Buletin

Bina Keluarga

Mewujudkan
Keluarga Terbaik
Di Sepuluh Hari
Terakhir Ramadhan
oleh : Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag.

JANGAN DIABAIKAN
BULETIN BINA Sepuluh hari terakhir Ramadhan itu memiliki banyak keistimewaan
KELUARGA yang tidak boleh diabaikan oleh keluarga muslim. Hari-hari tersebut
SAKINAH menjadi hari yang diistimewakan oleh Allah, sehingga suami istri
harus bisa mengkondisikan anak-anak untuk bisa bersama-sama
Tim Redaksi menyikapinya secara istimewa dengan ibadah yang ihsan dan amal
● Aan Rohanah terbaiknya dihadapan Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah telah
● Sri Kusnaeni melakukannya sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah
● Rahmi Dahnan yaitu :
“Ketika memasuki sepuluh terakhir Ramadhan, Nabi fokus
Diterbitkan oleh : beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan
keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).
Komisi Bina Keluarga
Sakinah DSP PKS Pada 10 hari terakhir tersebut Allah memberikan ampunan serta
membebaskan hamba-Nya dari api neraka dan menjadikan satu
malam yang paling mulia yaitu lailatul qadar.

Edisi 2 - Ramadhan 1443 H

 Dengan demikian, maka suami dan
istri pada sepuluh hari terakhir Ramadhan
itu harus bisa lebih bersemangat dalam
mengoptimalkan ibadahnya sekalipun
butuh pengorbanan agar bisa mengakhiri
bulan Ramadhan dengan amal terbaik
dan tetap bisa istiqomah serta bisa meraih
takwa, kembali ke fitrah dan digolongkan
sebagai ahli surga.
Selain itu, suami dan istri harus bisa
mengkondisikan anak-anaknya untuk
memiliki semangat yang sama dalam
meningkatkan ibadah dan amal salehnya
pada hari-hari tersebut agar prilaku seluruh
anggota keluarga seperti sedang i’tikaf di
dalam masjid.
LAILATUL QADAR ITU PALING
ISTIMEWA
Bulan Ramadhan itu memiliki banyak
kemuliaan, tapi yang paling istimewa
adalah hadirnya lailatul qadar sebab ia
memiliki berbagai keutamaan hingga
Rasulullah memerintahkan umatnya
berburu meraih lailatul qadar. Seperti yang
disebutkan dalam sabdanya :
“Carilah malam lailatul qadar di malam
ganjil dari sepuluh terakhir bulan
Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Adapun keutamaan lailatul qadar di
antaranya yaitu :
1. Nilai amal saleh di malam tersebut
lebih baik dari pada amalan selama
1000 bulan berturut-turut (83 tahun 4
bulan). Allah berfirman :
ۡ‫ف شهر‬
ِ ۡ ِۡ
ِ ۡ ۡ ۡ
َ ‫لَ�يلَةُ ال َقدر َخريٌ ّمن اَل‬
“Malam kemuliaan itu lebih baik
daripada seribu bulan” ( al-Qadar : 3 )
2. Malaikat Jibril diturunkan memimpin
rombongan malaikat dengan jumlah
besar turun ke bumi untuk menemui
Edisi 2 - Ramadhan 1443 H
orang-orang yang sedang melakukan
qiyamul lail. Allah berfirman : ۤ
ۚ
‫الرْو ُح فِ�يَْها اِبِ ْذ ِن َرّبهِِ ْم ِم ْن‬
ُّ ‫�تَ�نََّزُل الْ َم ٰل ِٕى َكةُ َو‬
‫ُك ِّل اَْم ٍۛر‬
“Pada malam itu turun para malaikat
dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya
untuk mengatur semua urusan” (al-
Qadar : 4).
3. Jibril dan para malaikat bershalawat
hingga terbit fajar.
Jibril dan para malaikat terus menerus
memberi salam, istigfar dan doa
hingga terbit fajar untuk orang yang
sedang melakukan ibadah malamnya.
Rasulullah bersabda :
“Apabila tiba lailatul qadar maka
malaikat Jibril turun ke dunia bersama
