Anda di halaman 1dari 9

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1644-1652

Pemikiran Ekonomi Islam Oleh Muhammad Abdul Mannan: Teori Produksi


(Mazhab Mainstream)
Qori Imtinan
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Pascasarjana, UIN Sunan Ampel Surabaya
Email korespondensi: qimtinan26@gmail.com

Abstrak
Teori produksi pada sistem ekonomi Islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis. Keduanya tidak dapat
disatukan karena berasal dari pemikiran dan dasar yang berbeda. Pada ekonomi kapitalis atau konvensional,
produksi dilakukan semata-mata hanya untuk mengejar kepentingan duniawi saja. Namun, pada ekonomi Islam
produksi didasarkan pada kehidupan akhirat juga. Penelitian bertujuan untuk membahas bagaimana teori
produksi menurut Muhammad Abdul Mannan. Mannan termasuk pada kelompok mazhab mainstream. Penelitian
ini menggunakan metode kajian pustaka terhadap pemikiran Muhammad Abdul Mannan mengenai produksi
menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa dalam produksi Islam,
Mannan menegaskan bahwa terdapat prinsip fundamental yang harus diterapkan yaitu kesejahteraan ekonomi.
Mannan menyatakan proses produksi harus diawasi dan diperhitungkan mulai dari proses pra produksi hingga
pasca produksi, termasuk dampaknya bagi masyarakat. Kemudian, proses produksi tentu tidak diperbolehkan
melanggar ajaran yang ada pada al-Qur’an dan hadits. Konsep pemikiran Muhammad Abdul Mannan masih
sangat relevan apabila konsep tersebut diaplikasikan pada suatu negara. Namun, untuk menunjang usaha
mencapai kesejahteraan, intervensi pemerintah harus ditingkatkan terkait dengan aktivitas perekonomian baik
dalam aspek material maupun non material.

Kata kunci: Pemikiran Ekonomi Islam, Teori Produksi, Muhammad Abdul Mannan, Mazhab Mainstream.

Saran sitasi: Imtinan, Q. (2021). Pemikiran Ekonomi Islam Oleh Muhammad Abdul Mannan: Teori Produksi
(Mazhab Mainstream). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 1644-1652.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.3585

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.3585

1. PENDAHULUAN Abdul Mannan mendefinisikan ekonomi Islam


Secara sederhana produksi merupakan proses sebagai “a social science which studies the economics
mengubah input menjadi output. Aktivitas dalam problems of a people imbued with the values of Islam”.
menghasilkan suatu barang atau jasa yang kemudian Dimana menurut beliau ekonomi Islam merupakan
dapat dimanfaatkan oleh konsumen disebut produksi. ilmu pengetahuan social yang memberi pelajaran
Dalam ilmu ekonomi produksi memiliki pengertian tentang masalah-masalah ekonomi yang dialami oleh
yang lebih luas. Produksi berperan penting dalam masyarakat dan diilhami oleh nilai-nilai Islam. Dalam
menentukan kesejahteraan dan taraf hidup suatu ekonomi Islam, kegiatan ekonomi meliputi produksi,
Negara. Dalam ekonomi Islam, kegiatan produksi konsumsi, dan distribusi. Perihal produksi, Mannan
meliputi eksistensi manusia dalam menciptakan menekankan sebuah prinsip yang harus betul-betul
kekayaan dengan memanfaatkan sumber daya yang diperhatikan yaitu kesejahteraan ekonomi. Produksi
ada. dengan prinsip kesejahteraan ekonomi bukan hanya
Islam membenarkan kegiatan produksi dengan memikirkan soal keuntungan namun juga lingkungan
syarat produk yang dihasilkan termasuk halal dan baik sekitar. Menelaah dari pemikiran Mannan di atas,
sesuai dengan syariah. Islam memandang setiap hal muncul masalah yakni produksi saat ini belum
yang dilakukan untuk menciptakan benda atau berhasil secara baik terbukti dengan masih banyaknya
layanan yang memberi manfaat kepada manusia dapat produksi yang menimbulkan kerusakan lingkungan
menghasilkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1645
dan ekosistem. Selain itu juga masih terdapat beberapa Abdul Azis di Jeddah. Sepanjang periode Mannan
ketimpangan sosial yang terjadi. aktif menjadi visiting professor pula di Moeslim
Dari hasil penelusuran penelitian yang penulis Institute di London serta Georgetown University di
lakukan, sudah ada beberapa penelitian dengan Amerika Serikat. Berdasarkan pengalaman
menggunakan tokoh ekonom M. Abdul Mannan, pendidikan dan perjalanan karirnya yang panjang,
antara lain: Hamzah dan Rasidin (2020) tentang Mannan memutuskan untuk menjadi bagian di Islamic
“Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer: Kajian Development Bank serta semenjak 1984 dia jadi pakar
Teoritis Muhammad Abdul Mannan tentang ekonomi Islam senior di IDB (Muhammad, 2019).
