Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM CoE PROYEK KEMANUSIAAN

PENGOLAHAN SAMPAH DI DUSUN KAYU PUTIH DAN KEGIATAN


BELAJAR MENGAJAR DI DUSUN MELAKA, DESA KAYUPUTIH

OLEH:

1. I Ketut Adi Darma Yatra (1913011013)

2. Kadek Nicelia Pramesti (1913011052)

3. Made Tiara Maharani (1913011068)

4. Putu Pradnya Indirayanti (1913011064)

5. Putu Tri Pancani (1913011063)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2021
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PROGRAM CoE PROYEK KEMANUSIAAN TAHUN 2021

JUDUL : PENGOLAHAN SAMPAH DI DUSUN KAYU


PUTIH DAN KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR DI DUSUN MELAKA, DESA
KAYU PUTIH
NAMA KELOMPOK : KELOMPOK 1
PRODI/ FAK : S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA/
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM

DISAHKAN

OLEH

Dosen Pembimbing

Dr. I Nyoman Sukajaya, M.T.

NIP. 196711151993031001
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
RINGKASAN PROPOSAL.................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi ......................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra .................................................................................. 2
BAB II SOLUSI DAN TARGET ......................................................................... 5
2.1 Solusi ........................................................................................................ 5
2.2 Target........................................................................................................ 6
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................. 7
3.1 Tahap Pelaksanaan ................................................................................... 7
3.2 Metode Pendekatan .................................................................................. 8
3.3 Partisipasi Masyarakat Sasaran ................................................................ 9
BAB IV JADWAL KEGIATAN ........................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 10

iv
RINGKASAN PROPOSAL
Semenjak pandemi Covid-19 Indonesia mengalami berbagai perubahan,
diantaranya yaitu dalam bidang perekonomian, perindustrian, serta bidang
pendidikan. Akibat dari pandemi Covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya
berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di
Indonesia. Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan
yaitu sistem pembelajaran di Indonesia tidak dapat dilaksanakan secara tatap
muka melainkan dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Hal ini
menyebabkan banyak kendala yang dihadapi guru maupun siswa.
Permasalahan utama yang sedang dialami oleh masyarakat sasaran yakni,
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, tidak adanya fasilitas yang
memadai untuk menanggulangi sampah dalam jumlah yang banyak, dan
meningkatnya jumlah siswa yang mengalami buta huruf serta kurangnya minat
siswa dalam bidang sastra bali yaitu aksara bali.
Berdasarkan prioritas permasalahan yang dialami oleh masyarakat sasaran, maka
adapun solusi yang akan ditawarkan atau program kerja yang berupa sosialisasi,
pendampingan edukasi terkait pengolahan sampah, pengajuan tempat
pembuangan akhir (TPA), pengelolaan sampah, dan melakukan kegiatan belajar
mengajar untuk meningkatkan minat siswa dalam bidang sastra bali khususnya
aksara bali serta meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan
berhitung tingkat sekolah dasar.
Terdapat beberapa target yang ingin dicapai yaitu menumbuhkan kesadaran
msyarakat terkait pengelolaan sampah dengan melakukan sosialisasi secara
bertahap, membantu masyarakat dalam pengolahan sampah, menumbuhkan rasa
tanggung jawab untuk menjaga lingkungan, terlaksananya program pengelolaan
sampah organik dan anorganik secara berkelanjutan, membantu siswa mengenal,
membaca, dan menulis huruf dengan baik, meningkatkan minat siswa dalam
mempelajari sastra bali khususnya aksara bali, dapat meningkatkan semangat dan
minat siswa dalam belajar.
Metode pendekatan yang digunakan di dalam menjalankan semua program kerja
ini adalah metode pendekatan sosial. Pendekatan sosial yang dilakukan melalui
kegiatan seperti mengadakan sosialisasi yang didalamnya terdapat interaksi
langsung dengan masyarakat ataupun perangkat desa setempat. Metode
pendekatan sosial ini digunakan untuk mempermudah di dalam melakukan
komunikasi dengan masyarakat serta aparat desa sasaran.

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Desa Kayuputih merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Desa ini berjarak kurang lebih 15 km
dari Kota Singaraja yang merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Buleleng.
Jumlah penduduk Desa Kayuputih yaitu sebanyak 5400 jiwa. Luas wilayah
Desa Kayuputih yaitu 14,95 km2 atau 1495 Ha dengan ketinggian sekitar 700
meter di atas permukaan laut dengan banyak curah hujan rata-rata 95 cm
pertahun. Desa Kayuputih terdiri dari 5 (lima) Dusun/Banjar Dinas
diantaranya yaitu: Dusun/Banjar Dinas Kayuputih, Dusun/Banjar Dinas
Melaka, Dusun/Banjar Dinas Sinalud, Dusun/Banjar Dinas Panti, dan
Dusun/Banjar Dinas Bhuanasari. Selain itu, Desa Kayuputih memiliki 2 (dua)
Desa Adat/Desa Pakraman yaitu: Desa Adat/Desa Pakraman Sinalud dan Desa
Adat/Desa Pakraman Kayuputih Melaka.

Semenjak pandemi Covid-19 Indonesia mengalami berbagai perubahan,


diantaranya yaitu dalam bidang perekonomian, perindustrian, serta bidang
pendidikan. Akibat dari pandemi Covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya
berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di
Indonesia. Kebijakan pemerintah yang harus diterapkan oleh semua
masyarakat yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya
yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala
pekerjaan di dalam rumah. Berbicara mengenai bidang pendidikan yang
merupakan salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi Covid-
19, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu
sistem pembelajaran di Indonesia tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka
melainkan dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Hal ini menyebabkan
banyak kendala yang dihadapi guru maupun siswa.

1
Seiring dengan kemajuan sosial ekonomi masyarakat di Indonesia, sampah
dan limbah rumah tangga juga meningkat. Sementara kesadaran penduduk
tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan masing sangat minim atau
kurang. Persoalan sampah menjadi sangat serius karena tidak banyaknya
sampah yang berserakan di tepi-tepi jalan, di sekolah, dan bahkan sampai
menyumbat saluran air atau sungai di beberapa wilayah Indonesia. Selain itu,
belum terlaksanakannya program yang dirancang oleh pemerintah dalam
upaya menangani sampah secara maksimal.

1.2 Permasalahan Mitra


Dari analisis situasi yang telah dipaparkan di atas, adapun permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat sasaran adalah sebagai berikut.
a. Dari observasi dan wawancara singkat yang sudah dilakukan dengan
Bapak Kepala Desa Kayuputih, masyarakat di Desa Kayuputih khususnya
di Dusun/Banjar Dinas Kayuputih mengalami kesulitan dalam menangani
sampah organik maupun anorganik. Sampah yang dihasilkan perhari di
desa tersebut mencapai 300 kg. Selain itu, kesadaran dan kepedulian
masyarakat desa terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan desa
sangat kurang. Hal ini tampak dari banyaknya sampah yang berserakan di
pinggiran jalan desa ataupun di pemukiman dan di peladangan yang sangat
mengganggu pemandangan serta mengakibatkan pencemaran tanah. Di
samping itu, beberapa lahan di perbukitan mulai banyak yang gundul,
hutan-hutan desa banyak yang beralih fungsi menjadi peladangan dan
jalan-jalan menuju villa di pinggir jurang atau di kaki bukit.

Belum adanya tempat pembuangan sampah akhir di Desa Kayuputih juga


merupakan salah satu permasalahan yang dialami desa tersebut. Hal ini
dikarenakan banyaknya wilayah rumah penduduk, villa, ladang warga,
hingga hutan, yang tidak boleh di tempati untuk pembuangan sampah
akhir dengan alasan akan mengganggu masyarakat desa karena bau
sampah yang menyengat. Dengan permasalahan tersebut, kepala desa
kemudian membuat kebijakan untuk memindahkan sampah di Desa

2
Kayuputih ke tempat pembuangan akhir di desa lain. Namun, pihak desa
tersebut sedikit terganggu akan hal tersebut, sehingga Kepala Desa
Kayuputih menjadi kebingunganan terkait pembuangan sampah di
desanya.

Kebijakan kepala desa mengenai pengolahan dan pengelolaan sampah juga


belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini dilihat dari kebijakan kepala
desa dalam membuat program bank sampah. Awal dilaksanakan program
bank sampah tersebut membuat masyarakat sangat antusias. Namun
seiring berjalannya waktu, minat masyarakat terkait program bank sampah
tersebut mulai berkurang sehingga menyebabkan kebijakan kepala desa
mengenai program bank sampah mulai tidak dihiraukan lagi oleh
masyarakat. Karena hal tersebut, program bank sampah ini tidak
dilanjutkan lagi untuk sementara waktu.

b. Dari observasi dan wawancara singkat yang sudah dilakukan dengan


Bapak Kepala Desa Kayuputih, anak-anak di desa tersebut terutama di
Dusun/Banjar Dinas Melaka mengalami kesulitan dalam belajar
khususnya pada kondisi pandemi Covid-19. Mereka kesulitan untuk
memahami materi yang diberikan oleh guru secara daring, karena belajar
di rumah tidak seperti belajar di sekolah pada umumnya. Bahkan, karena
pandemi anak-anak yang duduk di bangku kelas 4 (empat) Sekolah Dasar
belum bisa membaca. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena akan
menyebabkan anak tersebut buta huruf. Ini akan berdampak buruk pada
masa depan anak-anak tersebut ketika menempuh sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi.

Kurangnya wawasan anak-anak dalam memahami budaya di dalam


pendidikan juga merupakan permasalahan yang dialami desa tersebut.
Contohnya aksara bali. Banyak anak yang tidak bisa membaca dan
menulis aksara bali karena kurangnya minat serta minimnya pendidik yang
mengajarkan mereka akan hal tersebut, terlebih lagi dalam situasi pandemi

3
Covid-19 ini yang membuat mereka hanya diam di dalam rumah dan guru
hanya memberikan tugas tanpa menjelaskan materi.

4
BAB II
SOLUSI DAN TARGET

2.1 Solusi
Program kerja yang akan dilaksanakan merupakan program kerja yang
bersifat sebagai program komplementer. Dikatakan sebagai program kerja
yang bersifat komplementer karena program yang dilaksanakan sudah ada
atau sudah pernah dilakukan sebelumnya. Jadi, kita hanya memaksimalkan
kegiatan tersebut agar berjalan dengan lancar dan berjangka panjang.
Relevansi program yang akan dilaksanakan yaitu “Pengolahan Sampah di
Dusun Kayu Putih dan Kegiatan Belajar Mengajar di Dusun Melaka, Desa
Kayu Putih” ini dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang
telah dipaparkan di atas. Permasalahan utama yang sedang dialami oleh
masyarakat sasaran yakni, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan, tidak adanya fasilitas yang memadai untuk menanggulangi
sampah dalam jumlah yang banyak, dan meningkatnya jumlah siswa yang
mengalami buta huruf serta kurangnya minat siswa dalam bidang sastra bali
yaitu aksara bali.

Berdasarkan prioritas permasalahan yang dialami oleh masyarakat sasaran,


maka adapun solusi yang akan ditawarkan atau program kerja yang berupa
sosialisasi, pendampingan edukasi terkait pengolahan sampah, pengajuan
tempat pembuangan akhir (TPA), pengelolaan sampah, dan melakukan
kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan minat siswa dalam bidang
sastra bali khususnya aksara bali serta meningkatkan kemampuan siswa
dalam membaca, menulis, dan berhitung tingkat sekolah dasar. Oleh karena
itu dirancang program kerja yang diharapkan mampu memberikan solusi
kepada masyarakat sasaran agar dapat meningkatkan rasa kepedulian
masyarakat mengenai sampah, meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca, mengenal huruf, dan minat siswa dalam bidang sastra bali.

5
2.2 Target
Berdasarkan solusi atau program kerja yang direncanakan untuk masyarakat
sasaran, maka diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan tercapai secara
optimal. Terdapat beberapa target yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut.
a. Menumbuhkan kesadaran msyarakat terkait pengelolaan sampah dengan
melakukan sosialisasi secara bertahap.
b. Membantu masyarakat dalam pengolahan sampah.
c. Menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga lingkungan.
d. Terlaksananya program pengelolaan sampah organik dan anorganik
secara berkelanjutan.
e. Membantu siswa mengenal, membaca, dan menulis huruf dengan baik.
f. Meningkatkan minat siswa dalam mempelajari sastra bali khususnya
aksara bali.
g. Dapat meningkatkan semangat dan minat siswa dalam belajar.
Jika target masyarakat sasaran tercapai, maka kami merasa puas dan senang
karena program kerja yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Pelaksanaan


Adapun tahap pelaksanaan yang akan dilakukan di dalam program kerja ini yaitu
sebagai berikut.
A. Pengolahan Sampah
1. Mempersiapkan materi/bahan yang akan digunakan untuk sosialisasi.
Mempersiapkan materi/bahan yang akan digunakan untuk sosialisasi
dalam hal ini yaitu membantu membuat kartu iuran sampah desa dan
membuat brosur sosialisasi yang akan dibagikan ke masyarakat secara
mengunjungi rumah warga satu persatu, mengingat situasi pandemi Covid-
19 yang dihadapi saat ini serta diberlakukannya Pemberlakukan
Pembatasan Kegiatan Masarakat (PPKM) Darurat membuat keterbatasan
dalam melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke masyarakat.
2. Melakukan sosialisasi terkait pengolahan sampah.
Melakukan sosialisasi dengan mengunjungi rumah warga satu persatu
serta membagikan kartu iuran sampah desa dan brosur sosialisasi.
3. Melakukan sosialisasi dengan aparat desa, ketua pengolahan sampah, serta
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Sosialisasi akan dibantu oleh narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) yang akan menjelaskan terkait pengolahan sampah organik dan
anorganik.
4. Mengamati proses pengolahan sampah organik dan anorganik.
.
B. Belajar dan Mengajar
1. Mengadakan sosialisasi kepada sekaha truna truni terkait pembelajaran
yang dilakukan
Diadakannya sosialisasi ini bertujuan agar para sekaha truna truni ini
dapat ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai tim
pengajar. Hal ini dilakukan agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan jangka panjang.
2. Berkoordinasi kepada kepala dusun terkait masyarakat sasaran

7
Masyarakat sasaran yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran
adalah siswa kelas 1 sampai 6 SD. Pertimbangan memilih masyarakat
sasaran adalah siswa yang duduk di kelas 1 sampai 3 SD masih ada yang
belum bisa membaca, menulis, bahkan berhitung dan siswa yang duduk di
kelas 4 sampai 6 SD sudah mendapatkan materi aksara bali tetapi siswa
belum maksimal.
3. Mempersiapkan bahan ajar, lembar kerja siswa, dan video pembelajaran
yang akan digunakan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Sebelum melaksanaan kegiatan pembelajaran, penulis membuat bahan
ajar, lembar kerja siswa, dan video pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sasaran.
4. Melaksanakan pembelajaran yang membantu siswa kelas 1 sampai 3 SD
meningkatkan kemampuan dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara luring dengan menerapkan
protokol kesehatan dan sesuai dengan bahan ajar yang sudah disusun
sebelumnya.
5. Melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan minat anak-anak kelas 4
sampai 6 mengenai kebudayaann bali khususnya aksara bali.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara luring dengan menerapkan
protokol kesehatan dan sesuai dengan bahan ajar yang sudah disusun
sebelumnya.
6. Melakukan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.
Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengukur sampai mana tingkat
pemahaman siswa melalui tes tertulis.

3.2 Metode Pendekatan


Metode pendekatan yang digunakan di dalam menjalankan semua program kerja
ini adalah metode pendekatan sosial. Pendekatan sosial yang dilakukan melalui
kegiatan seperti mengadakan sosialisasi yang didalamnya terdapat interaksi
langsung dengan masyarakat ataupun perangkat desa setempat. Metode
pendekatan sosial ini digunakan untuk mempermudah di dalam melakukan
komunikasi dengan masyarakat serta aparat desa sasaran. Sehingga dengan

8
digunakannya metode ini mampu mempermudah untuk membantu dan
memberikan solusi terkait permasalahan dan kendala yang dihadapi masyarakat
Desa Kayuputih.

3.3 Partisipasi Masyarakat Sasaran


Adapun partisipasi masyarakat di dalam melaksanakan program kegiatan yang
telah disusun yaitu sebagai berikut.
a. Menyimak sosialisasi mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik.
b. Memilah sampah organik dan anorganik sebelum di angkut oleh Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM).
c. Menyimak sosialisasi mengenai pembelajaran untuk sekaa truna truni.
d. Menyimak pembelajaran yang sedang berlangsung secara luring.
e. Bertanya apabila dirasa terdapat materi yang belum dipahami.
f. Menjawab lembar kerja siswa dan evaluasi yang diberikan.

9
BAB IV
JADWAL KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Juni Juli Agustus


Minggu Minggu Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 1
4 1
28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6

Observasi tahap 1
penyerahan surat
tugas
Observasi tahap 2
mengenai
pengolahan
sampah di desa
temukus
Berdiskusi dengan
aparatur desa yang
didampingi oleh
ketua BSC

10
Observasi tahap 3
Observasi lokasi
tempat pemilahan
sampah sementara
Pembuatan kartu
iuran sampah desa
dan brosur
sosialisasi
Pembuatan materi
pembelajaran
kalistung dan
aksara bahasa bali
Sosialisasi kepada
Sekaa Truna Truni
Br. Dinas Melaka
Pelaksanaan
pembelajaran
kalistung dan
aksara bahasa bali
Sosialisasi kepada

11
penduduk serta
pembagian kartu
iuran desan dan
brosur
Persiapan
sosialisasi
pengelolaan
sampah organik
dan anorganik
dengan DLH
Sosialisasi
pengelolaan
sampah organik
dan anorganik
dengan DLH
sebagai pemateri
Pembuatan materi
pembelajaran
kalistung dan
aksara bahasa bali

12
Pelaksanaan
pembelajaran
kalistung dan
aksara bahasa bali
Pengawasan
pelaksanaan
pengolahan
sampah organik
dan anorganik
Pembuatan materi
pembelajaran
kalistung dan
aksara bahasa bali
Pelaksanaan
pembelajaran
kalistung dan
aksara bahasa bali
Pengawasan
pelaksanaan
pengolahan

13
sampah organik
dan anorganik
Evaluasi
Pelaksanaan
kegiatan
Penyusunan
laporan kegiatan
Seminar kegiatan

14
DAFTAR PUSTAKA

Rati, N. W, dkk. (2014). Mewujudkan Desa Kayuputih Sebagai Model Desa Hijau
Bebas Sampah Plastik.

Undiksha, LPPPM. 2021. Panduan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Daring


(KKNbD).

Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha

Anda mungkin juga menyukai