Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKNT)

PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA SD DI DESA TONGGING MELALUI


BIMBINGAN BELAJAR SECARA LURING

OLEH :

NAMA : FIRDAUS EKA NGENCA SINURAYA

NIM : 1913071032

FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI : S1 PENDIDIKAN IPA

PUSAT KULIAH KERJA NYATA

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KKNT.............................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

RINGKASAN.................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................2

1.1 Analisis situasi.......................................................................................................2

a. Lokasi Desa Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo...........................2

b. Persoalan Keseluruhan Yang Dihadapi................................................................2

1.2 Permasalahan Mitra............................................................................................2

BAB II SOLUSI DAN TARGET...................................................................................3

2.1 Solusi......................................................................................................................3

2.2 Target.....................................................................................................................3

BAB III METODE PELAKSANAAN..........................................................................5

3.1 Teknik Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................5

a. Tahap atau Langkah-Langkah Pelaksanaan Program...................................5

b. Metode Pendekatan.............................................................................................5

c. Partisipasi Masyarakat........................................................................................5

3.2 Rencana Kegiatan.................................................................................................6

BAB IV HASIL PELAKSANAAN PROGRAM..............................................6

4.1 Observasi.............................................................................................................6

4. 1. 1 Melakukan kunjungan awal ke Desa Tongging………………………………7

4.1.2 Pengajuan Surat Tugas Kepada Kepala Desa Tongging……..………….……10

iii
4. 2 Melaksanakan Bimbingan Belajar…………..……………………………..…….11

4.2.1 Bimbingan belajar minggu pertama dan kedua………..…………...........……12

4.2.3 Bimbingan belajar minggu ketiga……………………………………..…..……14

4.3 Kebersihan Lingkungan......................……..………………………………..……14

BAB V
PENUTUP.......................................................................................................................15

5.1 Kesimpulan...............................................................................................................15
REFRENSI

iv
RINGKASAN

Kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh
seluruh mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha sebagai salah satu mata kuliah syarat
kelulusan. Pada tahun ini KKN yang dijalankan berbeda dengan KKN sebelumnya karena
dilaksanakan di desa atau lingkungan masing-masing mahasiswa. KKN ini dilaksanakan
seperti ini dikarenakan masa pandemi COVID-19 di Indonesia.
Desa Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo terletak di Provinsi Sumatera Utara.
Penduduk dari desa Tongging terdiri dari kurang lebih 300 kepala rumah tangga. Penduduk
yang ada di desa ini pada umumnya berprofesi sebagai petani, karena wilayah tersebut yang
subur dan cocok dijadikan sebagai lahan pertanian. Desa kecil ini adalah salah satu desa yang
terkenal sebagai desa rekreasi atau pariwisata di sekitar danau Toba. Penduduk dari desa
Tongging terdiri dari 300 kepala rumah tangga. Penduduk yang ada di desa ini pada
umumnya berprofesi sebagai petani, karena wilayah yang subur dan cocok dijadikan sebagai
lahan pertanian untuk beberapa jenis tanaman. Mayoritas petani di desa ini menanam bawang
merah, kopi dan tanaman buah musiman lainnya seperti mangga. Sebagian penduduk
membuka usaha kegiatan berwista disekitar danau Toba, dan sebagian melakukan usaha
dengan membuat keramba ikan di danau.
Adapun kegiatan yang dapat saya berikan kepada masyarakat desa Tongging agar siswa
tetap semangat belajar dari rumah, yaitu:
1. Melakukan bimbingan belajar berkelompok sebagai penambahan pengetahuan siswa
yang akan dilaksanakan sesuai protocol kesehatan covid-19.
2. Melakukan ajakan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk
menciptkan lingkungan tetap bersih dan sehat.
Disamping mengajak masyarakat dan anak anak untuk melakukan kegiatan diatas, setiap
kegiatan akan diakukan sesuai dengan protokol kesehatan, sebagai salah satu cara memutus
rantai penyebaran virus covid.

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis situasi
a. Lokasi Desa Tonnging,Kecamatan Merek, Kabupatn Karo.
Desa Tongging adalah desa kecil yang berada di sebelah barat danau Toba. Kawasan
Tongging merupakan kawasan wisata yang terkenal hanya unuk masyarakat lokal, karena
belum banyak diekspos dan dikembangkan dan dikelola dengan benar. Kawasan Tongging
sangat strategis dengan paduan tepi danau dan perbukitan. Penduduk dari desa Tongging
terdiri dari kurang lebih 300 kepala rumah tangga. Penduduk yang ada di desa ini mayoritas
berprofesi sebagai petani, karena wilayah tersebut yang subur dan cocok dijadikan sebagai
lahan pertanian, selain itu kawasan itu juga dijadikan salah satu objek wisata. Mayoritas
petani di desa ini menanam palawija dan buah musiman yang dipasarkan keluar kota. Tak
hanya petani sebagian kecil penduduk desa ini berprofesi sebagai Guru, Pedagang dan
sebagian kerja kantoran di kota.
Kondisi keyakinan penduduk desa Tongging terdiri dari agama Islam, agam Khatolik dan
agama Kristen. Oleh sebab itu ada beberapa gereja dan Masjid yang bisa kita temukan di desa
ini, Sebagai contoh Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), HKBP dan Gereja Katolik. Desa
Tongging juga dikenal sebagai salah satu desayang rutin mengadakan program gotong
royong setiap awal bulan dan akhir bulan dengan tujuan agar tetap terjaga kebersihannya
lingkungan kawasan perumahan baik di sekitar danau.

1.2 Permasalahan Mitra


Pandemic COVID-19 yang menyerang sangat memberikan pengaruh buruk erhadap
kehidupan masyarakat, tidak hanya terjadi kemunduran pada perekonomian dan kesehatan
namun berdampak juga terhadap pendidikan yang pastinya berdampak besar kepada para
peserta didik kini sulit mendapatkan pembelajaran yang baik, dimana guru hanya
memberikan beban belajar sepertti mengerjakan tugas di rumah tanpa memberikan
pengetahuan terlebih dahulu sehingga banyak siswa yang tidak memahami materi yang ada di
sekolah. Para orang tua pun banyak yang mengeluh karena kesulitan dalam mendampingi
anaknya belajar dirumah.

2
Dimasa Pandemi Covid-19 ini Khususnya di masyarakat desa Tongging masalah yang
kini dihadapi desa Tongging yaitu orang tua kewalahan dalam mendidik dan mengajari anak-
anaknya dari rumah, selain karena minimnya wawasan dan pengetahuan, para orangtua juga
sibuk bekerja di kebun mereka masing-masing untuk memantau ladangnya. Disamping itu
siswa merasakan kejenuhan dalam belajar dengan metode pembelajaran daring dimana siswa
hanya datang kesekolah sekali dalam seminggu hanya sekedar mengambil dan
mengumpulkan tugas. Keberlangsungan pembelajaran seperti ini memberikan kesulitan bagi
sebahgian siswa dalam memahami konsep pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut saya merancang program kerja mengadakan
tambahan pembelajaran seperti bimbingan belajar sebagai suatu upaya membantu masyarakat
setempat kususnya anak SD untuk memahami materi pembelajaran sesuai kurikulum yang
mungkin kurang dipahami karena keterbatasan waktu belajar siswa secara sekolah formal ,
sehingga pelaksanaan bimbingan belajar tersebut menjadi suatu sarana pemecahan masalah.
Oleh karena itu dengan permasalahan yang saya temui dalam lingkungan masyarakat desa
Tongging saya menyusun progam kerja dengan judul “Peningkatan Pemahaman Belajar
Siswa SD di Desa Tongging Melalui Bimbingan Belajar Secara Luring” yang di harapakan
akan membantu para pesertadidik dalam menambah pengetahuan selama masa pandemic.

