Sistem Reproduksi Pada Manusia
Sistem Reproduksi Pada Manusia
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari penis, testis, epididimis, vas deferens, uretra,
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Berikut adalah penjelasan singkat
fungsi bagian-bagian sistem reproduksi pria:
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis yang terjadi di dalam testis dan
dihasilkan dari sel spermatogonium. Testis terdiri dari pilinan tubulus seminiferus dimana di
dindingnya terjadi spermatogenesis. Proses pembentukan sperma terdiri dari tiga tahap
yaitu mitosis, meiosis I, dan meiosis II. Spermatogenesis distimulasi oleh lima hormon yaitu
testosteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen, dan
hormon pertumbuhan.
Sistem reproduksi pada wanita terdiri dari ovarium, oviduk, uterus, serviks, dan vagina.
Berikut adalah penjelasan singkat fungsi bagian-bagian sistem reproduksi wanita:
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis yang terjadi di dalam ovarium dan dihasilkan
oleh sel oogonium (sel indung telur). Ovum juga mengalami pembelahan mitosis dan
meiosis sebelum dilepaskan ke oviduk. Proses pelepasan tersebut disebut ovulasi.
Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka dinding rahim (endometrium) meluruh
sehingga terjadi menstruasi. Dalam menstruasi terdapat siklus menstruasi yang terjadi
sekitar 28 hari. Terdapat empat fase menstruasi yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase
ovulasi, dan fase pasca-ovulasi. Pada fase pasca-ovulasi ovum telah siap dibuahi. Namun
jika sampai hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, maka akan kembali ke fase menstruasi. Jika
terjadi pembuahan, menstruasi tidak terjadi dan zigot akan terbentuk.
Gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi pria meliputi hipogonadisme, kriptorkidisme,
uretritis, prostatitis, epididimitis, kanker prostat, dan orkitis. Sedangkan gangguan dan
penyakit pada sistem reproduksi wanita meliputi gangguan menstruasi, kanker vagina,
kanker serviks, kanker ovarium, endometriosis, dan infeksi vagina.