Anda di halaman 1dari 29

SISTEM

REPRODUKSI
ILHAM AMRU ZAIN
XI IPA 2
Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi manusia.

Indikator Kompetensi
► Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem reproduksi pada
manusia.
► Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem reproduksi pada
manusia
► Mendeskripsikan penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi manusia.
A. PENDAHULUAN
► Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak.

► Berkembang biak adalah upaya makhluk hidup untuk


melestarikan jenisnya.

► Sistem reproduksi pada manusia terdiri atas organ


reproduksi pria dan wanita.
1. Organ reproduksi pria terdiri atas penis, testis, dan
uretra.
2. Organ reproduksi wanita terdiri atas ovarium, uterus,
dan vagina.
B. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

1. Alat Reproduksi Pada Pria


 penis,
 testis,
 uretra, dan
 vesikula seminalis.
► Organ-organ reproduksi pria
mulai berkembang saat usia 9-15
tahun dan berhenti
perkembangannya di usia 20
tahun. 
a. Penis
tersusun dari:
1. jaringan otot
2. Jaringan spons yang lembut,
3. pembuluh darah,
4. jaringan saraf.

► Gambar organ reproduksi pria


b. Testis

► Tempat memproduksi sperma dan hormon reproduksi.

► Terletak di dalam skrotum (kantung pelir) yang berfungsi mengatur


temperatur testis agar sesuai untuk pembentukan sperma.

► Testis kiri sering tergantung lebih rendah dari yang kanan.

► Memiliki banyak tubulus seminiferus.


Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan
ikat.
Pada jaringan epitelium terdapat sel-sel induk sperma yang disebut
spermatogonium.
Di antara spermatogonium terdapat:
1. Sel sertoli berfungsi memberi makan sperma,
2. Sel Leydig berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
► Spermatogenesis dipengaruhi oleh banyaknya hormon, antara lain:

► Hormon gonadotrofin, dihasilkan oleh hipotalamus yang merangsang


kelenjar hipofisis bagian anterior agar mengeluarkan hormon FSH dan
LH.

► FSH (Folicle Stimulating Hormone), berfungsi mempengaruhi dan


merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel Sertoli untuk
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang berfungsi memacu
pembentukan sperma.

► LH (Luteinizing Hormone), berfungsi merangsang sel-sel Leydig agar


mensekresikan hormon testosteron.

► Hormon testosteron, dihasilkan oleh testis, berfungsi merangsang


perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir,
mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin
sekunder, memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mempengaruhi
proses spermatogenesis.
c. Vesikula seminalis

► Vesikula seminalis adalah kantong penyimpan sperma.

► Selama penyimpanan, sperma mengalami pematangan karena


mendapatkan nutrien dan kekebalan (viabilitas) dari kelenjar Cowpery
dan prostat.

d. Uretra

► Uretra merupakan saluran yang dilewati sperma sebelum dikeluarkan


dari tubuh
Sperma
► Struktur sperma terdiri dari
kepala, badan, dan ekor
(flagel).
► Pada bagian kepala terdapat
inti sel dan akrosom.
► Akrosom menghasilkan enzim
yang berfungsi membantu
sperma menembus sel telur.
► Pada bagian badan, terdapat
mitokondria sebagai tempat
berlangsungnya oksidasi sel
untuk membentuk energi
agar dapat bergerak aktif.
► Bagian ekor berupa flagel
yang merupakan alat gerak
sperma.

► Gambar struktur sperma


Proses pembentukan sperma 

► Proses pembentukan sperma di dalam testis dinamakan


spermatogenesis.
► Spermatogenesis terjadi ketika menginjak usia belasan
tahun.
► Mula-mula sel-sel induk sperma (spermatogonium)
membelah secara mitosis beberapa kali menghasilkan
banyak spermatogonium.
► Sebagian dari sel spermatogonium terus membelah
mitosis, sedangkan sebagian yang lain membesar menjadi
spermatosit primer.
► Spermatosit primer membelah secara meiosis (tahap I)
menghasilkan spermatosit sekunder.
► Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis
(tahap II) menghasilkan dua sel spermatid.
► Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel
spermatozoa (sperma).
Gambar skema spermatogenesis
2. Alat Reproduksi Wanita
► Alat reproduksi wanita terdiri atas:
– Ovarium, yaitu organ
penghasil sel telur (ovum).
Wanita memiliki dua ovarium
di kedua sisi rahim yang
berukuran seperti buah
anggur.
– Saluran telur (tuba falopi),
merupakan saluran yang
dilalui telur dari ovarium
menuju rahim.
– Uterus (rahim), merupakan
rongga yang luas tempat
tumbuh dan berkembangnya
janin.
– Vagina, merupakan lubang
tempat keluarnya janin pada
proses kelahiran dan tempat
keluarnya darah menstruasi.
►  Gambar susunan organ
reproduksi wanita
1. Ovum

► Proses pembentukan ovum di dalam ovarium dinamakan oogenesis.


► Di dalam tubuh embrio (fetus) terdapat sekitar 600.000 sel induk telur
(oogonium).
► Pada umur embrio lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara
mitosis, membentuk ±7 juta oosit primer.
► Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir.
► Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer berada dalam tahap
meiosis I (khususnya berada pada tahap profase I).
► Setelah masuk masa pubertas, dan perempuan sudah mengalami
menstruasi (haid), saat itu kelenjar hipofisis menghasilkan FSH yang
merangsang oosit primer untuk melanjutkan pembelahan.
► Oosit primer membelah menjadi dua sel yang ukurannya tidak sama.
► Sel yang berukuran kecil disebut badan polar pertama.
► Sedangkan sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder.
► Badan polar membelah meiosis (II) mengasilkan dua badan polar.
► Oosit sekunder membelah meiosis (II) menghasilkan satu sel yang
besar disebut ootid dan satu sel badan polar.
► Sel ootid berkembang menjadi sel telur (ovum).
• Gambar oogenesis
► Proses dan Siklus Terjadinya Mestruasi Pada Wanita

► Secara periodik, ovum yang matang akan dikeluarkan dari ovarium.

► Ovum bergerak menuju rahim.

► Rahim secara periodik mengalami penebalan dinding (endometrium)


sebagai persiapan menerima zigot hasil fertilisasi.

► Jika fertilisasi tidak terjadi maka ovum dan dinding rahim akan luruh
keluar dari rahim sebagai menstruasi (haid).

► Siklus menstruasi rata-rata 28 hari (tidak semua orang siklusnya


sama).

► Siklus menstruasi dikendalikan oleh hormon reproduksi.

► Saat menjelang dan sesudah menstruasi, sebagian remaja


perempuan diliputi suasana yang tidak menentu, perasaan yang
kurang nyaman, cepat marah, tersinggung dan terasa sakit di sekitar
rahim.
• Gambar Siklus menstruasi disertai dengan perubahan kadar
hormon-hormonnya
► Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon
gonadotropin.

► Gonadotropin merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (follicle


stimulating hormone).

► Pada awal siklus hari pertama sampai ke-14, folikel (tempat oosit)
melanjutkan perkembangannya karena pengaruh FSH.

► Terbentuklah folikel yang masak (folikel de Graaf) dan menghasilkan


hormon estrogen.

► Hormon estrogen berfungsi:


► merangsang pembelahan sel-sel dinding rahim,
► bertanggung jawab terhadap ciri-ciri sekunder anak perempuan,
► menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis dan
► merangsang hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing
hormone). LH berperanan merangsang pemasakan folikel de Graaf
untuk melakukan ovulasi (umumnya pada hari ke-14 dari siklus
menstruasi).
► Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum yang telah masak. Biasanya,
setiap ovulasi dihasilkan satu ovum.
► Progesteron menyebabkan endometrium menebal dan terdapat banyak
pembuluh darah.
► Selama 10 hari setelah ovulasi kadar progesteron dalam darah tinggi,
guna mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan.
► Uterus pada tahap ini siap untuk menerima dan memberi makan sel
telur yang telah dibuahi (zigot).
► Progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH.
► Bila fertilisasi tak terjadi, produksi progesteron menurun pada hari ke-
26.
► Dinding rahim luruh pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan dan
dinamakan menstruasi.
► Biasanya menstruasi berlangsung selama seminggu.
► Selanjutnya karena tidak ada lagi progesteron yang dibentuk, maka
FSH dibentuk kembali dan siklus dimulai lagi.
► Masa subur wanita diawali sejak mengalami menstruasi (sekitar umur
9 -15 tahun) sampai masa menopause (sekitar umur 45-49 tahun).
► Pada saat menopause, wanita tidak dapat melakukan ovulasi karena
semua oosit primernya telah mengalami degradasi.
C. KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI

► Kelainan pada organ reproduksi dapat mengganggu proses reproduksi.

► PMS adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

► PMS menyebabkan infeksi pada organ reproduksi.

► Kasus Penyakit Menular Seksual (PMS) cukup banyak terjadi di


kalangan remaja.

► Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan


menyebabkan sakit berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan
kematian.
• Gejala-gejala infeksi penyakit menular seksual
pada laki-laki, antara lain:
► Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis

► Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada alat kelamin

► Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam

► Rasa gatal pada alat kelamin

► Rasa sakit pada saat kencing

► Kencing nanah atau darah yang berbau tidak enak

► Kehilangan berat badan yang drastis, disertai diare terus-menerus, dan


sering demam serta berkeringat saat malam.
• Gejala-gejala penyakit menular seksual pada
perempuan, antara lain:
► Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing

► Rasa nyeri pada perut bagian bawah

► Keluar lendir pada vagina

► Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan
kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya

► Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal

► Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin


• Macam PMS adalah sebagai berikut:

a. Gonorrhoea (GO)  

► GO disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.


► Masa inkubasinya adalah 2-10 hari setelah bakteri masuk ke dalam
tubuh.
► Gejala pada laki-laki adalah
1. rasa sakit pada saat kencing,
2. keluarnya nanah kental kuning kehijauan,
3. ujung penis tampak merah dan agak bengkak.
► Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada
juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental
berwarna kekuningan.  
► GO menyebabkan kemandulan.
► Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat
diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi mata yang
menyebabkan kebutaan.
b. Sifilis (raja singa)  

► Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

► Masa inkubasinya berlangsung 3-4 minggu, tetapi terkadang sampai


13 minggu.

► Gejalanya adalah
1. timbul benjolan dan bercak kemerahan di sekitar alat kelamin,
2. pusing-pusing, dan
3. nyeri tulang sekitar 6-12 minggu.

► Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala


apa-apa, atau disebut masa laten.

► Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan saraf


otak, pembuluh darah dan jantung.

► Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang


dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan
keterbelakangan mental.
c. Herpes genital  

► Herpes genital disebabkan oleh virus Herpes simplex.


► Mempunyai masa inkubasi 4-7 hari sesudah virus masuk ke
dalam tubuh.
► Gejalanya adalah bintil-bintil berair (berkelompok seperti
anggur) dengan rasa nyeri di sekitar alat kelamin. Kemudian
bintil ini pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak,
lalu hilang sendiri. Gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri
tahap awal.
► Pada perempuan, seringkali menimbulkan kanker mulut rahim
pada tahun kemudian.
► Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan anti virus
bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya penyakit diderita.
d. Klamidia  
► Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
► Masa inkubasi berlangsung 7-21 hari.
► Pada perempuan, gejalanya adalah keluarnya cairan dari alat kelamin
atau ”keputihan encer” berwarna putih kekuningan disertai rasa nyeri
di rongga panggul.
► Pada perempuan penyakit ini dapat menyebabkan:
1. Kemandulan,
2. cacatnya saluran telur,
3. radang saluran kencing,
4. robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum
waktunya (prematur).
► Pada laki-laki, gejalanya:
1. rasa nyeri saat kencing,
2. keluar cairan bening dari saluran kencing dan
3. jika infeksinya lebih parah maka cairan semakin sering keluar dan
bercampur darah.
► Pada laki-laki akibatnya adalah:
1. rusaknya saluran air mani
2. kemandulan, dan
3. radang saluran kencing.
e. Trichomoniasis  
► Trikomoniasis disebabkan oleh parasit
Trichomonas vaginalis.
► Gejalanya adalah:
► cairan vagina encer, berwarna kuning
kehijauan, berbusa dan berbau busuk,
► vulva agak bengkak, kemerahan, dan
gatal.

f. Kandidiasis vagina
► Kandidiasis vagina merupakan keputihan
yang disebabkan oleh jamur Candida
albicans.
► Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di
kulit maupun di dalam liang vagina. Tetapi
pada keadaan tertentu, jamur ini semakin
meluas sehingga menimbulkan keputihan.  
► Gejalanya berupa
– keputihan berwarna putih seperti susu,
bergumpal, disertai rasa gatal, dan
panas,
– kemerahan pada alat kelamin dan di
sekitarnya.  
g. Kutil kelamin  
► Kutil kelamin disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).
► Gejalanya adalah terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar
kemaluan.
► Akibat pada perempuan:
► 1. kutil kulit di daerah kelamin sampai dubur,
► 2. kutil di selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher
rahim.
► 3. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali.
► 4. Kutil kelamin bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker
kulit di sekitar kelamin.
► Akibat pada laki-laki:
► 1. Kutil di alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam.
► 2. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari.
Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya.

► Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas


menyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap
menghilangkan kutilnya saja.  
h. HIV/AIDS
► AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) adalah kumpulan gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat
terinfeksi virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus).
► Orang yang terinfeksi virus HIV tidak dapat
mengatasi serangan infeksi penyakit lain
karena sistem kekebalan tubuhnya menurun
terus secara drastis.
► HIV ditularkan lewat hubungan seksual
dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV.
1. Cara Penularan HIV
HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh penderita, tetapi yang bisa
ditularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah dan
cairan vagina.
Cara-cara penularannya adalah:
► Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang
yang positif terinfeksi virus HIV.
► Pemakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV
► Menerima tranfusi darah yang tercemar HIV
► Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam
kandungannya
2. Tanda dan Gejala HIV/AIDS
► Awalnya penyakit HIV tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus.
► Beberapa minggu sesudah terinfeksi penderita baru akan merasakan
seringkali menderita penyakit ringan seperti flu atau diare.
► Penderita dari luar memang tampak sehat hingga 3-4 tahun.
► Tahun ke-5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat
badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi
pembengkakan di daerah kelenjar getah bening.  

3. Cara menghindari HIV / AIDS


► Tidak berganti-ganti pasangan
► Menghindari hubungan seksual di luar nikah
► Menghindari transfusi darah yang tak jelas asalnya.
► Menggunakan alat-alat medis dan non-medis yang terjamin steril.

4. Pengobatan HIV/AIDS
► Belum ditemukan cara pengobatan yang tuntas, sehingga hanya
menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan
tubuhnya.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai