik oleh pemuda.
Peristiwa itu, Kimbas Brigjen TED Kelly kembali mengancam para pemuda untuk
menyerahkan senjata.
April 1946 tentara inngris sudah mulai mendesak pemerintah RI keluar kota
Medan, gubernur, markas besar Divisi TKR, dan wali kota pindah ke PEMATANG
SIANTAR. Inggris berhasil menduduki kota Medan.
Tgl 10 agust 1946 di adeakan pertemuan di tebing tinggi antara komando
p[asukan yang berjuang di medan area. Pertemuan memutuskan dibentuk “KOMANDO
RESIMEN LASKAR RAKYAT MEDAN AREA” terdiri 4 sktor, tiap sector di bagi 4
sub sector. Setiap sektor berkekuatan 1 batalyon. Markas komando Resimen
berkedudukan di Sudi mewngerti Tripis.
D. Pertempuran 5 hari di Semarang
Tgl 14 oktober 1945 kurang lebih 400 orang Veteran angkatan laut Jepang yang
pernah bertempur di Solomon di pindahkan ke Semarang dan akan di pekerjakan untuk
mengubah pabrik gula Cipiring( sebelah barat Semarang) menjadi pabrik senjata.
Mereka menyerang padisi Indonesia. Tawanan itu lari dan bergabung dengan
KIDOBUTAI (batalyon setempat Jepang) di Jatingaleh. Dengan di alih mencari &
menyelamatkan orang jepang yang tertawan.
Tgl 15 oktober 1945 Dr. Karjadi korban pertempuran 5 hari terjadi di simpang
lima semarang (tugu Muda).
Tgl 29 okt 1945 sekutu mendarat dan melucuti senjata tentara jepang. Korban
2000 rakyat Indonesia dan 108 orang jepang tewas.
E. Bandung Lautan api
Tgl 12 okt 1945 pasukan sekutu menduduki kota Bandung saat rakyat melawan
jepang dalam rangka perebutan senjata. Tentara sekutu berusaha menempati daerah
bandung utara.
Tgl 21 Nov 1945 sekutu menyampaikan ultimatum agar bandung utara di kosongkan oleh
pihak Indonesia paling lambat 29 Nov 1945.
Mala petaka terjadi dengan jebolnya bendungan sungai Cikausiding. Peristiwa itu
terjadi malam hari tgl 25 Nov 1945 saat akan di belahnya Bandung menjadi 2 yaitu
pasukan sekutu menduduki daerah Bandung utara dan bagian selatan daerah RI.
Tgl 1 des 1945 tentara sekutu di se5rang. Sasaran pengeboman dari pesawat
adalah Cicadas, Lengkong Tegalela. Sekutu merasa terancam karena itu minta bantuan
kepada pemerintah pusat RI agar memerintahkan TKR mengosongkan kota Bandung dan
mundur keluar kota Bandung dengan jarak 11 KM.
Tgl 23&24 maret 1945 mereka (rakyat) meninggalkan kota bandung yang telah
menjadi api ( 24 maret) peristiwa itu di kenal denagn “ BANDUNG LAUTAN API”. Dan
di abadikan dalam lagu “ HALO-HALO BANDUNG”. Karya ismail marzuki tokoh-
tokoh petempuran : Aruji Kartawinata, pemuda Sutoko, Mawadi Alib, Kol. Hidayat, Otto
Iskandardinata, Kol. AN Nasution (panglima Divisi III Jawa Barat).
Benteng NICA di DAYEUH KOLOT, Bandung selatan sebuah gudang mesiu, pada bulan
april1945 di hancurkan. Tokoh peledakan : Mohamad Toha dan Ramdan gugur peristiwa ini di
filmkan dengan judul “ Toha Pahlawan Bandung”.

I. Perjuangan Diplomasi Indonesia Dalam Mempertahankan Kemerdekaan

A. Perjanjian Linggar Jati


Tgl 14 okt 1946 tercapai gencatan senjata. Usaha merintis perundingan di
laksanakan oleh Letjend Sir Phillip Christison, panglima AFNEI (Allied Foeces
Netherlands East Indies) dengan jalan mempertemukan presiden Soekarno dengan
wakil gubernur jendral Hindia Belanda Dr.H.J.Van Mook. Gagal –pemerintah inggris
mengirim Sir Archibald Clarkker sebagai duta istimewa ke Indonesia.
Agust 1946 juru penengah Sir Archibald clarkkerr di gantikan oleh Lord Killearn.
Sebelum perjanjian linggar jati, di adakan gencatan senjata dengan membentuk
komisi gemcatan senjata. Pihak RI di pimpin oleh Dr. Sudarsono, jendral Sudirman
dan oerip sumoharjo. Inggris menginginkan Lord Killearn sebagai penengah. atas jasa
Lord Kellern, di adakan persetujuan linggar jati tgl 10 Nov 1945, dan di paraf tgl 15
Nov 1945. Linggar Jati terletak di dekat Cirebon di lereng gunung Cerme. Pertemuan
delegasi RI dipimpin oleh PM Syahrir dengan delegasi belanda di pimpin oleh
Schermerhorn.
Pokok- pokok persetujuan linggar jati menurut 17 pasal adalah :
1) Pemerintah RI- Belanda bersama-sama membventuk Negara federasi
bernama NIS (Negara Indonesia Serikat).
2) NIS tetep mengikat diri dalm ikatan kerjasama dengan kerajaan Belanda,
dengan wadah Uni indonesi- Belanda yang diketahui ratu belanda.
3) Pemerintah Belanda mengakui kenyataan kekuasaan de facto pemerintah
RI atas jawa, Madura,dan Sumatra.

Proses ratifikasi (pengesahan) persetujuan.


Baik parlemen Belanda dan KNIP tidak begitu setuju atas persetujuan tsb. Hal ini
karena golongan konsultatif parlemen Belanda takut kehilangan Indonesia.
KNIP tidak setuju dan menghendaki kemerdekaan Indonesia 100% partai yang
keras menentang perjanjian linggar jati : Masyumi, PNI, dan pengikut Tan
Maluku ( persatuan perjuangan).
Alasan RI menerima persetujuan linggar jati :
1) Cara damai akan mendatangkan simpati.
2) Lemahnya militer Indonesia mengharuskan menggunakan kesimpatian

untuk mengadakan tindakan konsolidasi militer. Karena tidak mendapat


dukungan, KNIP terpaksa pres dan wapres turun tangan. Muncul pro kontra dalam
KNIP. Agar yang pro lebih banyak, terpaksa presiden mengeluarkan peraturan
presiden no 6.
Tgl 29 Des 1946, dengan mengubah jumlah anggota KNIP dari 200 orang
menjadi 514 orang. Wapres berkata kalu PP ini di tolak silahakan memilih
pres&wapres lainnya. Persetujuan linggar jati di terima KNIP& di ratifikasi
(disahkan) tgl 25 maret 1947 & di tanndatangani di istana RIJWSWIJK (istana
Negara).
Pengakuan de facto RI dating dari :
1) Inggris 31 Maret 2947 6) Afganistan 23 Sept 1947
2) AS 17 April 1947 7) Burma 23 Sept 1947
3) Mesir 11 Juni 1947 8) Saudi Arabia 24 Nov 1947

4) Libanon 29 Juni 1947 9) Yaman 3 Mei 1948


5) Suria 2 Juli 1047 10) Rusia 26 Mei 1948

India dan Pakistan termasuk Negara pertama yang mengakui RI .


Hal-hal yang tidak je4las dalam linggar jati :
1) Tentang kedaulatan : de facto
2) Status RI : 3 status hokum hubungan internasional
3) Hak menentukan nasib sendiri
4) Tentang pemerintahan sementara
5) Tentang pertahanan & keamanan
6) Tentang pemulihan hak milik orang asing
B. Agresi Militer Belanda I
Belanda memprotes tindakan RI mendirikan perwakilan di luar negeri.RI pun
memprotes tindakan Belanda mendirikan Negara federal. Tgl 27 Mei 1947
pemerintah Belanda menunjukan nota ultimatum yang harus di jawab 14 hari. Dalam
ultimatum itu antara lain Belanda menuntut agar segera di bentuk pemerintahan
sementara bersama dan pembentukan gendernerri/ pasukan bersama yang akan
bertugas menjaga keamanan di seluruh Indonesia. RI menolak, sebab itu berarti
pasukan Belanda memasuki wilayah Indonesia.Ultimatum di kirim sebanyak 2 kali
dan di tolak RI.
Tgl 21 Juli 1947 tentara belanda melancarkan serangan besar-besaran terhadap
wilayah RI. Dalam waktu singkat belanda berhasil menguasai kota-kota. TNI
memantau kantung-kantung perlawanan di daerah pedalaman.
Tujuan Belanda mdelakukan serangan atas RI adalah untuk menghancurkan RI
sasarannya :
1) Polotik : mengepung ibukota RI & penghapusan RI dari peta
2) Ekonomi : perebutan daerah- darah penghasil bahan makanan, ekspor.
3) Militer : penghancuran TNI

TNI terpaksa mundur sambil mengatur siasat gerilya. Belanda di bawah pimpinan
Letnan Jendral Spoor. TNI AU mengebom tangki-tangki Belanda di Semarang,
Ambarawa, dan Salatiga. Pesawat terbang milik pengusaha india terbang dari
Singapura ke Yogyakarta. Di antara penumpang pesawat terbang tsb terdapat perwira
tinggi TNI AU yaitu Komandur Dr. Abdurahman Saleh & Komandor Adi Sucipto
yang membawa obat- obatan, gugur di tembak pesawat pembawa Belanda.

REAKSI DUNIA INTERNASIONAL


Inggris AS tidak setuju dengan aksi militer belanda. Tgl 30 Juli 1947 pemerintah
India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera di
masukan dalam daftar acara Dewan Keamanan PBB. Tgl 3 Juli 1947 di masukan sebagai
acara pembicaraan Dewan Keamanan. Tgl 1 Agust 1947 DK memerintahkan penghentian
permusuhan , mulai berlaku 4 Agust 1947. Tgl 4-8 1947 SoekarnoJend. Spoor
memerintahkan genjatan senjata.
Tgl 3 Agust 1947 belanda menerima solusi DK PBB dan memerintahkan kepada
Van Mook agar berhenti tembak-menemba. Syahrin di depan siding DK PBB tgl 14
Agust 1947 menyatakan salah satu jalan mengakhiri pertempuran adalah membentuk
komisi pengawas yang menjamin terlaksana nya resolusi DK PBB.
Untuk mengawasi pelaksanaan genjatan senjata du bentuk komisi konsuler,
anggotanya terdiri para konsul yang ada di Indonesia. Komisi konsuler di ketuai oleh
konsul jendral amerika serikat Dr. Walten Foote dengan anggota konsul jendral Cina,
Belgia, prancis, inggris, Australia. Komisi konsuler di perkuat dengan personalia militer
AS dan Prancis sebagai peninjau militer.
AS mengusulkan untuk mengawasi penghentian pemasukan harus di bentuk
komisi jasa baik, terlanal KTN ( Komisi tiga Negara). Indonesia memilih Australia (di
wakili Richard Kirby), Belanda memilih Belgia (wakil paul Van Zeeland), As sebagai
penengah (wakil Richard kinby).
26 Agust 1947 belanda secara sepihak memproklamasikan garis (demarkasi) Van
Mook menjadi garis batas antara daerah kedudukan masing-masing pihak saat genjatan
senjanta yang menghubungklan titik-titik terdepan dari kedudukan tentara belanda dalam
penyerbuan atas daerah RI hingga menutup daerah-daerah yang secara efektif masih di
kuasai oleh pihak RI. Daerah ini karena terletak dalam garis van Mook harus di
tinggalkan oleh RI.
Tapi sebelum itu sudah di bentuk komisi untuk melaksanakan genjatan senjata
yang disebut komisi teknis di pimpin mentri kesehatan Dr. Leimuna dengan anggota :
o Mr Abdul Majid
o Let Jend. Oerip Soemohardjo
o Mayor Jendral Didi Kartosasmito
o Kol. Simbolon
o Let Kol Bustomo

