PENDAHULUAN
1
Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan
penurunan atau ketidak mampuan berkomunikasi, gangguan kognitif (tidak
mampu berpikir abstrak) serta mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari-
hari. Ada pun tanda dan gejala dari skizofrenia adalah gejala positif pasien
skizofrenia tidak bisa memahami siapa dirinya, tidak berpakaian, dan tidak bisa
mengerti apa itu manusia (Yosep, 2011).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting (Deden&Rusdi, 2013).
Sedangkan perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak melakukan perawatan diri (Depkes, 2000 dalam
Deden & Rusdi, 2013).
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian atau berhias, makan,
dan toileting.Keterbatasan perawatan diri biasanya diakibatkan karena stressor
yang cukup berat dan sulit ditanggani oleh klien, sehingga dirinya tidak mau
mengurus atau merawat dirinya sendiri dalam hal menjaga kebersilian diri
dan berdandan (Direja, 2011).
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di ruangan Gama di Rumah Sakit
Jiwa Provinsi Jambi, observasi ini dilakukan pada 28 Juni 2022 dari 10
pasien, 7 dari 10 pasien makannya tidak sesuai pada tempatnya padahal sudah
disediakan meja makan pasien tersebut lebih memilih makan dalam kamar, ada
pesien makan dengan cara berdiri, ada pasien makan dengan cara jongkok, ada
pasien makan dengan cara duduk dilantai, dan sehabis makan tidak dibereskan
hanya ditinggalkan begitu saja. Mandinya hanya 1 kali dalam 1 hari, nafasnya
bau karna tidak menggosok gigi, bau badan, dan males mandi, dan berhuas tidak
sesuai, seperti tidak menyisir rambut, baju masih sering dibuka, dan ada juga
berpakaian terbalik. 3 dari 10 pasein apabila dia mau BAB atau BAK dia pergi
ketoilet langsung dan habis BAK atau BAB dibersikan toilet tersebut. Makannya
2
sudah sesuai pada tempatnya, dan setelah makan piringnya langsung dicuci,
setelah itu piringnya langsung dirapikan dirak piring.
Data yang di rilis oleh Rumah Sakit jiwa Daerah Provinsi Jambi
berdasarkan Profil RSJD Provinsi Jambi tahun 2018 di dapatkan bahwa diagnosis
skizofrenia masih menduduki urutan teratas pada klien yang melakukan kontrol
ulang di instansi rawat jalan Kronisitsi gangguan skizofrenia merupakan salah
satu faktor yang di pertimbangkan dalam penatalaksanaan, meskipun pengobatan
farmakologi merupakan pilihan utama dalam penatalaksanaan. Hampir semua
pasien skizofrenia kronis mengalami kekambuhan sehingga mengakibatkan defisit
keterampilan personal dan vokasial (pebrianti, 2021).
Berdasarkan data yang di peroleh dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi
yang mengalami kekambuhan pada tahun 2019, yaitu sebanyak 15.300 pasien,
pada tahun 2020 sebanyak 17.256 pasien dan pada tahun 2021 yang mengalami
kekambuhan sebanyak 18.392 pasien. Kunjungan baru adalah kunjungan pasien
yang pertama kali, untuk kunjungan kasus lama adalah kunjungan berulang pada
seorang yang mengalami kekambuhan, sebelumnya pasien itu sudah mendapatkan
pelayanan kesehatan.
3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
gambaran perawatan diri pada pasien skizofrenia Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi?
4
proportional random sampling. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan
di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi pada bulan Oktober 2022 dengan
melakukan obervasi menggunakan checklist tentang defisit perawatan diri
pada pasien skizofrenia. Penelitian ini menggunakan analisis univariat
untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel yang diteliti
kemudian disajikan dengan tabulasi dan dinarasikan.