Anda di halaman 1dari 2

Mannan bernama lengkap Muhammad Abdul Mannan, ia lahir di Bangladesh pada tahun 1918.

Mannan memiliki istri yang bergelar master di bidang ilmu politik yang bernama Nargis Mannan.
Pada tahun 1960 Mannan menerima gelar master dibidang ekonomi dari Universitas Raishahi.
Kemudian ia bekerja di beberapa kantor ekonomi pemerintahan di Pakistan, antara lain: pada tahun
1960-an sebagai asisten pimpinan di the Federal Planning Comission of Pakistan. Kemudian Mannan
melanjutkan pendidikannya untuk program MA( economics) pada tahun 1970 di Michigan State
University, Amerika Serikat dan menetap di sana. Pada tahun 1973 ia berhasil mendapatkan gelar
MA (economics) dan melanjutkan untuk gelar doctor di universitas yang sama tetapi pada bidang
industry dan keuangan. Sesudah menuntaskan studi doktornya, Mannan menjadi dosen di Papua
New Guinea University of Technology. Selain menjadi dosen, ia juga diutus menjadi asisten dekan.
Kemudian Mannan diutus menjadi professor di Internasional Centre for Research in Islamic
Economics, Universitas King Abdul Azis di Jeddah. s1

Mannan mendefinisikan ekonomi Islam sebagai sebuah ilmu sosial yang mempelajari masalah–
masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yang diilhami oleh nilai – nilai islam. Ekonomi islam itu
berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang serta jasa didalam kerangka
masyarakat islam yang didalamnya jalan hidup islami ditegakkan sepenuhnya. Abdul Manan ketika
menjelaskan pengertian ekonomi Islam menyebutkan “Islamic economics is a social science which
studies the economics problems of a people imbued with the values of islam”. Dimana menurut
beliau ilmu ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah
ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.s2 216-218

Mannan mendukung pandangan yang menyatakan bahwa kepemilikan absolut terhadap segala
sesuatu hanyalah ada pada Allah SWT. Sebagai wakil amanah (khalifah-Nya) di muka bumi, manusia
diharuskan menggunakan semua sumber daya yang telah disediakan untuk kebaikan dan
kemaslahatannya. Mannan menyusun aturan berkaitan dengan kepemilikan individu dalam sistem
ekonomi Islam, yaitu:

1. tidak boleh ada aset yang menganggur. Setiap aset harus di manfaatkan secara terus-
menerus;
2. pembayaran zakat diwajibkan apabila telah memenuhi syarat;
3. penggunaan yang menguntungkan atau penggunaan untuk kegiatan yang menguntungkan;
4. penggunaan aset tidak boleh untuk hal-hal yang dapat mem bahayakan, baik bagi dirinya
maupun orang lain;
5. kepemilikan kekayaan secara sah;
6. keuntungan dari penggunaan yang benar serta tidak diperkenankan konsentrasi kekayaan
kepada sekelompok masyarakat;
7. penerapan hukum Islam tentang warisan.
8. penggunaan yang seimbang;

Pemerintah harus mengambil peran penting dalam perekonomian karena alokasi sumber daya tidak
dapat diserahkan pada kebebasan individu dalam kaitannya pencapaian kesejahteraan bersama.
Dengan mendukung kontrol dan pengawasan, Mannan menyatakan bahwa keadilan lebih penting
daripada efisiensi, terutama jika berhubungan dengan kebutuhan dasar.buku

Mannan menegaskan prinsip produksi yang harus mendapat perhatian penuh adalah kesejahteraan
ekonomi. Pernyataan tersebut juga terdapat dalam sistem ekonomi kapitalis, produksi harus
dilakukan dengan berdasarkan memperhatikan prinsip kesejahteraan ekonomi. Produksi dengan
prinsip kesejahteraan ekonomi menurut Mannan bukan hanya memikirkan soal keuntungan namun
juga lingkungan sekitar. Mannan menyatakan bahwa produksi berkaitan dengan utility atau
pencapaian nilai guna. Barang atau jasa yang diproduksi harus yang sesuai aturan syariah, yaitu halal
dan menguntungkan agar tercipta utility. Mannan menyebutkan peningkatan pendapatan dapat
diraih dengan penambahan tingkat produksi yaitu memanfaatkan sumber daya alam, modal, dan
tenaga kerja secara maksimal. S1 1648-1649

Anda mungkin juga menyukai