Distribusi”, Ihsan, Hidayat, dan Nurhasanah (2015) Karya Muhammad Abdul Mannan
tentang “Studi Analisis terhadap Pemikiran Selama 30 tahun karir nya, Mannan memilik
Muhammad Abdul Mannan tentang Konsep beberapa peran besar dalam sejumlah organisasi
Konsumsi dalam Ekonomi Islam”, serta Faizah (2019) pendidikan dan ekonomi. Pada tahun 1970 di
tentang “Pemikiran Muhammad Abdul Mannan Pakistan, ia melahirkan karya yang pertama yaitu
tentang Produksi”. Namun belum ditemukan artikel Islamic Economics: Theory and Practice. Buku
yang membahas produksi menurut Muhammad Abdul tersebut direvisi ke dalam bahasa Inggris pada tahun
Mannan dan relevansinya dengan kegiatan produksi di 1986 dan telah diterbitkan sebanyak 15 kali serta telah
Indonesia. di terjemah kan dalam berbagai bahasa termasuk
Adapun dengan ini penulis ingin membahas lebih Indonesia. Pada tahun 1970-an sebenarnya ekonomi
lanjut mengenai pandangan Muhammad abdul Islam baru sedang mencari formula nya, sementara
mannan tentang teori produksi dan relevansi Mannan sudah berhasil menguari lebih seksama
pemikiran Muhammad Abdul Mannan dengan mengenai kerangka dan ciri khusus ekonomi Islam.
ekonomi masa kini. Pada saat itu yang dimaksud ekonomi Islam adalah
Biografi Muhammad Abdul Mannan fikih muamalah.
Mannan bernama lengkap Muhammad Abdul Hasil karya Mannan yang lainnya adalah: An
Mannan, ia lahir di Bangladesh pada tahun 1918. Introduction to Applied Economy (Dhaka:1963),
Mannan memiliki istri yang bergelar master di bidang Economic Problem and Planning in pakistan
ilmu politik yang bernama Nargis Mannan. Pada (Lahore:1968), The Making of Islamic Economic
tahun1975, lima tahun sebelum terbentuknya Islamic Society: Islamic Dimension in Economic Analysis
Development Bank di Jeddah, Arab Saudi, sebenarnya (Kairo:1984) dan The Frontier of Islamic Economics
Mannan ialah tokoh ekonomi Islam yang memiliki (India:1984), Economic Development and Sosial
usulan tentang penciptaan Bank Dunia Islam atau Peace in Islam (UK:1989), Management of Zakah in
Muslim World Bank (Muhammad, 2019). Modern Society (IDB:1989), Understanding Islamic
Pada tahun 1960 Mannan menerima gelar master Finance: a Study of Security Market in an Islamic
dibidang ekonomi dari Universitas Raishahi. Framework (IDB:1993), International Economics
Kemudian ia bekerja di beberapa kantor ekonomi Relation from Islamic Perspectives (IDB:1992),
pemerintahan di Pakistan, antara lain: pada tahun Structural Adjustments and Islamic Voluntary Sector
1960-an sebagai asisten pimpinan di the Federal with Special Reference to Bangladesh (IDB:1995),
Planning Comission of Pakistan. Kemudian Mannan The Impact of Single European Market on OIC
melanjutkan pendidikannya untuk program MA( Member Countries (IDB:1996), Financing
economics) pada tahun 1970 di Michigan State Developments in Islam (IDB:1996) serta beberapa
University, Amerika Serikat dan menetap di sana. artikel dan paper lainnya (Muhammad, 2019).
Pada tahun 1973 ia berhasil mendapatkan gelar MA Asumsi Dasar Muhammad Abdul Mannan
(economics) dan melanjutkan untuk gelar doctor di Beberapa asumsi dasar ekonomi Islam M.A
universitas yang sama tetapi pada bidang industry dan Mannan sebagai berikut (Muhammad, 2019):
keuangan. Sesudah menuntaskan studi doktornya, a. Mannan tidak yakin kepada harmony of interests
Mannan menjadi dosen di Papua New Guinea yang tercipta oleh mekanisme pasar semacam
University of Technology. Selain menjadi dosen, ia teori yang dikemukakan oleh Adam Smith.
juga diutus menjadi asisten dekan. Kemudian Mannan Mannan berpendapat bahwa pada dasarnya
diutus menjadi professor di Internasional Centre for manusia memiliki naluri untuk cenderung
Research in Islamic Economics, Universitas King menindas manusia yang lain, jadi baginya

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1646
harmony of interest hanyalah angan- angan saja. kepemilikan swasta selama patuh pada kewajiban
Oleh sebab itu, beliau menekankan pada moral dan etik. Mannan menyebutkan seluruh
pentingnya intervensi pasar. Ekonomi Islam masyarakat berhak mendapat bagian harta secara
diharapkan menjadi solusi untuk bekerja diantara keseluruhan. Walaupun begitu, tetapi tiap
perpotongan mekanisme pasar dan perencanaan individu tidak diperbolehkan untuk
pasar untuk keadaan yang lebih baik; mengeksploitasi individu lainnya, hal itu berarti
b. Penolakan terhadap teori marxis. Mannan individu tersebut menyalahgunakan kepercayaan
berpendapat bahwa teori Marxis ialah reaksi dari yang ia miliki. Mannan belum menerangkan
teori kapitalisme tetapi toeri ini malah dengan detail tentang metode, instrument, dan
mengabaikan naluri manusia yang sesungguhnya sistem yang dipakai sehingga pandangan Mannan
sebab cenderung tidak manusiawi. Oleh sebab itu, ini masih bersifat normatif. Mannan belum
beliau menekankan ekonomi Islam yang dapat menjelaskan bentuk intervensi apa saja yang tidak
melakukan perubahan yang lebih baik. Mannan boleh dilakukan dan apa yang membedakan antara
memiliki alibi utama yaitu ekonomi Islam kepemilikan individu, umum, dan negara.
mempunyai nilai- nilai etika serta keahlian Mannan hanya menekankan bahwa kekayaan
motivasional. Tetapi sayangnya Mannan kurang tidak diperbolehkan terpusat pada orang-orang
menarangkan secara detail apa perbandingan kaya saja. Oleh karena itu, Mannan menyebutkan
nilai- nilai etika serta keahlian motivasional zakat dan shodaqah mempunyai peran penting dan
ekonomi Islam dengan teori Marxis; menjadi solusi untuk kegiatan distribusinya,
c. Mannan memberikan usulan perlunya sehingga individualism yang selama ini ada pada
membebaskan diri dari paradigma neoklasik paham kapitalis tidak terdapat dalam ekonomi
positivis, karena beliau menganggap observasi Islam;
wajib diperuntukkan kepada informasi historis f. Langkah awal Mannan dalam meningkatkan ilmu
dan wahyu. Mannan memaparkan bahwa ekonomi ekonomi Islam dengan menentukan basic
Islam bersumber pada pondasi utama yaitu dalil economic functions. Fungsi sederhana ilmu
syara’ dari al-Qur’an dan hadits sebagai wahyu. ekonomi meliputi konsumsi, produksi, dan
Oleh sebab itu, selama ini observasi ekonomi distribusi. Prinsip basic economic function yang
yang tidak bersumber pada wahyu maka akan berdasar pada syariah berupa prinsip
kehilangan nyawa ekonomi IslamNya; rightousness, cleanlines, moderation,
d. Pendapat yang mengungkapkan tentang beneficence, serta morality. Seseorang melakukan
kekuasaan produsen dan kekuasaan konsumen perilaku konsumsi dipengaruhi oleh kebutuhan
ditolah oleh Mannan, sebab hal itu akan yang terdiri dari necessities, comforts, dan
menimbulkan dominasi eksploitasi. Pada luxuries.
kenyataannya, sistem kapitalis yang terdapat
dikala ini dikotomi kekuasaan produsen dan Kerangka Institusional Ekonomi Islam Menurut
kekuasaan konsumen tidak dapat dihindari. Oleh Muhammad Abdul Mannan
sebab itu, selama tidak melanggar aturan syariah, M.A Mannan membahas sifat, ciri, dan kerangka
Mannan memberi usulan pentingnya institusional ekonomi Islam sebagai berikut:
penyeimbang antara persaingan dan pengawasan Pertama, Mannan berpendapat individu
pemerintah dengan tidak meninggalkan nilai-nilai merupakan komponen utama terciptanya masyarakat
dan norma-norma. Namun, keseimbangan antara dan negara, maka menurutnya ekonomi berpusat pada
persaingan dan pengawasan pemerintah yang individu. Oleh sebab itu, individu yang taat pada
sesuai dengan syariah dan menjunjung nilai agama dan bertanggung jawab terhadap masyarakat
norma belum terpapar secara baik. Sehingga seharusnya menjadi penggerak ekonomi Islam.
mekanisme tersebut akan memunculkan persepsi Control social dan agama menjamin atas kebebasan
yang bermacam-macam disesuaikan dengan individu untuk menjalankan kewajiban sesuai dengan
sistem kekuasaan yang berlaku pada setiap syariah. Mannan menjamin antara individu,
negara; masyarakat dan negara tidak ada aka nada konflik jika
e. Perihal kepemilikan individu dan sewa, Mannan berperan sesuai dengan posisi masing-masing sesuai
memaparkan bahwa Islam memperbolehkan dengan syariah. dalam menjalankan sistem ekonomi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1647
Islam, tujuan dicapai bersama-sama antara kebebasan Legitimasi kepemilikan tidaklah mutlak,
individu dan control masyaraka yang saling walaupun keberadaannya resmi diakui dalam ekonomi
melengkapi (Muhammad, 2019). Islam. Di dalam legitimasi ini ada kewajiban
Kekurangannya di sini adalah Abdul Mannan berdasarkan agama, moral, dan sosial. Dalam
belum menjelaskan caranya bagaimana untuk kepemilikan sendiri ada syarat atau catatan yang harus
merealisasikan harmonisasi tersebut karena pada masa diikui yaitu tidak diperbolehkan adanya pencabutan
ini individu muslim belum memiliki perspektif yang hak orang lain dan eksploitasi. Setiap individu
Islami. Demikian pula pengawasan negara dan memiliki hak yang sama dalam melakukan kegiatan
masyarakat belum berdasarkan prinsip Islami. Jadi, produksi, termasuk dalam hal pemanfaatan sumber
pendapat Mannan akan terwujud jika masyarakat daya.
sudah berpemikiran Islami, perasaan yang Islami, dan Mannan memberikan pandangannya untuk
juga control masyarkat dan negara Islami. mengendalikan kepemilikah swasta, diantaranya
Kedua, mekanisme pasar dan peran negara. yaitu: dilarang adanya asset yang menganggur,
Bauran yang optimal antara persaingan, control yang pemanfaatan menghasilkan keuntungan, pemanfaatan
terencana dan kerja sama yang bersifat sukarela. tidak berbahaya, kepemilikan atas kekayaan sah,
Ketiga hal tersebut merupakan solusi Mannan dalam pembayaran terhadap zakat, pemanfaatan yang
mencapai titik temu antara perencanaan negara dan seimbang, distribusi pendapatan yang adil dan tepat
sistem harga. Tetapi Mannan tidak menyebutkan sasaran, penerpaan hokum Islam mengenai warisan,
secara detail bagaimana bauran tersebut dapat serta tidak diperbolehkan adanya konsentrasi
diwujudkan. Terdapat pemikiran normatif lagi dari kekayaan pada satu pihak saja. Usulan Mannan ini
Mannan, dimana untuk merealisasikannya masih tentu memiliki konsekuensi yaitu membuka
sangat memerlukan langkah selanjutnya dengan kesempatan terhadap intervensi pemerintah (Ulum,
pendekatan dan teknik-teknik tertentu. Namun yang 2009).
terlihat jelas adalah Mannan tidak menyetujui untuk Keempat, tentang implementasi zakat. Beberapa
menentukan harga dan output hanya dengan adanya muslim masih ada yang mengihindari pembayaran
mekanisme pasar. Perihal itu dinilai akan zakat. Pendapat Mannan yaitu pandanglah zakat
menimbulkan arogansi dan ketidakadilan sebagai kewajiban agama yang tertera dalam rukun
(Muhammad, 2019). Mannan menambahkan pula Islam bukan sebagai pajak. Walaupun pada masa itu
bahwa gagalnya mekanisme pasar disebabkan sumber utama pendapatan negara Islam dari zakat
permintaan efektif yang mendasari ketidakmerataan (Muhammad, 2019).
pendapatan dan mekanisme pasar (Ulum, 2009). Penerima zakat sudah ditentukan yaitu asnaf
Negara memiliki peran krusial dalam sistem delapan. Zakat sendiri bersifat tetap. Zakat dapat
ekonomi (Ali, 2013); (Tho’in, 2015). Oleh sebab itu menjadi penambah motivasi kerja, sebab tidak satu
Mannan berpendapat keadilan lebih penting daripada pun dari individu yang ingin menjadi penerima zakat,
efisiensi, terutama dalam masalah kebutuhan pokok sehingga ia akan menjadi lebih giat untuk bekerja agar
dan kebutuhan dasar. Mannan mendukung control tidak menjadi penerima zakat melainkan menjadi
negara dalam sistem ekonomi. Pandangan Mannan in pembayar zakat. Setiap orang yang memiliki
berdasarkan analisisnya bahwa beliau menganggap kekayaan tidak diperkenankan untuk membuat
efisiensi sebagai situasi untuk memproduksi barang hartanya menganggur, karena harta tersebut tetap
ataupun jasa serta dilakukan distribusi adil dan merata. dibebankan zakat setiap tahun. Oleh karena itu, lebih
Konsep efisiensi tersebut berbeda pandangan dengan baik hendaknya para pemilik kekayaan membuat
para ekonom lain yang menganut mazhab mainstream. hartanya agar produktif (Ulum, 2009).
Ketiga, sifat kepemilikan swasta yang Mannan menambahkan bahwa zakat juga
kondisional dan relatif. Dalam hal ini, Mannan memiliki peran untuk kegiatan distribusi negara,
mengikuti pandangan yang menyebutkan bahwa karena zakat menyalurrkan sebagian harta dari si kaya
segala sesuatu adalah hanya milik Allah SWT. kepada si miskin. Namun, sayangnya Mannan belum
Manusia sebagai khilafah hanya bertugas untuk menerangkan di dalam buku-bukunya mengenai
menggunakan sumebr daya yang telah diciptakan hubungan antara zakat dan kebijakan fiskal atau
Allah SWT untuk kebaikan serta kemaslahatan negara. Pembahasan mengenai kedudukan zakat dan
(Muhammad, 2019). kebijakan negara sangat penting, mengingat hal

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1648
tersebut mampu memberikan landasan bagaimana 2. METODE PENELITIAN
sepatutnya zakat memiliki peran dalam kebijakan Riset ini dilakukan dengan melaksanakan kajian
fiskal suatu negara (Ulum, 2009). pustaka terhadap pemikiran Muhammad Abdul
Pembahasan peran zakat dalam kebijakan fiskal Mannan mengenai produksi. Penulis melakukan
yang lebih mendalam bisa dilakukan salah satunya kajian kepustakaan dengan meninjau sumber primer,
dengan melakukan penelusuran masyarakat muslim ialah buku tulisan Muhammad Abdul Mannan selaku
pada zaman Rasulullah SAW sampai sekarnag. objek utama penelaahan pemikiran ekonomi Islam
Persoalan tersebut penting karena zakat mempunyai Muhammad Abdul Mannan tentang produksi. Untuk
dua fungsi yaitu spiritual dan sosial. Fungsi spiritual melengkapi data dari sumber primer, penulis juga
adlaah hubungan seorang makhluk dengan Sang memakai sumber sekunder, ialah dari novel akademik
Khalik sedangkan fungsi sosial zakat adalah dalam ataupun artikel jurnal ilmiah untuk memberikan hasil
pemenuhan program-program sosial. penelaahan yang lebih utuh dan kritis.
Kelima, larangan terhadap riba. Riba dilarang
dalam sistem ekonomi Islam. Para ahli ekonom 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
beserta Mannan menjelaskan agar sistem bunga dalam 3.1. Pemikiran Ekonomi Islam Muhammad Abdul
transaksi ekonomi Islam harus dihapus, karena hal Mannan Tentang Produksi
termasuk ke dalam riba. Walaupun pada kenyataannya Mannan menegaskan prinsip produksi yang harus
masih menjadi perdebatan tentang sistem bunga mendapat perhatian penuh adalah kesejahteraan
disebut riba atau tidak. Salah satu yang menyebutkan ekonomi. Pernyataan tersebut juga terdapat dalam
bunga bukanlah riba adalah Kuran. Oleh sebab itu, sistem ekonomi kapitalis, produksi harus dilakukan
umat muslim sampai saat ini masih banyak yang dengan berdasarkan memperhatikan prinsip
melakukan pelanggaran sistem bunga tersebut kesejahteraan ekonomi. Produksi dengan prinsip
(Muhammad, 2019). kesejahteraan ekonomi menurut Mannan bukan hanya
Berhubungan dengan pelarangan terhadap memikirkan soal keuntungan namun juga lingkungan
permasalahan sistem bunga tersebut, Mannan sekitar.
memberikan alternatif solusi dengan pengalihan Mazhab mainstream menyetujui bahwa masalah
sistem bunga terhadap sistem bagi hasil (laba/rugi). ekonomi muncul ketika keinginan manusia yang tak
Dengan sistem tersebut menurut Mannan lebih terbatas berhadapan dengan sumber daya yang
berkeadilan karena tidak ada pihak yang diugikan. terbatas. Misalnya, pada suatu tempat dan waktu
Tawaran tersebut dikenal dengan kerjasama tertentu terjadi kelangkaan beras di beberapa negara
mudharabah. Dengan sistem kerja sama mudharabah, karena terjadi suplai beras yang berbeda. Seperti
selain semangat Qur’ani yang terpenuhi akan tercipta suplai beras di Thailand berbeda dengan suplai beras
juga lapangan kerja baru dan membangkitkan di Bangladesh dan Ethiopia. Jadi sumber daya yang
ekonomi akan lebih selaras dengan hokum kerja sama terbatas itu memang nyata dan terdapat pada QS. Al-
dalam Islam. Mannan bukan hanya menawarkan Baqarah 2:155 (Fadlan, 2012) :
sistem transaksi kerja sama musharabah, namun juga Artinya: “Dan sungguh akan kami uji kamu dengan
sistem yang lain, diantaranya ijarah, musyarakah, sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
wakalah, kafalah, hiwalah, dan lain sebagainya. harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira bagi orang-
Dengan adanya tawaran Mannan tersebut, maka
orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 2:155)
muncullah ide pendirian bank-bank syariah yang saat Selain ayat di atas, mengenai keinginan manusia
ini telah menjamur di indonesia bahkan juga di dunia. yang tak terbatas terdapat pula pada QS. At-Takatsur
Sistem yang digunakan pada perbankan syariah ketika 102:1-5 yaitu:
terjadi krisis moneter, perbankan syariah kebal karena Artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan
mampu menjada keseimbangan anatara sektor riil dan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
sektor moneter. Jadi, hal tersebut juga menjadi Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan
keunggulan tersendiri bagi sistem ekonomi Islam mengetahui (akibat perbuatan itu).
dibandingkan dengan sistem ekonomi konvensional Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu
(Ulum, 2009). akan mengetahui. Sekali-kali tidak!
Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti”.
(Q.S At-Takatsur 102:1-5)

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1649
Rasulullah SAW menyebutkan memang manusia diberikan kepada orang lain agar digarap dengan
tidak akan pernah merasa puas. Ketika dia diberi emas memberi sebagian hasilnya atau berupa uang, namun
satu lembah, maka akan meminta lagi emas dua bersamaan dengan ini dianjurkan pula agar pihak yang
lembah. Kemudian ketika diberi dua lembah, maka mampu sebaiknya meminjamkan tanahnya tanpa sewa
akan memohon lagi tiga lembah. Lalu akan berlanjut kepada saudara-saudaranya yang miskin. Sunnah
seterusnya hingga ia meninggal dunia (Wibowo, selanjutnya yaitu “Amr berkata: ‘Saya mengatakan
2012). Dengan demikian pandangan mazhab pada Tawus, Engkau harus meninggalkan Makhahrah,
mainstream hampir sama dengan ekonomi karena mereka mengatakan bahwa Nabi SAW.
konvensional, yakni masalah ekonomi muncul karena melarang hal ini’. Katanya, Ibn ‘Abbas memberitahu
sumber daya yang langka. Namun perbedaannya saya bahwa Nabi SAW. tidak melarang hal ini, tetapi
adalah cara menyelesaikan masalahnya. Dengan ia hanya berkata: “Jika seorang di antara kalian
keinginan manusia yang tak terbatas dan sumber daya memberikannya sebagai hadiah kepada saudaranya,
yang terbatas, maka diharapkan dapat memilah dan adalah lebih baik baginya daripada menerima
memilih tingkat prioritas kebutuhannya, mulai dari pembayaran untuk itu” (H.R.Bukhari, Muslim, dan
yang paling penting hingga yang paling tidak penting. Mishkat). Terbukti bahwa hal ini menjadi nasihat bagi
Dalam ekonomi konvensional, skala prioritas pihak yang memiliki tanah yang luas namun tidak
ditentukan berdasarkan selera maing-masing individu, dapat menggarapnya sendiri untuk ditanami, tidak
sehingga dapat memilih apakah mempertimbangkan berarti tanah bisa disewakan kepada seorang penyewa
aturan agama atau tidak. (Mannan, 1992).
Pemikiran Mannan mengenai produksi, Ia Mannan menyatakan bahwa produksi berkaitan
mengatakan bahwa salah satu faktor produksi yang dengan utility atau pencapaian nilai guna. Barang atau
diakui oleh Islam adalah tanah, namun dalam arti yang jasa yang diproduksi harus yang sesuai aturan syariah,
berbeda. Dalam tulisan klasik, kesuburan tanah, yaitu halal dan menguntungkan agar tercipta utility.
sumber daya air, udara, mineral, dan lain sebagainya Mannan menyebutkan peningkatan pendapatan dapat
termasuk ke dalam sumber daya yang dipakai untuk diraih dengan penambahan tingkat produksi yaitu
produksi. Namun, Mannan berpendapat berbeda yang memanfaatkan sumber daya alam, modal, dan tenaga
mengatakan penggunaan tanah sebagai faktor kerja secara maksimal (Mannan, 1992).
produksi termasuk unik (Mannan, 1992). Menurut Mannan sangat menakjubkan karena
Al-Qur’an dan sunnah menghimbau agar dalam sejak empat belas abad yang lalu, Islam telah
pemanfaatan tanah dilakukan dengan baik. Oleh sebab mengakui pentingnya pertumbuhan yang seimbang
itu, al-Qur’an menganjurkan pentingnya menjadikan antara pertanian dan industri. Dalam Islam, untuk
tanah kosong sebagai kebun dan pengairan yang mencapai tujuan pertumbuhan yang seimbang
ditanami tumbuh-tumbuhan. Al-Qur’an penggunaan tanah harus dilakukan dengan efektif dan
menyebutkan: efisien, sesuai perannya sebagai faktor produksi.
Artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan, Namun, tidak dapat dilupakan juga bahwa Islam
bahwasanya Kami menghalau hujan ke menetapkan jika suatu masyarakat bertumpu pada satu
bumi yang tandurs, lalu Kami tumbuhkan pekerjaan tertentu dan mengabaikan pekerjaan lainnya
dengan air hujan tanaman-tanaman yang sehingga merugikan masyarakat maka dibutuhkan
dari padanya dapat makan binatang- campur tangan pemerintah untuk mengubah kebiasaan
binatang ternak mereka dan mereka tersebut. Misalnya, jika masyarakat hanya berpusat
sendiri...” (Q.S. As-Sajadah/ 32:27) pada kegiatan pertanian lalu mengabaikan pekerjaan-
pekerjaan lainnya seperti penanaman modal atau
Kemudian, Mannan juga menyebutkan bukti kegiatan industri, maka pemerintah atau negara dpaat
selanjutnya bahwa terdapat dorongan agar mengeluarkan aturan agar masyarakat
membudidayakan tanah kosong yaitu bersumber pada mendistribusikan pendapatannya secara merata dan
Aisyah yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah adil sehingga saling menguntungkan diantara
berkata: “Siapa saja yang menanami tanah yang tiada masyarakat.
pemiliknya akan lebih berhak atasnya” (HR.Bukhari). Dalam kerangka masyarakat Islam, penggunaan
Islam mengakui pemilikan tanah bukan penggarap, dan pembudidayaan tanah sebagai faktor produksi
pleh karena itu diperkenankan baginya untuk tergolong pada sumber daya alam yang dapat habis.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1650
Pertama, tanah dianggap menjadi sumber daya alam. membatasi mengenai maslaah pemupukan modal.
Menurut Mannan seseorang yang bisa mendapatkan Dari segi sosial, segala sesuatu yang dapat
hak milik atas sumber daya alam apabila ia telah menghasilkan kecuali tanah wajib dianggap sebagai
melakukan kewajibannya kepada masyarakat secara modal, termasuk barang milik umum ataupun milik
tuntas. Kedua, tanah sebagai sumber daya yang dapat individu.
habis, Islam memandang sumber daya yang dapat Negara memiliki hak untuk melakukan campur
habis ini dimiliki semua generasi, mulai dari generasi tangan ketika modal swasta berdampat buruk terhadap
sekarang hingga generasi mendatang. Keberadaan warga negara. Terdapat sanksi atau hukuman yang
tanah pada generasi mendatang tergantung setimpal bagi meereka yang menggunakan hartanya
penggunaan tanah oleh generasi sekarang, jadi tidak untuk hal-hal yang dapat merugikan masyarakat.
diperbolehkan untuk disalahgunakan. Lalu Mannan Allah berfirman:
memberikan usulan yang bijaksana yaitu Artinya: “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya
meningkatkan pertumbuhan pertanian di negara- ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke
negara muslim melalui program pendidikan yang dalam api neraka yang menyala-nyala.
bermoral dan sesuai dengan ajaran Islam. Selanjutnya, Kemudian belitlah dia dengan rantai yang
pendapatan yang diperoleh dari sumber daya yang panjangnya tujuh puluh hasta”. (QS. Al-
dapat habis sebaiknya disalurkan kepada Haqqah/69:30-32).
pembangunan-pembangunan sosial, seperti
pembangunan rumah sakit dan universitas, dari pada Modal berkembang dari tabungan orang-orang
digunakan untuk pembangunan konsumsi seperti saat atau pihak-pihak pemilik modal. Menurut Mannan,
ini (Mannan, 1992). sebagian besar tabungan-tabungan masyarakat
modern bersumber dari perusahaan, perseroan
3.2. Faktor Produksi Menurut Muhammad Abdul terbatas, lembaga, dan sebagainya. Perusahaan-
Mannan perusahaan ini menabung dengan motif berjaga-jaga
Pertama, aspek tenaga kerja. Tidak seperti yang untuk usahanya. Islam tidak melarang adanya laba
ada dalam ekonomi sekuler modern, menurut Mannan sebagai insentif untuk menabung. Hal ini
seluruh faktor produksi tidak hanya bergantung pada menunjukkan menabung juga dapat tumbuh pada
proses perubahan sejarah tetapi juga pada faktor masyarakat yang bebas bunga. Pengelolaan modal
tenaga kerja atau buruh karena menyangkut pada etika dalam sistem ekonomi Islam dilakukan dengan baikd
dan moral. Menurut Islam, orang yang an benar. Pada ssistem kapitalis kemajuan ilmu
mempekerjakan buruh memiliki tanggung jawab pengetahuan hanya diperuntukkan pada masyarakat
sosial dan moral. Karena buruh bukan hanya sekedar yang relative kaya. Sedangkan untuk masyarkat yang
jasa yang ditawarkan kepada pencara tenaga kerja. hanya berpendapatan cukup untuk sehari-hari, ia
Seseorang yang menjadi buruh tidak mutlak hanya dapat menabung jika pendapatan per harinya
mengerjakan semua yang diperintahkan oleh majikan melebihi kebutuhannya. Namun, di dalam ekonomi
atau pemilik pabrik, ia hanya diperbolehkan Islam sangat memperhatikan nasib masyarakat
mengerjakan yang sesuai dengan syariat, baik majikan miskin, yaitu masyarakat kaya diberi tanggung jawab
atau buruh tidak diperbolehkan untuk saling memeras. moral untuk lebih melindungi dan membantu
Mereka sama-sama memiliki tanggung jawab moral masyarakat miskin.
untuk kepentingan bersama, baik kepentingan para Mannan menekankan jangan menganggap modal
majikan serta kepentingan para buruh (Mannan, sebagai faktor produksi yang kurang penting dalam
1992). struktur ekonomi sekuler. Sebab islam tidak hanya
Kedua, faktor modal. Mannan mengatakan memerhatikan generasi sekarang melainkan untuk
bahwa bunga dilarang dalam sistem ekonomi Islam. masa mendatang juga. Dalam Islam bunga tidak
Dalam ekonomi Islam modal memiliki tempat khusus. diperbolehkan namun bukan berarti tidak terdapat
Orang-orang cenderung menyangka mdoal bukan modal yang dapat digunakan dengan alternatif-
sebagai faktor produksi, tetapi sebagai hasil dari alternatif lainnya. oleh akrena itu, sarana penentuan
tenaga kerja dan tanah, karena melihat fakta bahwa modal slaah satunya dapat menggunakan tingkat
modal dihasilkan dari tenaga kerja dan pemakaian keuntungan pada usaha ekonomi (Mannan, 1992).
sumber daya. Dalam perihal tesebut, Mannan sangat

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1651
Ketiga, faktor organisasi. Pada ekonomi ekonomi. Pada setiap negara, konsep kesejahteraan
konvensional, laba berkaitan erat dengan pendapatan sebenarnya menjadi topik utama termasuk di
pengusaha karena disebut sebagai imbalan terhadap Indonesia. Indonesia menuangkan rumusan cita-cita
manajer yang telah mengelola seluruh sumber daya untuk kesejahteraan rakyatnya dalam pembukaan
dengan bertanggung jawab. Dalam ekonomi islam, UUD 1945 yang kemudian penjabarannya terdapat
organisasi dianggap sebagai faktor produski dengan pada batang tubuh Bab XIV pasal 33 mengenai
ciri sebagai berikut: perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.
a. Pada hakikatnya, Islam menganut equlity-based Sehingga pada konteks ini memang pemerintah
dibandingkan loan-based. Organisasi berfungsi sebagai peran utama untuk menediakan pelayanan
untuk meningkatkan kekuatan-kekuatan investasi sosial secara merata terhadap rakyatnya. Indonesia
melalui berbagai bentuk seperti mudharabah, melakukan pengukuran terhadap kesejahteraan
musyarkaah, dan lain-lain. melalui BPS (Badan Pusat Statistik) sehingga setiap
b. Dalam ekonomi Islam, penafsiran keuntungan tahun diketahui apakah mengalami peningkatan atau
biasa memiliki arti yang lebih luas, karena modal penurunan. BPS mengukur kesejahteraan melalui
dilarang adanya bunga. Modal manajer harus juga beberapa indikator yaitu pengeluaran rumah tangga,
diintegrasikan dengan mdoal uang. Oleh karena penghasilan keluarga, tingkat pendidikan keluarga,
itu, penanam modal dan pengusaha dapat berpadu kondisi perumahan, dan fasilitas yang dimiliki rumah
dalam organisasi untuk mendapatkan keuntungan tangga.
bersama. Dewasa ini tingkat kesejahteraan masyarakat
c. Islam menekankan kesungguhan, kejujuran, dan mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2019
ketepatan dalam menjalankan usaha. Hal tersebut melompat 4 poin dari 61.0 ke 65.4. Namun, tingkat
menjadi tuntutan akan integritas moral yang harus kemiskinan juga mengalami kenaikan yaitu pada
dilakukan oleh organisasi (Mannan, 1992). Maret 2020 prosentase penduduk miskin sebesar 9,78
% meningkat 0.56 % poin dari September 2019.
3.3. Relevansi Pemikiran Muhammad Abdul Menurut pendapat penulis, keadaan seperti ini
Mannan dengan Ekonomi Masa Kini disebabkan karena distribusi yang belum merata
Prinsip fundamental dalam produksi yang wajib sepenuhnya, mulai dari distribusi pendapatan hingga
diperhitungkan menurut Mannan adalah kesejahteraan distribusi produksi. Hal ini dapat dibuktikan dengan
ekonomi. Sama halnya dalamsistem kapitalis ada tingkat gini rasio Indonesia hingga Maret 2020
anjuran pula mengenai produksi barang dan jasa sebesar 0.381 (Badan Pusat Statistik, 2020).
dilakukan dengan berdasar pada asas kesejahteraan Berdasarkan kondisi di atas, jika dilakukan
ekonomi. Perbedaannya adalah di dalam konsep perbandingan dengan teori produksi menurut Mannan
ekonomi Islam, prinsip kesejahteraan ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan, maka konsep
terletak apda perhatiannya terhadap kesejahteraan Mannan masih sangat relevan apabila konsep tersebut
umum yang lebih luas, yaitu menyangkut masalah- diaplikasikan pada suatu negara pada saat ini. Namun,
masalah mengenai agama, moral, pendidikan, dan untuk menunjang usaha mencapai kesejahteraan,
masih banyak hal lainnya (Mannan, 1992). Selain intervensi pemerintah harus ditingkatkan terkait
Mannan, Chapra mengemukakan konsep dengan aktivitas perekonomian baik dalam aspek
kesejahteraan yaitu adanya hubungan antara prinsip material maupun non material.
syariah dengan kemaslahatan ummat. Chapra
berpendapat bahwa ekonomi Islam merupakan bagian 4. KESIMPULAN
dari syariat Islam yang mempunyai tujuan utama Asumsi dasar M.A Mannan diantaranya adalah:
yakni fallah (kebahagiaan dunia dan akhirat) serta al Mannan tidak meyakini teori Adam Smith yang
hayat at-thayyibah (kehidupan yang lebih baik) menyebutkan harmony of interest dibentuk oleh
(Faizah, 2019). mekanisme pasar. Manna juga menolak pandangan
Prinsip fundamental dalam produksi yang wajib marxis, ia menekankan pentingnya melepaskan diri
diperhitungkan menurut Mannan adalah kesejahteraan dari pandangan neoklasik positivis dengan
ekonomi. Sama halnya dalamsistem kapitalis ada menyebutkan bahwa data historis dan wahyu harus
anjuran pula mengenai produksi barang dan jasa menjadi dasar observasi. Selanjutnya Mannan
dilakukan dengan berdasar pada asas kesejahteraan melakukan penolakan terhadpa pandangan tentang

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(03), 2021, 1652
kekuasaan prodesen dan kekuasaan konsumen karena menyelesaikan artikel ini dengan tepat waktu. Penulis
akan menimbulkan dominasi eksploitasi. Kemudian juga ucapkan kepada semua pihak yang tidak bisa
Mannan menerangkan bahwa Islam mengizinkan disebutkan sehingga artikel ini dapat selesai. Penulis
kepemilikan swasta selama taat pada kewajiban moral juga ucapkan kepada Prodi, fakultas, serta kampus
dan etik. Langkah pertama Mannan dalam saya yakni UIN Sunan Ampel Surabaya.
mengembangkan ekonomi Islam adalah menentukan
secara sederhana basic economic functions, 6. REFERENSI
diantaranya konsumsi, produksi, serta distribusi. Ali, M. (2013). Prinsip dasar produksi dalam ekonomi
Kerangka Institusional ekonomi Islam menurut islam. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan
M.Mannan adalah pertama, perpaduan antara Pemikiran Dan Kebudayaan, 7(1), 19-34.
individu, masyarakat,dan negara. Kedua, mekanisme Badan Pusat Statistik. (2020). Presentase Penduduk
pasar dan peran negara. Ketiga, kepemilikan swasta Miskin Maret 2020 Naik Menjadi 9,78%.
yang bersifat relatif dan kondisional. Keempat, Bps.Go.Id.
implementasi zakat. Kelima, pelarangan riba. https://www.bps.go.id/presrelease/2020/07/15/1
Pandangan Mannan mengenai produksi yaitu ia 744/presentase-penduduk-miskin-maret-2020-
menekankan bahwa prinsip kesejahteraan ekonomi naik-menjadi-9-78-persen.htm
menjadi dasar dalam setiap kegiatan produksi. Fadlan. (2012). Paradigma Madzhab-Madzhab
Kemudian ia juga berpendapat bahwa produksi Ekonomi Islam dalam Merespon Sistem
berkaitan dengan utility atau pencapaian nilai guna. Ekonomi Konvensional. Al-Ihkam, 7(1).
Barang atau jasa yang diproduksi harus yang sesuai Faizah, F. N. (2019). Pemikiran Muhammad Abdul
aturan syariah, yaitu halal dan menguntungkan agar Mannan Tentang Produksi. SERAMBI: Jurnal
tercipta utility. Mannan merumuskan faktor produksi Ekonomi Manajemen Dan Bisnis Islam, 1(2), 55–
ada tiga, yaitu tenaga kerja, modal, dan organisasi. 68. https://doi.org/10.36407/serambi.v1i2.71
Mannan juga kembali menekankan bahwa prinsip Mannan, M. A. (1992). Ekonomi Islam: Teori dan
funfamental dalam proses produksi yang wajib Praktek. Intermasa.
diperhatikan adalah prinsip kesejahteraan ekonomi. Muhammad. (2019). Sejarah Pemikiran Ekonomi
Jika dilakukan perbandingan dengan kondisi Islam. UII Press.
perekonomian sekarang, maka konsep Mannan masih Tho’in, M. (2015). Konsep Ekonomi Islam Jalan
sangat relevan apabila konsep tersebut diaplikasikan Tengah (Kapitalis-Sosialis). Jurnal Ilmiah
pada suatu negara. Namun, untuk menunjang usaha Ekonomi Islam, 1(03).
mencapai kesejahteraan, intervensi pemerintah harus Turmudi, M. (2017). Produksi Dalam Perspektif
ditingkatkan terkait dengan aktivitas perekonomian Ekonomi Islam. Islamadina: Jurnal Pemikiran
baik dalam aspek material maupun non material. Islam, 37-56.
Ulum, F. (2009). Telaah Kritis atas Pemikiran
5. UCAPAN TERIMA KASIH Ekonomi Islam Abdul Mannan. Al-Qanun, 12(1).
Alhamdulillah penulis ucapkan syukur kehadirat Wibowo, S. (2012). Ekonomi Mikro Islam. Pustaka
Allah SWT atas berkatnya penulis dapat Setia.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai