IMAM BUKHORI
NISN…………….
PROGRAM KEAHLIAN :
PADA
i
IMAM BUKHORI
DISAHKAN
PADA TANGGAL………BULAN………………TAHUN…..
……………….. …….........……
Mengetahui
Kepala SMK Riyadhul Ulum
LEMBARAN PENGESAHAN
PADA
ii
DISUSUN DAN DIAJUKAN OLEH:
(IMAM BUKHORI)
DISAHKAN
PADA TANGGAL……BULAN……TAHUN…………..
Mengesahkan :
………………… ……………
IDENTITAS SISWA
NISN :
iii
Sekolah : SMK
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji sukur kami kepada Allah SWT yang telah
memberikan beribu nikmat hingga saat ini. Sehingga penulis telah menyelesaikan laporan
laporan kunjungan industri ke ROBI MOTOR 313 PEKANBARU. Salah satu tujuan penulis
dalam menulis laporan kunjungan industri ini adalah juga sebagai bentuk evaluasi dan
kunjungan kegiatan industry. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Nopiana pasha, S.Pd, selaku kepala Sekolah Menengah Kejuruan Riyadhul Ulum Ujung
Batu yang telah memberikan kesempatan dan izin pada penulis sehingga dapat
melaksanakan praktik kerja industri (Prakerind).
iv
2. Ari Arkhabun Hasan, S.Pd selaku ketua pelaksana Praktik Kerja Industri (Prakerind).
3. Ari Arkhabun Hasan, S.Pd selaku kepala program Teknik Sepeda Motor (TSM) yang
telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sehingga mampu melaksanakan
praktik kerja industri (Prakerind).
4. Siswanto selaku Pembimbing yang telah membimbing penulis sehingga dapat
mempresentasikan hasil Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerind)
5. Yusman Simangunsong, selaku kepala mekanik bengkel, laporan dalam melaksanakan
kegiatan prakerind di Robi Motor 313.
6. Orang Tua tercinta yang mana telah membantu kami dalam segi material maupun dalam
segi motivasi dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis demi kesempurnaan penyusunaan laporan
ini. Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan
laporan ini banyak dapat kesalahan. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis
laporan ini dan pada umumnya bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH……………………………………….II
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN…………………………………III
IDENTITAS SISWA…………………………………………………………….IV
KATA PENGANTAR……………………………………….…………………..V
DAFTAR ISI….………………………………………………………………….VI
DAFTAR GAMBAR………………………………………….....……………....VII
v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….VIII
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...1
A. Latar Belakang Prakerin…………………………………………………....1
B. Tujuan Prakerin……………………………………………………………..1
C. Manfaat Prakerin…………………………………………………………....2
BAB II PELAKSANAAN…………………………………………………………..3
A. Tempat dan Waktu…………………………………………………………..3
B. Sejarah Singkat Perusahaan………………………………………………...3
C. Struktur Organisasi Perusahaan …………………………………………...3
D. Tugas dan Wewenang………………………………………………………..4
E. Denah Lokasi………………………………………………………………….4
BAB III KAJIAN PUSTAKA……………………………………….......................5
BAB V PENUTUP………………………………………...…………………………17
5.1 Kesimpulan………………………………...………………...………………..17
5.2 Saran………………………………………………………...………………...17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….......18
LAMPIRAN……………………………………………………………......................19
Jurnal kegiatan
Dokumentasi
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2.2 Komponen Sliding Primary Sheeve……………...……………...………………7
DAFTAR TABEL
vii
Desa/Kelurahan Bandar 2020
Raya, Kec.Payung
Sekaki, Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. Manfaat Prakerin
Dilihat dari tujuan dari prakerin, maka prakerin ini memiliki banyak manfaat
bagi siswa siswi nya, adalah sebagai berikut
a) Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan
keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
b) Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
c) Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta
industri yang professional dan handal.
d) Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
e) Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam
dunia usaha maupun dunia Industri.
f) Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha
sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat
beradaptasi dengan cepat.
g) Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
h) Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
i) Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di
era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
j) Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.
2
BAB II
PELAKSANAAN
Yusman
KEPALA BENGKEL
3
D. Tugas dan Wewenang
1) Kepala mekanik :
a. Merencanakan program pengembangan bengkel.
b. Bertanggung jawab akan keamanan dan tata tertib bengkel.
c. Bertanggung jawab dalam mendayagunakan sarana dan prasarana.
d. Mengkoordinasi keterlibatan murid,guru,dan teknisi dalam pemeliharaan dan
keindahan bengkel.
2) Bendahara
a. Melaksanakan pengelolaan keuangan dan pengadaan kebutuhan barang
bengkel.
b. Melaksanakan tata pembukuan, penerimaan, pengeluaran, dan pembayaran
keuangan bengkel.
c. Mengordinasikan seluruh aktivitas pengolahan keuangan dan kekayaan
bengkel dan mempertanggung jawabkan kepada ketua.
3) Mekanik
a. Melaksanakan tugas yg diberikan oleh kepala mekanik.
b. Melakukan perawatan kendaraan sesuai job yang diberikan oleh kepala
mekanik.
c. Melaporkan hasil kegiatan kepada kepala mekanik.
E. Denah Lokasi
.
GREENTECH KAWASAKI TRANSMART
JLN.HARAP
AN RAYA
LOKASI
MIE BALAP
ROBI
MOTOR 313
JLN.ROSE
JLN.P
ERMA
TA
4
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Continuously Variable Transmisision atau yang biasa orang sebut CVT , yaitu sistem
perpindahan keceptan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak
memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan
belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
Cara kerja dari mesin matic atau CVT pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana
dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi.
Semua komponen CVT atau secara kasat mata bentuknya lengan ayun sebelah kiri
motor matic kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat 3 komponen utama
yaitu, pulley depan (Drive Pulley),puly belakang (Driven Pulley) dan v-belt depan
dihubungkan ke crankshaft engine (kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-
roda yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt.
5
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Definisi CVT
Sistem CVT ini menghasilkan pergerakan secara otomatis sesuai dengan putaran mesin,
sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi. Hasilnya, pengendara lebih
nyaman dan santai dalam mengendarai kecepatan
B. Fungsi CVT
Fungsinya sebagai penggerak yang menghubungkan mesin dan roda belakang menggunakan
sabuk (belt). CVT juga menghindari hentakan mesin yang biasa timbul pada pemindahan
transmisi manual pada mesin-mesin konvensional. Pergantian transmisi pada sistem CVT pun
sangat lembut, seiring dengan penambahan tenaga mesin dan kecepatan.
6
Dalam pulley primary system CVT ada dua bagian utama, yakni fixed primary dan
sliding primary. Fixed primary sheeve adalah sisi yang terhubung secara fixed (tetap), ke
poros pulley primary fungsinya sebagai tempat V-belt melilit pulley.
. Sementara sliding primary sheeve adalah sisi yang terhubung secara tidak tetap pada
poros pulley primary. Karena sheeve ini tidak tetap maka bisa bergeser ke kiri maupun ke
kanan. Fungsi sliding primary sheeve adalah untuk memperbesar atau memperkecil diameter
dari pulley primary, ketika sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve, maka
jaraknya semakin dekat. Bentuk dari sheeve ini lurus sehingga saat keduanya bergerak
mendekat, lilitan V-belt akan terdorong menjadi lebih melebar
3. Roller
7
Rooler atau pemberat untuk mengatur pergerakan sliding primary sheeve, pemberat ini
berkerja menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yg keluar dari
sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran, namun alur rooler ini dibuat
condong ke depan sehingga pergerakan rooler tidak sepunuhnya menjauhi poros putaran
namun akan di belokan ke arah depan. Pergerakan ini akan mendorong sliding primary
sheeve untuk bergerak ke depan ketika putaran pulley kencang.
Poros primary (utama) berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley
roda, sebagai poros primary, komponen ini terhubung ke crankshaft mesin secara tetap,
sehingga RPM mesin sama dengan RPM poros primary, yang artinya RPM mesin juga sama
dengan RPM pulley primary
8
5. V-Belt
V-belt adalah sabuk khusus yang terbuat dari karet bercampur serat baja yang berfungsi
menghubungkan putaran dari pulley primary ke pulley secondary, meskipun terbuat dari
karet, V-belt tidak memiliki daya elastisitas seperti karet pada umumnya, karena serat sabuk
terbuat dari kawat baja, bahan karet digunakana karena sanggup menahan gesekan antara
pulley primary dan pulley secondary
6. Secondary Fixed Sheeve
9
Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve.
Scondary fixed sheeve adalah sisi sheeve yang terhubung dengan poros sekundary secara
tetap.
Untuk secondary sliding sheeve juga sama memiliki fungsi untuk mengatur besar
kecilnya diameter pada pulley secondary. Secondary sliding sheeve juga berbentuk lurus agar
pergerakan bias mempengaruhi lebar lilitan V-belt.
10
Pada pulley primary itu ada roller yg bertugas mengatur pergerakan primary sliding
sheeve, namun pada pulley secondary hanya menggunakan sebuah pegas, pegas spiral untuk
mengatur pergerakan secondary sliding sheeve, dalam posisi normal,
pegas ini akan menjaga sliding sheeve tetap rapat sehingga diameternya membesar,namun
ketika pulley primary berputar, rooler tidak hanya mengatur pergerakan primary sliding
sheeve. Tapi juga melawan daya pegas pada pulley secondary karena V-belt juga tidak
memiliki daya elastisitas maka pembesaran diameter puller primary akan membuat diameter
pulley sekunder mengecil.
9. Clutch Housing
Rumah kopling ini berbentuk seperti tromol rem, fungsinya untuk menerima putaran dari
kampas kopling yang selanjutnya akan dikirim keroda, ketika kampas kopling berputar pada
RPM rendah, gaya sentrifugal yang dihasilkan itu kecil sehingga kampas kopling tidak
mampu membuat rumah kopling berputar. Namun ketika RPM mesin bertambah gaya
sentrifugal membesar dan kampas kopling akan semakin kuat menekan rumah kopling,
hasilnya terjadilah perpindahan tenaga dari kampas kopling ke rumah kopling.
11
10. Secondary Shaft
Kampas kopling pada jenis kopling sentrifugal sangat berbeda dengan kopling manual,
kalau kopling manual kampas kopling itu berbentuk seperti piringan namun pada kopling
12
sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem tromol, fungsi kampas kopling
sentrifugal adalah meneruskan putaran dari poros secondary ke roda, hanya apabila putaran
poros secondary pada midle RPM. Kampas kopling ini bekerja menggunakan sentrifugal, jadi
ketika poros secondary berputar, otomatis kampas kopling juga berputar putaran kampas
kopling akan menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat kampas kopling bergerak lebih
keluar/melebar sehingga bisa terhubung ke clutch housing.
13
BAB IV
PEMBAHASAN PRAKTIK
Apabila CVT tidak di service akan berbunyi suara keras dan kasar,terlebih saat
dinyalakan pertama kali pada pagi hari, selain itu bisa juga di rasakan saat berkendara di
jalanan, seperti performa menjadi loyo, tenaga kurang, kecepatan motor lebih lambat . Dan
biasanya sil kruk as akan bocor akibat telat service, karena pasir atau debu merusak sil kruk
as.
B. Observasi awal
C. Keselamatan kerja
Gunakan sarung tangan,sepatu savety dan peralatan yang sesuai dengan fungsinya
14
b) Bahan CVT
1. Bensin
2. Nampan ( sebagai tempat bensin untuk mencuci komponen CVT )
3. Kuas
4. Grease CVT
c) Langkah Kerja
1. Pertama tama buka kofer pada crankcase cvt dengan obeng plus ( + ) besar
2. Buka juga baut yang melekat pada tempat/rumah saringan hawa, dengan mesin impact
bermata ( 10 ) yang sehingga temat/rumah saringan hawa terlepas dari crankcase cvt
3. Buka semua baut yang menyangkut pada tutup crankcase dengan mesin impact
bermata ( 8 )
4. Buka komponen cvt bagian depan dahulu, buka baut fixed primary sheeve dengan
mesin impact bermata ( 17 ) yang di bantu dengan Treker Flying Wheel Pliers Tools
5. Setelah baut terlepas Tarik keluar fixed dan seliding primary sheeve, lalu lepas juga b-
beltnya
6. Kemudian buka komponen cvt bagian belakang, dengan cara buka baut yang melekat
pada Clutch Housing dengan kunci ring ( 24 ) di bantu oleh Treker Flexible Fly
Wheel Holder
7. Setelah itu Tarik keluar, seliding dan Fixed Secondary Sheeve,
8. Lepas juga kampas kopling yang menyangkut pada Secondary Fixed Sheeve oleh
baut, dengan Treker Coupling Nut Wrench dibantu sedikit pukulan/hentaan
9. Setelah baut longgar pijak kampas kopling lalu putar baut hingga terlepas dengan
keadaan kampas kopling masih terbijak, itu bertujuan agar drat yang berada di
Secondary Fixed Sheeve tidak rusak akibat gaya per/pegas
10. Setelah itu cuci semua komponen dengana bensin, komponen yang tidak boleh
terkena bensin adalah V-belt dan kampas kopling jadi cuci dengan air bercampur
sabun
11. Setelah semua di cuci dengan bensin maupun air bercampur sabun, sprot dengan
kompresor angin
12. Amplas Clutch Housing bagian dalam dan juga kampas koplingnya itu bertujuan agar
permukaanya rata dan juga saat kampas kopling bergesekan dengan Clutch Housing
tidak selip
15
13. Pembersihan sudah selesai, tinggal pemasangan, sebelum memasang komponen akan
baik nya mengelap komponen menggunakan kain lap
14. Rakit lah komponen bagian belakang terlebih dahulu, setelah itu komponen bagian
depan
15. Kencangkan baut Clutch Housing menggunakan kunci ring ( 24 ) dibantu dengan
Treker Flexible Fly Wheel Holder, jangan lah memutar baut dengan sangat kuat,
karena drat yang berada di Secondary Shaft sangan halus, mudah rusak
16. Saat memasang V-belt lihat arah panah pada V-belt
17. Setelah itu kencangkan baut Fixed Primary Sheeve, dengan impact bermata ( 17 )
dibantu dengan Treker Flying Wheel Pliers Tools
18. Setelah semua komponen dalam CVT sudah terpasang,hal yang terakhir dilakukan
memasang tutup crankcase CVT, dengan impact bermata ( 8 )
19. Pasang juga cover CVT, dengan obeng plus ( + ) besar,
20. Dan pasanglah rumah saringan hawa dengan crankcase, memakai impact bermata (10)
21. Kuas-kuas lah semua bagian luar CVT, cover maupun saringan hawa agar pekerjaan
nampak rapi
BAB V
16
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, dan dilakukan pembongkaran CVT dengan
pembersihan beserta pengamplasan pada komponen, motor kembali bekerja dengan
maksimum kembali.
b. Saran
Dalam melakukan service CVT anda tidak boleh telat, dengan anjuran 9.000 km
harus melakukan service, apabila anda telat maka akan menimbulkan, performa menjadi loyo,
tenaga kurang, kecepatan motor lebih lambat. Dan biasanya sil kruk as akan bocor akibat telat
service, karena pasir atau debu merusak sil kruk as. Dan saat memasang baut Secondary
Fixed sheeve supaya memasang dengan lurus karena drat mudah rusak, dan saat
memasang V-belt lihat arah panah yang berada di permukaan V-belt. Dan saat
membuka/menservice CVT agar selalu mengingat letak ring.
DAFTAR PUSTAKA
17
1. Contoh Laporan, www.google.com,http://en.wikipedia/transmisiotomitif.com
LAMPIRAN
18
19