mengumpulkan damar, pemuda tersebut yaitu pak haji, wak katok, sanip, buyung,
sutan, talip, dan pak balam. Mereka dikenal orang-orang desa sebagai orang yang
baik.
Wak katok diceritakan jago silat, dan dipercaya memiliki ilmu ghaib, dan adapula
buyung , dia berharap diberi ilmu untuk memikat wanita pujaannya bernama
zaitun. Tetapi wak katok tidak memberinya , padahal buyung sangat berharap
wanita pujaannya segera menjadi miliknya.
Setelah itu dia kembali ke hutan dengan membawa kancil tersebut , tapi dia
merasa kalau kancilnya haus , jadi dia pergi ke sungai untuk memberi sang kancil
minum. Tak disangka disungai tersebut dia bertemu dengan siti rubia, dari
pertemuan itulah mereka menyadari ada yang berbeda diantara mereka , setelah
siti rubia menceritakan kepahitan hidupnya ke buyung. Mendengar curhatan siti
rubia , buyung yang tak tega pun memeluk siti rubia yang saat itu berniat untuk
menenangkannya .
Tapi wak katok melakukan ritual dan memberi tahu teman temannya kalau
harimau tersebut hanyalah harimau biasa , bukan siluman. Lalu dia memberi
jimaty kepada teman-temannya agar terlindungi oleh makhluk buas tersebut.
Wak katok , buyung , dan sanip pun mencoba memburu harimau tersebut.
Sementara pak haji dan sutan menunggu pak balam. Pikiran sutan kacau , dan
ingin ikut juga memburu harimau tersebut. tapi sayang , dia juga menjadi korban
dari harimau tersebut.
Keesokan harinya pak balam meninggal dunia dan Wak katok sebagai pemimpin
mulai diragukan karena mulai bersikap aneh. Lalu terjadi perselisihan antara wak
katok dan buyung yang mengakibatkan pak haji meninggal. Buyung dan sanip
mulai tak percaya dengan perkataan wak katok apalagi dengan jimatnya.
Buyung dan sanip pun mengikat wak katok yang ketakutan menjadi umpan
harimau. Rencana mereka berhasil setelah buyung dengan tepat menembak
kepala sang harimau , setelah kejadian itu , sanip dan buyung berencana untuk
pulang keesokan harinya.
Buyung tau , dia tak akan pernah kembali menepati janjinya kepada siti rubia, dan
kini dia tau , bahwa hidup manusia tak semudah yang dia sangka.