Makalah Neonazi
Makalah Neonazi
NASKAH PUBLIKASI
Sarjana Psikologi
Diajukan oleh:
ANISA IRMAYANTI
FAKULTAS PSIKOLOGI
2015
PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI
Sarjana Psikologi
Diajukan oleh:
ANISA IRMAYANTI
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
2015
ii
iv
PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN MAHASISWA
Anisa Irmayanti
Setia Asyanti, S.Psi, M.Si
Anisa.irmayanti@yahoo.co.id
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
v
PENDAHULUAN rasa ingin tahu terhadap alkohol itu
Belakangan ini media massa sendiri.
(baik dalam media cetak maupun Masa kuliah merupakan
media elektronik) banyak lingkungan yang utama untuk
memberitakan tentang korban minum-minum. Walaupun sering
meninggal akibat minuman keras minum alkohol sangat lazim pada
(minuman berakohol). Kementerian usia ini, mahasiswa cenderung lebih
Perdagangan menerbitkan Peraturan sering minum dan lebih berat dari
Menteri Perdagangan (Permendag) pada mereka yang tidak berkuliah
Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 (Papalia, dkk. 2009). Data awal yang
tentang Pengendalian dan peneliti ambil, terdapat mahasiswa
Pengawasan terhadap Pengadaan, yang minum alkohol dengan tingkat
Peredaran, dan Penjualan Minuman intensitas yang tergolong sering, dari
Beralkohol. Menurut Menteri 17 angket yang disebar, terdapat
Perdagangan, penjualan minuman hasil 35% mahasiswa yang tergolong
alkhol sudah sangat mengganggu dan sering mengkonsumsi alkohol.
mengancam generasi muda Indonesia Sering dalam artian selalu, ada yang
(Beritasatu.com. 28 Januari 2015). hampir setiap minggu bahkan hampir
Penyalahgunaan alkohol setiap hari, sedangkan 76%
merupakan salah satu permasalahan menyatakan bahwa mereka
yang serius setelah adanya mengkonsumsi alkohol tidaklah
penyalahgunaan zat adiktif dan obat- sendiri, melainkan bersama teman-
obatan terlarang. Penyalahgunaan teman sesama peminum, dan 58%
alkohol sendiri sudah hampir merata mengaku mengoplos minuman keras
di kalangan pelajar, mahasiswa, sebelum mengkonsumsinya
bahkan executive muda. Menurut Beberapa pengguna alkohol
data awal yang peneliti ambil, 82% itu mengoplos atau mencampurkan
pengguna alkohol mengetahui atau minuman alkohol dengan bahan
mulai mengenal alkohol dari teman- lainnya. Meskipun ada pengguna
temannya, serta 58% di karenakan alkohol yang tidak mengoplos
minumannya agar cita rasa dari
1
minuman tersebut tidak hilang, saraf mata dan berdampak pada
namun banyak pengguna alkohol kebutaan. Agni, salah satu dokter
yang juga mengoplos minumannya. mata di RSUP dr.Sardjito
Mulyadi (2014) mengatakan mengatakan dalam dua bulan
Minuman keras oplosan adalah terakhir telah menangani lima pasien
minuman keras beralkohol jenis buta akibat miras. Selama empat
vodka, anggur merah beralkohol, tahun sejak 2009-2013 sudah
anggur putih beralkohol atau bir menangani 38 kasus kebutaan akibat
yang dicampur dengan berbagai miras oplosan. Dalam setahun,
bahan lainnya. Berdasarkan data RSUP dr.Sardjito rata-rata
awal yang diambil oleh peneliti, menangani sekitar 10 pasien buta
minuman yang sering digunakan akibat minuman keras.
untuk minuman alkohol oplos adalah Selain berdampak pada fisik,
seperti arak dicampurkan dengan meminum minuman berakohol atau
Sprite, Jack D dengan Cola, ciu minuman keras juga berdampak pada
dengan arak, alkohol dengan psikologis peminumnya. Pada tahun
Grandsand, ciu dengan Grandsand 2013, penelitian Gerakan Nasional
dan masih banyak lagi macam- Anti-Miras (GENAM) menemukan
macam pencampurannya. bahwa empat persen kejahatan di
Mengoplos minuman sangat Jakarta sepanjang tahun tersebut
berbahaya dikarenakan kandungan dilatarbelakangi oleh konsumsi
yang terdapat pada minuman oplosan miras. Kandow (Mulyadi, 2014),
bisa mengakibatkan kerusakan mengutip data Satuan Resnarkoba
sistem syaraf dan juga organ dalam. Polres Blitar, menegaskan bahwa
Hal ini seperti yang dimuat dalam Polres tersebut telah menangani 226
(Solopos, 15 Desember 2014) yang kasus kejahatan miras pada tahun
menyatakan bahwa miras oplosan 2012. Angka ini menunjukkan
berbahaya karena mengandung peningkatan dari tahun 2011 yang
methanol atau spiritus. Bahan hanya 178 kasus..
tersebut dapat berubah menjadi asam Mahasiswa sebagai manusia
format yang menyerang retina serta pembelajar di perguruan tinggi,
2
dituntut supaya mampu TINJAUAN PUSTAKA
mengintegrasikan ilmu pengetahuan 1. Minuman Beralkohol
modern dengan cita-cita Menurut Peraturan Presiden
kebijaksanaan. Agar di dalam Nomor 74 Tahun 2013, Minuman
keterlibatannya dalam masyarakat Beralkohol adalah minuman yang
kelak ilmu pengetahuan yang mengandung etil alkohol atau etanol
didapatkan di bangku perkuliahan itu (C2H5OH) yang diproses dari bahan
sesuai dengan cita-cita hasil pertanian yang mengandung
kebijaksanaan. Banyak fenomena karbohidrat dengan cara fermentasi
yang terjadi di kalangan masyarakat dan destilasi atau fermentasi tanpa
adalah mahasiswa kurang mampu destilasi. Minuman beralkohol yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan berasal dari produksi dalam negeri
dan kebijaksanaan, sehingga yang atau asal impor dikelompokan dalam
harusnya tercipta adalah “adil sejak golongan sebagai berikut:
dalam pikiran dan perkataan”, tapi a. Minuman beralkohol golongan A
yang dapat kita temukan adalah adalah minuman yang
krisis identitas mahasiswa yang mengandung etil alkohol atau
mengakibatkan gejala sakit secara etanol dengan kadar sampai
sosial. Penyalahgunaan alkohol di dengan 5% (lima persen);
kalangan mahasiswa adalah salah b. Minuman beralkohol golongan B
satu contohya dalam penelitian ini, adalah minuman yang
jika tanpa ada campur tangan dari mengandung etil alkohol atau
berbagai pihak, maka pengaruh etanol dengan kadar lebih dari 5%
sosial dan kultural dapat memainkan (lima persen) sampai dengan 20%
peranan yang lebih besar dalam (dua puluh persen);
pembentukan dan pengkondisian Minuman beralkohol golongan
tingkah laku mahasiswa dalam C adalah minuman yang
mengkonsumsi minuman beralkohol. mengandung etil alkohol atau etanol
dengan kadar lebih dari 20% (dua
puluh persen) sampai dengan 55%
(lima puluh lima persen).
3
Minuman beralkohol dan, 2) interpretasi seseorang akan
berdampak bagi kesehatan. Bukan efek tersebut. Kartono (2002)
hanya kesehatan fisik tetapi juga berpendapat bahwa penggunaan
kesehatan psikis. alkohol secara berlebih-lebihan akan
a. Dampak Fisik menyebabkan timbulnya gangguan
Menurut Mulyadi (2014) psikis sebagai berikut:
konsumsi campuran minuman keras 1) Kehilangan kontrol diri, sebagai
dan zat lain menyebabkan efek dari gejala pertama pada seseorang
dua substansi yang berpengaruh alkoholis
negatif terhadap tubuh. Miras yang 2) Alkoholisme: yaitu kecanduan
dicampur minuman berenergi, pada alkohol. Alkohol dalam
misalnya, dapat menyebabkan jumlah kecil dan tepat,
pengguna: 1) mampu meminum memberikan dan mempertinggi
lebih banyak; 2) mengalami efek rasa senang-enak. Orang yang
samping fisik seperti palpitasi terbiasa minum alkohol itu sukar
jantung, 3) mengkonsumsi sejumlah sekali untuk tidak minum
besar kafein, yang menyebabkan alkohol. Selanjutnya akan
kecemasan dan serangan panic, 4) diperlukan dosis yang lebih
mengkonsumsi gula dan kalori tinggi setiap kalinya, untuk
terlalu banyak sehingga mendapatkan efek
menyebabkan kelebihan berat badan “menyenangkan” yang
dan menambah risiko diabetes tipe 2, diinginkan. Apabila seseorang
dan 5) meningkatkan kemungkinan harus berhenti minum, dia akan
masalah kesehatan jangka pendek diliputi perasaan kecemasan,
dan panjang. kegelisahan, ketegangan dan
b. Dampak psikologis rasa ketagihan pada alkohol
Efek dari alkohol atau obat (minum-minuman dengan kadar
lainnya berbeda dari satu orang ke alkohol tinggi) sesudah orang
orang lainnya (Nevid, Ratus, Greene, terbiasa meminumnya setiap
2005). Efek tersebut mencerminkan hari.
interaksi dari: 1) efek psikologis zat
4
3) Mabuk: motoriknya tidak gangguan psiklogis dari
terkuasai, tanpa koordinasi, mengkonsumsi minuman beralkohol
orang menjadi bingung dan tidak adalah gangguan kecemasan,
sadarkan diri. menjadi kecanduan, dan
4) Delirium tremens (delirium= ketergantungan terhadap alkohol.
kegila-gilaan, mabuk dan Menrut para ahli psikologi,
mengigau), pikiran seperti tidak pecandu minuman keras dapat
waras, naik pitam. Kondisi disebabkan oleh beberapa faktor
delirium sering disertai delusi- antara lain: karena stress,
delusi, ilusi-ilusi dan halusinasi- lingkungan, gengsi dan karena
halusinasi. tipisnya iman (Widodo, 1993).
5) Korsakov alkoholik: terdapat Kebanyakan stress yang
kompleks gejala amnetis, lalu menghinggapi para pelajar dan
pasien suka meracau dan mahasiswa serta para remaja
berbicara tanpa arti. dropout, sebagian karena kurangnya
6) Perubahan struktur kepribadian perhatian orang tua serta kasih
dan bergersernya watak sayang, di samping itu karena
sehingga terjadi psikosa sulitnya mencari pekerjaan dan
alkoholik yang kita temui pada seringnya gagal ujian, dan tidak
peminum alkohol keras berat. kalah hebatnya karena gagal
Berdasarkan penjelasan yang bercinta(Widodo, 1993). Sedangkan
telah dikemukakan di atas, dapat menurut Emqi (2013), munculnya
disimpulkan bahwa mengkonsumsi perilaku penyalahgunaan alkohol
minuman beralkohol berdampak dipengaruhi oleh keyakinan subjek
negative bagi kesehatan fisik bahwa perilaku tersebut mampu
maupun psikologis. Dampak fisik memenuhi harapannya yaitu
dari mengkonsumsi minuman menghilangkan stres dan diterima
beralkohol di antaranya adalah oleh lingkungan. Belief tersebut
mengalami kerusakan organ dalam akhirnya juga menyebabkan perilaku
tubuh, mual, pusing, dan gangguan tersebut diulang pada saat-saat
fungsi fisiologis lainnya. Sedangkan tertentu.
5
Berdasarkan penelitian Yaitu pengaruh adat istiadat
Hapsari (2007) faktor yang dan budaya, pengaruh
menyebabkan perilaku minum lingkungan tempat
alkohol antara lain: tinggal,pengaruh teman sebaya
a. Faktor individu/subyek dan konformitas.
1) Faktor psikologi
Faktor minuman beralkohol 2. Mahasiswa
digunakan untuk menghindari Dalam kamus besar bahasa
perasaan psikologis tertentu Indonesia (Hapsari, 2007),
seperti kecemasan atau stress. mahasiswa adalah orang yang belajar
2) Faktor genetika dan biologis di perguruan tinggi. Menurut
Yaitu orang tua/ayah, kakak Kartono (2002), usia mahasiswa
laki-laki, atau anggota di pada umumnya berkisar anatara 18-
keluarga yang juga 25 tahun. Sewaktu menjadi dewasa
mengkonsumsi alkohol atau orang-orang muda mengalami
bahkan seorang alkoholik perubahan tanggungjawab dari
merupakan faktor risiko dapat seorang pelajar yang sepenuhnya
menyebabkan subyek tergantung pada orangtua menjadi
melakukan perilaku minum orang dewasa mandiri, maka mereka
alkohol. menentukan pola hidup baru,
b. Faktor lingkungan memikul tanggungjawab baru dan
1) Faktor perilaku dan membuat komitmen-komitmen baru.
pembelajaran Meskipun pola-pola hidup,
Yaitu proses pembelajaran tanggungjawab dan komitmen-
yang dilakukan oleh subyek komitmen baru ini mungkin akan
dari kebiasaan-kebiasaan berubah juga, pola- pola ini menjadi
minuman alkohol yang landasan yang akan membentuk pola
dilakukan orang tua, keluarga hidup, tanggungjawab dan
dan teman-teman. komitmen-komitmen di kemudian
2) Faktor sosial dan kultural hari (Hurlock, 1980).
6
Menurut Papalia (2009), membiayai pendididkan mereka
banyak mahasiswa yang mulai (Hurlock, 1980).
berkuliah memiliki ide-ide yang Pemaparan di atas dapat di
kaku tentang kebenaran: mahasiswa tarik kesimpulan bahwa mahasiswa
tidak bisa melahirkan jawaban memiliki banyak problematika yang
kecuali jawaban yang “benar”. dikarenakan status barunya sebagai
Sejalan dengan mahasiswa yang mahasiswa. Dukungan lingkungan
mulai berhadapan dengan ruang dan keluarga yang baik akan
gagasan dan pandangan yang luas, menjadikan mahasiswa lebih baik
mereka berlayar di lautan dalam menyesuaikan diri.
ketidakpastian. Namun mereka METODE PENELITIAN
menganggap tahap ini bersifat Penelitian ini menggunakan
sementara dan berharap akan metode kualitatif. Informan dalam
mempelajar “jawaban yang benar” penelitian ini diambil secara
pada akhirnya. Kemudian, mereka snowball sampling, yaitu teknik
menyadari semua pengetahuan dan penentuan sampel yang mula-mula
nilai bersifat relatif. Meskipun telah jumlahnya kecil, kemudian
resmi mencapai status dewasa pada membesar. Informan dalam
usia 18 tahun, dan status ini penelitian ini adalah mahasiswa
memberikan kebebasan untuk dengan usia 18-30 tahun.
mandiri, banyak orang muda yang Pengumpulan data pada penelitian
agak masih tergantung atau bahkan ini menggunkan kuesioner.
sangat tergantung pada orang-orang Kuesioner yang digunakan dalam
lain selama jangka waktu yang penelitian ini adalah kuesioner
berbeda-beda. Ketergantungan ini terbuka tertutup. Kuesioner pada
mungkin pada orangtua, lembaga penelitian ini disusun berdasarkan
pendidikan yang memberikan data awal yang sudah peneliti ambil
beasiswa sebagian atau penuh atau sebelumnya.
pada pemerintah karena mereka
memperoleh pinjaman untuk
7
HASIL PEMBAHASAN Keterlibatan mahasiswa dalam
Berdasarkan data partisipan
penyalahgunaan minuman
yang sudah peneliti analisis, sebagian
beralkohol tidak sesuai dengan tugas
besar mahasiswa yang menjadi
perkembangan dari masa dewasa dini
subjek pada penelitian ini adalah
yaitu tanggung jawab akan diri
mahasiswa dengan jenis kelamin
sendiri. Menurut Sache (Santrock,
laki-laki. Hanya sebagian kecil
2004) fase dewasa dini merupakan
mahasiswa dengan jenis kelamin
fase dimana orang muda mulai
perempuan yang mengkonsumsi
menguasai kemampuan kognitif
minuman beralkohol. Hal ini sesuai
mereka dan mampu memonitor
dengan pendapat Nevid dkk (2005)
perilaku mereka sendiri, sehingga
yang mengemukakan pendapat
memperoleh kebebasan yang cukup,
bahwa Laki-laki mempunyai
berpindah ke fase selanjutnya yang
kecenderungan dua kali lebih besar
melibatkan tanggung jawab sosial.
dibanding perempuan (20% : 8%)
Selain itu, menurut Sanker (Papalia,
untuk mengembangkan gangguan
2009) pada masa dewasa awal-lah
ketergantungan alkohol.
dasar fungsi fisik yang permanen
Sebagian besar mahasiswa
diletakkan. Kesehatan dipengaruhi
yang menjadi subjek pada penelitian
sebagian oleh gen, tetapi faktor-
ini adalah mahasiswa dengan usia 21
faktor tingkah laku—apa yang
tahun, pada fase ini mahasiswa
dimakan, apakah mereka cukup
sedang berada pada fase dewasa awal
tidur, seberapa aktif mereka secara
dimana mahasiswa sedang
fisik, dan apakah mereka merokok,
mengalami masa peralihan.
8
minum atau mengkonsumsi obat- menurut Hurlock (2002) pada usia
seseorang pada masa ini akan sangat sebaya dan sedikit dengan keluarga
penelitian ini diketahui bagaimana Hal ini sesuai dengan pendapat Cipto
(SMA). Pada saat individu duduk di yang berupa ajakan maupun paksaan
9
minuman beralkohol yang dilakukan Cara berfikir remaja semakin
orang atau lebih. Selain teman fase remaja ini pula remaja ingin
Nevid, dkk (2005) bahwa Prediktor Penasaran dan rasa ingin tahu yang
10
(2010), tugas perkembangan remaja sekaligus negatif. Di universitas,
Kebiasaan mahasiswa saat yang tinggal jauh dari orang tua dan
atas berlanjut sampai mereka kuliah. dari pengawasan orang tua. Tidak
Hal ini sesuai dengan pendapat dari semua orang tua dari mahasiswa
11
mahasiswa mendapatkan kebebasan terbuka dengan kebiasaannya
oleh keluarga mereka (kakak laki- alkohol adalah gal yang umum
laki dalam keluarga). Hal ini sesuai dilakukan masyarakat bahkan sudah
anggota di keluarga yang juga sebgai sebuah tradisi. Hal ini sesuai
12
2. Kebiasaan mahasiswa kecil mahasiswa yang
yang menjadi subjek penelitian ini ditelusurui lebih jauh lagi, minuman
sudah mengkonsumsi alkohol kurang produk luar negeri ini harganya lebih
Jenis minuman yang diminum oleh dari Rp.100.000-,. Oleh karena itu
yang meliputi bir merah, bir hitam, merupakan sebutan untuk minuman
bir putih dan juga bir bintang yang beralkohol khas dari daerah
adalah arak jowo, topi miring, jamu aktif diberantas oleh pemerintah
dinda, dan juga ciu. Hanya sebagian daerah, namun di Bekonang justru
13
didukung oleh pemerintah daerah saku terbatas dan keinginan untuk
mendapatkan ciu yang biasa mereka yang menggunakan uang saku dari
lebih enak cita rasa yang dihasilkan Hal ini sesuai dengan pendapat dari
14
orang muda yang masih tergantung Berdasarkan peneliti ini,
dirinya kepada orang lain (dalam hal sebagai mahasiswa aktif, hal ini tidak
ini adalah orang tua). sesuai jika dilihat dari IPK yang di
15
saat di kelas, tidak konsentrasi dan penelitian ini, maka banyaknya
sedang berada pada tingkatan akhir, hal ini sesuai dengan pendapat
pada semester 7 dan biasanya pada Papalia (2009) bahwa masa kuliah
dan tanggung jawab seperti mulai minum sangat lazim pada usia ini,
baik dan menghasilkan uang yang lain seperti organisasi pecinta alam
banyak adalah satu hal yang sangat atau teater. Tetapi melalui penelitian
16
besar adalah mahasiswa yang tidak mereka harapkan. Hal ini seuai
dan dapat mengontrol stress. Hal ini bermasalah tentang alkohol secara
17
melalui gabungan antara penguatan subjek bahwa perilaku tersebut
tantangan situasi yang sulit. Konsep informan dalam penelitian ini dan itu
kognitif tersebut beserta ide atau negatif secara psikologis dan juga
Whiteboune, 2009). Hal ini sesuai mabuk. Selain dampak negatif secara
18
ketagihan, uang habis, mudah lupa mudah mengantuk sehingga malas
dan diasingkan dari lingkungan untuk kuliah di pagi hari. Hal ini
sekitar. Hal ini sesuai dengan juga mempegaruhi nilai yang akan di
hangover (perasaan sakit pada waktu secara fisik dan juga psikologis,
19
jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga
20