Oleh :
Mila Sari
SMK AULIA
2022/2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Portofolio yang berjudul “Potrofolio Pandangan Islam
Tentang Pernikahan ”. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut –
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa portofolio ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dalam isi maupun sistematiknya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.
Penulis berharap portofolio ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan bagi pembaca
pada umumnya.
Foto Presentasi
Perkawinan atau nikah menurut bahasa adalah berkumpul dan bercampur.Menurut istilah
sara adalah ijab dan kobul (akad) yang menghalalkan antara lelaki dan perempuan yang di
ucapkan dengan kata kata yang menunjukkan nikah menurut peraturan yang di tentukan oleh
Islam.
Dalam masalah pernikahan Islam telah mengaturnya secara rinci mulai dari bagaimana
mencari kriteria calon pendamping hidup hingga memperlakukannya setelah dalam ikatan
pernikahan.pernikahan mempunyai tujuan untuk membangun keluarga yang
sakinah,mawadah,warohmah serta agar mendapatkan keturunan yang Soleh dan
Solehah.Ketentuan mengenai pernikahan ini dalam firman Allah SWT dalam Alquran surah Ar-
Rum ayat 21:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia [juga] telah menjadikan
di antaramu [suami, istri] rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir,” (Ar-Rum [30]: 21).
2. HUKUM PERNIKAHAN
1. Wajib
2. Sunnah
Hukum Sunnah karena kondisi seseorang telah mampu untuk menikah tetapi ia masih bisa
untuk menjaga dirinya.
3. Mubbah
4. Makruh
Hukum makruh jika laki-laki tidak mampu memberikan nafkah kepada istri sehingga biaya
hidup di tanggung oleh istri.
5. Haram
4. Bagi laki laki untuk menikah wanita yang masih dalam masa idah
5. Menikah istri yang telah di talak tiga sebelum ia menikah dan bercerai dengan laki laki lain
6. Nikah mut'ah
3. RUKUN NIKAH
Wali nasab adalah semua laki laki yang berhak menjadi wali wanita baik orang tua ataupun
kerabatnya. Adapun urutan nasab adalah:
1. Ayah kandung
Wali hakim adalah wali yang di wakilkan oleh petugas Kantor Urusan Agama(KUA),apabila
terdapat kondisi:
1. Wali nasab benar benar tidak ada(sedang ihrom haji atau umroh,menolak menjadi
wali,masuk penjara,dan hilang)
2. Wali yang lebih dekat tidak memenuhi syarat,berpergian jauh,dan wali yang jauh tidak ada.
Bagi seorang laki laki, sebelum ia memutuskan untuk menikahi seorang wanita menjadi
istrinya hendaklah meminta pertimbangan dari kerabat dekat wanita tersebut yang baik
agamanya.Begitupun bagi wanita yang akan dilamar oleh seorang laki laki sebaiknya ia
meminta pertimbangan dari kerabat yang baik agamanya.
2. Solat istikoroh atau solat minta pilihan yang terbaik kepada Allah SWT.
3. Khitbah(peminangan)
Laki laki harus menghadap orang tua atau wali dari wanita pilihannya itu untuk
menyampaikan kehendak hatinya yaitu meminta restu atau ijin untuk menikahi anaknya
5. Akad nikah
6. Walimah
5. TUJUAN PERNIKAHAN
1. Memenuhi tuntunan naluri manusia yang asasi
6. HIKMAH PERNIKAHAN
1. Mampu menjaga suami istri agar tidak terjerumus dalam perbuatan dusta dan mampu
mengekang sahwat serta menahan pandangan dari sesuatu yang di haramkan
2. Mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabian kewanitaan yang
diciptakan
4. Naluri keibuan dan kebapaan akan saling melengkapi dalam kehidupan rumah tangga bersama
anak anaknya
5. Melahirkan organisasi dengan pembagian tugas dan tanggung jawab tertentu serta melatih
kemampuan bekerjasama
7. DOA QUNUT DAN ARTINYA
َّر88ش َ افَيْتَ َوت88َافِنِى فِ ْي َمنْ ع88َ َديْتَ َوع88َ ِدنِ ْى فِ ْي َمنْ ه88ْاَللّ ُه َّم اه
َ ا اَ ْعطَيْتَ َوقِنِ ْي88ا ِركْ لِ ْى فِ ْي َم88َ َولَّيْتَ َوب88َولَّنِ ْى فِ ْي َمنْ ت88َ
َك8َالَيْتَ فَل8ا َوتَ َع8َار ْكتَ َربَّن
َ َضى َعلَ ْي َك َواِنَّهُ الَ يَ ِذ ُّل َمنْ َوالَيْتَ َوالَ يَ ِع ُّز َمنْ عَا َديْتَ تَبَ ض ْى َوالَ يُ ْقِ فَاِنَّكَ تَ ْق، َضيْت
َ ََماق
ْحبِ ِه8ص َ لَّى هللاُ َعلَى8ص
َ ِه َو8ِيِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد النَّبِ ِّي ْاالُ ِّم ِّي َو َعلَى آل8س ُ 8ُتَ ْغفِ ُر َك َوَأت8س
َ َك َو8وب ِإلَ ْي8 ْ يْتَ َأ8ض
َ َالح ْم ُد َعلَى َما ق َ
سلَّ َم
َ َو
Artinya: "Ya Allah tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk.
Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan.
Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah
keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari
bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan
dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang
Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala
pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan
bertaubat kepada-MU. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan
kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."