3
BAB II
SOLUSI DAN TARGET
1.1 Solusi
Solusi yang dapat saya tawarkan kepada masyarakat Desa Tongging mengenai
permasalahan yang mereka hadapi dimasa pandemi Covid-19 sekarang ini khususnya dalam
bidang pendidikan anak peserta didik, yaitu dimana solusi ini adalah melaksanakan kegiatan,
dimana kegiatan tersebut dapat membantu para siswa agar tidak bosan belajar dari rumah dan
meringankan beban orang tua untuk membantu anaknya belajar serta membimbing siswa
dalam belajar untuk menambah pengetahuan selama belajar di rumah.
Kegiatan ini merupakan pembentukan kelompok bimbingan belajar yang dilakukan
secara langsung atau face-to-face (tatap muka), dengan jumlah anggota kurang dari atau sama
dengan sepuluh anak, yang akan mendapat bimbingan belajar sekali dua kali dalam seminggu
dan bergantian dengan kelompok lainnya. Bimbingan belajar akan dilakukan secara sederhan
dan singkat, serta menggunakan media pembelajaran yang menarik agar siswa tidak bosan
dan tertarik akan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan,
yaitu:
a. Setiap orang yang berkumpul wajib menggunakan masker medis.
b. Sebelum dan sesudah kegiatan wajib sterilisasi tangan menggunakan hand sanitizer
c. Tidak banyak menggunakan kontak tubuh (bersentuhan)
Selain itu akan dilaksanakan juga kegiatan pembersihan lingkungan disekitar kawasan
desa Tongging, sebagai rangka ikut dalam penjagaan dan pemeliharaan lingkungan. Agar
memudahkan berlangsungnya kegiatan akan dibuatkan juga group chat via whatsapp sebagai
media penyampaian informasi kegiatan ataupun informasi-informasi mengeanai
perkembangan pendidikan di masa pandemi dan perkembangan kasus covid di Indonesia.

1.2 Target
Target yang akan saya hasilkan dari solusi atau program yang dapat saya berikan
kepada masyarakat sasaran di desa Tongging, yaitu:
1. Mampu memberikan belajar tambahan secara luring untuk anak SD dengan
berkelompok agar meningkatkan pengetahuan para peserta didik dalam belajar di
rumah pada masa pandemic.

4
2. Masyarakat setempat khususnya siswa sekolah dasar merasa terbantu dalam proses
belajar memahami konsep suatu pembelajaran yang dia terima disekolah namun
belum bisa dipahami karena keterbatasan waktu di sekolah.
3. Membantu peran orang tua yang memiliki wawasan yang minim dalam pembelajaran
di sekolahserta peran dalam membimbing dan mengajar anak kususnya dibidang
pendidikan
4. Memberikan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan agar mampu
memotivasi kembaali siswa SD untuk belajar.
5. Mampu memberikan informasi-informasi penting yang bermanfaat bagi masyarakat
setempat mengenai perkembangan kasus penyebaran virus corona dan bagaimana cara
menyikapinya agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
6. Terjaga nya lingkungan sekitar danau agar dapat membantu berkembangnya objek
pariwisata di daerah Tongging.

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Teknik Pelaksanaan Kegiatan


a. Tahap atau Langkah-Langkah Pelaksanaan Program
Pelaksanaan ini dilakukan dengan berbasis Luring atau dilakukan secara langsung dan
menerapkan protokol kesehatan yang ada. Tata cara yang di terapkan dalam kegiatan KKNT
ini sebagai berikut :
1. Menetapkan 5-10 orang masyarakat yang dijadikan sasaran dalam kegiatan.
2. Meminta ijin kepada masyarakat tersebut dalam memenuhi kegiatan KMbD ini
3. Memberikan surat permohonan ijin terhadap masyarakat yang telah dijadikan
sasaran (sesuai format yang diberikan LPPPM UNDIKSHA).
4. Pemberian materi kepada masyarakat sasaran sesuai program kerja yang
diusulkan dengan cara sharing kepada masyarakat sasaran melalui media
online yang disepakati.
5. Membuat kelompok bimbingan belajar secara luring dengan menerapkan
protocol kesehatan.
6. Pemberian materi pembelajaran kelompok bimbingan belajar, dengan
menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan menarik.
7. Melakukan kegiatan pembersihan lingkungan dan bimbingan terhadap
masyarakat.
.
b. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang saya gunakan dalam pelaksanaan KKNT ini adalah metode
pendekatan sosial. Metode ini saya gunakan agar dapat mempermudah dalam berkomunikasi
dengan masyarakat sasaran mengenai permasalahan yang telah dihadapi dimasa pandemi
Covid-19, sehingga saya dapat mempermudah mencari solusi yang nantinya dapat membantu
masyarakat sasaran selama masa pandemi Covid-19.

6
c. Partisipasi Masyarakat
Masyarakat sasaran yang saya tuju dari peserta didik dan juga orang tua atau
masyarakat sangat berpartisipasi dalam proses pengembangan program kerja yang saya
laksanakan, mereka memberikan segala informasi mengenai permasalahan utama yang
dihadapi masyarakat pada masa sekarang ini. Selain itu, mereka juga bersedia sebagai
masyarakat sasaran tanpa ada unsur paksaan dan bersedia mengikuti segala macam proses
kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya.

3.2 Rencana Kegiatan


Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan terhadap masyarakat sasaran didesa
Tongging, maka dengan ini saya telah merancang program kerja yang dapat diberikan kepada
masyarakat sasaran yang nantinya dilaksakan berbasis Ekspositori Learning dalam kegiatan
KKNT yang dilaksanakan pada 5 Juli 2020 sampai 7 Agustus 2021. Proses pembelajaran
berbasis Ekspositori Learning tersebut dilakukn secara Luring atau secara langsung sehingga
perminggunya siswa dapat pembelajaran masing masing sebanyak dua kali seminggu yang
akan di isi dengan pemaparan materi yang berbasis atau sesuai dengan buku cetak ataubuku
paket yang mereka miliki dan secara luring dibuat dengan berkelompok yang di ikuti oleh 10
- 12 orang siswa dan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu.

7
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
4. 1 Observasi Awal
4 .1 . 1 Melakukan kunjungan awal ke Desa Tongging.

Gambar 1. Foto bersama mahasiswa UNDIKSHA dalam observasi awal.


Sumber : Dokumentasi Pribadi
Observasi dilakukan pada tanggal 26 Mei 2021 , kegiatan ini dilaksanakan secara
langsung ke tempat yang sudah ditetapkan menjadi lokasi KKNT . Adapun lokasi
pelaksanaan KKNT yang menjadi mitra saya yaitu Desa Tongging Kecamatan Merek
Kabupaten Karo Provinsi Sumatra Utara . Kegiatan observasi merupakan suatu kegiatan
untuk mengenal situasi dan kondisi lingkungan setempat, sehingga dengan melaksanakan
observasi dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di wilayah pelaksanaan KKNT
tersebut . Dengan mengetahui permasalahan pada wilayah KKNT maka saya mampu
mengambil suatu tindakan kerja nyata sebagai suatu upaya pemecahan masalah .

Desa Tongging merupakan suatu desa yang terletak di tepian Danau Toba sehingga desa
ini merupakan suatu desa yang memiliki pesona alam yang cukup indah dengan dikelilingi
perbukitan yang masih sangat asri dan alami sehingga Danau Toba menjadi suatu pilihan
wisatawan baik dalam negri maupun luar negri . Tidak hanya kaya akan pesona alam hal
yang menjadi dayatarik desa tersebut adah Tongging merupakan desa yang masih kental akan

