Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANDIRI SKENARIO 2 GERIATRI 2

Disusun Oleh:

SYAHLA SALSABILA

2019-11-160

Dosen Pembimbing:

drg. Poetry Oktanauli, M.Si

drg. Sarah Mersil, SpPM

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

JAKARTA

2022
TERMINOLOGI

1. Hipertensi
Jawaban:
Tekanan darah tinggi dengan tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat atau tenang
Referensi:
Tika TT. Pengaruh Pemberian Daun Salam (Syzygium polyanthum) Pada Penyakit
Hipertensi. Jurnal Medika Hutama. 3(1); 2021, 1261

2. Perawatan Paliatif
Jawaban:
Upaya para dokter untuk mengurangi penderitaan pasien dengan cara menciptakan
keadaan nyaman bagi pasien dan sedapat mungkin meringankan penderitaannya untuk
kualitas hidup yang lebih baik pada pasien walaupun prognosis buruk.
Referensi:
Felenditi D. Terapi Paliatif Dalam Profesi Kedokteran. Jurnal Biomedik (JBM).
5(1); 2013, 21.

3. Kualitas Hidup
Jawaban:
Persepsi individu terhadap kehidupannya di masyarakat dalam konteks budaya dan sistem
nilai yang ada terkait dengan tujuan, harapan, standar, dan perhatian.
Referensi:
Supriani A, Kiftiyah, Rosyidah NN. Analisis Domain Kualitas Hidup Lansia Dalam
Kesehatan Fisik dan Psikologis. Journals of Ners Community. 12(1); 2021, 60

4. Stroke
Jawaban:
Gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan pada syaraf (deficit neurologic) akibat
gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak.
Referensi:
Tamburian AG, Ratag BT, Nelwan JE. Hubungan Antara Hipertensi, Diabetes
Melitus, dan Hiperkolestolemia Dengan Kejadian Stroke Iskemik. Journal of Public
Health and Community Medicine. 1(1); 2020, 27.

5. Home Visit
Jawaban:
Kunjungan ke rumah individu oleh tenaga kesehatan, termasuk perawat, dokter,
fisioterapis, terapis okupasi, apoteker, dan spesialis lainnya. Home Visit memungkinkan
tenaga kesehatan untuk mengevaluasi kemungkinan masalah di lingkungan hidup lansia
yang tinggal di rumah, menilai status kesehatan fisik dan mental mereka, memberikan
dukungan profesional kepada lansia, dan merujuk mereka ke perawatan spesialis jika
diperlukan.
Referensi:
Tay YL et al. Effects of Home Visits on Quality of Life Among Older Adults: A
Systematic Review Protocol. BMC. (2021) 10:307

6. Gula Darah Sewaktu


Jawaban:
Parameter pemeriksaan kadar gula darah yang dapat diukur setiap saat, tanpa
memperhatikan waktu pasien terakhir kali makan.  Biasanya jika normal, maka akan
ditemukan angka gula darah yang ada di dalam batas normal dan angkanya dapat berubah
sesuai dengan jenis makanan dan aktivitas sebelum melakukan tes. Kadar gula darah
sewaktu normalnya adalah < 200 mg / dL.
Referensi:
Setiyorini, Erni, Ning Arti Wulandari, and Ayla Efyuwinta. "Hubungan kadar gula
darah dengan tekanan darah pada lansia penderita Diabetes Tipe 2." Jurnal Ners
Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery) 5.2 (2018): 163-171.

7. Obat Antihipertensi
Jawaban:
Obat yang digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah. Golongan obat anti
hipertensi yang banyak digunakan adalah diuretik tiazid (bendroflumetiazid), beta‐bloker
(propanolol, atenolol) penghambat angiotensin converting enzyme II (candesartan,
losartan), alpha‐blocker (doksasozin) dan calcium channel blocker 5 (amlodipin,
nifedipin). Amlodipine adalah obat antihipertensi yang paling sering digunakan.
Referensi:
Rafika M, Wahyuni IS, Hidayat W/ Penentuan Laju Alir Saliva pad Pasien Geriatri
Sebagai Pertumbangan Manajemen Komprehensif pada Stomatitis Herpetika. B-
Dent. 2018; 5(2): 145-146

8. Mukosa Oral
Jawaban:
Jaringan yang melapisi rongga mulut, terdiri dari dua bagian yaitu epitel dan lamina
propia. Lamina propia mengandung serabut kolagen, serabut elastik, retikulin, dan
jaringan penghubung. Lapisan di bawah lamina propia adalah lapisan submukosa, yang
merupakan jaringan ikat kendor yang mengandung lemak, pembuluh darah, limfe, dan
saraf.
Referensi:
Walter, LD., 1986. Oral Histology: Cell Structure and Function. WB Saunders
Company. Univ of Michigan. P 179-97

9. Geriatri
Jawaban:
Cabang disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari aspek kesehatan dan kedokteran pada
warga Lanjut Usia termasuk pelayanan kesehatan kepada Lanjut Usia dengan mengkaji
semua aspek kesehatan berupa promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
rehabilitasi.
Referensi:
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri Di Rumah Sakit, Pasal 1 Ayat 2.
MEKANISME

Pasien laki-laki geriatri berusia 70


tahun

Riwayat Pasien:
Keluhan Utama:
- Menderita hipertensi sejak 5 tahun
Gigi bawah depan terasa ngilu saat makan - Mengalami stroke 3 tahun yang lalu
manis dan dingin - Rutin mengonsumsi obat
antihipertensi

Pemeriksaan Intra Oral :

- Karies akar gigi (servikal) mencapai


dentin di gigi 33,32,31, 41,42,43, tes
vitalitas (+)
Pemeriksaan fisik: - Resesi gingiva di gigi 33,32,31, 41,42,43
- Tensi 150/80 mmHg - Gigi 31, 41 goyang derajat 3
- Gula darah sewaktu 220 mg/dL - Kalkulus Posterior RA dan Anterior RB
- Abrasi pada gigi 36,37,46, 47
- Mukosa oral tampak kering
- Saliva terlihat berbuih
Diagnosis :
- Xerostomia 
- Karies kls V GV Black gigi 31, 32, 33, 41,
42, 43 pulpa vital
- Gigi 31, 41 goyang derajat 3 dan abrasi pada
gigi 36, 37, 46
- Resesi ginggiva
- Pulpitis reversibel 
- Hipertensi Tingkat 1
- Diabetes melitus 

Perawatan

- Pasien menggunakan kursi roda → perawatan dengan home visit 


- Scalling → kalkulus posterior RA dan anterior RB
- Xerostomia → memperbanyak konsumsi air dan serat untuk membantu stimulasi
saliva.
- Menambal gigi-gigi dengan karies servikal
- Konsultasi dengan dokter penyakit dalam pasien terkait kondisi sistemiknya →
pencabutan gigi 31, 41 (goyang derajat 3)
- Peningkatan kesehatan gigi dan mulut dengan di bantu oleh caregiver → gosok
gigi dan berkumur dengan chlorhexidine

Dokter gigi melakukan home visit secara berkala untuk kontrol kondisi gigi pasien

- Bawa catatan perawatan pasien


- Bawa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
- Bawa form persetujuan perawatan untuk ditandatangani oleh pasien atau wali nya

Penting mendokumentasikan prosedur perawatan yang telah dilakukan dan


memastikan catatan medis pasien terjaga di lingkungan yang aman
LEARNING ISSUE
1) Apakah perawatan paliatif lebih direkomendasikan oleh dokter gigi?
Jawaban:
Perawatan paliatif pendekatannya melibatkan berbagai disiplin yang meliputi dokter,
perawat dalam merawat pasien dengan kondisi terminal dengan membantu keluarga yang
berfokus pada perawatan komplek meliputi masalah fisik, emosional, sosial dan spiritual.
Kesimpulannya, perawatan paliatif dapat direkomendasikan oleh dokter, dokter gigi atau
perawat sebagai konsultasi awal dengan kebutuhan pasien dan keluarganya, untuk
membantu komunikasi antara keluarga dalam mencapai tujuan pengobatan.
Referensi:
1
Hockenberry,J,M & Wilson,D.(2009). wong: essensials of pediatric nursing. 8ed.
Mosby Elsevier
2
Craig,F. et all.(2007).  IMPaCCT : Standart for paediatric palliative Care in
Europe. Journal of palliative care, vol 14 (2), p 109-114

2) Alat ukur apa saja yang dapat mengukur kualitas hidup pada lansia?
Jawaban:
 WHOQOL-100
- Instrumen penilaian kualitas hidup yang dikembangkan oleh WHO.
- Terdiri dari 100 butir pertanyaan dalam 6 domain, yaitu domain fisik, psikologis,
tingkat kemandirian, hubungan sosial, lingkungan, dan spiritual.
- Terdapat pertanyaan tentang individu secara umum.
 WHOQOL-BREF
- Pengembangan dari instrumen WHOQOL-100.
- Mencakup 4 domain, yaitu domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan
lingkungan.
- Terdiri dari 26 pertanyaan yang diberi skala Likert lima poin (1-5) yang fokus
pada intensitas, kapasitas, frekuensi dan evaluasi.
 GOHAI (Geriatric Oral Health)
- Kuesioner yang dipergunakan sendiri untuk menilai kualitas hidup terkait dengan
kesehatan mulut.
- Utamanya digunakan pada orang lanjut usia
- Terdiri dari 12 item pertanyaan dalam 3 domain, yaitu fungsi fisik, rasa
sakit/ketidaknyamanan, dan psikososial.

Referensi:

1
Kim S. World Health Organization quality of life (WHOQOL) assessment.
Encyclopedia of quality of life and well-being research; 2020: 1-2.

2
Samnieng P, Lekatana H. Oral Health and Quality of Life Among Elderly in
Thailand. Journal of Dentistry Indonesia. 2016; 23(1): 40-1.

3) Bagaimana manajemen perawatan xerostomia pada pasien ?


Jawaban:
Pasien dianjurkan untuk menggunakan obat kumur yang mengandung chlorine dioxide
lemon mint secara bergantian dengan dry mouth gel, mengunyah permen karet
mengandung xylitol yang bebas gula, dan disarankan untuk selalu menjaga oral hygiene
serta minum air putih kurang lebih 2 liter per hari.
Referensi:
Usman NA, Hernawan I. Tata Laksana Xerostomia Oleh Karena Efek Penggunaan
Amlodipine: Laporan Kasus. Insisiva Dental Journal. 2017; 6(2)

4) Bagaimana hubungan kesehatan gigi dan mulut pada kualitas hidup lansia?
Jawaban:
- Kehidupan seseorang akan mengarah pada keadaan sejahtera (wellbeing) apabila
dapat mencapai kualitas hidup yang tinggi. Sebaliknya apabila seseorang mencapai
kualitas hidup yang rendah, maka kehidupan orang tersebut mengarah pada keadaan
tidak sejahtera
- Kondisi penuaaan yang dialami meningkatkan kejadian penyakit kronis, termasuk
penyakit gigi dan mulut. Masalah kesehatan mulut memiliki konsekuensi pada
sosial, ekonomi dan psikologis yang mempengaruhi kualitas hidup dari lansia
sehingga gangguan kesehatan gigi dan mulut pada lansia dapat menimbulkan
penurunan kepuasan hidupnya.

Referensi:

Sari, Galuh Dwinta dan Aulia Azizah. 2022. ANALISIS KUALITAS HIDUP
KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA LANSIA (Tinjauan Pada Pensiunan
PNS Pemko Banjarmasin) Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), 67-68

5) Apa saja pertimbangan penting pada saat melakukan perawatan homevisit?


Jawaban:
Kelayakan potensi lansia untuk DOHCS (Domiciliary Oral Health Care Service) akan
dievaluasi oleh Koordinator DOHCS dengan menilai 6 pertanyaan, diadaptasi dari model
Better Oral Health in Home Care [BOHHC].
 Apakah Anda memiliki gigi asli sendiri?
 Pernahkah Anda merasakan sakit di mulut saat mengunyah?
 Apakah Anda kehilangan tambalan, atau apakah Anda perlu mengunjungi dokter
gigi karena alasan lain?
 Apakah Anda menghindari tertawa atau tersenyum karena masalah dengan gigi,
mulut atau gigi palsu Anda?
 Apakah Anda harus menghentikan makan karena masalah dengan gigi, mulut, atau
gigi palsu Anda?
 Apakah Anda mengalami kesulitan bersantai karena masalah dengan gigi mulut atau
gigi palsu Anda?

Pertimbangan penting lainnya saat home visit:


 Dimana pasien akan dirawat? (kursi/tempat tidur/meja dapur)
 Adakah area kotor dan bersih selama perawatan?
 Adakah sumber cahaya intra oral yang cukup?
 Adakah tersedia handpiece dan suction?
 Bagaimana sterilisasi alat akan diselesaikan?
 Apakah tersedia mekanisme pembuangan limbah berbahaya?
 Pastikan untuk membersihkan area setelah prosedur perawatan selesai.

Referensi:

Lewis A, Kitson A, Harvey G. Improving oral health for older people in the home
care setting: An exploratory implementation study. Australasian Journal on
Ageing. 2016; 35[4].

6) Bagaimana cara mencegah masalah gigi dan mulut pada lansia?


Jawaban:
Berbagai upaya perlu diperhatikan baik oleh lansia, keluarga, maupun petugas kesehatan
yang melaksanakannya, antara lain:
Upaya promotif 
dengan memberikan penyuluhan tentang: 
a) cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
b) pentingnya protesa untuk mengembalikan fungsi kunyah
c) pemeriksaan secara berkala 
Upaya preventif 
a. Pemeliharaan gigi dan mulut termasuk protesanya → menyikat gigi secara teratur dan
membersihkan gusi dengan baik. Bagi yang tidak ada gigi dengan menggunakan
kapas yang dicelupkan ke dalam air hangat, tujuan pembersihan ini untuk
menghindari tumbuhnya jamur pada gusi
b. Pemilihan jenis makanan yang mudah dikunyah dan dicerna, serta menghindari
makanan yang dapat merusak gigi seperti banyak mengandung gula
c. Deteksi dini bila ada kelainan mukosa untuk mencegah keganasan sehingga segera
melakukan pemeriksaan
d. Pemeriksaan berkala ke dokter gigi, Puskesmas, ataupun Rumah Sakit setiap enam
bulan sekali
Referensi:
Senjaya AA. Gigi Lansia. Jurnal Skala Husada. 2016; 13 (1): 72 – 80.

7) Apasaja faktor penentu kualitas hidup pasien?


Jawaban:
 Dukungan Keluarga : dibutuhkan selama kehidupan lansia, sehigga mereka merasa
dihargai dan diperhatikan.
 Dukungan Teman Sebaya : dapat meningkatkan aspek psikologis kualitas hidup,
mengurangi kesepian dan resiko depresi. Faktor ini juga dapat mempengaruhi
peningkatan dukungan keluarga.
 Lingkungan Tempat Tinggal
 Kesehatan Fisik : nyeri merupakan faktor pembatas untuk melakukan kegiatan sehari-
hari, yaitu membatasi partisipasi sosial dan menghasilkan perspektif negatif pada
kualitas hidup pasien
 Kesehatan Psikologis : depresi, kecemasan dan stress
 Layanan Kesehatan : setelah mengikuti program pemberdayaan, lansia memiliki
kualitas hidup yang baik dan umur yang panjang jauh lebih tinggi
 Dukungan Keluarga : dibutuhkan selama kehidupan lansia, sehigga mereka merasa
dihargai dan diperhatikan.
 Dukungan Teman Sebaya : dapat meningkatkan aspek psikologis kualitas hidup,
mengurangi kesepian dan resiko depresi. Faktor ini juga dapat mempengaruhi
peningkatan dukungan keluarga.
 Lingkungan Tempat Tinggal
 Kesehatan Fisik : nyeri merupakan faktor pembatas untuk melakukan kegiatan sehari-
hari, yaitu membatasi partisipasi sosial dan menghasilkan perspektif negatif pada
kualitas hidup pasien
 Kesehatan Psikologis : depresi, kecemasan dan stress
 Layanan Kesehatan : setelah mengikuti program pemberdayaan, lansia memiliki
kualitas hidup yang baik dan umur yang panjang jauh lebih tinggi

Referensi:

Destiande IM, Faridah I, Oktania K, Rahman S. Faktor yang mempengaruhi


kualitas hidup pada lanjut usia. Jurnal psikologi wijaya putra. 2021;2(1) : 2-5

8) Apa saja macam-macam aspek etik dalam perawatan paliatif?


Jawaban:
 Kejujuran (Veracity): Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi
harus ada agar menjadi akurat, komprehensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan.
 Kerahasiaan (Confidentiality): Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada
seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien
dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
 Non-maleficence (Tidak merugikan): Tindakan yang dilakukan harus bertujuan untuk
tidak mencederai atau memperburuk keadaan kondisi yang ada.
 Beneficence (Berbuat baik): Beneficence berarti, mengerjakan segala sesuatu dengan
baik atas dasar kepentingan pasien dan memberikan keuntungan bagi pasien.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi.
 Justice (Keadilan): Memperlakukan semua pasien sama tanpa diskriminasi (Tidak
membedakan ras, suku, agama, gender dan status ekonomi).
 Autonomy (Freedom of self determination): Hak individu dalam membuat keputusan
terhadap tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan setelah mendapatkan
informasi dari dokter serta memahami informasi tersebut secara jelas.
Referensi:
Nasrullah. Etika Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya. 2019.  11-12.
KEMENKES RI. Modul Training of Trainer Paliatif Kanker Bagi Tenaga
Kesehatan. Jakarta: Direktorat P2PTM. 2016: h. 21.
9) Bagaimana prinsip & tujuan perawatan paliatif?
Jawaban:
Prinsip
- Menghargai setiap kehidupan
- Menganggap kematian sebagai proses yang normal
- Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan
- Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu
- Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan
keluarga
- Menghindari tindakan medis yang sia-sia
- Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan
kondisinya sampai akhir hayat
- Memberikan dukungan kepada keluarga

Tujuan

- Mengelola gejala-gejala yang tidak diinginkan


- Mengoptimalkan fungsi & kenyamanan → dengan merancang pendekatan untuk
merawat, memanfaatkan medikasi, interaksi interpersonal, teknik keperawatan yang
optimal
- Kenyamanan fisik berarti menjaga mereka terbebas dari rasa nyeri, sesak napas,
kebersihan diri, konstipasi, imobilisasi, inkontinensia, dll
- Kenyamanan psikologis mencakup perasaan pasien yang tidak merasa sendirian
dalam menghadapi kematian, menghilangkan kecemasan, ketakutan, stres yang
mungkin menekan mereka

Referensi:

Keputusan Menteri Kesehatan RI Republik Indonesia No. 812 / Menkes / SK / VII /


2007

10) Bagaimana prosedur pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan dalam home
visit pada lansia?
Jawaban:
 Memberikan informasi mengenai home visit, menyusun janji/jadwal dengan
pasien/keluarga
 Pemeriksaan, rontgen, dan diagnosis diketuai oleh kepala perawat yang kompenten
dan profesional
 Teori → mengumpulkan data dari pasien
 pengumpulan → setelah tersusun laporan pemeriksaan dapat mengambil keputusan
dalam perawatan
 Diagnosa → data observasi dan hasil pemeriksaan pasien 
 Perencanaan → menyususn rencana tindakan yang akan diberikan untuk perbaikan
status kesehatan pasien
 Intervensi → melakukan tindakan keperawatan sesuai standar operasional prosedur
 Evaluasi → monitoring/melihat kembali kondisi pasien setelah beberapa hari
dilakukan perawatan/rencana tindakan yang telah dibuat
 Memberikan informasi mengenai home visit, menyusun janji/jadwal dengan
pasien/keluarga
 Pemeriksaan, rontgen, dan diagnosis diketuai oleh kepala perawat yang kompenten
dan profesional
 Teori → mengumpulkan data dari pasien
 pengumpulan → setelah tersusun laporan pemeriksaan dapat mengambil keputusan
dalam perawatan
 Diagnosa → data observasi dan hasil pemeriksaan pasien
 Perencanaan → menyususn rencana tindakan yang akan diberikan untuk perbaikan
status kesehatan pasien
 Intervensi → melakukan tindakan keperawatan sesuai standar operasional prosedur
 Evaluasi → monitoring/melihat kembali kondisi pasien setelah beberapa hari
dilakukan perawatan/rencana tindakan yang telah dibuat

Referensi:

Bouman AN, Rossum EV, Kempen GIJM. Effects of home visits by home nurses to
elderly people with health problems: design of a randomised clinical trial in the
Netherlands. BMC Health Services Research. 2004; 4(35): 1-10

Anda mungkin juga menyukai