Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian HSE
HSE adalah singkatan dari Health Safety dan Environment atau dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai K3L. Kenapa HSE ini penting? Karena
Dalam setiap perusahaan pasti ada suatu proses yang membutuhkan interaksi antara
manusia, bahan, dan juga alat. Disisi lain interaksi saat bekerja pasti ada potensi bahaya yang
terjadi. Interaksi antara manusia dengan alat misalnya. Bisa menghasilkan kecelakaan kerja
dan berpengaruh terhadap keselamatan dari pekerja itu sendiri. Interaksi antara tenaga
kerja dengan bahan juga berpengaruh terhadap kesehatan dari pekerja dan berimbas pada
penyakit akibat kerja. Selain itu interaksi antara bahan dan alan bias menghasilkan polusi
dan mempengaruhi lingkungan di sekitanya.

Maka dari itu perlu adanya seorang HSE officer untuk mengontrol dan memberikan edukasi
kepada tenaga kerja agar kecelakaan kerja, PAK dan polusi tersebut dapat diminimalisir.

Selain itu untuk menjamin keselamatan dan Kesehatan pekerja, pemerintah juga sudah
mengatur dalam PP 50 2012 Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.

2. Peran HSE dalam Perusahaan


Apa saja tugas HSE dalam perusahaan
a. Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan kerugian atau inefesiensi
Mendukung Manajemen untuk menekan kerugian dan inefesien dalam operasi akibat
kerusakan,kecelakaan,kebakaran dan pencemaran.
 Penerapan standard K3 dalam rancang bangun.
 Inspeksi Keselamatan secara berkala
 Melakukan pengamanan terhadap operasi yang berbahaya.
 Melakukan identifikasi dan pengendalian bahaya
 Penanggulangan keadaan darurat.
b. Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan terpenuhinya norma-norma dan
peraturan K3 dalam perusahaan.
Mengupayakan terpenuhinya ketentuan K3 dalam operasi perusahaan:
 Mengkaji dan mereview peraturan yang relevan dengan kegiatan perusahaan.
 Mengkaji kondisi operasi yang tidak sesuai dengan standar/peraturan yang
berlaku.
 Menerapkan ketentuan K3 yang berlaku dalam menjalankan setiap aktivitas
perusahaan.
c. Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit usaha/karyawan dalam penerapan K3
Memberikan saran dan panduan tentang K3 kepada semua unsur dalam perusahaan
agar setiap kegiatan operasi telah mengikuti semua norma K3 yang berlaku:
 Melakukan inspeksi K3 secara berkala.
 Mengadakan Audit K3 secara berkala dan menyampaikan hasilnya kepada fungsi
terkait
 Melaksanakan Risk Assessment/Analysis
 Memberikan saran diminta atau tidak diminta kepada semua pihak dalam
perusahaan dari level tertinggi sampai pekerja terendah mengenai setiap aspek
K3 yang berkaitan.
d. Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan fungsi kontrol dalam aspek K3.

TUGAS SEORANG SAFETY OFFICER


1. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya
Segala bentuk bahaya yang mungkin terjadi dalam proses bisnis yang dilakukan
oleh perusahaan wajib diidentifikasi dan dipetakan oleh safety officer. Hal
semacam ini termasuk membuat tingkatan risiko dari bahaya (impact) dan
peluang terjadinya bahaya itu (probability).
2. Membuat gagasan program K3 yang mencakup usaha preventif dan usaha
korektif.
Usaha preventif mempunyai tujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja. Usaha korektif mempunyai tujuan untuk
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja dan melakukan
tindakan mitigasi.
3. Membuat dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan K3.
Dokumentasi yang baik termasuk aspek penting dalam menghindari bahaya dan
menanggulanginya. Hal semacam ini termasuk membuat prosedur baku dan
memelihara barang atau catatan berkaitan K3.
4. Mengevaluasi insiden kecelakaan
Kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja wajib dianalisa dan dievaluasi untuk
mengetahui akar permasalahan termasuk tindakan preventif dan korektif yang di
ambil. Safety officer bertugas untuk memonitor efektivitas program yang berjalan,
melakukan perubahan atau perbaikan program jika program dirasa kurang
memberikan efek pada aspek K3 di perusahaan. Hal semacam ini termasuk
mengelola laporan yang diperlukan untuk manajemen perusahaan.
5. Menjadi Penghubung antara Pemerintah dan Perusaahan
Seorang safety officer adalah penghubung antara regulasi yang ditetapkan oleh
pemerintah dan kebijakan perusahaan. Dia harus meyakinkan kalau kriteria yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat dipenuhi oleh perusahaan

3. K3 di perusahaan

4. Apa yang terjadi jika tidak ada HSE Officer


5. Inovasi di bidang HSE untuk industry makanan

Anda mungkin juga menyukai