Disusun Oleh :
Kelompok VI
Nam-Nama Anggota Kelompok :
NON LITIGASI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG
2022
1. Uraikanlah pihak2 yg menjadi subyek hukum dlm putusan tersebut!
Jawaban :
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di dalam hukum terdapat 2 subjek
hukum yaitu :
Orang
Subekti dalam bukunya yang berjudul Pokok-Pokok Hukum Perdata (hal.
19-21) mengatakan bahwa dalam hukum, orang (persoon) berarti pembawa
hak atau subyek di dalam hukum. Sebagaimana kami sarikan, seseorang
dikatakan sebagai subjek hukum (pembawa hak), dimulai dari ia dilahirkan
dan berakhir saat ia meninggal. Bahkan, jika diperlukan (seperti misalnya
dalam hal waris), dapat dihitung sejak ia dalam kandungan, asal ia kemudian
dilahirkan dalam keadaan hidup.
Badan Hukum
Subekti (Ibid, hal 21) mengatakan bahwa di samping orang, badan-badan
atau perkumpulan-perkumpulan juga memiliki hak dan melakukan perbuatan
hukum seperti seorang manusia. Badan-badan atau perkumpulan-perkumpulan
itu mempunyai kekayaan sendiri, ikut serta dalam lalu lintas hukum dengan
perantara pengurusnya, dapat digugat, dan dapat juga menggugat di muka
hakim.
Maka dari itu kami dari kelompok VI mencoba untuk menguraikan subjek hukum
yang terdapat dalam putusan MA Nomor 1022 K/Pdt/2006 sebagai berikut :
Penggugat
Tergugat
Kapolda Irian Jaya
Bapak Walikotamadya Jayapura
Pemerintah kotamadya daerah tingkat II Jayapura
BPN Kodya Jayapura
Izak Hindom (PNS pada Kantor Walikotamadya Jayapura Sub Bagian
Pemerintahan)
2. Permasalahan apa yg menjadi pokok sengketa para pihak dlm putusan tersebut!
Jawaban :
Permasalahan yang menjadi pokok sengketa para pihak dalam putusan adalah
1 Perbuatan Tergugat yang menolak untuk menebang 2 (dua) pohon mangga yang di
tanam di atas tanah Negara/rencana badan jalan yang menggagu dan membahayakan
rumah penggugat atau perumahan yang ada di sekitarnya adalah perbuatan melawan
hukum,
3. Analisislah putusan tersebut, mengapa Majelis Hakim Agung mengabulkan Gugatan
Penggugat padahal dlm Pengadilan Tinggi Gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima (NO)?
Jawaban :
karena Pengadilan Tinggi Irian Jaya di Jayapura telah salah menerapkan hukum
dengan pertimbangan sebagai berikut :
Bahwa Pengadilan Tinggi Irian Jaya di Jayapura membatalkan putusan
Pengadilan Negeri Jayapura karena menganggap bahwa Negara harus digugat,
hal ini tidak dapat dibenarkan, oleh karena sesuai dengan Yurisprudensi
bahwa Penggugatlah yang berwenang untuk menentukan siapa-siapa yang
digugat (putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 16 Juni 1971 No.305
K/Sip/1971)
Bahwa selain dari pada itu Negara tidak merugikan kepentingan Pemohon
Kasasi/Penggugat, karena yang dianggap merugikan dari Pemohon
Kasasi/Penggugat adalah Termohon Kasasi/Tergugat, yang menanam pohon
di pinggir jalan raya, dan ternyata telah mengganggu hak dan kepentingan
Pemohon Kasasi/Penggugat ;
Bahwa pertimbangan Pengadilan Tinggi Irian Jaya di Jayapura yang
menganggap bahwa kerugian dari Pemohon Kasasi/Penggugat belum nyata,
tidak dapat dibenarkan, oleh karena kerugian tidak selalu harus diartikan
adanya kerugian materiil, tetapi kerugian dapat juga diartikan apabila kerugian
itu mengancam hak dan kepentingan Pemohon Kasasi/Penggugat ;
Bahwa dalam perkara a quo, pohon yang ditanam oleh Termohon
Kasasi/Tergugat telah besar dan mengganggu bangunan di pekarangan milik
Pemohon Kasasi/Penggugat, dan dikhawatirkan apabila ada angin kencang
dapat membahayakan keselamatan orang lain dan bangunan Pemohon
Kasasi/Penggugat;