Anda di halaman 1dari 2

Hakikat Belajar

Secara harfiah, Belajar adalah mengetahui sesuatu yang tadinya tidak diketahui.
Secara keilmuan, belajar merupakan perilaku kognitif yang memerlukan tingkat keterbukaan
kondisi tertentu yang akan menghasilkan perubahan perilaku atau disposisi untuk bertindak. 1
Menurut kamus bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.2

Belajar Menurut Para Ahli

1. Skinner, belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka
responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka
responsnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut:
 Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons
pembelajar.
 Respons si pembelajar,
 Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Sebagai
ilustrasi, perilaku respons si pembelajar yang baik diberi hadiah.
Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan
hukuman.3
2. Robert Mills Gagné, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.4
3. Hilgard menyatakan bahwa belajar adalah proses di mana suatu perilaku
muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi.5
4. Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
perilaku yang muncul karena pengalaman.6

Berdasarkan beberapa pengertian belajar tersebut, kata kunci dari belajar adalah
perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja
oleh individu yang bersangkutan. Begitu pula dengan hasilnya, individu yang bersangkutan
1
Zulqarnain, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021), h. 11
2
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia Digital. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/belajar. Diakses
pada Senin 10 Oktober 2022, pukul 14.00 WIB
3
Zulqarnain, Op. Cit., h. 12
4
Pupu Saeful Rahmat, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), h. 45
5
Ibid.
6
Ibid.
menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan. Dalam hal ini, individu tersebut
menyadari bahwa pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin
meningkat, dibandingkan dengan sebelum ia mengikuti suatu proses belajar.

Jadi pada hakikatnya, belajar terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong
(motivasi) dan adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Seberapa kuat motivasi belajar yang
dimiliki individu dan seberapa kuat komitmen individu terhadap tujuan belajar, akan
menentukan kualitas perubahan perilaku belajarnya. Sebagai contoh, dalam mengikuti
perkuliahan Psikologi Pendidikan, seorang mahasiswa memiliki motivasi yang sangat kuat
untuk menjadi yang terbaik di kelasnya, serta memiliki komitmen yang kuat dan memiliki
tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan
bahwa mahasiswa tersebut akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi dalam mata kuliah
Psikologi Pendidikan.7

Belajar juga merupakan bentuk pengalaman kehidupan melalui situasi nyata. Dalam
belajar, individu memperoleh pengalaman langsung melalui pengalaman indra yang
memungkinkan mereka memperoleh pengetahuan dari melihat, mendengar, meraba atau
menjamah, mencicipi, dan mencium. Selain itu, dalam belajar individu juga memperoleh
berbagai pengalaman sosial melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya.

7
Ibid., h. 49

Anda mungkin juga menyukai