Komisi teknis belanda dipimpin Van Vredinbrug. Kol Drost, Mr Zulkarnaen,


letkol surio Santoso, Dr Syut, Dr P.j Koest
C. Perundingan Renville
Tgl 20 Okt 1947 KTFI bertemu Sidney, di putuskan membantu menyelesaikan
konflik antara RI-Belanda. KTN berperan dalam perundingan Renville, atas usul
KTN di putuskan perundingan di lakukan di atas kapal AS Renville yang berlabuh di
pelabuhan tanjung Priok, tgl 8 Des 1947.
Delegasi Indonesia diketuai oleh Mr Amis Syarifudin wakil ketua Ali
Sastroamidjoyo. Anggota :
 Dr. Tjoa. Jiek len
 HA Salim
 Mr. Hasrun
 Sutan Syahrir

2 cadangan : Sutiadji, dan Ir. Djuanda


23 anggota penasehat
Delegasi belanda terdiri R. abdul kadir wijajaatmaja wakil Mr. Hal Van
vredenbrug , A th.Band sekertaris. Anggota :
a. Dr. PJ. Koetys
b. Tengku Zulkarnarn
c. Mr. Masjuri
d. Mr. Dr Ch.R. Soumokil
e. Mr. Adjie pangeran kartanegara
f. Or. A.H.O Phuyen
g. Thio Thian Tjiong

Perundingan di selenggarakan di atas kapal angkatan laun amerika serikat UUS


RENVILLR. Perundingan di buka tgl 8 Des 1947 di bawah pimpinan HERREMANS
wakil Belgia di KTN.
Semula PM Amir Syarifudin (ketua delegasi Resmi RI), pres & 2wapres sertta
partai masyumi, PNI, dan Syahrir menolakmpersetujuan renville, tetapi laporan dari
berbagai panglima tentara kepada presiden soekarno yang menyatakan bahwa
persediaan amunisi menipis. RI terpasa menerima perjanjian Renville dengan
pertimbangan menghindari korban lebih banyak.
Isi petjanjian Renville seluruhnya terdiri atas 3 naskah yaitu :
1) Persetujuan genjatan senjata yang antara lain berisi diterimanya garais
demarkasi Van Mook.
2) Dasar-dasar politik renville ( renville principels) yang pada pokoknya
berisi kesediaan kedua pihak untuk menyelesaikan pertikaian mereka
dengan jalan damai dan dengan bantuan KTN.
3) 6 pasal tambahan dari KTN antara lain berisi ketentuan bahwa kedaulatan
atas Indonesia tetap di tangan belanda selama masa peralihan sampai
kemudian kedaulatan di serahkan kepada pihak NIS.

Ke dua naskah pertama di tanda tangani pd tgl 17 januari 1948 dan naskah
terakhir pada 19 Januari 1948.
PM Syarifudin menyerahkan mandatnya kepada presiden. Presiden menunjuk
Hatta memberntuk kabinet.
Terbentuklah kabinet Hatta dengan system presidensill. Program kabinet hatta :
1) Melaksanakan ketentuan persetujuan renville
2) Mempercepat pembentukan NIS yang merdeka dan berdaulat
3) Rasionalisasi tentara dan ekonomi RI
4) Pembangunan kembali kerusakan yang di sebabkan perang dan
pendudukan jepang

Sesuai dengan perjanjian Renville yaitu pengakuan garis demarkasi Van Mook,
tgl 26 Feb 1948kesatuan TNI sebanyak 35.000 orang meninggalkan daerah di
belakang garis demarkasi di jawa barat menuju ke daerah RI yang bebas. Di daerah
kantong (depan garis dimarkasi Van Mook). Masih hingga 4.000 pasukan hisbullah
tdk mau hijrah dan melakukan pemberontakan di bawah pimpinan karto suwiryo dan
mendirikan DI- NII.
D. Pemberontakan PKI 1948 Di Madiun
Amir Syarifudin berbalik menjadi oposisi Hatta, untuk memperkuat posisinya
pada tanggal 26 Feb 1948 di Solo di bentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat).
Sarbupri (Serikat Buruh Perkebunan RI) melancarkan pemogokan besar-besaran
di Delangu bulan Juni 1948. Untuk menggantikannya di ganti buruh dari STII
(Serikat Tani Islam Indonesia).
Kedatangan Muso bersama Suripno (utusan RI untuk membuka hubungan
konsuler dengan Rusia masa Kabinet Amir. S).Tgl 11 Agust 1948 mengobarkan
kekuatan FDR., atas anjuran Muso seluruh unsure yang sepaham di leburkan dalam
PKI. Maka di adakan kongres PKI ke-5 tgl 26-27 Agust 1948. Yang mengesahkan “
Jalan Baru untuk RI” ciptaan Muso. PKI segera membentuk Poliharo (pimpinan
politik) yang di ketuai oleh Muso dan Amir sebagai sekretaris pertahanan.
Di Solo terjadi pertempuran hebat sesuai rencana PKI dan Madiun menjadi basis
Gerilya. Tgl 18 Desr 1948 berdiri Sovyet Republik Indonesi. PKI melakukan
pembunuhan dan penculikan terhadap golongan yang di anggap musuh.
Pemberontakan PKI di Madiun mendorong pemerintah republik Indonesia
bertindak tegas- presiden Soekarno mengajak rakyat “ MEMILIH Soekarno-Hatta
atau PKI Muso”. Presiden Soekarno memustkan seluruh kekuasaan Negara dalam
tangannya dan panglima Besar Jendral Sudirman memerintahkan colonel Gatot
Subroto (panglima Devisi II Jawa Timur).
Tgl 30 Sept 1948 Madiun berhasil direbut kenbali. Dalam pelariannya Muso
berhasil di tembak TNI.awal bulan Desember 1948 oprasi dinyatakan selesai, tetapi
tokoh PKI yang belum di adili banyak yang meloloskan diri karena agresi militer
belanda II tgl 19 Des 1948. Tokoh yang meloloskan diri : Amir Syarifudin di tembak
mati.
E. Agresi Militer Belanda II
Pada jam 23.30 tgl 18 Des 1948 Cochran mendapat delegasi Belanda di Jakarta
untuk disampaikan kepada KTN di Jakarta. Isi surat belanda menyatakan tidak terikat
lagi oleh persetujuan gencatan perang Renville.
Belanda menyerang Yogyakarta tgl 19 Des 1948 jam 05.30 di atas Maguwo dan
beberapa bangunan penting lainnya (RRI). Diikuti 90 penerjun paying yang pernah
mendapat latihan KKO-AS di Virginia dan di bantu pasukan KNIL (Pasukan
Pribumi).
Tentara belanda menawan pres & wapres, Syahrir (penasehat presiden) sejumlah
mentri termasuk Menlu Agus Salim. Sebelum di tawan presiden sempat mengirim
radiogram berisi pemberian kekuasaan Negara kepada mentri kemakmuran
Syafruddin prawira Negara di Sumatra untuk membentuk pemerintahan darurat RI
(PDRI). Andai Syafruddin tidak bias menjalankan tugas, presiden memerintahkan
Sudarsono, Polar sdan Maramis yang ada di New Delhi untuk membentuk
pemerintahan pelarian (Extile Government). Jendral Meyer komandan pasukan
belanda di jawa tengah mendesak Soekarno untuk memerintahkan rakyat
menghentikan perlawanan, ia menolak untuk menghadapi kekuatan belanda di bentuk
Markas Besar Komando Djawa (MBKD) dipimpin AN Nasution dan Hidayah

Reaksi Dunia Dan PBB


Tgl 20 Des 1948 wakil AS di DK-PBB meminta supaya dewan
menyelenggarakan siding darurat. DK mulai bersidang pada 22 Des 1948 dan
membicarakan usul resolusi bersama AS, Columbia dan Suria untuk menghentikan
tembak menembak dan menarik mundur pasukan masing-masing di bawah garis di
markas Van Mook.
Pada tgl 28 Des 1948 di capai kesepakatan belanda supaya segera membebaskan
presiden RI dan pemimpin politik yang lainnya dan melaporkan pelaksanaan resolusi
dalam waktu 24 jam kepada Dewan Keamanan.
Tindakan Pemerintah Darurat Indonesia
Keberadaan PDRI merupakan upaya mempertahankan pemerintahan RI yang sah.
Belanda selalu menyiarkan berita ke seluruh dunia bahwa RI sudah tidak ada lagi, yang
ada hanyalah pemerintahan belanda di Indonesia. Hal itu yang menjadi tugas JENDRAL
SPOOR menyerbu Yogyakarta an menawan presiden, wakil presiden, penasehat presiden,
Sutan Syahrir, sejumlah mentri termasuk Menlu Agus salim. Sebagian di asngkan ke
Bangka dan lainnya yang tidak di tawan di jawa melakukan gerilya bersama panglima
besar Sudirman.
Tgl 19 Des 1948, belanda melancarkan serangan udara ke ibukota Bukittinggi dan
mendaratkan pasuka payingnya dekat danau Singkarak. Syarifudin prawira Negara segera
mengadakan pertemuan darurat dengan para pejabat RI di Sumatra Barat. Pertemuan
berlangsung di gedung TRI ARGA (Bukittinggi). Mr. Syarifudin yakin belanda
berencana menduduki Bukittinggi, maka mereka menyingkir ke HALABAN (Sebelah
Timur Payakumbuh). Di HALABAH Mr. Syarifudin prawira Negara membentuk PDRI
dan langsung menjadi ketua merangkap sebagai mentri pertahanan, mentri penerangan,
dan Menlu adinterrim. Jabatan menlu di sarankan AA. Maramis, teuku mohamad Hasan,
gubernur Sumatara di angkat menjadi ketua PDRI merangkap mentri dalam negeri dan
mentri agama.

Untuk menghindari penagkapan markas PDRI berpindah- pindah dari SUMPUR


KUDUS, LINTAU,SAWAH LUNTO,dan SALIBARU.
PDRI juga melakukan perjuangan gerilya dan mempunyai alat pemancar Radio
YBJ-6 yang dapat berhubungan langsung dengan pemancar VWX-2 di india. PDRI di
Sumatra berhasil mengirimkan perintah kepada wakil RI di PBB pada tanggal 23 Des
1948 lewat radio, Isinya : pemerintah RI bersedia memerintahkan penghentian tembak-
menembak dan memasukimeja perundingan dengan Belanda atas dasar :
1. Pembebasan segera anggota-anggota pemerintahan RI yang kini di tawan
belanda.
2. Penarikan mundur tentara belanda ke tempat kedudukan semula
(sebelum 19 Des 1948).
3. Pengakuan de facto dan de Jure atas kedaulatan RI, atas jawa, Madura
dan Sumatra.
4. Pembentukan pemerintahan yang seluruhnya Indonesia atas dasar
demokrasi dan yang merdeka dan berdaulat, olehbangsa Indonesia
sendiri tanpa campur tangan belanda.
5. Penarikan mundur seluruh tentara belanda dari Indonesia dengan segera
setelah pembentukan pemerintahan yang sepenuhnya Indonesia,
kepentingan ekonomi belanda akan di lindungi secara wajar.

Anda mungkin juga menyukai