Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

MELAKUKAN SERVIS SISTEM CVT

ROBI MOTOR 313, PEKANBARU

IMAM BUKHORI

NISN…………….

BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR

PROGRAM KEAHLIAN :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) RIYADHUL ULUM

TAHUN DIKLAT 2018/2019

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

(MELAKUKAN SERVIS SISTEM CVT)

PADA

(ROBI MOTOR 313 PEKANBARU)

DALAM RANGKA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI UJI


KOMPETENSI

DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH :

i
IMAM BUKHORI

DISAHKAN

PADA TANGGAL………BULAN………………TAHUN…..

Kepala Program Pembimbing

……………….. …….........……

Mengetahui
Kepala SMK Riyadhul Ulum

NOPIANA PASHA. S.Pd


NIY:19881128 201406

LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

(MELAKUKAN SERVIS SISTEM CVT)

PADA

(BENGKEL ROBI MOTOR 313, PEKANBARU)

DALAM RANGKA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI UJI


KOMPETENSI

ii
DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH:

(IMAM BUKHORI)

DISAHKAN

PADA TANGGAL……BULAN……TAHUN…………..

Mengesahkan :

Pimpinan Industri, Pembimbing Industri

………………… ……………

IDENTITAS SISWA

Nama Siswa : Imam Bukhori

Tempat dan Tanggal Lahir : Pelalawan, 17 april 2003

Jenis Kelamin : laki-laki

NISN :

iii
Sekolah : SMK

Alamat : Delima Jaya , RT4 RW2

Nomor Telepon / HP : 082169176105

Nama Orang Tua :


Ayah : Pujiono

Ibu : Lasi Ferawati

Alamat Orang Tua : Delima Jaya, RT4 RW2

Nomor Telepon Orang Tua / Wali : 082172925215

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji sukur kami kepada Allah SWT yang telah
memberikan beribu nikmat hingga saat ini. Sehingga penulis telah menyelesaikan laporan
laporan kunjungan industri ke ROBI MOTOR 313 PEKANBARU. Salah satu tujuan penulis
dalam menulis laporan kunjungan industri ini adalah juga sebagai bentuk evaluasi dan
kunjungan kegiatan industry. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Nopiana pasha, S.Pd, selaku kepala Sekolah Menengah Kejuruan Riyadhul Ulum Ujung
Batu yang telah memberikan kesempatan dan izin pada penulis sehingga dapat
melaksanakan praktik kerja industri (Prakerind).

iv
2. Ari Arkhabun Hasan, S.Pd selaku ketua pelaksana Praktik Kerja Industri (Prakerind).
3. Ari Arkhabun Hasan, S.Pd selaku kepala program Teknik Sepeda Motor (TSM) yang
telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sehingga mampu melaksanakan
praktik kerja industri (Prakerind).
4. Siswanto selaku Pembimbing yang telah membimbing penulis sehingga dapat
mempresentasikan hasil Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerind)
5. Yusman Simangunsong, selaku kepala mekanik bengkel, laporan dalam melaksanakan
kegiatan prakerind di Robi Motor 313.
6. Orang Tua tercinta yang mana telah membantu kami dalam segi material maupun dalam
segi motivasi dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis demi kesempurnaan penyusunaan laporan
ini. Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan
laporan ini banyak dapat kesalahan. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis
laporan ini dan pada umumnya bagi pembaca.

Kerinci Kanan, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH……………………………………….II
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN…………………………………III
IDENTITAS SISWA…………………………………………………………….IV
KATA PENGANTAR……………………………………….…………………..V
DAFTAR ISI….………………………………………………………………….VI
DAFTAR GAMBAR………………………………………….....……………....VII

v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….VIII
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...1
A. Latar Belakang Prakerin…………………………………………………....1
B. Tujuan Prakerin……………………………………………………………..1
C. Manfaat Prakerin…………………………………………………………....2
BAB II PELAKSANAAN…………………………………………………………..3
A. Tempat dan Waktu…………………………………………………………..3
B. Sejarah Singkat Perusahaan………………………………………………...3
C. Struktur Organisasi Perusahaan …………………………………………...3
D. Tugas dan Wewenang………………………………………………………..4
E. Denah Lokasi………………………………………………………………….4
BAB III KAJIAN PUSTAKA……………………………………….......................5

BAB VI HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN …………………………….6

BAB V PENUTUP………………………………………...…………………………17

5.1 Kesimpulan………………………………...………………...………………..17
5.2 Saran………………………………………………………...………………...17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….......18
LAMPIRAN……………………………………………………………......................19
Jurnal kegiatan
Dokumentasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tabel waktu pelaksaaan……………..…………………….…………….............3

