Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM DALAM AL-QUR`AN

MENURUT TAFSIR IBNU KATSIR


Fakrurradhi
Dosen Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga
Email: fakhrurradhishi@gmail.com

ABSTRAK
The presence of the Islamic economy raises new hope for many people, especially for
Muslims. Where what is offered in Islamic economics is believed to be an alternative solution
concept of the economic system of capitalism and socialism as the main stream of a concept
of a world economic system. In this case, the author examines the principles of Islamic
economics in the Qur'an according to Ibn Kathir. The purpose of this research is to find out
the principles of Islamic economics in the Qur'an according to Ibn Kathir. In this study, the
author uses qualitative research methods that are analytical in nature, and with a document
analysis approach (content analysis) or can be said to be library research. The results of this
study are the principles of Islamic economics contained in the Qur'an according to Ibn
Kasir's interpretation, including the Halal Principle (An-Nisa [4]: 29), the Principle of
Equity (Al-Hasyr [59]). ]: 7), the Principle of Equitable Prosperity (Al-Maidah [5]: 8), and
the Principle of Not Mutual Mendhalim (Al-Baqarah [2]: 279). It is these principles that are
finally achieved that will create economic prosperity for a society that is equitable and just
and does not oppress each other. So that Muslims in particular are free from the capitalist
economic system.

Kata Kunci: Prinsip-prinsip, Ekonomi Islam, Ibnu Katsir

A. PENDAHULUAN kemunculan ekonomi Islam sejak


Ekonomi Islam telah lahir sejak Rasulullah Saw hidup. Ekonomi Islam
Rasulullah Saw menyebarkan ajaran merupakan bagian integral ajaran Islam,
Agama Islam, kemudian dilanjutkan oleh bukan dampak dari sebuah keadaan yang
para sahabat hingga memiliki kemajuan memaksa kemunculannya, jadi bukan
yang begitu pesat pada karena ekonomi ortodok yang memaksa
masa Dinasti Abbasiyah dan pada akhirnya kehadiran ekonomi Islam. ekonomi Islam
masih juga dilakukan sampai zaman juga memiliki tujuan yang sangat penting
sekarang, walaupun saat ini masih banyak yaitu menciptakan kesejahteraan umat
campur aduk ekonomi Barat dalam manusia secara menyeluruh, serta
aktifitas perekonomian masyarakat terpenuhinya kebutuhan setiap individu
khususnya Umat Islam. dengan tata cara yang telah diatur dalam
Kemunculan ekonomi Islam bukan ajaran Islam.
karena ekonomi ortodok, melainkan Meskipun begitu, sistem ekonomi
karena sejarah membuktikan bahwa dunia saat ini masih dikendalikan oleh

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 1


system ekonomi kapitalisme, karena umat Dalam hal ini, tentu saja masalah
Islam sendiri masih terpecah dalam hal ekonomi pun juga harus diatur agar tidak
bentuk implementasi ekonomi Islam terjadi kesenjangan sosial, ketidak adilan
dimasing-masing Negara. Kenyataan ini ekonomi yang bisa berakibat pada
oleh sebagian pemikir Islam masih kemiskinan atau ketidakberdayaan
diterima dengan lapang karena ekonomi manusia. Untuk itu, salah satu ajaran Islam
Islam secara implementasinya di masa kini mengantarkan manusia untuk
relatif masih baru. Masih perlu dilakukan mengarahkan aktivitas ekonominya sesuai
banyak sosialisasi dan pengarahan serta dengan prinsip-prinsip dasar dan ajaran
pengajaran kembali umat Islam untuk Islam mengenai hal ekonomi.
melakukan aktifitas ekonominya sesuai Atas dasar itulah, penulis mengkaji
dengan hukum Islam. Islam telah tentang apa saja prinsip-prinsip ekonomi
mengatur bahwa dalam aktivitas bisnis Islam dalam Al-Qur`an menurut Ibn
yang dilakukan oleh kaum muslimin harus Katsir. Adapun tujuan dari dilakukan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama penelitian ini adalah untuk mengetahui
yaitu bersikap fair, jujur, dan adil terhadap prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam Al-
orang lain. Prinsip-prinsip hukum yang Qur`an menurut Ibn Katsir.
pokok ditetapkan atas empat transaksi
utama, yaitu : (Penjualan, Sewa, hadiah B. KAJIAN LITERATUR
dan pinjaman).(Arie Syantoso et al., 2018) Berkaitan dengan penelitian yang
Ekonomi Islam tentunya sangat membahas tentang Prinsip-prinsip
berbeda dengan ekonomi yang mengarah Ekonomi Islam secara umum, tentunya
kepada prinsip kapitalisme atau sudah sangat banyak dilakukan oleh
liberalisme. Ekonomi Islam bertujuan agar peneliti-peneliti sebelumnya, baik itu
dapat terpenuhinya kebutuhan manusia, dalam bentuk tesis atau dalam bentuk
bukan hanya satu orang saja melainkan jurnal ilmiah. Akan tetapi penulis belum
seluruh umat manusia secara keseluruhan ada penelitian sebelumnya yang terfokus
agar dapat hidup berkualitas dan pada permasalahan kajian Prinsip-prinsip
menunanaikan ibadah dengan baik. Ekonomi Islam dalam Al-Qur`an menurut
Sedangkan prinsip liberalisme atau Ibn Katsir. Seperti Mu’min Rauf dalam
kapitalisme hanya berdasarkan kepada artikelnya dengan judul “Relevansi Prinsip
pemilik modal, pasar bebas, dan tidak Ekonomi Islam Dalam Pembinaan Umat
berpihaknya pada masyarakat lemah atau Islam” mengemukakan bahwa sumber
kurang mampu. daya alam yang sangat banyak di

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 2


Indonesia tidak dapat menciptakan research, yaitu pengambilan data yang
kemakmuran dan kesejahteraan bagi berasal dari buku-buku atau karya ilmiah
rakyat Indonesia, penyebabnya adalah yang berhubungan langsung dengan pokok
sistem ekonomi yang dibangun dan permasalahan.(Noeng Muhadjir, 1996)
dikembangkan selama ini adalah sistem Teknik pengumpulan data dalam
ekonomi kapitalis. Sebagai solusi dari penelitian ini, penulis menggunakan cara
permasalahan tersebut adalah dengan dokumentasi, yaitu mengumpulkna data
menerapkan sistem ekonomi Islam di yang berasal dari dokumen-dokumen
Indonesia, mengingat sistem ekonomi tertulis (data primer dan sekunder)
Islam berada di antara sistem kapitalis dan (Saifuddin Azwar, 2007), tentang prinsip-
sistem sosialis. Mursal dalam artikelnya prinsip ekonomi Islam dalam perspektif
berjudul “Implementasi Prinsip-Prinsip Al-Qur`an. Selanjutnya data tersebut
Ekonomi Syariah; Alternatif Mewujudkan dirumuskan dan diklasifikasikan untuk
Kesejahteraan Berkeadilan” dikaji kembali secara normatif, kemudian
mengemukakan bahwa salah satu dideskripsikan terlebih dahulu menurut
perbedaan antara sistem ekonomi Islam sudut pandang peneliti untuk dianalisis
dengan sitem ekonomi konvensional berdasarkan fokus penelitian.
adalah paradigma kehidupan dengan Teknik analisis data yang telah
semua aktivitasnya. Dengan terkumpul peneliti menggunakan metode
mengimplementasikan prinsip-prinsip tafsir tahlili, yaitu suatu metode tafsir yang
ekonomi Islam dalam semua aspek dan digunakan oleh para mufassir dalam
prilaku ekonomi diharapkan kesejahteraan menjelaskan isi kandungan ayat al-Qur`an
yang berkeadilan dapat terwujud. dari berbagai aspeknya dengan
memperhatikan ayat-ayat al-Qur`an
C. METODE PENELITIAN sebagaimana yang tercantum dalam
Jenis penelitian Kualitatif yang mushaf. Selanjutnya, setelah data
bersifat deskriptif analisys, dan dengan terkumpul maka data tersebut di analisis.
pendekatan penelitian analisa dokumen Adapun dalam penelitian ini,
(content analisys), (Soerjono Soekanto, peneliti menggunakan analisis data model
1986) Metode penelitian yang digunakan interaktif. Di mana proses pelaksanaannya
dalam penelitian ini adalah riset terdiri atas reduksi data (pemilihan,
kepustakaan dari pendapat ahli yang
penyederhanaan dan trasformasi data),
diformulasikan dalam buku-buku. Metode penyajian data (suatu kumpulan data yang
ini sering dikenal dengan istilah library

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 3


sudah tersusun) dan penarikan kesimpulan ekonomi masyarakat yang diilhami oleh
(hasil penelitian). nilai-nilai Islam”(Muhammad Abdul
Penarikan kesimpulan dalam Manan, 1997). Adapun
sebuah penelitian, selalu harus berdasarkan menurut Badan Pusat Pengkajian
atas semua data yang diperdapatkan dalam dan Pengembangan Ekonomi Islam, bahwa
kegiatan penelitian. Dengan kata lain, pengertian dari ekonomi
penarikan kesimpulan dalam sebuah Islam adalah “ilmu yang mempelajari
penelitian harus berdasarkan atas data usaha manusia untuk mengalokasikan dan
yang dikumpulkan, bukan atas angan- mengolah sumber daya untuk mencapai
angan atau keinginan peneliti. Karena falah berdasarkan pada prinsip-prinsip dan
kesimpulan merupakan jawaban dari nilai-nilai Al-Qur`an dan Sunnah”.(P3EI,
permasalahan atau problematik 2008)
penelitian.(Suharsimi Arikunto, 2006) Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian dari
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
ekonomi Islam adalah pengetahuan
1. Pengertian Ekonomi Islam bagaimana menggali dan
Kata ekonomi pada dasarnya mengimplementasi sumber daya material
berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos untuk memenuhi kebutuhan dan
dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga kesejahteraan manusia, dimana
(house-hold), sedang Nomos berarti penggalian dan penggunaan itu harus
aturan, kaidah, atau pengelolaan. Dengan sesuai dengan syari’at Islam. Ekonomi
demikian secara sederhana ekonomi Islam merupakan bagian dari bentuk
dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah, usaha duniawi yang bernilai ibadah, juga
aturan-aturan, atau cara pengelolaan merupakan suatu amanah, yaitu amanah
suatu rumah tangga. Dalam bahasa Arab, dalam melaksanakan kewajiban kepada
ekonomi sering diterjemahkan dengan al- Allah (hablum minallah) dan kewajiban
iqtishad, yang berarti hemat, dengan kepada sesama manusia (hablum
perhitungan, juga mengandung makna minannas). Ekonomi islam adalah tata
rasionalitas dan nilai secara aturan yang berkaitan dengan cara
implisit.(P3EI, 2008) berproduksi, distribusi, dan konsumsi,
Menurut Muhammad Abdul serta kegiatan lain dalam rangka mencari
Manan, definisi ekononomi ma’isyah (penghidupan individu maupun
Islam adalah “suatu ilmu pengetahuan kelompok) sesuai dengan ajaran islam
sosial yang mempelajari masalah-masalah (Al-Qur`an dan Hadis).

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 4


(Petani dan buruh), menyerahkan semua
2. Karakteristik Ekonomi Islam dan sumber alam dan sumber ekonomi kepada
Ekonomi Konvensional Negara untuk dialihkan sama rata kepada
1) Ekonomi Islam rakyat, Negara memiliki kuasa sepenuhnya
Pada perekonomian Islam, sistem atas pekerjaan yang dihasilkan oleh
yang digunakan adalah sistem yang rakyat.(yoyok Prasetyo, 2008)
berlandaskan dari Al-Qura`n dan Hadis, 4) Ekonomi Komunisme
baik aktifitasnya maupun barangnya. Dan Ekonomi komunisme merupakan
ciri lainnya adalah larangan terhadap suatu sistem ekonomi sosialis yang radikal
pengambilan riba, tidak adanya dan satu doktrin politik yang diasaskan
penguasaan tertentu oleh individu.(P3EI, oleh Karl Marx. Menerusi sistem ini,
2008) semua tanah dan modal sama ada yang asli
2) Ekonomi Kapitalisme dan buatan manusia, berada ditangan
Sistem ini dikenal sebagai sistem Negara sepenuhnya. Rakyat akan
perusahaan bebas, dibawah sistem ini menerima pendapatan menurut keperluan
seorang individu berhak menggunakan dan mereka, bukan mengikut kebolehan
mengawal barang-barang ekonomi yang mereka.(yoyok Prasetyo, 2008)
diperolehnya. Sedangkan sifat utama 5) Ekonomi Campuran
sistem ini adalah menolak nilai-nilai Ekonomi campuran atau disebut
aqidah dan syariat, pengambilan riba, juga dengan sistem "klon", sedangkan ciri
faktor-faktor ekonomi dikuasai oleh utama sistem ini adalah hak milik harta
individu tertentu secara terus-meenerus, boleh berubah dari hak milik individu
pemodal-pemodal bank yang besar secara mutlak kepada hak milik Negara
mempunyai kuasa yang berlebih, dan sepenuhnya.(yoyok Prasetyo, 2008)
memiliki unsur mengasas monopoli karena 3. Ilmu Tafsir
menjadi setiap pemodal untuk menguasai 1) Pengertian Tafsir
segalanya dan menghapuskan semua Secara konteks kebahasaan, tafsir
persaingan dengannya.(yoyok Prasetyo, diartikan sebagai suatu penjelasan
2008) terhadap suatu kalimat (eksplanasi dan
3) Ekonomi Sosialisme klarifikasi) yang juga mengandung
Ciri utama pada prinsip ekonomi pengertian penyingkapan, penunjukan, dan
sosialisme adalah mengembalikan kuasa keterangan dari maksud suatu ucapan atau
ekonomi dari pada golongan Borjuis kalimat.(Tim Penyusun Depdiknas, 2007)
(Kapitalis) kepada golonganProliter Menurut Imam as-Suyuti, kata tafsir

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 5


terbentuk dari pola taf’il dari kata al-fasr pengetahuan dan juga lainnya), cara kerja
yang berarti penjelasan (al-bayan) dan yang bersistem untuk memudahkan
pengungkapan (al-kasyf), atau at-tafsirah pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka
yang berarti air seni sebagai sampel dalam mencapai sesuatu yang ditentukan.(Tim
diagnosis penyakit.(Jalaluddin as-Suyuti, Penyusun Depdiknas, 2007)
1983) Sedangkan az-Zarkasyi mengatakan Pengertian di atas setidaknya
bahwa seorang mufassir akan lebih mudah memberikan indikasi bahwa metode
memahami maksud dari ayat-ayat al- mengandung seperangkat kaedah dan
Qur`an dengan mengungkap redaksi ayat aturan yang harus diperhatikan oleh
dan sebab-sebab turunnya ayat, sama mufassir agar terhindar dari kesalahan dan
halnya dengan seorang dokter yang dapat penyimpangan dalam menafsirkan al-
mendeteksi penyakit pasiennya dengan Qur`an.(Supiana dan M. Karman, 2002)
mendiagnosa sampel air seni si Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pasien.(Az-Zarkasyi, 1972) metode penafsiran adalah cara yang
Adapun secara istilah, banyak digunakan mufassir untuk mewujudkan
ulama yang mendefinisikan tafsir menurut tafsirnya dalam bentuk tulisan. Dalam
pandangan mereka masing-masing. Az- perkembangannya, metode penafsiran al-
Zarkasyi mendefinisikan tafsir sebagai Qur`an dibagi ke dalam 4 (empat) metode,
pengetahuan untuk memahami kibullah yaitu metode tafsir tahlili, metode tafsir
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad maudhu’i, metode tafsir ijmali, dan metode
SAW dengan menjelaskan makna- tafsir muqaran.
maknanya, mengeluarkan/menggali Metode tafsir tahlili adalah suatu
hukum-hukum dan hikmah- metode yang bermaksud menjelaskan dan
hikmahnya.(Az-Zarkasyi, 1972) Al- menguraikan kandungan ayat-ayat al-
Maturidi mengartikan tafsir adalah Qur`an dari seluruh sisinya, sesuai dengan
penjelasan yang pasti dari maksud satu urutan ayat di dalam suatu surat. Dalam
lafal al-Qur`an dengan menggunakan dalil- tafsir ini ayat ditafsirkan secara
dalil yang pasti melalui para periwayat komprehensif dan menyeluruh baik
yang adil dan jujur.(Jalaluddin as-Suyuti, dengan corak ma’sur maupun ra’yi.
1983) Unsur-unsur yang dipertimbangkan adalah
2) Metode Penafsiran asbab an-nuzul, munasabah ayat, dan juga
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, makna harfiyah setiap kata.(Muhammad
metode diartikan sebagai cara yang teratur Quraish Shihab, 1996) Dengan metode ini,
untuk mencapai maksud (dalam ilmu pemahaman terhadap suatu ayat akan

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 6


sangat luas dan menyeluruh. membandingkan ayat-ayat al-Qur`an
Metode tafsir maudhu’i adalah dengan Hadis-hadis Nabi SAW yang
suatu cara penafsiran yang dilakukan secara lahiriyah bertentangan, serta
dengan menghimpun semua ayat dari membandingkan antara pendapat-pendapat
berbagai surat dalam al-Qur`an yang para ulama tafsir menyangkut penafsiran
membahas satu masalah tertentu (seperti al-Qur`an.(Kementerian Agama RI, 2012)
Iman dan akhlak), kemudian Dengan metode ini, wawasan pemahaman
merangkaikan dan mengaitkan ayat yang al-Qur`an akan relatif lebih luas karena
satu dengan yang lain, selanjutnya akan lebih banyak pengetahuan didapat
menafsirkannya secara utuh dan dari berbagai pendapat mufassir tentang
menyeluruh.(Kementerian Agama RI, penafsiran ayat-ayat al-Qur`an.
2012) Dengan metode ini, pembahasan Dengan demikian, berdasarkan
tentang suatu permasalahan dapat penjelasan metode-metode tafsir di atas,
dijelaskan secara utuh dan terperinci. maka dapat disimpulkan bahwa tafsir Ibnu
Metode tafsir ijmali adalah metode Katsir merupakan salah satu tafsir yang
penafsiran yang menjelaskan ayat-ayat al- pemaparannya menggunakan metode tafsir
Qur`an secara ringkas tapi menyeluruh tahlili. Dikatakan demikian karena kedua
(komprehensif) dengan bahasa yang tafsir tersebut menguraikan dan
populer, mudah dimengerti, dan enak menjelaskan ayat-ayat al-Qur`an dari
dibaca.(Kementerian Agama RI, 2012) seluruh sisinya sesuai dengan urutan ayat
Dengan metode ini, pemahaman terhadap dalam suatu surat, serta secara teratur surat
isi kandungan al-Qur`an akan lebih mudah demi surat berdasarkan urutan surat dalam
karena dijelaskan secara ringkas dan hanya al-Qur`an.
berisi kesimpulan atau pokok-pokok 4. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
pemikiran yang dirumuskan dari al- Dalam Al-Qur`an Menurut Tafsir
Qur`an. Ibnu Katsir
Metode tafsir muqaran adalah a) Halal
suatu metode penafsiran al-Qur`an dengan Segala bentuk kegiatan dan
cara membandingkan ayat-ayat al-Qur`an perbuatan yang dilarang dalam bidang
antara satu dan lainnya yang memiliki apapun maka hukumnya adalah haram.
kesamaan atau kemiripan redaksi dalam Begitu pula halnya dalam konteks
dua masalah (kasus yang berbeda), atau ekonomi Islam, di mana umat Islam
memiliki redaksi yang berbeda bagi satu dituntut untuk mengkonsumsi makanan
masalah atau kasus yang sama, dan juga yang halal, bukan yang haram, dan bukan

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 7


pula yang batil. Hal ini sebagaimana menguasai harta orang lain dengan cara
firman Allah Swt dalam Q.S. An-Nisa ayat yang tidak dibenarkan.(Kementerian
29, yaitu: Agama RI, 2012)

‫ٓاٰيَيُّ َها الَّ ِذيْ َن ٓا َمنُ ْوا ََل ََتْ ُكلُْاوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْي نَ ُك ْم‬ Ibnu Abbas mengisahkan bahwa
ada seorang lelaki yang membeli dari
ٍ ‫اط ِل اََِّلا اَ ْن تَ ُك ْو َن ِِتَ َارًة َع ْن تَ َر‬
‫اض ِم ْن ُك ْم ۗ َوََل‬ ِ ‫ِِبلْب‬
َ lelaki lain sebuah pakaian. Lalu lelaki
pertama mengatakan, “Jika aku suka, maka
ٓ ‫تَ ْقتُ لُْاوا اَنْ ُفس ُكم ۗ اِ َّن‬
‫اّللَ َكا َن بِ ُك ْم َرِح ْي ًما‬ ْ َ aku akan mengambilnya, dan jika aku
tidak suka, maka akan ku kembalikan
Artinya: Hai orang-orang yang beriman,
berikut dengan satu dirham”. Ibnu Abbas
janganlah kamu saling memakan
mengatakan bahwa hal inilah yang
harta sesamamu dengan jalan
disebutkan oleh Allah Swt. di dalam
yang batil, kecuali dengan jalan
firman-Nya:(Al-Imam Abul Fida Ismail
perniagaan yang Berlaku dengan
Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, 2000)
suka sama suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh ‫ٓاٰيَيُّ َها الَّ ِذيْ َن ٓا َمنُ ْوا ََل ََتْ ُكلُْاوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْي نَ ُك ْم‬
dirimu; Sesungguhnya Allah
ِ ‫ِِبلْب‬
‫اط ِل‬
adalah Maha Penyayang َ
kepadamu. (Q.S. An-Nisa [4]: Artinya: Hai orang-orang yang beriman.
29) janganlah kalian saling memakan
harta sesama kalian dengan jalan
Al-batil memiliki arti segala yang batil. (Q.S. An-Nisa [4]: 29)
sesuatu yang tidak mempunyai
landasannya ketika diuji sehingga ambruk. Ibnu Abu Hatim mengatakan
Dalam Al-Qur`an, kata batil berarti bahwa ayat ini muhkamah, tidak
sesuatu yang tidak mengandung kebenaran dimansukh dan tidak akan dimansukh
sedikitpun. Lawan dari kata batil adalah sampai hari kiamat. Ali ibnu Abu Talhah
al-haq. Sebagaimana dalam salah satu meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa
Firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ketika Allah menurunkan firman-Nya (An-
ayat 2; ”dan janganlah kamu Nisa: 29), Maka kaum muslim berkata,
campuradukkakn kebenaran dengan “Sesungguhnya Allah telah melarang kita
kebatilan”. Adapun pengertian al-batil memakan harta sesama kita dengan cara
dalam ayat di atas adalah Allah Swt yang batil, sedangkan makanan adalah
melarang orang-orang yang beriman harta kita yang paling utama”.(Al-Imam

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 8


Abul Fida Ismail Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, begitu saja tanpa seizin
2000) pemiliknya atau tanpa menurut
Pendapat di atas maka dapat prosedur yang
dikatakan bahwa penyebutan kalimat aklu sah.(Kementerian Agama RI,
secara khusus pada ayat ini menunjukkan 2012)
bahwa makan merupakan tujuan utama Kemudian lafadh tijaratan dalam
dari segala kegiatan yang terkait dengan ayat 29 surat An-Nisa tersebut merupakan
harta atau uang. Sehingga makanan atau sebagai bentuk istisna munqati’. Seakan-
harta tersebut haruslah diusahakan tidak akan dikatakan, “Janganlah kalian
dengan cara yang batil, atau menjalankan usaha yang menyebabkan
mendapatkannya bukan dengan cara yang perbuatan yang diharamkan, tetapi
tidak halal atau mengandung unsur berniagalah menurut peraturan yang diakui
penipuan. oleh syariat, yaitu perniagaan yang
Menurut ulama tafsir, larangan dilakukan suka sama suka di antara pihak
memakan harta orang lain dalam ayat ini pembeli dan pihak penjual; dan carilah
mengandung pengertian yang luas, yaitu keuntungan dengan cara yang diakui oleh
antara lain adalah: syariat”.(Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu
a. Agama Islam mengakui adanya Kasir Ad-Dimasyqi, 2000)
hak milik pribadi yang berhak Berangkat dari pengertian ayat ini,
mendapat perlindungan dan Imam Syafii menyimpulkan dalil yang
tidak boleh diganggu gugat. mengatakan tidak sah jual beli itu kecuali
b. Hak milik pribadi, jika dengan serah terima secara lafzi (qabul),
memenuhi nisabnya, wajib karena hal ini merupakan bukti yang
dikeluarkan zakatnya dan menunjukkan adanya suka sama suka
kewajiban lainnya untuk sesuai dengan makna nas ayat. Lain halnya
kepentingan agama, negara dan dengan jual beli secara mu'atah, hal ini
sebagainya. tidak menunjukkan adanya saling suka
c. Sekalipun seseorang sama suka, adanya sighat ijab qabul itu
mempunyai harta yang banyak merupakan suatu keharusan dalam jual
dan banyak pula orang yang beli. Tetapi jumhur ulama, Imam Malik,
memerlukannya dari golongan- Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad
golongan orang yang berhak berpendapat berbeda. Mereka mengatakan,
menerima zakatnya, tetapi harta sebagaimana ucapan itu menunjukkan
orang itu tidak boleh diambil adanya suka sama suka. Begitu pula

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 9


perbuatan, ia dapat menunjukkan kepastian seekor unta pun, seperti harta yang
adanya suka sama suka dalam kondisi diperoleh dari Bani Nadir. Karena
tertentu. Karena itu, mereka membenarkan sesungguhnya harta itu diperoleh tanpa
keabsahan jual beli secara mu'atah (secara mengerahkan seekor kuda dan seekor unta
mutlak).(Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu pun, yakni dalam memperolehnya tidak
Kasir Ad-Dimasyqi, 2000) melalui jalan peperangan dengan musuh,
b) Pemerataan baik perang tanding maupun perang
Prinsip pemerataan dalam ekonomi campuh. Bahkan mereka menyerah tanpa
Islam ini dapat dipahami dalam Al-Qur`an syarat berkat rasa takut yang dicampakkan
Surat Al-Hasyr ayat 7, yaitu: oleh Allah Swt ke dalam hati mereka
ۗ ۤ
‫ْي ْاَلَ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم‬
َ ْ َ‫َك ْي ََل يَ ُك ْو َن ُد ْولَ ًة ۢ ب‬
hingga mereka takut kepada Rasulullah
Saw. Maka Allah Swt memberikan harta
Artinya: Supaya harta itu jangan beredar di mereka kepada Rasul-Nya sebagai harta
antara orang-orang kaya saja di fai, karena itulah maka beliau
antara kamu. (Q.S. Al-Hasyr [59]: membelanjakannya menurut apa yang
7) disukainya. Akan tetapi, Rasulullah Saw
mengembalikan harta itu kepada kaum
Dalam Tafsir Al- Jalalain muslim dan membelanjakannya ke jalan-
disebutkan bahwa lafadh Kay dalam jalan kebaikan dan kebajikan.(Al-Imam
penggalan ayat di atas bermakna “lam”, Abul Fida Ismail Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi,
dan sesudah kay diperkirakan adanya 2000)
lafadh “an”. Sehingga penggalan ayat di Kebijakan Rasulullah yang
atas bermakna (supaya janganlah harta fai’ mengembalikan harta fai’ tersebut kepada
itu) yakni harta rampasan itu, dengan kaum muslim bertujuan agar adanya
adanya pembagian ini (hanya beredar) atau pemerataan dalam menikmati harta fai’
berpindah-pindah (di antara orang-orang tersebut. Dalam hal ini, Ibnu Kasir
kaya saja di antara kalian).(Jalaluddin as- menyebutkan bahwa “agar harta fai’ itu
Suyuti, 1983) tidak dipegang oleh orang-orang yang
Penggalan ayat ini berhubungan kaya saja yang pada akhirnya mereka
dengan harta fai’ sebagaimana dijelaskan membelanjakannya menurut kemauan
pada permulaan ayat tersebut. Harta fai’ nafsu syahwat dan menurut pendapat
ialah harta yang diambil dari orang-orang mereka sendiri, sedangkan orang-orang
kafir tanpa melalui proses peperangan, fakir dilupakan dan tidak diberi sedikit pun
tanpa mengerahkan seekor kuda dan dari harta itu”.(Al-Imam Abul Fida Ismail

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 10


Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, 2000) mengantar kepada pencegahan segala
Perlu digaris bawahi bahwa bentuk monopoli dan pemusatan ekonomi
sebelum turunnya ayat ini, setiap harta pada satu tangan atau satu kelompok saja.
rampasan perang, baik itu harta fai’ atau Atas dasar ini pula, Al-Qur`an menolak
ghanimah, yang paling banyak dengan amat tegas daur sempit yang
mendapatkan bagiannya adalah para menjadikan kekayaan hanya berkisar pada
pemimpin pasukan dan mereka yang kuat orang-orang atau kelompok tertentu.
secara fisik yang memungkinkan dan
sanggup mengumpulkan sebanyak- c) Kemakmuran Yang
banyaknya dari harta rampasan perang Berkeadilan
tersebut. Sehingga dengan demikian, Prinsip ini dapat dilihat dari isi
mereka yang tidak ikut berperang karena kandungan surat Al-Maidah Ayat 8, yaitu:
ۢ ِ ٓ َّ ِ ٓ
‫ي‬ ‫ب‬‫خ‬ ‫اّلل‬ ‫ن‬‫ۗا‬ ‫اّلل‬ ‫وا‬‫ق‬ َّ
‫ات‬ ‫و‬ ۖ ‫اِع ِدلُو ۗا هو اقْرب لِلتَّ ْقو‬
‫ى‬
ُ َ ٓ ُ َ َ َُ ْ ْ
uzur atau mereka yang tidak memiliki
‫َ َ ْر‬ َ
kesempatan karena disebabkan posisinya
yang tidak memungkinkan untuk ‫ِِبَا تَ ْع َملُ ْو َن‬
mengambil harta rampasan tersebut –
Artinya: Berlaku adillah, karena adil itu
misalkan sebagai juru masak atau bukan
lebih dekat kepada takwa. dan
berada pada posisi terdepan – menjadi
bertakwalah kepada Allah,
tidak kebagian atau hanya mendapatkan
Sesungguhnya Allah Maha
sedikit saja. Sistem pembagian inilah yang
mengetahui apa yang kamu
kemudian dikoreksi oleh Al-Qur`an karena
kerjakan. (Q.S. Al-Maidah [5]:
tidak mencerminkan rasa keadilan dan
8)
kemaslahatan bersama.
Berdasarkan penjelasan di atas
Terkait dengan ayat diatas, dalam
maka dapat dipahami bahwa salah satu
Tafsir Al- Jalalain dijelaskan perintah
prinsip dari ekonomi Islam adalah
berlaku adil tersebut bukan hanya kepada
pemerataan bagi seluruh kalangan umat
kawan atau kaum kerabat saja, melainkan
Islam, artinya tidak hanya terfokus atau
juga harus berlaku adil kepada lawan.
beredar pada kalangan tertentu atau orang-
Artinya perintah berlaku adil di sini
orang kaya saja. Dengan kata lain, ajaran
adalah kepada semua orang.(Jalaluddin as-
Islam sangat menentang sistem ekonomi
Suyuti, 1983) Sedangkan Ibnu Kasir
monopoli. Dalam hal ini, Quraish Shihab
mengatakan bahwa “sikap adil itu lebih
mengatakan bahwa prinsip pemerataan dan
dekat kepada takwa daripada mening-
keseimbangan dalam ekonomi akan

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 11


galkannya”. Kemudian Ibnu Kasir juga serta persamaan dalam memanfaatkan
menyebutkan bahwa ayat ini “Berlaku sarana yang mendukung pengembangan
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada perekonomian seseorang.
takwa. (Al-Maidah: 8)” merupakan suatu Kemudian setelah keadilan tercipta,
ungkapan yang termasuk dalam pemakaian maka kemakmuran yang menjadi cita-cita
af’alut tafdhil, yakni yang tidak terdapat bersama juga akan terwujud karena faktor
perbandingannya sama sekali.(Al-Imam keadilan. Namun jika kemakmuran itu
Abul Fida Ismail Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, terwujud dari praktik ketidakadilan atau
2000) diskriminasi, maka sudah tentu akan
Ayat di atas sangat menekankan berkembang sikap kontra produktif.
untuk berlaku adil dalam segala hal. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa
Prinsip keadilan yang dibangun oleh Islam setiap orang pasti berbeda dalam
adalah keadilan yang berbasis pendapatan ekonominya, sehingga tidak
kesejahteraan sosial. Maka dari itu, mungkin menjadikan semua masyaakat
keadilan dalam ekonomi Islam lebih kaya raya dan mapan secara ekonomi.
menekankan dan mengutamakan Akan tetapi ketika kekayaan dan
terciptanya rasa keadilan sosial yang kemakmuran tersebut lahir dari praktik
merata bagi seluruh masyarakat. Bukan ketidakadilan, inilah yang pada akhirnya
sebaliknya, yaitu lebih mementingkan memunculkan problematika dan
swastanisasi atau kelompok tertentu dalam kesenjangan sosial. Sehingga untuk
dunia usaha sebagaimana yang mewujudkan kesejahteraan ekonomi yang
berkembang di dunia barat. berkeadilan maka suatu keharusan harus
Berdasarkan penjelasan di atas, berpijak pada sistem ekonomi Islam.
maka dalam konteks ekonomi Islam, arti
keadilan dalam konteks ekonomi dapat d) Tidak Saling Mendhalimi
dipahami sebagai persamaan dalam Prinsip tidak saling mendhalimi ini
kesempatan dan sarana, serta mengakui sebagaimana isi kandungan Al-Qur`an
perbedaan kemampuan dalam surat Al-Baqarah Ayat 279, yaitu:
memanfaatkan kesempatan dan sarana ٖۚ‫اّلل َوَر ُس ْولِه‬
ِٓ ‫ب ِمن‬ ِ ِ
َ ٍ ‫فَا ْن ََّّلْ تَ ْف َعلُ ْوا فَأْذَنُ ْوا ِبَ ْر‬
yang disediakan. Oleh sebab itu, tidak
‫س اَ ْم َوالِ ُك ْم ََل تَظْلِ ُم ْو َن َوََل‬ ِ
boleh ada seorang pun yang tidak
ُ ‫َوا ْن تُ ْب تُ ْم فَ لَ ُك ْم ُرءُ ْو‬
mendapatkan kesempatan dalam
mengembangkan perekonomiannya sesuai ‫تُظْلَ ُم ْو َن‬
dengan kemampuan yang dimilikinya,

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 12


Artinya: Maka jika kamu tidak orang yang masih melakukan perbuatan
mengerjakan (meninggalkan sisa riba sesudah adanya peringatan.(Al-Imam
riba), Maka ketahuilah, bahwa Abul Fida Ismail Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi,
Allah dan Rasul-Nya akan 2000) Berkenaan dengan ayat tersebut
memerangimu. dan jika kamu juga, Ali ibnu Abu Talhah yang
bertaubat (dari pengambilan meriwayatkan dari Ibnu Abbas
riba), Maka bagimu pokok mengatakan bahwa barang siapa yang
hartamu; kamu tidak masih tetap menjalankan riba dan tidak
Menganiaya dan tidak (pula) mau menanggalkannya, maka sudah
dianiaya. (Q.S. Al-Baqarah [2]: merupakan kewajiban bagi Imam kaum
279) muslim untuk memerintahkan bertobat
kepadanya. Jika ia mau bertobat, maka
Al- Jalalain menegaskan bahwa isi bebaslah ia; tetapi jika masih tetap, maka
kandungan ayat di atas merupakan sebuah lehernya dipukul (yakni dipancung).(Al-
ancaman keras terhadap pelaku riba. Imam Abul Fida Ismail Ibnu Kasir Ad-
Berikut penjelasannya dalam Tafsir Al- Dimasyqi, 2000)
Jalalain, yaitu: “(Jika kamu tak mau Sungguh sangat besar ancaman
melakukannya), yakni apa yang bagi orang-orang yang mempraktikkan
diperintahkan itu, (maka ketahuilah) riba, karena hakikat dari riba itu adalah
datangnya (serbuan dari Allah dan rasul- mendhalimi satu pihak. Itulah mengapa
Nya) terhadapmu. Ayat ini berisi ancaman pada akhir Ayat, Allah Swt menegaskan
keras kepada mereka, hingga ketika ayat bahwa jangan saling mendhalimi dengan
tersebut turun, mereka mengatakan, “Tak sesama kita. Dalam hal ini Ibnu Kasir
ada daya kita untuk mengatasi serbuan mengatakan bahwa “kalian tidak
itu!” (Dan jika kamu bertaubat), artinya menganiaya orang lain karena mengambil
menghentikannya, (maka bagi kamu bunga darinya, dan tidak pula dianiaya
pokok) atau modal (hartamu, agar kamu karena harta pokok kalian dikembalikan
tidak menganiaya) dengan mengambil tanpa ada tambahan atau pengurangan,
tambahan (dan tidak pula teraniaya) melainkan sesuai dengan apa adanya”.(Al-
dengan menerima jumlah yang Imam Abul Fida Ismail Ibnu Kasir Ad-
kurang.”(Jalaluddin as-Suyuti, 1983) Dimasyqi, 2000)
Ibnu kasir menyebutkan bahwa Terkait dengan kalimat dhulmu,
Ayat ini merupakan ancaman yang keras sebagaimana terdapat dalam ayat di atas,
dan peringatan yang tegas terhadap orang- Ali Bin Abi Thalib menjelaskan bahwa

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 13


kalimat dhulmu tersebut terbagi kepada 3) Perintah menghidari riba
tiga, yaitu: (1) kedhaliman yang tidak dan melakukan jual beli
terampuni atau dosa besar; (2) kedhaliman 4) Larangan berlebihan dalam
yang terampuni atau dosa kecil; (3) mengelola ekonomi.
kedhaliman yang tidak boleh dibiarkan, 2. Adapun prinsip-prinsip ekonomi
yaitu kedhaliman sosial atau dosa Islam yang terdapat dalam Al-
kolektif.(Kementerian Agama RI, 2012) Qur`an menurut tafsir Ibnu Kasir,
Dengan demikian, larangan saling antara lain adalah sebagai berikut:
mendhalimi dalam kegiatan perekonomian a. Prinsip Halal (Q.S. An-Nisa
bukan hanya menyangkut hukum praktis [4]: 29)
saja, melainkan juga menyangkut dengan b. Prinsip Pemerataan (Q.S. Al-
kelansungan hidup masyarakat. Hasyr [59]: 7)
Kedhaliman atau kejahatan di bidang c. Prinsip Kemakmuran yang
ekonomi terwujud dalam segala bentuk Berkeadilan (Q.S. Al-Maidah
transaksi yang mengandung unsur [5]: 8)
penipuan (ghurur), manipulatif (maisir) d. Prinsip Tidak Saling
dan riba. Maka dari itulah, Islam melarang Mendhalimi (Q.S. Al-Baqarah
keras setiap transaksi atau praktik [2]: 279)
perdagangan yang tidak jujur, karena akan
mendhalimi salah satu pihak. F. DAFTAR PUSTAKA

E. KESIMPULAN Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Kasir Ad-


1. Prinsip dasar ekonomoni Islam Dimasyqi. (2000). Tafsir Ibnu Kasir,
dalam Al-Qur`an secara umum Terj. Bahrun Abu Bakar (Ke-I). Sinar
meliputi: Baru Algesindo.
a. Prinsip ketauhidan sebagai Arie Syantoso, Parman Komarudin, &
dasar utama ekonomi Islam Iman Setya Budi. (2018). Tafsir
b. Prinsip perintah Allah untuk Ekonomi Islam Atas Konsep Adil
aktivitas ekonomi, yang Dalam Transaksi Bisnis. Al-
meliputi: Iqtishadiyah : Ekonomi Syariah Dan
1) Perintah menggali karunia Hukum Ekonomi Syariah, 4(1), 20–
Allah di muka Bumi 39. https://ojs.uniska-
2) Perintah melakukan bjm.ac.id/index.php/IQT/article/view/
perniagaan 1595

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 14


Az-Zarkasyi. (1972). Al-Burhan fi ‘Ulum (ke-I). Aria Mandiri Gorup.
Al-Qur`an. ‘Isa al-Bab al-Halabi.
Jalaluddin as-Suyuti. (1983). Al-Itqan fi
‘Ulum Al-Qur`an (Ke-IV). Maktabah
Dar at-Turas.
Kementerian Agama RI. (2012). Al-
Qur`an dan Tafsirnya. Sinergi
Pustaka Indonesia.
Muhammad Abdul Manan. (1997). Teori
dan Praktek Ekonomi Islam. Dana
Bakhti Prima Yas.
Muhammad Quraish Shihab. (1996).
Sejarah & Ulum Al-Qur’an. Pustaka.
Firdaus.
Noeng Muhadjir. (1996). Metode
Penelitian Kualitatif (III). Rake
Sarasih.
P3EI. (2008). Ekonomi Islam. Raja
Grafindo Persada.
Saifuddin Azwar. (2007). Metode
Penelitian (VIII). Pustaka Pelajar.
Soerjono Soekanto. (1986). Pengantar
Penelitian Hukum. Universitas
Indonesia.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur
Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik
(ke-VI). Rineka Cipta.
Supiana dan M. Karman. (2002). Ulumul
Qur`an dan Pengenalan Metodologi
Tafsir. Pustaka Islamika.
Tim Penyusun Depdiknas. (2007). Kamus
Besar Bahasa Indonesia (ke-III).
Balai Pustaka.
yoyok Prasetyo. (2008). Ekonomi Syariah

Jurnal Al Mashaadir, Vol. 2, No.2, 2021 15

Anda mungkin juga menyukai