Tujuan: Latihan duduk bisa menjadi alternatif yang aman untuk latihan menahan beban tradisional
pada stroke, tetapi efeknya pada mobilitas dan faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi terbatas.
Tujuannya adalah untuk mengetahui efek latihan duduk pada keseimbangan, mobilitas, dan
kesehatan kardiometabolik pada individu stroke.
Sumber data: Pustaka Medline, EMBASE, CINAHL, dan Cochrane digeledah hingga Oktober 2022, di
Metode: Uji coba yang menggabungkan latihan yang didominasi duduk dan hasil keseimbangan,
mobilitas, atau
kesehatan kardiometabolik pada mereka yang hidup dengan stroke dimasukkan. Penilaian kualitas
secara acak
Hasil: Tujuh uji coba dimasukkan dalam ulasan (n = 337) dengan lima uji coba termasuk peserta <6
bulan pasca stroke. Latihan duduk meningkatkan keseimbangan (standard mean difference (SMD) =
0,76; 95%
interval kepercayaan (CI), 0,50, 1,02) dan mobilitas (SMD = 0,68; 95% CI, 0,24,1,13) hasil
dibandingkan
dengan kontrol. Analisis sensitivitas kecepatan berjalan tidak ditemukan perubahan yang signifikan
(mean difference (MD) =
0,33 m/dtk; 95% CI, −0.23, 0.89) mengikuti latihan duduk dibandingkan dengan kontrol. Satu
percobaan tidak menemukan perubahan signifikan pada tekanan darah. Sebagian besar percobaan
(78%) dinilai memiliki perhatian terhadap bias.
Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan efek menguntungkan dari latihan duduk pada keseimbangan
dan mobilitas pada penderita stroke, dibandingkan dengan terapi standar atau kontrol perhatian.
Namun, ada adalah bukti terbatas tentang efek latihan duduk pada hasil kesehatan kardiometabolik,
khususnya faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi untuk stroke.
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia, dengan lebih dari 143 juta hidup
dengan stroke terkait kecacatan.Sementara sebagian besar penderita stroke akan mengalaminya
mendapatkan kembali komponen fungsi fisik, gangguan keseimbangan dan mobilitas dapat bertahan
atau memburuk pada tahap kronis stroke.Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kemandirian
dalam kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup, dan peningkatan gaya hidup menetap. Namun,
peningkatan keseimbangan dan mobilitas merupakan prioritas utama bagi orang yang tinggal
bersama stroke dan motivator utama untuk terlibat latihan. Latihan berjalan dan ketahanan
didemonstrasikan untuk meningkatkan hasil keseimbangan dan gaya berjalan di stroke.Namun,
beberapa individu hidup dengan konsekuensi stroke mungkin lebih sedikit
cenderung untuk berpartisipasi dalam latihan berjalan atau resistensi karena gangguan fungsional
dan terbatas
Namun, ulasan pada orang dewasa yang lebih tua (dengan atau tanpa
kecepatan) hasil setelah latihan berbasis kursi,15,16 kontras dengan percobaan pada stroke.17,18
Dalam
(12% hingga 32%) penderita stroke akan mengalami stroke berulang.19–21 Intervensi olahraga telah
menunjukkan