Anda di halaman 1dari 3

Jurnal 5

Judul Materi Media informasi kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas


Kualifikasi tunagrahita

di Jawa Barat

Nama 1. Jeni N Benu 2281A0037


mahasiswa / NIM 2. Iffah Betta Arimbi 2281A0033

Penulis, Judul, Yanti Setianti, Hanny Hafiar , Trie Damayanti , Aat Ruchiat
Jurnal, Halaman Nugraha,Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 7, No. 2, Desember 2019,
hlm. 170-183

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Media informasi kesehatan reproduksi bagi remaja
disabilitas tunagrahita

di Jawa Barat

Teori Berdasarkan dokumen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang


menunjukkan bahwa sebanyak 10% jumlah penduduk bumi merupakan
penyandang disabilitas dan 20% berasal dari kelas ekonomi lemah.
Keberadaan kaum disabilitas ini disabilitas sangat rentan, terhadap
aspek ekonomi, pendidikan, keterampilan, maupun kemasyarakatan.
Kondisi di Indonesia sendiri, statistik menunjukkan bahwa jumlah
orang yang memiliki permasalahan dalam bidang kesejahteraan sosial,
yang di dalamnya termasuk penyandang disabilitas, adalah 1,7 juta
orang (Putri, 2015).
Bagi anak tunagrahita, mereka mengalami kekurangan atau hambatan
dalam melakukan perilaku adaptif terhadap lingkungannya. Mereka
tidak bisa hidup mandiri dan selalu tergantung pada orang lain
sepanjang hidupnya (Praptiningrum, 2007). Sebagai bagian dari unsur
masyarakat, anak tunagrahita juga membutuhkan rasa aman dan
nyaman dalam menghadapi kehidupan. Secara tidak langsung perasaan
aman akan membentuk sikap seorang anak. Adanya rasa aman yang
dimiliki oleh seorang anak akan menjadi fondasi yang kuat dalam
menghadapi konflik, frustasi, tuntutan dan kesulitan hidup. Banyak cara
untuk memperoleh perasaan aman diantaranya melalui kasih sayang
yang disampaikan oleh keluarga maupun lingkungan masyarakat. Kalau
kebutuhan ini dihambat oleh perilaku penolakan, kebencian dan kurang
perhatian maka seorang anak akan merasa tidak aman, cemas dan
bersikap yang agresif

Komik merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang


mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular
dan mudah dimengerti (Waluyanto, 2005). Selain itu komik dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Hal ini disebabkan komik dapat
memberikan kesan ‘mudah’ pada suatu subjek yang dianggap sulit dan
cenderung akan dihindari (Fatati, 2016). Saat ini, informasi kesehatan
tersedia dalam beragam sumber media informasi seperti pada televisi,
radio, koran, majalah, perpustakaan, Internet, dan komik. Isi informasi
yang terdapat pada media mainstream memiliki peran penting bagi
masyarakat dalam rangka mendapatkan pencerahanya.

Media pendidikan dalam sistem mengajar bagi anak berkebutuhan


khusus masih sangat terbatas,sehingga penyampaian informasi
mengenai kesehatan reproduksi dilakukan secara interpersonal antara
guru dengan murid, orang tua dengan anak serta teknik bercerita
melalui gambar-gambar. Untuk jenis informasi yang ingin diketahui
oleh anak berkebutuhan khusus terkait dengan kesehatan reproduksi
adalah tentang alat-alat reproduksi, informasi menstruasi bagi
perempuan, serta informasi mengenai mimpi basah bagi laki-laki.
Adapun cara mengajarkan kesehatan reproduksi bagi anak
berkebutuhan khusus dengan pembiasaan, keteladanan, dan bisa
menggunakan salah satu media komunikasi berupa komik.

Metode Subjek :
Data dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan jenis data kuantitatif dan kualitatif

Alat Ukur :
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Deskriptif- kualitatif
dan buku obsevasi.

Analisis :
Teknik analisis data yang digunakan adalah Kualitatif-interaktif data
reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.

Hasil Hasil penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang


dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan
rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai