Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulia Nur Syifani

NIM : 230313056
Kelas : M231B

RESUME BAB 6

Pengambilan keputusan: Hakikat Pekerjaan Manajer


 Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah membuat sebuah pilihan dari dua alternatif atau lebih.
Adapun tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu
yang harus dilakukan. (Kusrini, 2007).
 Proses Pengambilan Keputusan

1. Identifikasi masalah dan kriteria keputusan serta mengalokasikan bobot


kepada kriteria.
2. Mengembangkan, menganalisis dan menyeleksi sebuah alternatis yang
dapat memecahkan masalah.
3. Implementasikan alternatif yang terpilih.
4. Evaluasi efektivitas keputusan.

 Fungsi Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah
mempunyai fungsi antara lain:
a. Pangkal permulaan, dari semua aktivitas manusia yang sadar terarah baik
secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional.
b. Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya menyangkut dengan hari
depan/masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.

 Tujuan Pengambilan Keputusan


Untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan
itu dapat berjalan lancar dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien.

 Perspektif Pengambilan Keputusan


Perspektif pengambilan keputusan (decision-making perspective)
menggambarkan seorang konsumen sedang melakukan serangkaian langkah-
langkah tertentu pada saat melakukan pembelian. Langkah tersebut meliputi
pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternatif, memilih, dan evaluasi pasca
perolehan.
 Proses Pengambilan Keputusan:
 Identifikasi masalah
 Identifikasi kriteria keputusan
 Alokasi bobot pada kriteria
 Penyusunan alternatif
 Analisis alternatif
 Pemilihan sebuah alternatif
 Penerapan alternatif
 Evaluasi efektivitas keputusan

 Macam-macam Keputusan:
1. Keputusan Yang Terpogram (programmed decision)
Merupakan keputusan yang dilaksanakan berulang-ulang dan rutin,
sehingga dapat dipogram.
2. Keputusan Setengah Program (half-programmed decision).
Merupakan keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebgaian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.
3. Keputusan Yang Tidak Terprogram (non-programed decision).
Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan
tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkuangn luar.

 Pengaruh Dalam Membuat Keputusan:

1. Eskalasi Komitmen
Merupakan tindakan meningkatkan atau memperluas suatu
komitmen awal terhadap suatu pryrk atau ivstasi ternteu meskipun
proyek atau investasi tersebut telah memberikan umpan balik negative
atau tidak menguntungkan.
2. Peranan Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi.
Thorsten Pachur dan Melanie Spaar, 2015, Suatu individu handal
adalah individu yamng cenderung menggunakan intuisi (yaitu,
spontan, berbasis afektif) dan didukung kemampuan mode keputusan
deliberatif (yaitu, usaha, perencanaan, dan analitik)
 Bias & Kekeliruan Pengambilan Keputusan

 Heuristic (petunjuk praktis)


 Bias Terlalu Percaya Diri
 Bias Kepuasaan Yang Cepat
 Efek Terlabuh
 Persepsi Yang Selektif
 Bias Konfirmasi (Framing Bias)
 Bias Terbatas (Framing Bias)
 Bias Ketersediaan (Availability Bias)
 Bias Perwakilan (Representation Bias)
 Bias Keacakan (Randomness Bias)
 Kesalahan Biaya Yang Ditanamkan (Sunk Cost Errors)
 Bias Mandiri (Self-Serving Bias)
 Bias Peninjauan Ke Belakang (Hinsight Bias)

 Pengambilan Keputusan Di Dunia Saat Ini


Pedoman dalam pengambilan keputusan yang efektif:
 Mengetahui kapan saatnya untuk menyerah.
 Mempraktekkan lima duduk perkara.
 Menjadi pengambil keputusan yang efektif.

Kebiasaan organisasi yang sangat dapat diandalkan:


 Tidak terkecoh oleh kesuksesan mereka.
 Menunda pada ahli di garis depan.
 Membiarkan situasi yang tak diharapkan memberikan solusinya.
 Menanamkan kerumitan/kompleksitas.
 Mangantisipasi batas mereka.

 Karakteristik Proses Pengambilan Keputusan Yang Efektif


 Fokus pada hal penting.
 Logis dan konsisten.
 Mengakui pemikiran subyektif dan obyektif dan
menghkombinasikan pemikiran analitis dan intuitif.
 Membutuhkan sebanyak mungkin informasi dan analisis untuk
menyelesaikan dilemma yang terjadi.
 Mendorong dan mengarahkan pengumpulan informasi yang
relevan dan pendapat yang diinformasikan.
 Langsung, bisa dianbdalkan, mudah diandalkan, dan fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai