Anda di halaman 1dari 2

Stephen P Robins (2002) membedakan gaya pengambilan keputusan manajerial ke dalam empat

gaya berikut.

a. Gaya Direktif

Manajemen dengan gaya pengambilan keputusan yang direktif cenderung berpikir secara rasional
dan memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas. Tipe direktif cenderung berfokus pada
jangka pendek sehingga mampu melakukan pengambilan keputusan dengan cepat. Akan tetapi, hal
tersebut sering kali menimbulkan pengambilan keputusan berinformasi minimum dengan alternatif
yang terbatas.

b. Gaya Analitis

Manajemen bergaya pengambilan keputusan yang analitis cenderung memiliki tingkat toleransi yang
lebih tinggi terhadap ketidakjelasan daripada manajemen bergaya pengambilan keputusan yang
direktif. Oleh karena itu, gaya ini membutuhkan informasi yang lebih banyak untuk menyusun
alternatif pemecahan yang lebih banyak pula sebelum akhirnya memilih satu keputusan yang
dianggap paling tepat dari berbagai alternatif tersebut dengan sedemikian hati-hati.

c. Gaya Konseptual

Manajemen yang bergaya konseptual dalam pengambilan keputusan cenderung memiliki pandangan
yang luas dan melihat alternatif yang lebih bervariasi. Hal ini dikarenakan gaya tersebut berfokus
pada jangka panjang, sehingga akan mampu mengembangkan solusi yang lebih kreatif dan beragam
terhadap berbagai masalah yang teridentifikasi.

d. Gaya Perilaku

Pengambilan keputusan dengan gaya perilaku cenderung mengandalkan kerja sama dengan orang
lain. Gaya ini juga cenderung memperhatikan prestasi karyawan dan bersedia menerima saran dari
berbagai pihak. Meskipun mencoba menghindari dan meminimalisasi konflik, manajemen dengan
gaya perilaku sering kali menyelenggarakan rapat untuk mengkomunikasikan nilai-nilai yang
diyakininya karena penerimaan dari orang lain merupakan hal yang penting bagi decision maker
bergaya ini.

Kuzgun mengidentifikasi 4 gaya pengambilan keputusan, yaitu:

a. Gaya Rasional

Gaya pengambilan keputusan rasional ini bercirikan adanya kepastian berdasarkan pada hal-hal yang
rasional, eksak, dan masuk akal, kemampuan yang tinggi dalam perencanaan, kepercayaan yang
tinggi, cendrung menyelesaikan tugas dengan kontrol yang tinggi.

b. Intutive (intuisi)

Gaya intuisi ditandai dengan ketergantungan pada pengalaman batin, fantasi, dan kecenderungan
untuk memutuskan dengan cepat tanpa banyak pertimbangan atau pengumpulan informasi. Para
pengambil keputusan intuisi menerima tanggung jawab untuk pilihan, tetapi fokus pada emosional
kesadaran diri, fantasi dan perasaan, sering secara impulsive.
c. Dependent (dependen)

Gaya pengambilan keputusan dependen, menolak tanggung jawab atas pilihan mereka dan
melibatkan tanggung jawab kepada orang lain, umumnya figur otoritas. Dalam arti lain, gaya
keputusan ini cenderung atas keputusan orang lain yang mereka anggap sebagai figur otoritas
(seperti orang tua, keluarga, teman)

d. Indecisiveness (keraguan)

Gaya pengambilan keputusan Indecisiveness (keraguan) cenderung menghindari situasi pengambilan


keputusan atau tanggung jawab terhadap orang lain. Secara signifikan orang ragu-ragu perlu lebih
banyak waktu ketika mereka harus memilih suatu pilihan, tetapi mereka juga lebih selektif dan
kurang lengkap dalam pencarian informasi.

Anda mungkin juga menyukai