Leishmaniasis Kelompok 3
Leishmaniasis Kelompok 3
LEISHMANIASIS
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat-Nya jugalah sehingga penulis dapat menyusun makalah yang
berjudul “Leishmaniasis”. Meskipun membutuhkan kerja keras dan kesabaran,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Semoga makalah ini bermanfaat dan mencapai kehidupan yang lebih baik
juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaikumsalam.Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala Cutaneus leismaniasis yaitu adanya ulkus atau luka bergaung (seperti
sariawan tapi pada kulit) luka ini timbul beberapa minggu setelah tergigit
sandfly, Timbulnya bintik kecil kemerahan sebagai gejala awal setelah
tergigit, semakin lama semakin membesar dan membentuk gaung,
Pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala Mucocutaneus Leishmaniasis, yaitu hidung tersumbat, keluarnya
cairan dari hidung, mimisan, kesulitan bernapas.
Gejala Visceral Leishmaniasis, yaitu demam, perasaan lemas dan lesuh,
penurunan berat badan yang drastis, pembesaran pada hati, lompa dan
kelenjar getah bening.
Periodik, kasus terisolasi dari Leishmaniasis kulit lokal dan tifus telah
dilaporkan didaerah yang berbatasan dengan Meksiko, seperti Texas Selatan,
serta Oklahoma dan Pennsylvania, tanpa perjalanan terkait di luar rumah
pasien.
Meskipun tidak ada prefensi rasial yang diakui atau dijelaskan untuk
Leishmaniasis, beberapa asosiasi kecil dengan berbagai kelompok ras telah
dicatat. Namun, tetai data tersebut dibingungkan oleh dan menghasilkan lebih
kuat dalam hubungan dengan paparan pekerjaan.
Pria lebih memiliki peningkatan insiden infeksi, sekitar dua kali lipat dari
betina. Tingkat infeksi yang lebih tinggi pada pria, terutama Leishmaniasis
visceral, mungkin berasal dari peningkatan paparan lingkungan ke habitat
sandfly melalui aktivitas pendudukan dan rekreasi.
Penyakit ini ini tersebar luas di India, China, Asia Tengah, Afrika, Eropa
Selatan, dan sebagian Wilayah Amerika. Masa kehidupan lalat
pasircenderung pendek oleh karena itu Leishmaniasis sp. memerlukan
peranan penting dari hewan reservoir. Hewan yang biasa bertindak sebagai
reservoir adalah jenis hewan karnivora, rodensia, dan hewan peliharaan.
Dari 1,5 sampai 2 juta kasus dilaporkan terjadi di tiap tahun, sekitar 70.000
kematian terjadi karena penyakit ini. Oleh karena itu, di tahun 2012 WHO
melakukan daerah yang berisiko terkena terkena Leishmaniasis di 102 negara,
area atau daerah teritorial antar negara untuk mengidentifikasi kasus
terjadinya Leishmaniasis kutaneus dan Leishmaniasis visceral.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA