Anda di halaman 1dari 2

Pengertian dari Kematangan Intelektual

Apa itu kematangan intelektual? Kematangan intelektual adalah kematangan dalam


menghadapi segala persoalan dengan menggunakan nalar atau logika, juga merupakan
kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional dan bertingkah secara efektif dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Dalam materi ini kita akan mempelajari manfaat kematangan intelektual dalam
mengambil keputusan. Apa itu keputusan?
 Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang
masalah, identifikasi masalah, hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau
rekomendasi.
 Menurut Bimbingan Konseling (BK), keputusan adalah hasil dari proses di mana
konseli, dengan bantuan konselor, melakukan pilihan dan menentukan langkah atau
tindakan selanjutnya.

A. Ragam Alternatif Pengambilan Keputusan


Jika itu adalah pengertian dari keputusan. Apa arti dari pengambilan keputusan?
Pengambilan keputusan adalah suatu pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan yang
melibatkan pencarian informasi dan penilaian pertimbangan yang diikuti proses penyesuaian
diri dan pemahaman terhadap tujuan serta nilai-nilai yang mendasari kebutuhan tersebut
dengan tujuan untuk meraih hasil terbaik yang diharapkan.
Terdapat beberapa ragam alternatif pengambilan keputusan yang bisa dipilih berdasarkan
jenis dan situasi permasalahan yang akan diambil. Berikut contoh yang dimaksud:
1. Pengambilan Keputusan Rasional
Pengambilan keputusan rasional, yaitu pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan
pertimbangan rasional berpikir dan lebih bersifat objektif. Keputusan ini berkaitan dengan
daya guna pikir, keputusan ini juga bersifat objektif dan dapat diukur. Gaya ini ditandai
dengan melibatkan langkah-langkah seperti mengidentifikasi masalah, mengumpulkan
informasi, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan mengimplementasikan keputusan
(pada dasarnya sistematis). Pengambilan keputusan rasional bertujuan untuk mencapai hasil
yang optimal, efisien, dan logis. Namun, pengambilan keputusan rasional juga memiliki
beberapa tantangan, seperti membutuhkan banyak informasi, waktu, dan sumber daya;
mungkin mengabaikan faktor-faktor emosional, sosial, atau etis dalam keputusan; dan
mungkin tidak sesuai dengan situasi yang dinamis, tidak pasti, atau ambigu
2. Pengambilan Keputusan Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi, yaitu pengambilan keputusan yang berdasarkan
perasaan hati yang sering kali bersifat subjektif. Pengambilan keputusan dengan gaya ini
membutuhkan waktu yang singkat untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas pada
umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan pihak
dan bersifat perasaan. Gaya ini ditandai dengan melibatkan faktor-faktor emosional, sosial,
dan etis dalam keputusan. Pengambilan keputusan intuisi bertujuan untuk mencapai hasil
yang sesuai dengan nilai-nilai, tujuan, dan harapan pribadi. Walaupun dengan menggunakan
cara ini bisa mendapatkan hasil yang cepat. Namun, pengambilan keputusan intuisi juga
memiliki beberapa tantangan, seperti mungkin mengabaikan informasi, logika, atau fakta
yang relevan; mungkin dipengaruhi oleh bias, prasangka, atau emosi negatif; dan mungkin
sulit untuk dijelaskan atau dibenarkan kepada orang lain
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman yaitu pengambilan keputusan yang
berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk
memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah
penyelesaiannya. Pengambilan keputusan ini memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan
dihasilkan. Cara ini membantu seseorang untuk belajar dari kesalahan dan keberhasilan di
masa lalu, serta mengadaptasi diri dengan situasi yang berubah. Namun, pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman juga memiliki beberapa tantangan, seperti mungkin
mengabaikan informasi, logika, atau fakta yang baru atau relevan; mungkin dipengaruhi oleh
bias, prasangka, atau emosi negatif; dan mungkin sulit untuk menghadapi masalah-masalah
yang kompleks, tidak pasti, atau ambigu
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta, yaitu pengambilan keputusan yang dibuat
berdasarkan data empiris dan fakta nyata sehingga dapat memberikan keputusan yang paling
sehingga tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi. Cara ini
melibatkan proses langkah-langkah seperti mengidentifikasi masalah, mengumpulkan
informasi, menganalisis alternatif, mengevaluasi konsekuensi, dan mengimplementasikan
keputusan. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta bertujuan untuk mencapai hasil yang
sehat, solid, dan baik. Namun, pengambilan keputusan berdasarkan fakta juga memiliki
beberapa tantangan, seperti membutuhkan banyak informasi, waktu, dan sumber daya;
mungkin mengabaikan faktor-faktor emosional, sosial, atau etis dalam keputusan; dan
mungkin tidak sesuai dengan situasi yang dinamis, tidak pasti, atau ambigu.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang, yaitu pengambilan keputusan yang
berdasarkan atas wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh seorang yang menjadi pemimpin.
Cara ini biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahan, atau oleh orang yang lebih
tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Proses ini tidak
memerlukan banyak informasi, waktu, atau diskusi, tetapi mengandalkan pada kepercayaan
dan loyalitas terhadap pengambil keputusan. Walau demikian cara ini juga memiliki
kelemahan seperti dipengaruhi oleh bias, menimbulkan sifat diktatorial dan kurang kreatif.

Anda mungkin juga menyukai