8
budaya khususnya budaya Batak Toba , hal ini dapat kita amati dari profesi masyarakat desa
yaitu menenun ulos (pakaian adat Batak Toba) pakaian adat ini dibuatdengan tehnik manual
yang diturunkan dari nenek moyang mereka sebagai suatu kearifan lokal . Profesi lainnya
yang merupakan warisan budaya yaitu menangkap ikan dengan cara manual menggunakan
jala dan sejenisnya. Sama halnya dengan sektor pertanian sebagian besar masih dilakukan
dengan tehnik manual mulai dari membajak sawah, membuat kincir dengan cara manual yang
disalurkan untuk mengairi lahan pertanian yang biasanya ditanami bawang serta cara panen
yang juga asih sepenuhnya dikerjakan oleh tangan manusia. Hal ini jarang kita temui dewasa
ini sehingga Desa Tongging merupakan suatu desa tempat kita dapat belajar banyak hal
tentang budaya. Kekayaan budayanya tidak hanya dapat kita lihat dari profesi yang menjadi
kearifan lokal masyarakat Tongging namun juga dari cara tutur kata dan bahasanya yang
sangat sopan menyambut kehadiran orang-orang yang berkunjung ke daerahnya maupun
intraksi yang terjadi antar sesama masyarakat Tongging terlihat sangat harmonis tentunya hal
ini merupakan bentuk pengamalan norma-norma kebudayaan yang dimiliki masyarakat
Tongging . Dengan letaknya yang strategis di tepian Danau Toba mata pencaharian
masyarakat tongging sebagian besar adalah nelayan, dan membudidayakan ikan . Hasil
perikanan yang ditangkap maupun dibudidayakan biasanya diperjual belikan kepada
masyarakat setempat dan bahkan dijual ke luar daerah yaitu lintas kabupaten. Jenis-jenis ikan
yang merupakan hasil budidaya dan hasil nelayan dari desa Tongging yaitu ikan nila, ikan
mas, lohan dan berbagai jenis seafood seperti udang dan lobster serta berbagai jenis ikan air
tawar .Selain sukses dari hasil perikanan yang dihasilkan dari Danu Toba , bertani juga
menjadi suatu mata pencaharian utama hal ini karena Desa Tongging memiliki lahan
pertanian yang sangat luas serta memiliki tanah yang subur. Hasil pertanian dari Desa
Tongging yang utama yaitu bawang merah dan mangga , baik bawang merah maupun
mangga Tongging memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bawang maupun
mangga yang diproduksi dari daerah lain. Kualitas ketahanan bawang merah Tongging dapat
mencapai tiga bulan penyimpanan tidak akan busuk maupun layu serta memiliki aroma yang
lebih wangi dibandingkan dengan bawang yang diproduksi dari daerah lain. Sedangkan untuk
mangga tongging sendiri ukurannya termasuk ukuran mangga kecil namun dengan rasa yang
sangat manis dan legit. Masa pandemi saat ini memberikan pengaruh besar terhadap
kehidupan masyarakat Tongging baik itu dalam perekonomian yang kian hari kian merosot
hal ini disebabkan karena kunjungan wisatawan ke daerah mereka cukup berkurang . Tidak
hanya perekonomian pandemi ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak-anak usia
sekolah khususnya pada anak usia sekolah dasar . Pandemi virus Covid-19 mengharuskan

