Anda di halaman 1dari 16

HUKUM DAN ETIKA PROFESI

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Etika dan Profesi

Dosen Pengampu: Audy Aldrin Kenap, Dr., ST., M.Eng

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

 Sweet Kumontoy (22210171)


 Clay Wowor (22210162)
 Citra Kalangie (22210133)
 Christian Tendean (22210134)
 Josua Sembel (21210154)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua kehendaknya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, semua isi ditulis berdasarkan buku-buku dan jurnal
referensi, serta situs website yang berkaitan dengan Hukum dan Etika Profesi.
Apabila dalam isi makalah ditemukan kekeliruan atau informasi yang kurang valid,
kami sangat terbuka dengan kritik dan saran yang membangun untuk diperbaiki
selanjutnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

Tondano, 07 Maret 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian Hukum Etika dan Profesi........................................................................................5
1. Pengertian Hukum....................................................................................................................5
2. Pengertian Etika........................................................................................................................5
3. Pengertian Profesi.....................................................................................................................6
B. Pengertian Etika Profesi............................................................................................................7
C. Perbedaan antara Profesi dengan Pekerjaan...........................................................................7
D. Kode Etik Profesi.......................................................................................................................7
1. Kode Etik Profesi Menurut Para Ahli....................................................................................7
2. Fungsi Kode Etik bagi suatu Profesi......................................................................................8
E. Etika Profesi Hukum..................................................................................................................8
1. Urgensi Etika Profesi Hukum dan Penerapannya.................................................................9
2. Dampak Penerapan dan Pelanggaran Etika Hukum............................................................9
F. Hukum Etika dan Profesi.........................................................................................................10
1. Manfaat Hukum Etika dan Profesi......................................................................................10
2. Bagaimana Keterkaitan Hukum Etika dan Profesi.............................................................11
G. Profesi-profesi Teknologi Informasi........................................................................................12
H. Ciri-ciri Profesi dalam Profesi Sistem dan Teknologi Informasi.............................................12
I. Contoh Profesi dalam Sistem dan Teknologi Informasi.........................................................13
REFERENSI......................................................................................................................................15
URAIAN PERAN..............................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nilai-nilai etika tidak hanya dimiliki oleh satu atau dua individu atau kelompok orang,
tetapi milik semua kelompok masyarakat, bahkan sebagian besar kelompok kecil, yaitu
keluarga turun ke bangsa. dengan nilai-nilai professional. Oleh karena itu, kelompok tersebut
diharapkan memiliki nilai regulasi hidup Bersama.

Etika adalah konsep perilaku atau perilaku yang baik atau buruk
seseorang. Etika adalah ide, cita-cita tentang keinginan untuk kebaikan aktivitas atau tingkah
laku manusia. Etika selalu memberi contoh baik, sedangkan moralitas selalu memberikan
penilaian pelaksanaan contoh etis. Oleh karena itu orang yang beretika ada orang yang
memberi contoh perilaku teladan, ada pula yang bermoral adalah orang yang melakukannya
dengan contoh. Salah satu aspek yang ditekankan oleh etika dan moralitas adalah perilaku
atau aktivitas seseorang termasuk dalam bidang keahlian yang dikenal sebagai keterampilan
profesional.

Karena pekerjaan melibatkan keterampilan teoretis dan teknis, yang dilandasi kejujuran,
meninggalkan ketergantungan dan harapan orang yang sangat membutuhkan bantuannya
untuk menegakkan keadilan, sehingga kondisi tertentu diperlukan peserta pelatihan
menjalankan tugas dan fungsi profesi sedemikian rupa hingga benar-benar profesional di
bidangnya. Kelompok profesional ini sering di tengah karena memiliki nilai-nilai yang dicatat
secara tertulis (mis. kehormatan profesional). Sorotan publik lebih tajam dari perilaku
beberapa perwakilan profesi tidak berpedoman pada nilai-nilai sosial disepakati bersama
(ditentukan dalam kode etik).

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Hukum Etika dan Profesi
2. Manfaat Hukum Etika dan Profesi
3. Bagaimana Keterkaitan Hukum Etika dan Profesi
4. Profesi-profesi Teknologi Informasi
5. Ciri-ciri Profesi dalam Profesi Sistem dan Teknologi Informasi

C. Tujuan
1. Pembaca dapat memahami pengertian Hukum Etika dan Profesi.
2. Dapat mengetahui manfaat dari Hukum Etika dan Profesi.
3. Mengetahui bagaimana keterkaitan Hukum Etika dan Profesi.
4. Dapat tahu apa saja profesi-profesi dalam Teknologi Informasi.
5. Dapat mengetahui dan membedakan ciri-ciri profesi dalam Profesi Sistem dan
Teknologi Informasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Etika dan Profesi


1. Pengertian Hukum
Hukum adalah seperangkat peraturan dan norma yang mengatur perilaku manusia
dalam masyarakat. Secara umum, hukum digunakan untuk memastikan keadilan,
keamanan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hukum dapat
berbentuk undang-undang, peraturan, aturan, konstitusi, kebijakan, dan putusan
pengadilan.

Hukum juga dapat didefinisikan sebagai sistem norma dan peraturan yang mengatur
tindakan manusia dan interaksi antara individu, kelompok, dan institusi di dalam
masyarakat. Sistem hukum didasarkan pada prinsip-prinsip moral, etika, dan
keadilan, serta mencakup prosedur untuk menyelesaikan konflik dan sengketa yang
timbul antara individu atau kelompok.

Hukum memainkan peran penting dalam masyarakat modern, karena ia membantu


menjaga ketertiban dan stabilitas sosial. Tanpa hukum, masyarakat akan mengalami
kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakadilan. Oleh karena itu, pengembangan dan
penegakan hukum yang efektif merupakan tugas penting bagi pemerintah dan
masyarakat secara keseluruhan.

Profesi yang bekerja di bidang hukum meliputi hakim, jaksa, Polisi, pengacara,
notaris dan berbagai bagian badan yang berwenang menurut hukum. Pengacara adalah
pegawai negeri umum di daerah mereka. Oleh karena itu tugas utama profesinya
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat tanpa diskriminasi hukum yang
berlaku.

2. Pengertian Etika
Etika adalah bidang studi yang mempelajari prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang
digunakan untuk mengevaluasi tindakan manusia dalam konteks moral. Etika
berusaha memahami dan mengembangkan norma-norma moral yang digunakan
untuk mengatur perilaku manusia dalam masyarakat.

Etika melibatkan penerapan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai dalam berbagai


konteks dan situasi. Prinsip-prinsip moral ini mencakup kejujuran, integritas,
keadilan, kebajikan, kebebasan, dan tanggung jawab sosial. Dalam praktiknya, etika
dapat membantu individu atau organisasi untuk membuat keputusan yang baik,
mempertimbangkan implikasi moral dari tindakan mereka, dan bertanggung jawab
atas konsekuensi dari tindakan mereka.

Etika juga melibatkan refleksi tentang nilai-nilai yang mendasari tindakan manusia,
termasuk nilai-nilai seperti kebaikan, keindahan, kebenaran, dan keadilan. Dalam
mempelajari etika, individu dapat mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan
seperti "apa yang benar dan salah?", "apa yang benar dan salah dalam situasi
tertentu?", dan "apa yang harus saya lakukan dalam situasi moral yang kompleks?"

Etika juga melibatkan pengembangan prinsip-prinsip moral yang sesuai dengan


konteks sosial dan budaya tertentu. Setiap masyarakat memiliki norma dan nilai yang
berbeda-beda, sehingga etika dapat berbeda-beda pula di setiap konteks sosial dan
budaya.

Dalam praktiknya, etika dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk bisnis,
politik, hukum, dan teknologi. Etika juga dapat membantu individu atau organisasi
untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain, menumbuhkan rasa
hormat dan tanggung jawab sosial, serta membangun kepercayaan dan integritas
dalam masyarakat.

3. Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang memerlukan kualifikasi khusus dalam
bidang tertentu dan membutuhkan pelatihan dan pendidikan yang formal. Profesi
umumnya melibatkan tanggung jawab moral dan etika yang tinggi, serta kepercayaan
masyarakat pada kompetensi dan keahlian praktisi dalam bidang tertentu.

Contoh-contoh profesi yang umum di masyarakat antara lain dokter, insinyur,


pengacara, akuntan, arsitek, dan guru. Setiap profesi memiliki standar etika, praktek
terbaik, dan keahlian khusus yang harus dikuasai oleh praktisi agar dapat
memberikan layanan yang berkualitas tinggi.

Profesi juga dapat diatur oleh organisasi atau badan pengawas yang bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa para praktisi mematuhi standar dan etika profesi
yang telah ditetapkan. Para praktisi juga dapat memperoleh sertifikasi atau lisensi
sebagai bukti bahwa mereka telah memenuhi persyaratan dan memenuhi standar
profesi yang ditetapkan.

B. Pengertian Etika Profesi


Etika Profesi merupakan Bagian dari Etika Sosial yaitu filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai anggota umat
manusia.
Menurut Dr. Lintong O. Siahaan, S.H., M.H. Etika Profesi adalah etika moral yang
khusus diciptakan untuk kebaikan jalannya profesi yang bersangkutan, karena setiap
profesi mempunyai identitas, sifat/ciri dan standar Profesi tersendiri, sesuai dengan
kebutuhan Profesi masing-masing.

C. Perbedaan antara Profesi dengan Pekerjaan


-Adanya keahlian khusus

Profesi mensyaratkan adanya keahlian khusus.


Persyaratan adanya keahlian khusus yang membedakan antara pengertian
Profesi dan Pekerjaan. Meskipun demikian, pada hekekatnya terjadi kesulitan
mencari garis pemisah yang tajam antara Profesi dan Pekerjaan. (Magnis-
Suseno et al., 1991:70)

-Ketersediaan wadah atau organisasi.

Pada Profesi, lazimnya terdapat wadah untuk memberikan dukungan kepada


penyandang Profesi yang bersangkutan. Sementara, Pekerjaan lazimnya tidak
terdapat wadah. Wadah merupakan organisasi Profesi yang bersangkutan
yang umumnya dibentuk untuk mengemban tanggung jawab menegakkan
Etika Profesi dan senantiasa meningkatkan standar kualifikasi profesi tersebut.

D. Kode Etik Profesi


Untuk menegakkan Etika dan memajukan standar kualifikasi Profesi terdapat prinsip-
prinsip yang wajib dilaksanakan yang pada umumnya dicantumkan dalam Kode Etik
Profesi.

Di Indonesia, Kode Etik suatu Profesi biasanya disusun oleh wakil-wakil yang duduk
dalam organisasi atau asosiasi Profesi. Timbul kesulitan ketika pada satu Profesi
terdapat lebih dari satuv organisasi atau asosiasi. Kesulitan akan lebih besar ketika
prinsip-prinsip Profesi diterjemahkan secara berbeda dalam Kode Etik masing-masing
organisasi atau asosiasi Profesi.

1. Kode Etik Profesi Menurut Para Ahli


-Kode Etik Profesi menurut Syamsuryadi

Daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh
anggota profesi dan mengikat semua anggota dalam menjalankan profesinya.

Kode Etik (Dr. Lintong O. Siahaan, S.H., M.H.): norma dan asas yang diterima oleh
suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku.
Kode Etik (Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, S.H., M.A.) Pedoman bertingkah laku yang
berdimensi moral

2. Fungsi Kode Etik bagi suatu Profesi


-Kode Etik dapat meningkatkan kewibawaan Profesi pada umumnya dan organisasi
Profesi pada khususnya baik dihadapan para anggotanya maupun dihadapan
masyarakat;

-Kode Etik memberikan parameter yang jelas tentang sikap dan perbuatan yang
dikehendaki oleh Profesi dan organisasi Profesi yang menjalankan Profesi tersebut;

-Kode Etik memungkinkan para anggota Profesi yang tergabung dalam organisasi
tersebut untuk mengatur dirinya sendiri, disamping peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah.

Pada prinsipnya, ada 2 (dua) prinsip umum yang wajib dijalankan oleh suatu Profesi,
antara lain:

1) Prinsip agar menjalankan Profesinya secara bertanggung jawab. Maksudnya


adalah Profesional yang bersangkutan bertanggung jawab baik terhadap
Profesi yang dijalankan (menjalankan Profesinya sebaik mungkin) maupun
terhadap hasilnya (hasil berkualitas);
2) Prinsip untuk menghormati hak-hak orang lain, termasuk dalam menjalankan
Profesi wajib menjaga kelestarian lingkungan hidup.

E. Etika Profesi Hukum


Etika profesi hukum berkaitan dengan kesusilaan, tentang hal baik dan buruk, serta
hal-hal yang harus dilakukan seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai
penegak hukum, terkait dengan hukum yang berlaku di suatu negara.

Profesi ini sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat Indonesia saat ini. Di
Indonesia terdapat beberapa subjek hukum yang berstatus profesi hukum, antara
lain:

 Polisi
 Jaksa
 Notaris
 Penasihat hukum

Semua lini kehidupan, aktivitas, gaya hidup, dan politik, baik mikro maupun makro,
harus dilandasi oleh landasan nilai-nilai etika.
1. Urgensi Etika Profesi Hukum dan Penerapannya
Urgensi etika yaitu, pertama: Penggunaan etika dalam semua sektor kehidupan
manusia, baik makro maupun mikro, dengan tujuan untuk mengontrol, mengawasi
dan mengatur sesuai dengan pedoman yang harus diikuti.

Kedua, meningkatkan kemewahan dalam kehidupan sosial. Ketiga, menjunjung tinggi


nilai kemanusiaan dan advokasi, mewujudkannya, kejujuran dan keadilan. Dan
keempat, menjunjung tinggi kebutuhan hidup manusia, dan kelima dapat mencegah
persaingan bebas atau yang disebut persaingan penyalahgunaan. Terakhir, yaitu
menjaga agar mereka tetap mematuhi berbagai norma moral yang berlaku di
masyarakat. Agar tatanan dalam kehidupan dapat berjalan dengan baik.

Urgensi etika profesi hukum berkaitan dengan kepedulian dan juga tuntutan untuk
memperhatikan orang lain. Dengan berpegang pada etika, manusia menjadi lebih
bermakna, dan jauh dari perbuatan yang merusak atau menimbulkan kekacauan.
Dari urgensi etika, tercapai titik temu antara hukum dan etika. Keduanya memiliki
kenyamanan yang substansial dan juga orientasi yang sesuai dengan kepentingan
dan juga tatanan kehidupan manusia.

Etika mengutamakan pembahasannya tentang konstitusi, tentang baik buruknya


perbuatan manusia. Perbuatan manusia dapat disebut arif, bijak, atau baik jika sesuai
dengan pesan etika normatif. Etika profesi hukum mengatur perbuatan manusia
sebagai manusia, karena ada aturan-aturan yang harus diikuti. Aturan juga dapat
melarang manusia untuk melakukan tindakan tertentu jika telah melanggar hak
orang lain atau menimbulkan kerugian.

2. Dampak Penerapan dan Pelanggaran Etika Hukum


Menurut seorang penyair bernama Syauqi Beg, bangsa yang jaya adalah bangsa yang
memiliki akhlak atau moral yang luhur. Jika akhlak mulia telah hilang, maka dengan
terjadinya berbagai pelanggaran akan menyebabkan kehancuran bangsa itu sendiri.
Manusia pada umumnya berperilaku dan juga berperilaku bertentangan dengan
norma-norma yang dipahami atau dipelajari. Ada banyak norma moral dalam
masyarakat terpelajar atau aparatur negara.

Banyak pelanggaran yang dapat terjadi dalam penerapan etika profesi hukum.
Misalnya perilaku orang miskin ketika dipaksa dan harus melawan norma kesusilaan,
sehingga kadang hukumnya berat sebelah, hukumannya lebih berat jika
dibandingkan dengan kasus yang dilakukan oleh pejabat atau aparatur negara.
Dampak pelanggaran hukum etik jauh dari kesejahteraan, tidak ada hak atas
keadilan, tidak ada hak atas pendidikan yang bermutu, dan tidak ada jaminan
keselamatan atau kesehatan bagi masyarakat.

F. Hukum Etika dan Profesi


Ketiga konsep ini saling terkait karena profesi harus mematuhi standar etika dan
praktek terbaik, dan juga harus mematuhi hukum yang berlaku. Etika juga
mempengaruhi perilaku dan keputusan dalam sebuah profesi, meskipun tidak diatur
oleh hukum secara tegas. Dalam kasus pelanggaran etika atau hukum dalam sebuah
profesi, sanksi dapat diberikan oleh badan pengawas atau hukum secara langsung.

Hukum, etika, dan profesi adalah tiga aspek penting yang harus dipahami oleh para
profesional di berbagai bidang termasuk dalam bidang Sistem dan Teknologi
Informasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga aspek tersebut dan ciri-
ciri profesi dalam Profesi Sistem dan Teknologi Informasi.

1. Manfaat Hukum Etika dan Profesi


Hukum, etika, dan profesi memiliki manfaat yang penting bagi individu, masyarakat,
dan profesi itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari ketiga konsep
tersebut:

1) Hukum memastikan perlindungan hak dan kepentingan individu dan


masyarakat dari praktek yang merugikan atau tidak etis.
2) Etika membentuk norma dan standar perilaku yang diharapkan dari para
praktisi dalam bidang tertentu, dan memberikan arahan bagi para praktisi
untuk memutuskan tindakan atau keputusan yang tepat.
3) Profesi menentukan standar dan praktek terbaik dalam bidang tertentu, dan
memastikan para praktisi memenuhi standar etika dan praktek terbaik yang
telah ditetapkan.
4) Hukum, etika, dan profesi membentuk kredibilitas dan kepercayaan
masyarakat terhadap praktisi dalam bidang tertentu.
5) Ketaatan terhadap hukum, etika, dan profesi dapat membantu menghindari
risiko kerugian dan sanksi yang merugikan bagi praktisi dan masyarakat.
6) Hukum, etika, dan profesi membantu memastikan keamanan dan
kesejahteraan masyarakat, serta mempromosikan kemajuan dan inovasi
dalam bidang tertentu.
7) Hukum, etika, dan profesi membantu mengembangkan nilai-nilai dan prinsip
yang penting dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai praktisi
dalam bidang tertentu.
Dalam kesimpulannya, manfaat dari hukum, etika, dan profesi sangat penting dalam
memastikan praktisi dalam bidang tertentu bertindak dengan bertanggung jawab
dan memenuhi tanggung jawab moral mereka terhadap masyarakat dan klien. Hal ini
dapat membentuk kredibilitas, kepercayaan, dan nilai dalam profesi tersebut, serta
melindungi hak dan kepentingan individu dan masyarakat dari praktek yang
merugikan atau tidak etis.

2. Bagaimana Keterkaitan Hukum Etika dan Profesi


Hukum, etika, dan profesi memiliki keterkaitan yang erat karena ketiganya
berkontribusi dalam mengatur perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat.

Dalam konteks profesi, etika dan hukum memiliki peran yang penting dalam
membentuk praktek dan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Etika adalah
seperangkat nilai dan prinsip yang membentuk norma dan standar perilaku yang
diharapkan dari para praktisi dalam bidang tertentu. Etika memberikan arahan bagi
para praktisi untuk memutuskan tindakan atau keputusan yang tepat, dan
menghindari praktek yang tidak etis atau merugikan klien atau masyarakat.

Hukum juga memiliki peran penting dalam mengatur perilaku dan praktek dalam
profesi. Hukum memastikan bahwa para praktisi mematuhi standar etika dan praktek
terbaik yang telah ditetapkan, serta memberikan sanksi jika aturan tersebut
dilanggar. Hukum juga melindungi hak dan kepentingan klien atau masyarakat dari
praktek yang merugikan atau tidak etis.

Dalam praktiknya, profesi mengharuskan praktisi untuk mematuhi aturan dan etika
dalam bidangnya serta mematuhi hukum yang berlaku. Para praktisi harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang mereka, serta
mematuhi standar etika dan praktek terbaik yang telah ditetapkan. Jika para praktisi
melanggar etika atau hukum, mereka dapat dihadapkan pada sanksi dari badan
pengawas atau hukum.

Dalam kesimpulannya, keterkaitan antara hukum, etika, dan profesi sangat penting
dalam memastikan praktisi dalam bidang tertentu bertindak dengan bertanggung
jawab dan memenuhi tanggung jawab moral mereka terhadap masyarakat dan klien.

G. Profesi-profesi Teknologi Informasi


Ada banyak profesi dalam bidang teknologi informasi (TI), berikut beberapa contoh
di antaranya:

1) Analis Sistem: Merancang, mengembangkan, dan menganalisis sistem


informasi guna memenuhi kebutuhan bisnis dan pengguna.
2) Insinyur Jaringan: Bertanggung jawab untuk merancang, membangun, dan
mengelola jaringan komputer untuk organisasi atau klien.
3) Pengembang Perangkat Lunak: Merancang, mengembangkan, dan
memelihara perangkat lunak untuk sistem informasi dan aplikasi.
4) Administrator Basis Data: Bertanggung jawab untuk mengelola basis data
organisasi, termasuk mengelola, memelihara, dan mengamankan data.
5) Teknisi Komputer: Menangani masalah teknis pada perangkat keras dan
perangkat lunak pada komputer dan perangkat elektronik lainnya.
6) Spesialis Keamanan Cyber: Bertanggung jawab untuk memastikan keamanan
sistem informasi dan data dari ancaman siber.
7) Analis Data: Mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data untuk
memberikan wawasan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
8) Ahli Sistem Keamanan: Memastikan keamanan sistem dan jaringan organisasi
terhadap ancaman keamanan siber.
9) Ahli Cloud Computing: Menangani infrastruktur cloud dan memastikan aplikasi
dan data dapat diakses secara aman dan andal di seluruh dunia.
10)Desainer UX/UI: Bertanggung jawab untuk merancang tampilan dan
pengalaman pengguna yang memuaskan pada aplikasi dan situs web.

Dalam kesimpulannya, profesi dalam teknologi informasi sangat beragam dan


berkembang dengan pesat. Setiap profesi memiliki peran yang berbeda dalam
mendukung organisasi atau klien dalam mencapai tujuan bisnis mereka. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi informasi dalam keberhasilan
bisnis dan kehidupan modern.

H. Ciri-ciri Profesi dalam Profesi Sistem dan Teknologi Informasi


Berikut adalah beberapa ciri-ciri profesi dalam sistem dan teknologi informasi:

1) Memiliki Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi: Sebagian besar profesi dalam


sistem dan teknologi informasi memerlukan kualifikasi akademik dan
sertifikasi khusus yang diberikan oleh badan-badan sertifikasi yang terkait. Hal
ini menunjukkan bahwa individu yang memegang profesi tersebut memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam bidangnya.
2) Kode Etik: Profesi dalam sistem dan teknologi informasi memiliki kode etik
yang mengatur perilaku dan tindakan mereka dalam melakukan tugas dan
tanggung jawab mereka. Kode etik ini membantu menjaga integritas dan
kepercayaan masyarakat terhadap profesi tersebut.
3) Ketergantungan Pada Teknologi: Profesi dalam sistem dan teknologi informasi
sangat bergantung pada teknologi dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu,
individu dalam profesi tersebut harus selalu mengikuti perkembangan dan
tren teknologi terbaru untuk memastikan kualitas dan efisiensi kerja mereka.
4) Kreativitas dan Inovasi: Teknologi informasi merupakan bidang yang sangat
dinamis dan berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, individu dalam
profesi tersebut harus memiliki kemampuan kreativitas dan inovasi dalam
menciptakan solusi dan mengembangkan teknologi baru.
5) Fokus pada Pengguna: Profesi dalam sistem dan teknologi informasi harus
berfokus pada kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, individu dalam profesi
tersebut harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan pengguna dan
memahami kebutuhan dan masalah mereka.
6) Kemampuan untuk Menganalisis dan Memecahkan Masalah: Profesi dalam
sistem dan teknologi informasi memerlukan kemampuan untuk menganalisis
dan memecahkan masalah kompleks dalam lingkungan yang cepat berubah.
7) Pembaruan Pengetahuan dan Keterampilan: Profesi dalam sistem dan
teknologi informasi memerlukan individu yang selalu belajar dan mengikuti
perkembangan terbaru di bidang teknologi informasi.

Dalam kesimpulannya, ciri-ciri profesi dalam sistem dan teknologi informasi


menunjukkan bahwa profesi ini memerlukan keterampilan, pengetahuan, dan
kemampuan yang tinggi dalam bidang teknologi dan memerlukan kreativitas serta
inovasi untuk menciptakan solusi yang efektif. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya peran teknologi informasi dalam keberhasilan bisnis dan kehidupan
modern.

I. Contoh Profesi dalam Sistem dan Teknologi Informasi


 IT Suport
 IT Maintenance
 Web Developer
 UI/UX Designer
 Business Intelligence
 Software Developer
 Programer
 AI/Ml Engineer
 Product Marketing Specialist
 Product Manager
REFERENSI
https://www.universitas123.com/news/etika-profesi-hukum-dan-dampak-
penerapan-atau-pelanggarannya

https://repository.unikom.ac.id/44155/1/Etika%20Profesi%20Hukum.ppt

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum/amp/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6253477/profesi--arti-perbedaan-dengan-
pekerjaan-ciri-dan-macam-macamnya/amp
URAIAN PERAN
1. Sweet Kumontoy: Berperan mencari materi dan membuat susunan materi
serta menyesuaikan font dan heading.
2. Citra Kalangie: Mencari materi, mengetik dan menyesuaikan materi,
membuat kata pengantar.
3. Christian Tendean: Mencari materi, membuat daftar isi dan menambahkan
materi.
4. Clay Wowor: Menyusun daftar pustaka, membuat cover dan mengetik
sebagian materi.
5. Josua Sembel: Print materi dan melakukan crosscheck jika ada kesalahan
dalam penulisan atau typo.

Anda mungkin juga menyukai