Anda di halaman 1dari 2

NAMA:Muhammad Rafi Syahputra

Kelas:X.5

ANEKDOT

Pengertian ANEKDOT
anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan,biasanya
mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya

Ciri ciri ANEKDOT


1.bersifat humor atau lelucon,artinya teks anekdot berisikan cerita lucu atau
bualan
2.bersifat menggelitik,artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur
dengan kelucuan di dalam teks
3.memiliki tujuan tertentu
4.bersifat menyindir atau mengkritik
5.bisa jadi mengenai orang penting
6.kisah cerita yang dibuat hampir menyerupai dongeng
7.terkadang menceritakan tentang karakter hewan dengan manusia yang terhubung
secara umum dan realistis

Struktur ANEKDOT
1.Abstrak:ringkasan ini tentang objek atau hal yang hendak disindir atau dikritik
2.Orientasi:peninjauan untuk menentukan sikap(arah,tempat,dan sebagainya.)yang
tepat dan benar.Lalu cerita dilanjutkan dengan pengenalan pelaku dan peristiwa
3.Krisis:saat yang menentukan di dalam cerita ketika situasi menjadi berbahaya dan
keputusan harus diambil
4.Reaksi:tanggapan atau respons terhadap aksi
5.Koda:bagian terakhir sebagai penutup,yang memuat penegasan terhadap hal yang
dikritik atau disindir
6. Re-orientasi:re-orientasi ini bisa disebut sebagai bagian akhir. Sebenarnya,
bagian koda dalam teks anekdot juga sama dengan penutup. Re-orientasi menjadi
penanda berakhirnya cerita. Sifatnya pun opsional, boleh ada atau tidak

Kaidah kebahasaan ANEKDOT


1.Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lampau.
2.Biasanya ditemui kalimat retoris, (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan
jawaban).
3.Menggunakan kata konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, contoh: kemudian,
lalu.
4.Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, menyerahkan, berjalan dan lain-lain.
5.Menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot dialog, penggunaan kalimat
langsung akan sangat dominan

Contoh teks ANEKDOT

MENCURI BUAH

Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Sayangnya, siang
hari ini tidak ada kepulan asap di dapur mereka. Adi anaknya yang sudah beranjak
remaja itu sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang yang
berbelas kasihan kepadanya dengan memberi makan.

Namun, tak ada seorang pun yang belas kasihan kepadanya. Akhirnya, Adi punya akal
dengan mencuri buah durian milik tetangga yang kikir itu. Adi pun pulang ke rumah
membawa sebuah durian.

Ibunya pun senang melihat kedatangan anaknya yang membawa sebuah makanan, yakni
buah durian. Ibu memuji Adi. "Lain kali lebih banyak, ya, Nak bawanya! Jangan hanya
satu!", kata ibunya dengan polos.

Besoknya, pun pergi ke kebun. Diambilnya dua buah durian. Tapi naas bagi Adi, ada
segerombolan warga yang sudah menghadangnya. Akhirnya, Adi dihakimi oleh massa.

"Ini bukan keinginan saya, tapi keinginan ibuku di rumah" Adi menjerit kesakitan.

"Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini!" kata kepala kampung.

"Lanju sajat, hajar dia, sampai dia kapok Pak!" seru warga.

Ibu Adi pun hanya bisa melihat anaknya yang malang itu dihakimi massa. Setelah
warga puas melampiaskan amarah, ibu Adi datang memeluknya Adi. Tapi, Adi malah
memukul ibunya. Sontak, ibunya jatuh tersungkur di tanah.

"Kenapa ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali. Sekarang aku
dipukuli sampai seperti ini. Ya Allah, hukumlah Ibu yang tidak menyayangi anaknya!"
rintih Adi.

Anda mungkin juga menyukai