Jajang
Disusun QHSE Dept.
Sukarmawijaya
Management
Diperiksa Ma’mun Nawawi
Representative
Dokumen ini milik PT. TRADE CORP INDONESIA dan tidak boleh
disalin atau digunakan untuk keperluan lain baik sebagian maupun
seluruhnya tanpa persetujuan manajemen PT. TRADE CORP
INDONESIA.
1
CATATAN PERUBAHAN
2
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Definisi
3.1. Keadaan Darurat adalah kejadian atau insiden yang tidak direncanakan dan
tidak dikehendaki yang berakibat merugikan perusahaan atau mengganggu
kelancaran operasional baik sebagian maupun keseluruhan yang harus
dicegah dan ditanggulangi secara cepat dan tepat sehingga akibat yang
ditimbulkannya dapat ditekan seminimal mungkin (seperti: kebakaran,
ledakan, kebocoran gas beracun, dan lain-lain);
3.2. Kesiagaan adalah sikap atau kondisi seseorang atau suatu sistem yang
memungkinkan untuk setiap saat dapat mengambil tindakan dan atau dapat
digerakkan sesuai keperluan secara cepat dan tepat dalam menghadapi
keadaan darurat yang terjadi;
Kesiagaan meliputi kesiagaan seluruh sistem yaitu sumber daya manusia,
peralatan, dan prosedur atau tata cara baku yang berlaku;
3.3. Kebakaran dalam pengertian ini, meliputi kebakaran instalasi perusahaan dan
non instalasi perusahaan baik yang disebabkan karena operasional
perusahaan ataupun sebab-sebab lain yang berdampak merugikan
perusahaan;
3.4. Bencana Alam merupakan kejadian alam (banjir, gempa, gunung meletus,
tsunami, dan lain lain) yang mengakibatkan kerusakan atau kerugian
perusahaan;
3.5. Management Representative (MR) adalah seorang yang telah ditunjuk oleh
Manajemen Puncak (Top Management) sebagai Wakil Manajemen yang
bertanggungjawab terhadap efektifitas Sistem Manejemen K3L (QHSE
Management System);
3.6. Tim Tanggap Darurat (TTD) adalah organisasi internal perusahaan yang
telah disahkan oleh Top Management bertugas melakukan koordinasi dalam
hal sistem kesiagaan dan pengendalian kondisi darurat di lingkungan
perusahaan.
3
4.1.3. TTD menetapkan Daftar Nomor Telpon Penting Kondisi Darurat, Alur/
Skenario keadaan Darurat, Peta Evakuasi dan sosialisasi kepada semua
personil setelah disetujui MR;
4.1.4. MR bersama bagian terkait dan TTD menyusun Jadwal Pelatihan Uji Coba
Tanggap Darurat (QF-QAE-05) dan mengajukan persetujuan kepada Top
Management.
4
4.3.10. Apabila hasil penyelidikan terdapat hal kebutuhan perbaikan dan atau
konsekuensi terkait lainnya, maka hal ini dapat mengacu pada Prosedur
Ketidaksesuaian, Permintaan Tindakan Perbaikan dan Tindakan
Pencegahan (QP-MNR-08-00), hal penyebarluasan informasi dapat mengacu
pada Prosedur Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi (QP-MNR-05-00).
5. Rekaman
6. Referensi