9
siswa belajar dari rumah secara daring , pembelajaran secara daring akan terlaksama optimal
apabila terlengkapinya fasilitas penunjang pembelajaran online seperti android dan paket data
serta adanya kecakapan dalam mengoprasikan alat elektronik. Namun setelah mengamati
permasalahan yang terjadi di Desa Tongging khususnya pada siswa sekolah dasar tidak
semua memiliki android bahkan ada beberapa dalam satu keluarga ada yang benar-benar
belum memiliki satu buah android, maka sarana yang kurang terpenuhi menjadi sebuah
kendala dalam pelaksanaan sekolah secara online . Menghadapi permasalahan tersebut pihak
sekolah membentuk sebuah setrategi pembelajaran baru yaitu dengan penugasan yang diberi
kepada siswa dimana dalam seminggu siswa datang hanya dua kali ke sekolah pada hari
pertama atau diawal minggu diberi penugasan oleh guru serta dihari ke tujuh siswa kembai
hadir ke sekolah untuk mengumpulkan tugas. Untuk menghindarkan siswa dari kerumunan
maka jadwal pembagian tugas dan pengumpulan tugas telah diatur oleh guru agar tidak
bentrok antar jadwal kelas yang satu dengan kelas lainnnya. Cara belajar seperti ini tentunya
kurang efektif hal ini disebabkan waktu belajar dengan pendampingan guru sangat singkat
menyebabkan siswa kesulitan untuk memahami konsep-konsep materi pembelajaran . Dari
penjelasan dari beberapa guru serta masyarakat yang merupakan orang tua dari siswa SD
Tongging mengatakan bahwa sangat terlihat penurunan kemampuan siswa serta anak-anak
mereka hal ini dapat dilihat dari persentasi siswa yang belum mahir membaca di kelas tinggi
semakin meningkat. Dari pengakuan beberapa orang tua mereka sangat ingin mendampingi
dan mengajari anak mereka tentang materi pembelajaran di sekolah namun beberapa orang
tua mengaku bahwa mereka memiliki pemahaman yang rendah tentang materi pembelajaran
disekolah sehingga tidak mampu untuk mengajarkan materi SD di rumah. Cukup
mengharukan melihat keadaan anak-anak usia sekolah khususnya siswa SD pada masa
pandemi ini menganggap bahwa ini adalah hari libur panjang bagi mereka sehingga mereka
menghabiskan hari-harinya dengan bermain sepanjang hari di balai desa, bermain di warung
internet, nongkrong di tempat-tempat tongkrong serta melakukan hal produktif lainnya.
Sebagai mahasiswa Undiksha dari prodi Pendidikan IPA saya tergerak untuk mengadakan
bimbingaan belajara terhadap siswa SD dengan pelaksanaanya tetap menerapkan protokol
kesehatan dan di buat juga pembelajaran secara Daring agar siswa juga dapat bahan ajar yang
menarik untuk di diskusikan juga bersama orang tua.

4 .1 . 2 Pengajuan Surat Tugas Kepada Kepala Desa Tongging.

10
Gambar 2. Foto bersama kepala desa Tongging.

Sumber : Dokumentasi Pribadi.

Dari observasi yang telah dilakukan secara langsung di Desa Tongging serta
berintraksi secara langsung dengan masyarakat maupun perangkaat desa serta anggota
sekolah di SD Tongging maka saya sebagai mahasiswa yang akan melaksanakan KKNT
di Desa Tongging telah merancang program-program yang akan saya laksanakan untuk
mengupayakan penanggulangan masalah yang terjadi di Desa Tongging khususnya pada
masalah pendidikan yaitu memberikan bimbingan belajar pada siswa SD dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan. Program-program yang telah saya rancang disusun
dalam bentuk proposal. Untuk dapat melaksanakan program-program yang telah saya
rancang dalam proposal tersebut maka saya meminta persetujuan dari kepala desa
terlebih dahulu. Proposal yang saya rancang disetujui oleh kepala desa Tongging
sehingga saya diberikan kesempatan untuk menjalankan program yang ingin saya

11
laksanakan selama melakukan KKNT di Desa Tongging, untuk itu pada tanggal 26
Mei 2021 saya mengajukan surat tugas kepada kepala desa untuk melakukan KKNT di
Desa Tongging terhitung mulai tanggal 5 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.
4. 2 Melaksanakan Bimbingan Belajar

4 .2 . 1 Bimbingan belajar minggu pertama dan kedua

Gambar 3. Membuat Group Whatsapp untuk ketua kelompok

Sumber : Dokumentasi Pribadi.

Dalam melaksanakan bimbingan belajar saya membuat Group untuk siswa sebagai
sarana untuk pembelajaran secara Online dan seabgai sarana untuk bersosialisasi dengan
orang tua, karena sebagian besar nomor WA yang terdaftar adalah milik orang tua siswa.
Fungsi adanya group tersebut adalah untuk sarana menyebarkan materi pembelajaran yang
telah saya buat untuk di pahami oleh siswa yang dapat di bombing oleh orang tua siswa.
Namun karena paserta didik yang memiliki handphone hanya beberapa orang jadi saya hanya

12
memasukkan beberapa orang tersebut sebagai ketua kelompok yang akan memeberikan
informasi dan mengajak teman temannya yang lain.

13
Pada tanggal 12 Juli saya Mendatangi sekolah untuk bertemu guru dan kepala sekolah
karena saya ingin meminta izin untuk membuat kelompok belajar siswa kelas III SD untuk
saya bina sehingga dapat menjalankan program Kerja KKNT saya. Oleh karena itu saya
memiiki izin untuk menggunakan ruangan kelas, dan karena sarana dan prasaranya lebih
lengkap.

4 .2 . 2 Bimbingan belajar minggu keetiga

Gambar 6. Melaksanakan bimbingan belajar setelah Gereja

Sumber : Dokumentasi pribadi.

Bimbingan belajar minggu ketiga saya buat di rumah dan sepulang sekolah minggu
atau Gereja, karena sekolah sedang berada pada masa isolasi karena ada warga di sekeliling
sekolah terpapar COVID-19. Oleh karena itu saya memilih melaksanakan pembelajar di
rumah agar anak-anak tetap dapat belajar dengan baik dan jauh dri resiko terpapar covid
danjugamudah unuk dikumpulkan karena mereka sudah berkumpul di Gereja.

14
4. 2 .3 Evaluasi Kegiatan Belajar oleh Orang Tua

Kegiatan Evaluasi ini merupakan kegitan wawancara kepada beberapa orangtua


peserta didik mengenai kegiatan kelompok belajar yang telah diikuti. Beberapa orang tua
mengatakan kegiatan ini sangat membantu bagi mereka dan juga kepada anak pesera didik,
walau hanya sebentar melakukan kegiatan tetapi berguna, daripada anak anak berkeliaran
diluar sana. Orang tua juga mengatakan tidak kewalahan lagi dalam menyuruh dan membantu
anaknya dalam mengerjakan tugas atau PR yang diberikan pihak sekolah. Namun beberapa
orang tua kecewa karena kegiatan ini dilakukan hanya dalam waktu yang singkat yaitu hanya
3 minggu.

Gambar: Wawancara dengan Orang tua Murid

Sumber: dokumen pribadi

15
4.3 Kegiatan Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan Desa Tongging, sebagai salah satu bentuk pengabdian ke


desa dan bentuk kecintaan terhadap lingkungan, disini saya membuat salah satu kegiatan
kebersihan sebagai salah satu program kegiatan yaitu berupa pembersihan lingkungan
disekitar danau Toba yaitu dermaga desa Tongging seperti yang direkomendasikan oleh
kepala desa Tongging.

Pembersihan Lingkungan disekitar danau dilakukan setiap sabtu bulan 7 pada saat
kegiatan KKNT, yaitu pembersihan sampah di pesisir danau dan disekitar dermaga yang
penuh dengan sampah plastik baik dari sampah pendatang maupun limbah sampah
masyarakat setempat, dan juga limbah sampah dari pembangunan upgrade dermaga. Kegiatan
kebersihan saya lakukan bersama dengan beberapa rekan saya yang melakukan kegiatan
KKNT yang sama di desa Tongging, dilakukan mulai dari jam 10.00 WIB hingga sekitar
kurang lebih jam 12.00 WIB.

Selain agar lingkungan sekitar danau bersih, kegiatan ini bertujuan juga secara tidak
langsung masyarakat juga terhimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan baik untuk danau
yang memiliki banyak potensi maupun kebersihan sekitar lingkungan rumah masyarakat
masing masing.

Kegiatan kebersihan lingkungan juga dilanjut kegiatan pembersihan lingkungan


sekolah tongging yaitu SD Negeri Tongging yang menjadi sekolah mitra dalam
melaksanakan kegiatan kelompok belajar. Sebagai salah satu bentuk pengabdian dilakukan
lah kegiatan ini, melihat situasi lingkungan sekolah yang sudah lama terbengkalai karena
tidak digunakan dan oleh karena cuaca kemarau yang mengakibatkan meningkatnya
kecwpatan angin membuat daerag tongging cepat kotor berdebu dan banyak sampah
dedaunan berjatuhan.

Kegiatan kebersihan sekolah dilakukan pada hari sabtu, 27 Juli 2021 pada pukul 10.00
hingga 13.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan oleh saya dan rekan rekan saya yang melakukan
KKNT disana dan ditemani oleh Kepala sekolah SD Tongging.

Gambar: Kebersihan Danau dan SD N Tongging

16
BAB V

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan KKNT dengan projek yakni mengadakan pelaksanaan


bimbingan kelompok belajar di Desa Tongging walaupun dengan tatap muka tapi dengan
menerapkan protokol kesehatan hal ini cukup memberikan dampak yang baik terhadap siswa
SD khususnya . Hal ini dapat dilihat melalui adanya perubahan yang signifikan dari hasil
belajar siswa sebelum dan setelah mengikuti bimbingan belajar. Dengan diberlakukannya
bimbingan belajar ini maka dianggap mampu mengisi waktu luang siswa dengan kegiatan
yang lebih bermanfaat yaitu mengisi waktu luang dengan belajar. Tahapan untuk
mengadakan projek KKNT di Desa Tongging ini dimulai dari tahapan observasi yang
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi di Desa Tongging.

Selanjutnya adalah tahap pengajuan surat tugas kepada kepala Desa Tongging sebagai
surat pernyataan bahwa benar saya sebagai mahasiswa dari Undiksha di terima sebagai
peserta pelaksanaan KKNT di Desa Tongging. Setelah perangkat desa memberi ijin dan
orang tua siswa juga setruju diadakannya bimbingan belajar dan pihak sekolah juga merespon
dengan baik maka kegiatan bimbingan belajar dapat dilaksanakan. Disana saya sangat
merasakam suasana kekeluargaan yang masih sangat kental dan terjaga. Dari kebaikan
masyarakat saya juga turut menjadikan saya pribadi yang lebih baik lagi.

Pada kegiatan kebersihan dapat dirasakan pentingnya menjaga lingkungan hidup


disekitar kita. Karena lingkungan dan kehidupan merupakan dua hal yang saling bergantung
satu sama lain.

Kendala yang dijumpai dalam kegiatan bimbingan kelompok belajar ini hanya pada
susah nya menghubungi murid karena mereka belum memiliki handphone oleh karena itu
tidak dapat diberikan tambahan pembelajaran dalam bentuk yang lebih menarik, dan ternyata
pengetahuan merek sudah sangat jauh tertinggal yang membuat saya harus memberikan
materi dasar yang lebih luas cakupan pembelajarannya. Dalam kegiatan ini juga terdapat
orang tua yang kurang senang dan was was karena adanya kerumunan anak anak mengingat
masa pandemi COVID saat ini.

17
REFRENSI

Azzahra, N.F. (2020). Mengkaji Hambatan Pembelajaran Jarak Jauh di


Indonesia

di Masa Pandemi Covid-19. Jakarta: Center for Indonesian Policy Studies


(CIPS).

Budiningsih, C. Asri, (1995), Strategi Menggunakan Media Pengajaran bagi

Pendidikan Dasar, Yogyakarta: LPM IKIP Yogyakarta.

Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. 2002.


Wikipedia”daftar kecamatan dan kelurahan di kabupaten karo”

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar kecamatan dan kelurahan di kabupatenkaro

Tim CNN Indonesia. 2020. Corona, Kelas Daring, dan Curhat 2 Guru untuk

Orang Tua. Website:https://www.cnnindonesia.com/gaya-


hidup/20200330165053-284-488368/coronakelasdaring-dan-curhat-2-guru-
untuk-orang-tua

18

Anda mungkin juga menyukai