Rumah lontiok memiliki tiga bagian ruangan dengan fungsi masing yang
berbeda bedan yaitu, bagian ruangan pertama, yang digunakan untuk para pemuka
adat bermusyawarah tentang masalah atau kepentingan tertentu, disini juga
berfungsi sebagai ruang tamu, apabila ada tamu yang datang berkunjung maka
ruangan ini adalah tempat penjamuannya. Bagian kedua di sebut ruangan ibu,
karena disitulah tempat berkumpulnya keluarga, bercanda dalam atap yang teduh.
Terakhir bagian ke tiga dapur, tempat untuk masak memasak
Rumah lontiok ini tidak memiliki kamar, sekat hanya dua yaitu pembagi
antara ruangan tadi. Lalu di rumah lontiok ini terdapat pondasi atau tiang yang
mana bentuk tiang memiliki makna yang berbeda beda. Bentuk segi empat yang
melambangkan empat penjuru mata angin, sehingga dipercaya dapat
mendatangkan rezeki dari keempat penjuru angin tersebut, tiang segi enam
melambangkan enam rukun iman yang harus di percaya dan dilaksanakan pemilik
rumah, tiang segi tujuh melambangkan tujuh tingkatan surga dan tujuh tingkatan
neraka, tiang segidelapan maknanya sama seperti segi empat yaitu penjuru mata
angin, lalu ada tiang segisembilan yang melambangkan pemilik rumah tergolong
orang kaya.
Lalu terdapat juga ukiran yang menambah keindahan rumah Lontiok ini
yang mirip seperti perahu. Saat memasuki ruangan udara dingin menerpa, dan
suasana dulu menyapa Selanjutnya di bagian luar terdapat sumur yang tidak
begitu dalam atau bisa disebut kolam berbentuk persegi empat yang digunakan
untuk mencuci tangaan saat setelah pulang dari ladang. Begitu kaya dan indahnya
kebudayaan di Pulau Belimbing, kabupaten Kampar, provinsi Riau. Semoga kita
dapat terus mengembangkan, melestarikan, dan mejaga kebudayaan dari nenek
moyang kita sehingga tidak lekang oleh waktu dan arus globalisasi.
Lampiran