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan…….…………………................................…...3

Gambar 1.3 Denah Lokasi…………...…...………………………………….….…………….5

Gambar 2.1 Komponen Fixed Primary Sheeve…………….…...…………...........................6

vi
Gambar 2.2 Komponen Sliding Primary Sheeve……………...……………...………………7

Gambar 2.3 Komponen Roller……………………………...………………….……………...7

Gambar 2.4 Komponen Primary Shaft …………………...…………………………………..8

Gambar 2.5 Komponen V-belt…………………………...………………….…………...…...9

Gambar 2.6 Komponen Secondary Fixed Sheeve…...………………………..……………...9

Gambar 2.7 Komponen Secondary Sliding Sheeve …………..……………...……………...10

Gambar 2.8 Komponen Per/Pegas Secondary Sheeve Spring……...……...………………...10

Gambar 2.9 Komponen Clutch Housing………………………...…………………………...11

Gambar 2.10 Komponen Secondary Shaft …………………...……………………………...12

Gambar 2.11 Komponen Centrifugal Clutch……………...…………….…………………...12

DAFTAR TABEL

TEMPAT WAKTU MATERI

i. Tempat : Robi Motor ii. Waktu : 6 januari iii. CVT


313, Jln.rose, RT 003/ 2020 – 6 april
RW 005,

vii
Desa/Kelurahan Bandar 2020
Raya, Kec.Payung
Sekaki, Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau.

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Prakerin


Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan yang menukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktek
kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan program studi tertentu untuk
mencapai keahlian kerja sbagai bekal untuk bekerja secara professional. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, maka di terapkan suatu sistem pendidikan yang dikenal
dengan istilah “Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN)” atau disebut juga dengan
“Pendidikan Sistem Ganda (PSG)”. Sistem ini merupakan suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian
professional tertentu. Keahlian professional hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja.
Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti
kegiatan praktek kerja secara langsung.
B. Tujuan Prakerin
Secara umum PRAKERIN bertujuan untuk membentuk profesionalitas calon
tenaga kerja. Profesionalitas tenaga kerja mencakup tiga kompetensi, yaitu
kompetensi professional, personal, dan social. Ketiga kompetensi tersebut ingin
diwujudkan melalui melalui kegiatan PRAKERIN siswa Riyahul Ulum Ujung Batu.

Secara rinci PRAKERIN bertujuan agar siswa dapat:


1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrative dan etos kerja serta
hubungan social DU/DI sebagai tempat kerjanya kelak melalui refleksi yang
merupakan salah satu ciri penting pekerjaan professional.
2. Menguasai dan mampu menerpkan berbagai keterampilan praktek.
3. Mampu menarik pelajaran dan penghayatan serta pengalamannya selama
latihan praktek di DU/DI.
4. Mampu menerapkan ilmu yang didapat di Sekolah untuk diterapkan di dunia
kerja.

1
C. Manfaat Prakerin
Dilihat dari tujuan dari prakerin, maka prakerin ini memiliki banyak manfaat
bagi siswa siswi nya, adalah sebagai berikut
a) Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan
keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
b) Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
c) Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta
industri yang professional dan handal.
d) Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
e) Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam
dunia usaha maupun dunia Industri.
f) Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha
sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat
beradaptasi dengan cepat.
g) Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
h) Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
i) Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di
era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
j) Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.

2
BAB II

PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu


a. Tempat : Robi Motor 313, Jln.rose, RT 003/ RW 005, Desa/Kelurahan Bandar
Raya, Kec.Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
b. Waktu : 6 januari 2020 – 6 april 2020
B. Sejarah Singkat Perusahaan
a. Tahun 1992-2002:
Masih bekerja dengan bengkel cina
b. Tahun 2002-2008
Menjalin kerjasama dengan sesama jama’ah
c. 2010-sekarang
Pindah kejalan rose dn mendirikan bengkel sendiri
C. Struktur Organisasi Perusahaan

Yusman
KEPALA BENGKEL

Siti Asna Yusman


BENDAHARA MEKANIK

Gambar 1.1 Setruktur Organisasi Perusahaan

3
D. Tugas dan Wewenang
1) Kepala mekanik :
a. Merencanakan program pengembangan bengkel.
b. Bertanggung jawab akan keamanan dan tata tertib bengkel.
c. Bertanggung jawab dalam mendayagunakan sarana dan prasarana.
d. Mengkoordinasi keterlibatan murid,guru,dan teknisi dalam pemeliharaan dan
keindahan bengkel.
2) Bendahara
a. Melaksanakan pengelolaan keuangan dan pengadaan kebutuhan barang
bengkel.
b. Melaksanakan tata pembukuan, penerimaan, pengeluaran, dan pembayaran
keuangan bengkel.
c. Mengordinasikan seluruh aktivitas pengolahan keuangan dan kekayaan
bengkel dan mempertanggung jawabkan kepada ketua.
3) Mekanik
a. Melaksanakan tugas yg diberikan oleh kepala mekanik.
b. Melakukan perawatan kendaraan sesuai job yang diberikan oleh kepala
mekanik.
c. Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala mekanik.
E. Denah Lokasi

.
 
GREENTECH KAWASAKI TRANSMART

JLN.HARAP
AN RAYA

 
LOKASI

MIE BALAP
ROBI
MOTOR 313

JLN.ROSE

JLN.P
ERMA
TA

4
BAB III

KAJIAN PUSTAKA
Continuously Variable Transmisision atau yang biasa orang sebut CVT , yaitu sistem
perpindahan keceptan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak
memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan
belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
Cara kerja dari mesin matic atau CVT pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana
dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi.
Semua komponen CVT atau secara kasat mata bentuknya lengan ayun sebelah kiri
motor matic kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat 3 komponen utama
yaitu, pulley depan (Drive Pulley),puly belakang (Driven Pulley) dan v-belt depan
dihubungkan ke crankshaft engine (kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-
roda yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.

5
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Definisi CVT

CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yaitu sistem


perpindahan kecepatan secara penuh otomatis sesuai dengan putaran mesin, yang kita tahu,
mesin ini tidak mempunyai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya memakai dua buah pulley
(depan dan belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt). CVT merupakan cara paling
fleksibel dalam memindahkan tenaga yang dihasilkan mesin kepada roda-roda kendaraan.

Sistem CVT ini menghasilkan pergerakan secara otomatis sesuai dengan putaran mesin,
sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi. Hasilnya, pengendara lebih
nyaman dan santai dalam mengendarai kecepatan

B. Fungsi CVT

Fungsinya sebagai penggerak yang menghubungkan mesin dan roda belakang menggunakan
sabuk (belt). CVT juga menghindari hentakan mesin yang biasa timbul pada pemindahan
transmisi manual pada mesin-mesin konvensional. Pergantian transmisi pada sistem CVT pun
sangat lembut, seiring dengan penambahan tenaga mesin dan kecepatan.

C. Komponen CVT Dan Fungsinya

1. Fixed Primary Sheeve

Gambar 2.1 Komponen Fixed Primary sheeve

6
Dalam pulley primary system CVT ada dua bagian utama, yakni fixed primary dan
sliding primary. Fixed primary sheeve adalah sisi yang terhubung secara fixed (tetap), ke
poros pulley primary fungsinya sebagai tempat V-belt melilit pulley.

2. Sliding primary sheeve

. Sementara sliding primary sheeve adalah sisi yang terhubung secara tidak tetap pada
poros pulley primary. Karena sheeve ini tidak tetap maka bisa bergeser ke kiri maupun ke
kanan. Fungsi sliding primary sheeve adalah untuk memperbesar atau memperkecil diameter
dari pulley primary, ketika sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve, maka
jaraknya semakin dekat. Bentuk dari sheeve ini lurus sehingga saat keduanya bergerak
mendekat, lilitan V-belt akan terdorong menjadi lebih melebar

Gambar 2.2 Komponen Sliding Primary Sheeve

3. Roller

Gambar 2.3 Komponen Roller

7
Rooler atau pemberat untuk mengatur pergerakan sliding primary sheeve, pemberat ini
berkerja menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yg keluar dari
sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran, namun alur rooler ini dibuat
condong ke depan sehingga pergerakan rooler tidak sepunuhnya menjauhi poros putaran
namun akan di belokan ke arah depan. Pergerakan ini akan mendorong sliding primary
sheeve untuk bergerak ke depan ketika putaran pulley kencang.

4. Primary Shaft ( utama ).

Gambar 2.4 Komponen Primary Shaft

Poros primary (utama) berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley
roda, sebagai poros primary, komponen ini terhubung ke crankshaft mesin secara tetap,
sehingga RPM mesin sama dengan RPM poros primary, yang artinya RPM mesin juga sama
dengan RPM pulley primary

8
5. V-Belt

Gambar 2.5 Komponen V-belt

V-belt adalah sabuk khusus yang terbuat dari karet bercampur serat baja yang berfungsi
menghubungkan putaran dari pulley primary ke pulley secondary, meskipun terbuat dari
karet, V-belt tidak memiliki daya elastisitas seperti karet pada umumnya, karena serat sabuk
terbuat dari kawat baja, bahan karet digunakana karena sanggup menahan gesekan antara
pulley primary dan pulley secondary
6. Secondary Fixed Sheeve

Gambar 2.6 Komponen Secondary Fixed Sheeve

9
Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve.
Scondary fixed sheeve adalah sisi sheeve yang terhubung dengan poros sekundary secara
tetap.

7. Secondary Seliding Sheeve

Gambar 2.7 Komponen Secondary Sliding Sheeve

Untuk secondary sliding sheeve juga sama memiliki fungsi untuk mengatur besar
kecilnya diameter pada pulley secondary. Secondary sliding sheeve juga berbentuk lurus agar
pergerakan bias mempengaruhi lebar lilitan V-belt.

8. Secondary Sheeve spring

Gambar 2.8 Komponen per/pegas Secondary Sheeve Spring

10
Pada pulley primary itu ada roller yg bertugas mengatur pergerakan primary sliding
sheeve, namun pada pulley secondary hanya menggunakan sebuah pegas, pegas spiral untuk
mengatur pergerakan secondary sliding sheeve, dalam posisi normal,

pegas ini akan menjaga sliding sheeve tetap rapat sehingga diameternya membesar,namun
ketika pulley primary berputar, rooler tidak hanya mengatur pergerakan primary sliding
sheeve. Tapi juga melawan daya pegas pada pulley secondary karena V-belt juga tidak
memiliki daya elastisitas maka pembesaran diameter puller primary akan membuat diameter
pulley sekunder mengecil.

9. Clutch Housing

Gambar 2.9 Komponen Clutch Housing

Rumah kopling ini berbentuk seperti tromol rem, fungsinya untuk menerima putaran dari
kampas kopling yang selanjutnya akan dikirim keroda, ketika kampas kopling berputar pada
RPM rendah, gaya sentrifugal yang dihasilkan itu kecil sehingga kampas kopling tidak
mampu membuat rumah kopling berputar. Namun ketika RPM mesin bertambah gaya
sentrifugal membesar dan kampas kopling akan semakin kuat menekan rumah kopling,
hasilnya terjadilah perpindahan tenaga dari kampas kopling ke rumah kopling.

11
10. Secondary Shaft

Proses secondary shaft berfungsi meneruskan putaran dari pulley secondary ke


powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal.

Gambar 2.10 Komponen Secondary Shaft

11. Centrifugal Clutch

Gambar 2.11 Komponen Centrifugal Clutch

Kampas kopling pada jenis kopling sentrifugal sangat berbeda dengan kopling manual,
kalau kopling manual kampas kopling itu berbentuk seperti piringan namun pada kopling

12
sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem tromol, fungsi kampas kopling
sentrifugal adalah meneruskan putaran dari poros secondary ke roda, hanya apabila putaran
poros secondary pada midle RPM. Kampas kopling ini bekerja menggunakan sentrifugal, jadi
ketika poros secondary berputar, otomatis kampas kopling juga berputar putaran kampas
kopling akan menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat kampas kopling bergerak lebih
keluar/melebar sehingga bisa terhubung ke clutch housing.

13
BAB IV

PEMBAHASAN PRAKTIK

A. Gejala Yang Terjadi

Apabila CVT tidak di service akan berbunyi suara keras dan kasar,terlebih saat
dinyalakan pertama kali pada pagi hari, selain itu bisa juga di rasakan saat berkendara di
jalanan, seperti performa menjadi loyo, tenaga kurang, kecepatan motor lebih lambat . Dan
biasanya sil kruk as akan bocor akibat telat service, karena pasir atau debu merusak sil kruk
as.

B. Observasi awal

Setelah di nyalakan CVT terdengar suara kasar.

C. Keselamatan kerja

Gunakan sarung tangan,sepatu savety dan peralatan yang sesuai dengan fungsinya

D. Alat Dan Bahan


a) Alat CVT
1. Obeng Plus ( + ) Besar
2. Kunci Ring 22 – 24
3. Extension 150 mm/gagang impact
4. Socket Impact/mata impact ( 17 )
5. Impact Semi Deep Sock/mata impact ( 8 )
6. Impact Semi Deep Sock/mata impact ( 10 )
7. Mesin Impact
8. Treker Flying Wheel Pliers Tools
9. Treker Flexible Fly Wheel Holder
10. Treker Coupling Nut Wrench 39 – 41 mm

14
b) Bahan CVT
1. Bensin
2. Nampan ( sebagai tempat bensin untuk mencuci komponen CVT )
3. Kuas
4. Grease CVT

c) Langkah Kerja
1. Pertama tama buka kofer pada crankcase cvt dengan obeng plus ( + ) besar
2. Buka juga baut yang melekat pada tempat/rumah saringan hawa, dengan mesin impact
bermata ( 10 ) yang sehingga temat/rumah saringan hawa terlepas dari crankcase cvt
3. Buka semua baut yang menyangkut pada tutup crankcase dengan mesin impact
bermata ( 8 )
4. Buka komponen cvt bagian depan dahulu, buka baut fixed primary sheeve dengan
mesin impact bermata ( 17 ) yang di bantu dengan Treker Flying Wheel Pliers Tools
5. Setelah baut terlepas Tarik keluar fixed dan seliding primary sheeve, lalu lepas juga b-
beltnya
6. Kemudian buka komponen cvt bagian belakang, dengan cara buka baut yang melekat
pada Clutch Housing dengan kunci ring ( 24 ) di bantu oleh Treker Flexible Fly
Wheel Holder
7. Setelah itu Tarik keluar, seliding dan Fixed Secondary Sheeve,
8. Lepas juga kampas kopling yang menyangkut pada Secondary Fixed Sheeve oleh
baut, dengan Treker Coupling Nut Wrench dibantu sedikit pukulan/hentaan
9. Setelah baut longgar pijak kampas kopling lalu putar baut hingga terlepas dengan
keadaan kampas kopling masih terbijak, itu bertujuan agar drat yang berada di
Secondary Fixed Sheeve tidak rusak akibat gaya per/pegas
10. Setelah itu cuci semua komponen dengana bensin, komponen yang tidak boleh
terkena bensin adalah V-belt dan kampas kopling jadi cuci dengan air bercampur
sabun
11. Setelah semua di cuci dengan bensin maupun air bercampur sabun, sprot dengan
kompresor angin
12. Amplas Clutch Housing bagian dalam dan juga kampas koplingnya itu bertujuan agar
permukaanya rata dan juga saat kampas kopling bergesekan dengan Clutch Housing
tidak selip

15
13. Pembersihan sudah selesai, tinggal pemasangan, sebelum memasang komponen akan
baik nya mengelap komponen menggunakan kain lap
14. Rakit lah komponen bagian belakang terlebih dahulu, setelah itu komponen bagian
depan
15. Kencangkan baut Clutch Housing menggunakan kunci ring ( 24 ) dibantu dengan
Treker Flexible Fly Wheel Holder, jangan lah memutar baut dengan sangat kuat,
karena drat yang berada di Secondary Shaft sangan halus, mudah rusak
16. Saat memasang V-belt lihat arah panah pada V-belt
17. Setelah itu kencangkan baut Fixed Primary Sheeve, dengan impact bermata ( 17 )
dibantu dengan Treker Flying Wheel Pliers Tools
18. Setelah semua komponen dalam CVT sudah terpasang,hal yang terakhir dilakukan
memasang tutup crankcase CVT, dengan impact bermata ( 8 )
19. Pasang juga cover CVT, dengan obeng plus ( + ) besar,
20. Dan pasanglah rumah saringan hawa dengan crankcase, memakai impact bermata (10)
21. Kuas-kuas lah semua bagian luar CVT, cover maupun saringan hawa agar pekerjaan
nampak rapi

BAB V

16
PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, dan dilakukan pembongkaran CVT dengan
pembersihan beserta pengamplasan pada komponen, motor kembali bekerja dengan
maksimum kembali.

b. Saran

Dalam melakukan service CVT anda tidak boleh telat, dengan anjuran 9.000 km
harus melakukan service, apabila anda telat maka akan menimbulkan, performa menjadi loyo,
tenaga kurang, kecepatan motor lebih lambat. Dan biasanya sil kruk as akan bocor akibat telat
service, karena pasir atau debu merusak sil kruk as. Dan saat memasang baut Secondary
Fixed sheeve supaya memasang dengan lurus karena drat mudah rusak, dan saat
memasang V-belt lihat arah panah yang berada di permukaan V-belt. Dan saat
membuka/menservice CVT agar selalu mengingat letak ring.

DAFTAR PUSTAKA

17
1. Contoh Laporan, www.google.com,http://en.wikipedia/transmisiotomitif.com

2. Gambar komponen CVT,


http://www.otomotif/continouslyvariablevariabletransmision/blogspot.com
3. http://www.blogspot/CVTpembongkaran2016

LAMPIRAN

18
19

Anda mungkin juga menyukai