iring-iringan para malaikat dan
berdoa bagi orang yang berdiri atau
duduk mengingat Allah SWT (sibuk
beribadah)” (HR. Baihaqi).
4. Menghapus dosa.
Rasulullah bersabda :
“Barang siapa melaksanakan salat
malam di malam lailatul qadar karena
iman dan mengharap pahala dari
Allah, maka dosa-dosanya yang telah
lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari).
5. Dikabulkan doa-doanya.
Doa yg paling baik adalah yang
memiliki visi yang besar dan jauh ke
depan, terutama untuk keselamatan dan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Seperti doa yang diajarkan Rasulullah:
‫ف َعن‬
ُ ‫اع‬ ُّ ‫ك َع ُف ٌّو حُِت‬
ْ َ‫ب الْ َع ْف َو ف‬ َ َّ‫اللَّ ُه َّم إِن‬
“Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah
Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka
memaafkan, maka maafkanlah aku.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
 6. Malam penentuan takdir yang baik.
‫ب أَ ْن �يُْرَمى بِِه‬ ٍ ‫فِ َيها واَل َحَّر واَل حَِي ُّل لِ َكوَك‬
Sebagian ulama tafsir menyebutkan ْ َ َ
bahwa takdir yang baik itu ditentukan ‫س‬ ‫َّم‬‫الش‬ َّ
‫َن‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ت‬ �
‫ار‬ ‫َم‬ ‫أ‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ‫و‬ ‫ح‬ ِ
‫ب‬ ‫ص‬ ‫ت‬
ُ ‫ت‬ َّ‫ى‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫يه‬ ِ‫ف‬
Allah pada malam lailatul qadar dan َ ِْ ََ َ َ َ َ ْ َ َ
‫س هَلَا ُش َعاعٌ مثْ َل‬ ‫ي‬
َْ‫ل‬ ‫ة‬
ً ‫ي‬
َ‫و‬ِ َ‫يح�تََها خَتْر ُج ُم ْست‬ َ ِ‫صب‬
َ
berlaku sampai tahun berikutnya. َ ُ
Karena itu, jangan lewatkan sepuluh ِ ِ
ِ َ‫الْ َقم ِر لَ�يلَةَ الْب ْد ِر واَل حَي ُّل للشَّيط‬
‫ان أَ ْن خَيُْر َج‬ ْ َ َ ْ َ
‫َم َع َها �يَْوَمئِ ٍذ‬
hari terakhir begitu saja tanpa peningkatan
ibadah dan amal saleh di waktu siang dan
di waktu malam, terlebih lagi pada malam- “Sesungguhnya tanda lailatul qadar
malam yang ganjil. adalah jernih lagi terang, seakan-akan
Maka keluarga harus dikondisikan ada rembulan yang terang-benderang,
agar bisa bersama-sama mengoptimalkan tenang lagi sejuk, tidak ada dingin
ibadah dan amal salehnya pada 10 hari padanya tidak pula panas, dan tidak pula
terakhir sehingga bisa meraih kemuliaan ada pelemparan bintang (meteor) pada
lailatul qodar. Selain itu agar keluarga malam itu hingga pagi, dan sesungguhnya
bisa mempersembahkan ibadah terbaiknya tandanya adalah bahwa pada pagi hari,
di penghujung Ramadhan serta mampu matahari keluar dengan sempurna tanpa
membuktikan keistiqamahan ibadah hingga ada kesilauan padanya, seperti bulan pada
akhir Ramadhan dengan husnul khatimah. bulan purnama. Syaithan tidak halal untuk
Semoga setelah itu amal ibadahnya bisa keluar bersama (lailatul qadr) pada hari
dipertahankan hingga seterusnya. itu.” (HR. Ahmad)
Ubay bin Ka’ab menjelaskan:
CIRI-CIRI LAILATUL QADAR ‫يح ِة �يَْوِم َها‬ َ ‫س ىِف‬
َ ِ‫صب‬ ْ ‫َوأ ََم َار�تَُها أَ ْن تَطْلُ َع الش‬
ُ ‫َّم‬
Adapun ciri-ciri lailatul qadar yaitu
pada waktu malamnya langit menjadi ‫اع هَلَا‬
َ ‫ضاءَ اَل ُش َع‬ َ ‫�بَْي‬
cerah, angin bertiup sepoi-sepoi dan hati “..Dan sebagai tandanya adalah pada
terasa sangat tenang. pagi harinya matahari terbit dengan
Sedangkan di siang hari udaranya sejuk cahaya putih yang tidak bersinar-sinar
dan tidak menimbulkan panas yang terik. menyilaukan.” (HR. Muslim)

‫لَ�يْلَةُ ال َق َد ِر لَ�يْلَةٌ مَسْ َحةٌ طَلَ َقةٌ اَل َح َارًة َواَل اَب ِرَد ًة‬ MAMPU MENGHINDARI BERBAGAI
‫ضعِ�يَْفةٌ مَحَْراء‬
َ ‫صبِْي َح�تَُها‬
َ ‫س‬ ُ ‫الش ْم‬ َ ‫صبِ ُح‬ ْ ُ‫ت‬
GODAAN
Suami dan istri harus bisa
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh
menjadi contoh bagi anak-anak dalam
kelembutan, cerah, tidak begitu panas,
kemampuannya memanage waktu dan
juga tidak begitu dingin, pada pagi harinya
mengelola semua kegiatan dengan baik
matahari bersinar lemah dan nampak
dan disiplin. Sebab banyak godaan di
kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi)
sepuluh hari terakhir yang akan membuat
َّ ‫صافِيَةٌ �بَْل َجةٌ َكأ‬
‫َن‬ ِ
َ ‫إِ َّن أ ََم َارَة لَ�يْلَة الْ َق ْد ِر أَ�نََّها‬
keluarga menurun semangat ibadah

‫اجيَةٌ اَل �بَْرَد‬ ِ ‫اطعا ساكِنةٌ س‬ ِ ‫فِيها قَمرا س‬ dan amal salehnya hingga beralih pada
َ َ َ ً َ ًَ َ persiapan lebaran seperti berbelanja baju

Edisi 2 - Ramadhan 1443 H

 baru di pasar atau di mall, membuat aneka
macam kue lebaran, sibuk membersihkan
dan merapihkan rumah serta persiapan
pulang kampung dan mudik lebaran.
Suami juga harus pandai membuat dan
menjaga kondisi rumah bagaikan di dalam
masjid agar bisa memiliki suasana yang
kondusif untuk beribadah dengan tenang
dan khusyuk di saat semakin dekat pada
hari lebaran.
KIAT SUKSES KELUARGA MERAIH
LAILATUL QADAR
Bagi keluarga yang ingin menjadi
keluarga terbaik di sepuluh hari terakhir
Ramadhan dan bisa meraih lailatul qadar,
maka dapat melakukan beberapa kiat
praktis berikut ini:
1. Memiliki pemahaman yang benar
tentang keutamaan sepuluh hari terakhir
Ramadhan.
2. Meyakini keutamaan lailatul qadar
dengan baik sebagaimana dijelaskan
oleh Alquran dan hadis.
3. Banyak berdoa meminta kemudahan
dan keberkahan dari Allah dalam
ikhtiar meraih lailatul qadar dan semua
keutamaannya.
4. Membuat target ibadah dan amal saleh
di sepuluh hari terakhir serta jadwal
kegiatannya.
5. Menjaga keikhlasan, sebab keikhlasan
menjadi syarat mutlak amal saleh dan
diterima oleh Allah. Selain itu akan
membuat jiwa selalu lapang dalam
beribadah dan beramal saleh sekalipun
dalam kondisi sibuk, sulit ataupun lelah.
6. Membangun kemitraan dan berbagi
pekerjaan dalam urusan rumah tangga
dan lainnya.
7. Manajemen waktu yang baik.
8. Menerapkan skala prioritas agar bisa
mendahulukan yang wajib, yang lebih
Edisi 2 - Ramadhan 1443 H
besar keutamaan dan pahalanya serta
waktu yang paling utama serta gemar
melakukan yang sunnah dan tidak sibuk
dengan amal yang mubah.
9. Menyelesaikan urusan rumah tangga
dengan waktu yang efisien.
10. Tidur qoilulah sebelum waktu zuhur
atau setelah zuhur sesuai sunnah Rasul.
11. Mengurangi asupan makanan terutama
yang mengandung karbohidrat ketika
berbuka agar tidak cepat ngantuk ketika
melakukan qiyamul lail.
12. Mandi setelah shalat magrib sesuai
sunnah Rasul.
13. Bersegera tidur dan bersegera bangun.
14. Menghidupkan malam dengan qiyamul
lail (shalat, tilawah quran, dzikir,
istigfar, bershalawat atau berdoa)
15. Menghabiskan waktu untuk beribadah
dan beramal saleh.
16. Bersunguh-sungguh dan bekerja keras
dalam ikhtiar meraih lailatul qadar.
17. Beri’tikaf di masjid dan bagi yang tidak
memungkinkan maka membuat suasana
rumah seperti sedang beribadah di
masjid.
18. Bersegera berbuat baik.
19. Menghindari hal-hal yang menyebabkan
futur
20. Tidak menghabiskan waktu untuk
persiapan lebaran.
PENUTUP
Pada putaran terakhir, para pelari
mengerahkan seluruh tenaganya untuk
mencapai finish dengan prestasi terbaik.
Memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan,
kita juga lipat gandakan amal ibadah kita.
Bukankah Rasulullah telah bersabda
bahwa “Sesungguhnya amal itu tergantung
penutupnya” (HR. Bukhari). Mari berlari
menuju Allah, Fafirru ilallah...! (QS. Adz-
Dzariyat/51:50)